NovelToon NovelToon
Rahasia Kelam Di Balik Sutra

Rahasia Kelam Di Balik Sutra

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Rebirth For Love / Cinta Terlarang / Romansa / Cintapertama / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Novianti

Seorang putri Adipati menikahi putra mahkota melalui dekrit pernikahan, namun kebahagiaan yang diharapkan berubah menjadi luka dan pengkhianatan. Rahasia demi rahasia terungkap, membuatnya mempertanyakan siapa yang bisa dipercaya. Di tengah kekacauan, ia mengambil langkah berani dengan meminta dekrit perceraian untuk membebaskan diri dari takdir yang mengikatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12

Tiga bulan lamanya Cheng Xiao tidak menyentuh Guzheng kesayangannya. Malam ini, di bawah sinar rembulan yang pucat, jemarinya kembali menari di atas senar, mengalunkan melodi yang merdu namun sendu. Tatapannya kosong, terpaku pada bulan yang bersinar terang di langit malam. Matanya nyaris tak berkedip, seolah ia adalah boneka porselen yang bernapas, namun tangannya terus bergerak lincah memetik setiap senar, menghasilkan nada-nada indah yang menyayat hati.

Tiba-tiba, sepasang lengan melingkari tubuhnya dari belakang, memberikan kehangatan yang terasa asing. "Apakah kau tengah merindukan rumah?" bisik Wang Yuwen tepat di telinga Cheng Xiao, suaranya lembut namun menyimpan sesuatu yang tak terungkap.

"Ya, aku sangat ingin pulang...." jawab Cheng Xiao lirih, tanpa menoleh. Nada suaranya datar, tanpa emosi.

Jari-jarinya tak berhenti memetik senar, melodi dari Guzheng yang dimainkan Cheng Xiao semakin pilu, seiring dengan pelukan Wang Yuwen yang semakin erat, seolah ingin meremukkan hati Cheng Xiao yang sudah hancur berkeping-keping. Aroma arak yang menguar dari tubuh Wang Yuwen menusuk hidungnya, menambah rasa pahit di hatinya.

"Cheng Xiao... Ayo minum arak pernikahan," ujar Wang Yuwen tiba-tiba, memecah kesunyian malam.

Srett...

Sebuah senar Guzheng tanpa sengaja putus dan melukai jari Cheng Xiao. Darah segar menetes dari lukanya, mewarnai putihnya kulitnya dengan warna merah yang kontras. Namun, wanita itu hanya diam, tak bergeming, seolah rasa sakit fisik itu tak berarti dibandingkan dengan luka di hatinya.

"Apakah kau yakin?" tanya Cheng Xiao dengan suara serak, nyaris tak terdengar, tanpa menoleh sedikit pun.

Wang Yuwen tidak menjawab. Ia melepaskan pelukannya, lalu mengangkat tubuh Cheng Xiao dengan mudah dan menggendongnya menuju ke ranjang. Di sana, terhampar sebuah gaun pernikahan berwarna merah menyala, persis seperti yang dikenakan Cheng Xiao saat ia menikah dengan Wang Yuwen dulu. Bahkan, Wang Yuwen pun sudah mengenakan pakaian pernikahan kebesarannya, lengkap dengan mahkota dan jubah keemasan. Pemandangan itu seharusnya membuat hati Cheng Xiao berbunga-bunga, namun yang ia rasakan hanyalah kehampaan.

"Aku akan meminta pelayan membantumu mengganti pakaian," ujar Wang Yuwen lembut, menangkup wajah Cheng Xiao yang sendu dengan kedua tangannya. Tatapannya penuh dengan permohonan maaf dan harapan.

Cheng Xiao tidak menjawab, hanya menatap Wang Yuwen dengan tatapan kosong. Wang Yuwen lalu berbalik dan pergi untuk meminta Lian'er, pelayan setia Cheng Xiao, untuk membantu wanita itu mengganti pakaiannya.

Sementara itu, Cheng Xiao menatap kosong pada gaun pernikahan yang tergeletak di ranjang. Pikirannya berkecamuk, hatinya diliputi kebingungan dan keraguan. Entahlah, bukankah hal ini yang selama ini ia tunggu-tunggu? Momen di mana ia bisa kembali mengenakan gaun pernikahan dan bersanding dengan suaminya di bawah sinar bulan. Tapi sekarang, rasanya benar-benar berbeda. Ia... tidak lagi mengharapkannya. Harapan dan cintanya telah terkikis habis oleh waktu dan pengkhianatan.

Cheng Xiao duduk diam di tepi ranjang, menatap gaun pernikahan yang tergeletak di depannya. Tangannya perlahan menyentuh kain halus itu, seolah-olah bisa menyentuh kenangan masa lalu yang kini terasa jauh dan penuh luka. Suasana kamar yang sebelumnya sunyi menjadi semakin hening, hanya suara napasnya yang terdengar pelan.

Di luar, angin malam berhembus lembut melalui jendela terbuka, membawa aroma bunga melati yang samar. Tapi, di dalam hati Cheng Xiao, angin itu tidak mampu menghapus rasa sakit yang menggerogoti jiwanya. Ia merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk yang tak berujung, di mana harapan yang dulu pernah ia peluk perlahan memudar menjadi bayang-bayang yang tak berwujud.

Sementara itu, di ruang tamu, Wang Yuwen berdiri di dekat jendela, menatap ke arah langit yang gelap. Wajahnya penuh penyesalan, matanya menyiratkan kekosongan dan kerinduan yang tak terucapkan. Ia tahu, luka yang ia timbulkan tak akan sembuh dalam waktu singkat. Ia telah kehilangan sesuatu yang sangat berharga—kepercayaan dan cinta dari wanita yang selama ini ia anggap miliknya.

Wang Yuwen kembali memasuki kamar, langkahnya ragu-ragu. Matanya tertuju pada Cheng Xiao yang duduk anggun di tepi ranjang, wajahnya sebagian tertutupi oleh kipas sutra berwarna putih. Di benak pria itu, bayangan Su Jing Ying hadir, seolah menggantikan sosok wanita yang ada di hadapannya. Ia membayangkan, jika saja yang menunggunya di sini adalah Su Jing Ying, betapa bahagianya ia.

Namun, saat Cheng Xiao perlahan menurunkan kipas yang menutupi wajahnya, Wang Yuwen harus menelan kekecewaan pahit. Kenyataan kembali menghantamnya, mengingatkannya bahwa wanita yang dinikahinya, wanita yang akan selalu menjadi pendampingnya, adalah Cheng Xiao. Bukan Su Jing Ying, wanita yang selama ini ia puja dalam diam.

Wang Yuwen tersenyum, namun Cheng Xiao dapat melihat dengan jelas bahwa senyum itu hanyalah sebuah topeng, sebuah simbol yang menyembunyikan perasaan sebenarnya. Senyum itu tidak sampai ke matanya, tidak memancarkan kehangatan dan ketulusan.

Wang Yuwen mengambil dua gelas arak pernikahan yang telah disiapkan di atas meja, lalu memberikan salah satunya kepada Cheng Xiao. Tangannya sedikit gemetar saat menyerahkan gelas itu. "Maafkan aku, atas luka masa lalu... dan luka yang mungkin akan datang," ujar Wang Yuwen lirih, suaranya tercekat. Kata-kata itu bagaikan racun yang mengalir dalam nadinya, menyadari betapa ia telah menyakiti wanita di hadapannya.

Setelah meneguk arak pernikahan dalam satu tegukan, Cheng Xiao hanya diam, menundukkan kepalanya. Wang Yuwen merasakan ada sesuatu yang berbeda pada diri Cheng Xiao malam ini. Wanita itu tampak lebih rapuh, lebih terluka dari biasanya.

"Yang Mulia, aku lelah dan ingin tidur lebih awal," ujar Cheng Xiao tiba-tiba, suaranya pelan namun tegas. Ia tidak menatap Wang Yuwen, pandangannya tertuju pada lantai.

Namun, belum sempat Wang Yuwen menjawab, tiba-tiba tubuh Cheng Xiao limbung dan tak sadarkan diri. Wang Yuwen dengan sigap langsung meraih tubuh Cheng Xiao yang hampir terjatuh. Ia mendekapnya erat dalam pelukannya, merasakan tubuhnya yang dingin dan lemas.

"Cheng Xiao, maafkan aku," bisik Wang Yuwen lirih, air mata mulai mengalir membasahi pipinya. Ia merasa bersalah, menyesal telah menyakiti wanita yang seharusnya ia lindungi dan cintai.

Larut malam, kesadaran Cheng Xiao perlahan kembali. Ia terbangun dari tidurnya karena merasakan sentuhan-sentuhan intens yang membangkitkan gairahnya. Kelopak matanya terbuka perlahan, namun yang ia lihat hanyalah kegelapan pekat. Kamarnya remang-remang, hanya diterangi oleh cahaya bulan yang samar-samar menembus celah tirai. Ia merasakan seseorang berada di atasnya, mencumbuinya dengan penuh nafsu.

"Siapa kau?" tanya Cheng Xiao dengan suara bergetar, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman pria yang menindihnya. Jantungnya berdegup kencang, rasa takut dan bingung bercampur menjadi satu.

"Cheng Xiao, ini aku," ujar pria itu dengan suara serak yang familiar.

Mendengar suara itu, Cheng Xiao tertegun. Ia mengenali suara itu sebagai suara Wang Yuwen, suaminya. Namun, ada sesuatu yang berbeda dalam nada suaranya, sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman.

Tiba-tiba, Cheng Xiao merasakan tubuhnya sangat panas, seperti terbakar dari dalam. Sentuhan-sentuhan Wang Yuwen yang awalnya membuatnya takut, kini justru terasa sedikit melegakan, seolah memadamkan api yang membara di dalam dirinya. Ia merasa aneh, seolah dirinya bukan lagi dirinya sendiri.

Sentuhan Wang Yuwen semakin berani, menjelajahi setiap inci tubuh Cheng Xiao. Wanita itu berusaha menolak, namun tubuhnya seolah tidak bisa dikendalikan. Panas yang membakar tubuhnya semakin menjadi-jadi, membuatnya kehilangan akal sehat.

"Yang Mulia... hentikan..." bisik Cheng Xiao lirih, suaranya nyaris tak terdengar. Namun, Wang Yuwen seolah tidak mendengar permohonannya. Pria itu terus mencumbuinya dengan penuh nafsu, seolah tengah melampiaskan hasrat yang selama ini terpendam.

Di tengah kegelapan, Cheng Xiao merasakan air mata mengalir membasahi pipinya. Ia merasa jijik pada dirinya sendiri, merasa telah mengkhianati hatinya. Ia tahu, apa yang terjadi malam ini bukanlah cinta, melainkan hanya nafsu belaka.

Namun, di sisi lain, ia juga merasakan sedikit kelegaan, seolah panas yang membakar tubuhnya sedikit terobati dengan sentuhan Wang Yuwen. Ia merasa bingung, terjebak dalam pertentangan batin yang membuatnya semakin menderita.

Malam itu, di bawah sinar rembulan yang redup, Cheng Xiao merasakan dirinya hancur berkeping-keping. Ia kehilangan kendali atas dirinya sendiri, menyerahkan tubuhnya pada pria yang seharusnya ia cintai, namun justru membuatnya merasa terluka dan terkhianati.

1
Natasya
👍
Nurhasanah
dari bab awal sampe bab ini ... fl nya cuma bisa nangis doang nggak ada gebrakan apapun😏😏
yumin kwan
ish.... kok kaisar ga langsung aja kasih dekrit perceraian....
semangat up nya 💪
Ani_Sudrajat
Cerita nya bagus ..
Marini Dewi
semangat thor biar bnyk up Nya. hehehe
Ani_Sudrajat
Orang tua mana yg tidak sedih melihat putri kesayangannya di perlakukan seperti itu??
yumin kwan
kasian sekali cheng xiao.....
semangat up lagi 💪💪💪
echa purin
👍🏻👍🏻
Ani_Sudrajat
Bagus ceritanya.
Semangat thor 💪
Marini Dewi
alur cerita y sangat menarik, semangat thor 💪💪💪
Ani_Sudrajat
Up nya tambah lagi thor 😄
Marini Dewi
bikin gregetan. up lagi Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!