NovelToon NovelToon
Di Jembatan Ada Setan

Di Jembatan Ada Setan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:919
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Jembatan adalah sebuah jalan penghubung antara alam yang satu dengan alam yang lain.

Jembatan angker di sebuah kabupaten. Menghantui para pejalan kaki dan kendaraan yang lalu-lalang.

Tidak jarang juga memakan banyak korban.

Kisah petualangan manusia yang berani berkorban demi mewujudkan kebenaran.

Melawan para penjahat dari dunia kegelapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertanyaan Pertanyaan

Apa benda tumpul yang digunakan oleh pelaku pembunuhan?

Pelaku melakukan satu kali serangan.

Kepala belakang para korban langsung mengalami kerusakan parah sehingga menyebabkan pendarahan berat dan meninggal.

Kepala belakang korban tidak meninggalkan bukti dari alat eksekusi berupa benda asing seperti serpihan kayu, plastik, logam atau pun yang lain.

Dari belas lukanya bisa disimpulkan pelaku pembunuhan hanya melakukan hantaman sebanyak satu kali.

Tidak terdapat pola pengulangan bertubi-tubi.

Korban yang adalah semuanya perempuan langsung jatuh tidak berdaya dan mati karena pendarahan pada otak dan kehabisan darah.

Detektif Samson yang bekerja sama dengan para petugas satuan yang lain kesulitan mencari indentitas pelaku.

Semua korban ditemukan meninggal dunia di tempat yang sepi dan tidak ada saksi mata yang melihat kejadiannya.

Satu-satunya bukti adalah sebuah pisau dapur yang ketika ditemukan masih menancap di dalam perut korban laki-laki yang ditemukan pada bulan keempat.

Kantor Badan Detektif Wilayah di Kabupaten yang lain

Tengah malam

Detektif Samson, Diana dan Raul sudah bersiap di ruang interogasi.

Mereka sedang menunggu para saksi yang sudah diundang oleh Raul di malam sebelumnya.

Mereka yang jumlahnya bertujuh akan dimintai keterangan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Demi mengungkap siapa pelaku pembunuhan enam perempuan dan satu laki-laki.

Siapa sesungguhnya pembunuh berantai di kabupaten yang lain ini.

"Raul, apakah mereka benar-benar akan datang?",

"Tentu saja mereka akan datang detektif",

"Tidak lama lagi, bersabarlah",

Detektif Samson, Diana dan Raul duduk bersebelahan di belakang sebuah meja yang panjang.

Seperti juri-juri yang sedang menunggu peserta audisi ajang pencarian bakat.

Di depan mereka sudah disiapkan tujuh kursi kosong yang diatur dengan jarak yang berjauhan.

"Apakah kalian sudah menyiapkan pertanyaan-pertanyaannya detektif?",

"Kami sudah siap",

"Sebentar lagi mereka datang detektif",

"Lakukanlah",

"Diana... ",

"Lakukanlah Raul",

Raul membuka mata batin detektif Samson dan Diana.

Beberapa saat kemudian...

Dari balik pintu ruang interogasi yang terkunci

Datang para tamu undangan dengan menembus pintu dan dinding

Mereka adalah arwah penasaran dari tujuh korban pembunuhan

"Silahkan duduk... ",

"Silahkan duduk... ",

"Terimakasih sekali sudah bersedia datang",

"Terimakasih sekali sudah meluangkan waktu",

Raul bertindak selaku moderator.

Berdiri dan menyambut para tamu.

"Selamat datang di kantor Badan Detektif Wilayah di Kabupaten yang lain ini",

"Selamat datang di ruang interogasi",

"Sebelum nya kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya kalian bertujuh karena dibunuh",

"Seperti yang sudah kalian ketahui, namaku Raul",

"Aku seorang dukun bergelar dewa kesuburan dan mantan seorang krutan",

"Akulah yang kemarin malam datang ke kuburan-kuburan kalian di tempat pemakaman umum",

"Akulah manusia hidup yang mengundang kalian semua dengan formal, baik dan sopan",

"Yang duduk bersama ku adalah detektif Samson dan sekretaris Diana",

"Detektif Samson yang nanti akan bertanya-tanya kepada kalian semua",

"Diana yang senyumnya manis yang akan mencatat nya",

"Maksud dan tujuan kami memanggil kalian semua malam hari ini adalah untuk membantu menemukan pelaku pembunuhan berantai",

"Orang yang telah membunuh kalian bertujuh",

"Sehingga arwah kalian sebagai korban pembunuhan tidak lagi penasaran",

"Dan pembunuh nya bisa segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya",

"Apakah kalian semua sudah siap untuk dimintai keterangan?",

Tujuh arwah penasaran itu semuanya mengangguk-angguk.

"Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi",

"Berkata lah yang sejujur-jujurnya... ",

"Silahkan detektif Samson... ",

"Waktu dan tempat kami persilahkan... ",

Detektif Samson memulai interogasi.

Kepada tujuh arwah penasaran korban pembunuhan.

Jawaban dan kesaksian para korban

Korban pertama

"Hari itu aku pulang dari tempat bekerja seperti biasa",

"Karena setiap hari selalu turun hujan aku selalu membawa payung",

"Jalan menuju ke rumahku memang melewati jalanan yang sepi",

"Tiba-tiba dari belakang kepalaku dihantam dengan sangat keras",

"Aku langsung terjatuh dan tidak sadarkan diri",

"Apakah kamu melihat siapa yang melakukan nya?",

"Aku tidak melihatnya detektif",

"Apakah kamu tahu benda apa yang memukul kepalamu?",

"Aku juga tidak melihatnya detektif",

Korban di bulan kedua

"Waktu itu kejadiannya malam hari",

"Aku terbangun karena rasa lapar",

"Aku berniat mau masak mie dan telur",

"Tapi aku kehabisan stok",

"Aku memutuskan keluar rumah untuk membeli mie dan telur di toko 24 jam yang tempatnya tidak jauh dari rumah ku",

"Karena malam itu sudah mulai gerimis aku membawa payung tapi tidak aku buka",

"Aku melewati jalan taman yang gelap dan sepi",

"Tiba-tiba dari belakang kepalaku dihantam dengan sangat keras",

"Aku langsung terjatuh dan tidak sadarkan diri",

"Apakah kamu melihat siapa yang melakukan nya?",

"Aku tidak melihatnya detektif",

"Apakah kamu tahu benda apa yang memukul kepalamu?",

"Aku juga tidak melihatnya detektif",

Korban di bulan ketiga

"Hari itu aku sedang libur",

"Siang itu di chat grup ada kabar kalau salah satu teman kami ada yang masuk unit gawat darurat karena kecelakaan",

"Kami memutuskan untuk pergi menjenguk teman kami dengan berangkat sendiri-sendiri",

"Aku lebih suka naik kendaraan umum",

"Aku harus berjalan terlebih dahulu untuk sampai ke tempat pemberhentian kendaraan",

"Karena siang itu begitu mendung aku tidak lupa membawa payung",

"Aku berjalan melewati jalan perumahan yang sepi",

"Mungkin karena dingin dan mendung orang-orang jadi malas keluar rumah",

"Ketika melewati gang yang sempit... ",

"Tiba-tiba dari belakang kepalaku dihantam dengan sangat keras",

"Aku langsung terjatuh dan tidak sadarkan diri",

"Apakah kamu melihat siapa yang melakukan nya?",

"Aku tidak melihatnya detektif",

"Apakah kamu tahu benda apa yang memukul kepalamu?",

"Aku sempat melihatnya dengan lirikan ekor mataku",

"Bentuk nya seperti balok kayu",

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!