NovelToon NovelToon
CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Dikhianati pacar, siapa yang tidak sakit hati? Apalagi mau menikah dua hari lagi, tapi malah menemukan sebuah fakta jika pacarnya telah berkhianat.

Alexia yang buntu, dengan bodohnya meminta tukang kurir untuk menikah dengannya. Bagaimana jalan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Semua karyawan berbondong-bondong pergi ke Aula. Mereka saling bertanya satu sama lain. Ada apakah gerangan sehingga harus berkumpul di Aula?

Di Aula kini sudah penuh dengan para karyawan. Suara yang saling bersahutan membuat suasana ramai bagaikan sedang berada di pasar.

"Ada apa sih, kok kita diminta untuk berkumpul disini?"

"Tidak tahu juga, katanya ada yang mau Pak Alex sampaikan kepada kita."

"Kira-kira apa ya?"

"Lebih baik kita menunggu kedatangannya saja."

Tak selang berapa lama, Alex datang bersama dengan Alexia yang dengan setia menggandeng lengannya dan diikuti oleh Kevin.

Para karyawan yang melihat mereka saling berbisik.

"Selamat siang semua." Sapa Kevin kepada para karyawan.

"Siang, Pak." Jawab mereka serempak.

"Pasti kalian semua bertanya-tanya kan, kenapa kalian diminta untuk berkumpul disini?" Kevin mengedarkan pandangannya menatap mereka sejenak.

"Saya berdiri disini mewakili Bapak Alex, ingin menyampaikan suatu hal kepada kalian, terkait dengan video yang sedang viral di grup WeHa. Saya rasa kalian bukanlah orang yang munafik, tidak mungkin kalian tidak ikut membicarakan masalah video tersebut kan?" Kevin menjeda kalimatnya untuk melihat berbagai ekspresi dari wajah-wajah para karyawan.

"Yang kalian lihat di dalam video, wanita yang sedang berdiri bersama Pak Alex, bukan?"

Mereka nampak menganggukkan kepala.

"Kalian semua pasti juga sudah mendapatkan undangan resepsi pernikahan Pak Alex, bukan? Adakah dari kalian yang menilai jika wanita yang sedang berdiri di sana adalah istri dari Pak Alex? Atau malah ada yang menganggap jika dia adalah seorang peng-goda?"

"Oke, sebelumnya saya akan mengenalkannya kepada kalian terlebih dahulu. Wanita yang berdiri di samping Pak Alex, bernama Bella Alexandria Conde Hutauruk atau yang biasa dipanggil dengan Alexia."

Seketika suasana Aula langsung riuh.

"Saya rasa kalian semua adalah orang berpendidikan. Jadi, tidak mungkin kalian mengedepankan mulut dibanding ot-ak. Tidak mungkin juga kan kalian langsung percaya dengan adanya caption dalam video tersebut bukan?"

"Oke baiklah, saya yakin kalian yang berada di sini sudah bisa saling introspeksi diri. Pak Alex dan Bu Alexia memaklumi hal itu. Setelah ini saya meminta tolong jangan ada lagi yang membicarakan masalah ini lagi. Dan asal kalian tahu, orang yang sudah menyebarkan video tersebut kini sudah di pecat secara tidak terhormat dari Perusahaan ini. Bukan hanya karena Ia menyebarkan video tapi, Ia juga sudah berani menggoda serta menghina CEO dan istri CEO kita. Jadi, siapa saja yang berani membicarakan masalah ini lagi, siap-siap keluar dari Perusahaan ini. Sudah cukup, hanya itu yang saya sampaikan, selamat siang."

Setelah Alex, Alexia, dan Kevin keluar dari Aula, mereka semua juga ikut membubarkan diri ke tempat mereka masing-masing.

Dan sejak pertemuan tadi, sudah tidak ada lagi yang berani membicarakan atau menyinggung Alexia. Bahkan mereka mengangguk hormat ketika berpapasan dengan Alexia.

*****

Dua hari telah berlalu, semua tenang dan berjalan dengan normal. Sepulang dari Kantor, Alexia mengajak Alex untuk mengunjungi rumahnya. Ia berniat mengundang Ambar dan Sukma secara langsung.

Mobil yang mereka berdua tumpangi kini sudah sampai di depan gerbang rumah. Beruntung pintu besi tidak ditutup sehingga mobil bisa langsung dibawa masuk ke halaman.

Seperti biasa Alex turun terlebih dahulu baru membukakan pintu untuk istrinya. Dan seperti biasanya juga, Alexia akan langsung mengucapkan terimakasih dan menyinggungkan senyumnya.

Mereka berdua berjalan saling bergandengan tangan.

"Assalamu'alaikum." Mereka berdua masuk karena pintu terbuka.

Tak ada sahutan sama sekali.

"Apa mereka di dalam ya, Mas?"

"Mungkin, sayang."

"Mas Alex, mau masuk atau menunggu di sini?"

"Aku menunggu di sini saja, sayang. Lagian kita tidak menginap kan?"

Alexia menganggukkan kepala.

Alex langsung mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu, sementara Alexia masuk mencari keberadaan Ambar.

Alexia mencoba mengetuk pintu kamar Ambar, namun hasilnya juga tidak ada.

Prang!

Terdengar suara benda jatuh dari arah dapur.

Alexia langsung buru-buru berlari kearah dapur. Ketika sampai di dapur, Alexia melihat Ambar sedang terduduk dan pecahan piring keramik berserakan di lantai.

Seketika mata Alexia membola. "Astaga, Ibu." Alexia langsung menghampiri Ambar dan menolongnya.

"Lex, kamu pulang?" Tanya Ambar ketika melihat Alexia.

"Ibu tidak apa-apa, kan?" Alexia mencoba membantu Ambar untuk berdiri. "Pelan-pelan, Bu."

Alexia memapah Ambar dan membantunya untuk duduk di kursi.

"Sayang, ada apa?" Tiba-tiba Alex datang dengan wajah panik.

"Ink, tadi Ibu jatuh di lantai, tuh piringnya pecah." Jawab Alexia menunjukkan serpihan pecahan piring.

"Tapi, ibu tidak apa-apa kan?"

Ambar tersenyum, beruntung Alex dan Alexia memperhatikannya. "Mama tidak apa-aapa, kok. Tadi, hanya terpeleset. Sepertinya Mama mengepel lantainya kurang bersih. Sehingga percikan minyak yang jatuh ke lantai masih ada bekasnya dan membuatnya licin." Jawabnya.

"Lain kali hati-hati, Ma."

"Iya, maaf ya."

"Ibu duduk dulu di sini, aku akan membersihkan pecahan piring dulu. Takut nanti terinjak malah bahaya."

"Biar aku bantu, sayang."

"Tapi, Mas. Kamu kan lelah."

"Tidak kok. Yuk!"

Mau tidak mau akhirnya Alexia mengijinkan suaminya. Mereka berdua saling membantu. Alexia menyapu serpihan pecahan piring sementara Alex mengepel lantainya. Mereka terlihat kompak.

Ambar memperhatikan mereka berdua menarik sudut bibirnya.

Setelah semua selesai, Alex ikut bergabung dengan Ambar duduk di kursi meja makan. Sedang Alexia sedang membuat minuman untuk mereka bertiga. Tak lupa Ia juga mengambil kue yang berada di dalam kulkas.

"Kak Sukma kemana, Bu?" Tanya Alexia sembari Ia memberikan secangkir teh kepada Ambar.

"Sukma sekarang kerja, Lex. Baru kemarin dia diterima kerja."

Alexia nampak manggut-manggut.

"Ini kopinya, Mas."

"Terima kasih, sayang."

Alexia tersenyum. Lalu Ia ikut bergabung.

"Kak Sukma kerja dimana, Bu?"

"Kerja di cafe depan. Sebentar lagi juga pasti pulang."

Alex dan Alexia menganggukkan kepala. Mereka ikut bersyukur jika Sukma sudah mau berubah dan mau bekerja.

"Ah iya, Bu. Kedatangan kita berdua kemari karena ingin mengundang Ibu dan Kak Sukma ke acara resepsi pernikahan kita. Acaranya lusa Bu, di Hotel Pasti Nyenyak. Kalian tidak perlu menyiapkan apa-apa dan besok kalian biar dijemput sopir."

"Tapi, apa tidak apa-apa, Lex?" Ambar nampak ragu-ragu.

Alexia mengerutkan keningnya. "Tidak apa-apa bagaimana maksud Ibu?" Tidak paham dengan maksud Ambar.

"Kamu tahu sendiri kan, Lex. Mama ini siapa dan bagaimana?"

Alexia meraih tangan Ambar dan menggenggamnya. "Bu, jangan lagi membahas ini. Ibu adalah Ibu Lexi, jadi Ibu harus datang. Jangan memikirkan hal yang tidak perlu dipikirkan. Benar kan, Mas?"

Alex manggut-manggut. "Benar, Bu. Apa yang Alexia katakan memang benar. Lagian tidak akan ada yang peduli. Kita hanya perlu tutup mata dan telinga."

Mata Ambar berkaca-kaca. "Terima kasih. Semoga acara kalian besok lancar ya!" Ambar mendo'akan mereka dengan tulus.

"Aamiin." Jawab Alex dan Alexia kompak.

Setelah itu mereka melanjutkan menikmati minuman dan cemilan yang telah terhidang sejak tadi.

*****

Alex dan Alexia baru saja sampai di rumah. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB. Mereka berdua bergegas masuk ke dalam karena ingin segera bersih-bersih dan melaksanakan kewajiban.

"Mas, mau aku duluan atau Mas Alex?"

"Kamu dulu saja, sayang."

Alexia mengangguk. Lagian sejak tadi Ia sudah menahan gerah dan badannya pun terasa lengket dan bau asem. Mereka bergantian untuk mandi.

Singkat waktu mereka sudah selesai melaksanakan kewajiban mereka.

"Mas, aku ke bawah dulu ya! Keburu malam nanti kita makan malamnya." Ucap Alexia sembari meletakkan mukenahnya.

"Iya, sayang. Nanti aku menyusul."

Tok! Tok! Tok!

Terdengar suara pintu diketuk dari luar.

"Iya, sebentar!" Sahut Alexia.

Alexia langsung melangkah menuju pintu dan membuka pintunya.

"Loh, Oma!"

Alexia terkejut ketika melihat Ayunda yang berada di depan pintu kamarnya, Ia langsung meraih tangan Ayunda dan menyalaminya.

"Oma kapan datang?"

Ayunda tersenyum dan mengusap kepala Alexia. "Sudah dari tadi sore. Ayo kita makan malam bersama, Oma sudah meminta pelayan tadi untuk memasak."

"Wah, sebentar Oma, aku panggil Mas Alex dulu. Sebentar ya, Oma."

"Masuklah dulu, Oma akan menunggu kalian di meja makan."

"Oke, Oma."

Alexia langsung masuk ke dalam kamar untuk memanggil suaminya dan mengajaknya makan malam.

"Mas Alex, kita makan malam sekarang yuk, ternyata Oma di rumah."

"Oma?" Alex yang sedang berselancar media dengan ponselnya mengerutkan keningnya.

"Iya, ternyata yang mengetuk pintu tadi Oma. Oma sudah dari sore di rumah ini. Sekarang Oma mengajak kita untuk makan malam bersama sekarang."

Alex mengangguk. "Baiklah, yuk!"

Mereka berdua turun untuk menyusul Ayunda.

"Selamat malam, Oma." Sapa keduanya dengan kompak.

Ayunda tersenyum melihat keharmonisan cucu dan cucu mantunya. "Ayo, buruan duduk, keburu makanannya dingin."

Keduanya mengangguk dan duduk di tempat masing-masing.

"Mas Alex, mau pakai lauk apa?" Seperti biasa Alexia akan melayani suaminya terlebih dahulu.

"Terserah kamu saja, sayang."

Alexia mengangguk dan mengambilkan beberapa lauk.

"Ini, Mas." Alexia menyerahkan piring berisi nasi dan lauk untuk suaminya.

"Terima kasih, sayang."

Alexia tersenyum mengangguk. "Ayo, sini gantian milik Oma." Ia juga melayani Ayunda. Setelah itu, baru Ia mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

Mereka menikmati makan malam dengan khusuk, tak ada obrolan sama sekali. Hanya dentingan sendok dan garpu yang memecah keheningan.

Makan malam, malam ini berjalan dengan khidmat. Ketiganya mengucap syukur Alhamdulillah.

Setelah beberapa waktu, mereka telah selesai makan malam. Ketiganya langsung berpindah tempat ke ruang tengah untuk mengobrol.

"Jadi, bagaimana untuk persiapan resepsi besok, Lex?" Tanya Ayunda membuka obrolan mengenai acara resepsi pernikahan mereka besok.

"Aman, Oma. Besok kita tinggal ke sana saja. Oh iya, kenapa Oma kesini tidak mengabari kita terlebih dahulu?"

"Syukur kalau begitu. Lalu bagaimana dengan keluarga Ayahmu?"

"Mereka sudah aku undang, Oma. Oma jangan khawatir."

"Oma tidak khawatir jika mereka tidak datang, Lex. Hanya saja yang Oma khawatirkan itu anaknya Adnan yang wanita itu. Macam centil ngejar-ngejar kamu terus. Oma harap dia tidak mengacaukan acara resepsi mu dengan gadis nakal ini." Ayunda melirik Alexia yang sedari tadi hanya diam sambil menikmati kue kering.

"Dih, Oma. Itu panggilan tidak bisa diganti apa? Dari dulu kok manggil akunya begitu terus." Alexia memanyunkan bibirnya karena Ayunda selalu memanggilnya dengan sebutan gadis nakal.

"Sudah paten. Jangan protes. Panggilan spesial dari Oma loh itu."

"Spesial apaan? Huft." Gerutu Alexia.

Melihat istrinya yang cemberut Alex menjadi terkekeh.

"Sudah, jangan cemberut begitu. Bikin gemes kalau kamu begitu." Alex yang gemas mencubit pipi Alexia yang terlihat tembem.

"Ihh, Mas Alex sama Oma sama aja deh. Nyebelin." Alexia yang kesal melahap kue kering hingga memenuhi mulutnya.

Ayunda sampai geleng-geleng melihat tingkah Alexia, menurutnya sikapnya sama sekali tidak berubah dari 5 tahun yang lalu.

1
Elisabeth Ratna Susanti
makin seru.....good job Thor 👍
Elisabeth Ratna Susanti
kalau baca sah! sah! aku merinding
AgviRa: waduh, kenapa, Kak?
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏🤗
AgviRa: Terima kasih, Kak😊🙏
total 1 replies
Rita Rita
CEO dong Thor bukan seo,,, 🤔🤭
AgviRa: ahh, itu sebenarnya mau ngomong seorang tapi terpotong karena ketukan pintu😅🙏
total 1 replies
Rita Rita
ini ibu tiri apa ibu kandung,,, kalo ibu kandung, wah ibu laknat namanya kalo ibu pun masih ada ibu tiri berasa ibu kandung,,
AgviRa: Baca terus ya, Kak, biar tahu 🤭
total 1 replies
Siti Maryati
Doble up ya 😁😁
AgviRa: InsyaAllah, Kaka. Terima kasih sudah berkenan membaca novel saya. 🙏😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!