NovelToon NovelToon
Ciuman Sang Mafia

Ciuman Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bakwanmanis#23

Nayla Arensia hanyalah gadis biasa di kota Valmora hingga suatu malam, dua pria berpakaian hitam datang mengetuk pintunya. Mereka bukan polisi, bukan tamu. Mereka adalah utusan Adrian Valente, bos mafia paling kejam di kota itu.

Ayah Nayla kabur membawa hutang seratus ribu euro. Sebagai gantinya, Nayla harus tinggal di rumah sang mafia... sebagai jaminan.

Namun Adrian bukan pria biasa. Tatapannya dingin, kata-katanya tajam, dan masa lalunya gelap. Tapi jauh di balik dinginnya, tersembunyi luka yang belum sembuh dan Nayla perlahan menjadi kunci untuk membuka sisi manusiawinya.

Tapi bisakah cinta tumbuh dari ancaman dan rasa takut?
Atau justru Nayla akan hancur sebelum sempat menyentuh hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bakwanmanis#23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Menumbangkan Akar Kegelapan

Langit kota Praha tampak kelabu, seolah menyesuaikan dengan suasana hati Nayla yang terus bergemuruh. Di bawah balutan mantel hitam dan rambut yang kini ia biarkan panjang terurai, mata Nayla tak pernah kehilangan ketajamannya. Dua tahun berlalu, dan kini ia bukan lagi perempuan yang terluka. Ia adalah nyala api yang tak bisa padam sebelum membakar akar-akar dari kesakitan yang membunuh Adrian.

Langkahnya mantap saat memasuki markas besar perusahaan bernama KOVALEN GROUP, kedok resmi dari kekaisaran gelap Viktor Kovalen. Tak ada yang menyadari bahwa wanita yang berjalan anggun melewati lobi dengan sepatu hak tinggi dan senyum misterius itu adalah ancaman paling mematikan yang pernah menginjakkan kaki di kota itu.

Ivan berdiri di luar, mengawasi pergerakan dari mobil dengan kaca gelap. Di telinganya, suara Nayla terdengar jernih lewat alat komunikasi kecil.

“Aku masuk. Waktu kita dua puluh menit. Pastikan jaringan mereka lumpuh saat aku di dalam.”

“Copy,” jawab Ivan cepat. “Kami sudah memutus sistem keamanan lantai atas dan ruang server. Waspadai anak buah Viktor. Mereka setengah manusia, setengah iblis.”

Nayla tersenyum tipis. “Aku juga.”

______

Di dalam ruangan pertemuan, seorang pria tua dengan janggut keperakan menatap layar besar. Di balik jubah formal, Viktor Kovalen menyembunyikan sejarah berdarah yang tak pernah tercatat dalam arsip negara manapun. Ia membunuh demi kekuasaan, menghapus demi kelangsungan, dan meruntuhkan demi kelahiran kerajaan bawah tanahnya.

Namun hari ini, ketenangannya terusik.

“Siapa wanita itu?” gumamnya pelan melihat rekaman CCTV.

Seorang asistennya mendekat. “Tidak ada identifikasi pasti. Tapi ada laporan, wajahnya mirip target buronan dari operasi Montenegro dua tahun lalu anak angkat mafia Timur.”

Viktor menyipitkan mata. “Nayla...”

Nama itu seperti badai dari masa lalu yang seharusnya telah reda.

_______

Nayla tiba di lantai 23, ruangan tempat transaksi ilegal dan penyimpanan data jaringan The Gray Falcon berada. Dengan cepat, ia menyelinap ke dalam ruang penyimpanan. Komputer utama kini berada dalam genggamannya. Jari-jarinya menari di atas keyboard.

Dalam hitungan detik, ribuan file muncul. Nama-nama. Transaksi. Video pembunuhan. Termasuk file khusus Operation Silver Crow kode pembunuhan Adrian.

Air matanya menetes, tapi tak satu pun hentikan tangannya.

“Biar dunia tahu,” bisiknya, sebelum menyalin seluruh file dan mengunggahnya ke jaringan darknet.

Tiba-tiba alarm berbunyi.

Ia terlambat. Viktor sudah tahu.

______

Langkah kaki terdengar mendekat. Nayla menyambar senjata kecil dari balik mantel. Dua pria bersenjata masuk dan dalam detik berikutnya, mereka tumbang. Nayla bergerak lincah, menembak tepat sasaran.

Namun, sebelum ia sempat keluar dari ruangan, seseorang muncul Viktor sendiri.

“Lama tak bertemu,” katanya, suaranya dalam dan sinis.

Nayla menatapnya tajam. “Aku tak akan pergi sebelum mengakhiri semua ini.”

Viktor tertawa, keras dan penuh ejekan. “Kau pikir kau bisa menghancurkan sistem yang kubangun selama puluhan tahun dengan hanya satu flashdisk?”

“Bukan flashdisknya,” balas Nayla dingin. “Tapi kebenaran yang ada di dalamnya. Kebenaran yang sudah cukup untuk membakar semua topengmu.”

Ia mengarahkan senjata. Tapi Viktor lebih cepat ia menarik pelatuk terlebih dulu. Sebutir peluru melesat, mengenai bahu Nayla. Ia jatuh ke lantai, darah mengalir.

Viktor mendekat. “Kau terlalu banyak berharap, Nayla.”

Namun, sebelum Viktor menembak lagi, suara ledakan mengguncang gedung. Lantai bergetar. Ivan dan pasukan dari mafia Timur telah masuk.

Viktor menoleh terlambat. Nayla menggunakan sisa tenaganya untuk menembak tepat ke jantung pria itu.

Viktor terhuyung, darah membanjiri kemejanya. Ia terjatuh. Nafas terakhirnya adalah kekalahan yang tak pernah ia bayangkan.

______

Nayla terbaring di ranjang rumah sakit bawah tanah milik keluarga mafia Timur. Tubuhnya penuh luka. Tapi jiwanya jauh lebih lega.

Ivan duduk di sampingnya, wajahnya tenang. “Kau berhasil.”

Nayla membuka mata perlahan. “Sudah berapa hari?”

“Tiga. Dan seluruh dunia bawah tanah sekarang tahu Kovalen Group runtuh. The Gray Falcon lenyap.”

Ia menatap langit-langit. “Adrian... Sudah kubalaskan semuanya.”

Ivan tersenyum samar. “Tapi balas dendam bukan akhir dari perjalananmu, Nay.”

Nayla menatap jendela kecil yang mengarah ke langit fajar. Di sanalah ia melihat bayangan Adrian, tersenyum seperti dulu.

“Aku tahu,” bisiknya. “Tapi ini... awal dari hidup baruku.”

1
Pa'tam
Sayangnya sudah segitu banyak bab nya tidak di kontrak. Harusnya di bab 20 sudah ajukan kontrak biar dapat bab terbaik dan dapat reward kontrak.
Pa'tam: Iya, aku juga masih perlu banyak belajar dan terus belajar.
Bolang2: siap, jangan lupa dukung novelku uhuy, masih pemula/Facepalm/
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!