menceritakan tentang seorang murid pindahan yang bernama Kim hyun yang pindah ke sekolah barunya yang bernama sekolah SMA CSB (CENTRAL SPORT BUSAN), awalnya kehidupannya lancar namun tampaknya dia tidak terlalu mengetahui tentang sisi gelap sekolah ini beserta kota ini maka dari itu kim Hyun mau tak mau harus mencari tahu tentang sisi gelap sekolah ini dan kota ini agar dirinya bisa menjalani kehidupan yang normal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilwa nuryansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16
Kim Hyun berdiri di depan wastafel, tubuhnya yang baru lega kini harus kembali tegang. Enam siswa, dipimpin oleh "Jin-seop" (Petarung No. 3 Kelas 2-C), berdiri menghadang. Pintu kamar mandi terkunci.
Hyun dengan tenang mengambil tisu, mengeringkan tangannya. Ia melihat Jin-seop, yang pernah dia pukul KO saat hari pertama.
Hyun: "Jin-seop-ssi? Apa maksud semua ini? Aku pikir masalah kita sudah selesai."
"Jin-seop:" (Tertawa sinis, wajahnya penuh dendam) "Selesai? Kau membuatku terlihat seperti badut di hari pertamamu! Dan sekarang kau berani menantang Geng 2-C di depan umum! Hari ini, kau akan mendapatkan pelajaran karena menantang orang yang salah. Ini adalah perintah dari Min-gyu *sunbae*!"
*Min-gyu, Raja Kelas,* pikir Hyun. *Dae-ho pasti melapor. Tidak kusangka secepat ini.*
Jin-seop tidak membuang waktu. Dia menunjuk tiga siswa terdekat—anggota klub MMA kelas ringan.
Jin-seop:"Kalian bertiga! Serang dia! Cepat!"
Tiga siswa MMA itu maju.
Kim Hyun membuang tisu bekasnya, tidak ke tempat sampah, melainkan menendang tong sampah logam di sampingnya dengan gerakan kaki tersembunyi.
**DHARR!**
Tong sampah itu meluncur cepat dan keras, mengenai siswa di sisi kiri. Siswa itu menjerit. Dua siswa di tengah dan kanan refleks menghindar, bertabrakan satu sama lain, kehilangan momentum serangan mereka.
kim hyun menggunakan tong sampah sebagai Memecah formasi dan memanfaatkan objek sebagai senjata. Menghancurkan formasi lawan jauh lebih mudah daripada melawan serangan terorganisir.*
Hyun langsung maju. Ia melepaskan "Tendangan Rendah ke Lutut" siswa yang terjatuh akibat tong sampah. Siswa itu merintih.
Siswa yang bertabrakan di tengah baru pulih. Dia memasang *guard* Boxing.
Kim Hyundengan cepat mengunci leher siswa itu dengan tangan kirinya dan melepaskan Pukulan Siku Vertikal Terbalik (Reverse Vertical Elbow) yang tepat mengenai area rahang.
**CRACK!** Siswa itu langsung KO, jatuh bersandar di dinding bilik toilet.
Jin-seop berteriak marah melihat tiga anak buahnya tumbang dalam hitungan detik.
Jin-seop: "Ambil senjata! Dua orang, maju! Habisi dia!"
Dua siswa yang memegang senjata—satu dengan tongkat *baseball* dan satu lagi dengan gagang sapu—langsung menyerbu.
Hyun bergerak mundur ke bilik toilet. Siswa tongkat *baseball* mengayunkan tongkatnya secara horizontal. Hyun merunduk rendah, membiarkan tongkat itu berdesing di atas kepalanya, dan menggunakan kesempatan itu.
Hyun mencengkeram kaki siswa bersenjata itu, melakukan sapuan cepat yang dibantu oleh lantai kamar mandi yang licin. Siswa itu jatuh. Hyun tidak memberinya kesempatan, ia melepaskan **Tendangan Tumit Terfokus** ke area tulang keringnya.
**KRAK!** Senjata dan siswa itu tumbang.
Saat Hyun berbalik, ia diserang dari dua sisi. Siswa gagang sapu menyerang dari depan, dan siswa MMA yang pertama tadi pulih dan menyerang dari belakang.
Hyun menahan serangan gagang sapu dengan kedua tangan (teknik *trap*) dan, saat siswa MMA mendekat, Hyun melepaskan **Tendangan Balik (Back Kick)** yang kuat ke dada siswa MMA itu.
**BUAGH!** Siswa MMA itu terpental, menabrak pintu salah satu bilik toilet yang tertutup. Pintu bilik itu berderak dan penyok.
Hyun sekarang menghadapi tiga lawan lagi, dua di antaranya bersenjata.
Hyun, dengan gerakan cepat, menarik gagang sapu dari tangan siswa itu dan membalikkannya, menggunakan bagian tengah sapu untuk **menghantam tulang selangka** lawan.
**BRUK!** Lawan itu ambruk kesakitan.
Hyun menggunakan ujung gagang sapu untuk **menusuk perut** lawan yang membawa tongkat. Perut adalah titik lunak. Lawan itu meringis dan kehilangan keseimbangan. Hyun mencengkeramnya dan membantingnya ke dinding.
Dalam sekejap, empat dari lima lawan telah dinetralkan. Ruang kamar mandi penuh dengan rintihan dan bau besi.
Jin-seop terkejut. Kekalahan telak. Murid pindahan ini adalah \*\*monster\*\*.
\*\*Jin-seop:\*\* (Mengumpat keras) "YAA! KIM HYUN! KAU BAJINGAN!"
Jin-seop kini mengeluarkan senjatanya sendiri: sebuah \*\*pedang kayu (Bokken)\*\*. Dia adalah anggota Klub Kendo. Dia mengambil \*stance\* Kendo klasik, matanya dipenuhi amarah murni.
Jin-seop menyerang dengan \*Men-uchi\* (serangan kepala) cepat ke tengah. Hyun menghindarinya dengan memiringkan kepalanya sedikit ke kiri.
Jin-seop terkejut dengan refleksnya, tetapi dia segera melancarkan \*Kote-uchi\* (serangan pergelangan tangan) rendah.
Hyun bergerak mundur, \*\*berputar dan merunduk\*\*. Saat berputar, tangan kanannya mencengkeram \*\*kran air\*\* di dekat wastafel. Dengan kekuatan CQC-nya, Hyun mencabut kran logam itu dari dudukannya.
\*\*FUUUUSHHH!\*\*
Air bertekanan tinggi meledak dari pipa yang terputus, mengenai wajah Jin-seop.
\*\*Jin-seop:\*\* (Berteriak) "AARRGGHH! Mataku!"
Bajunya basah kuyup. Amarahnya mencapai puncaknya. Dia mengayunkan pedang kayu itu secara membabi buta.
\*\*Hyun\*\* kini memegang kran air logam yang berat itu sebagai \*\*senjata tidak konvensional\*\* di tangan kanannya.
Jin-seop, yang mabuk amarah, menyerang dengan pukulan keras ke bahu Hyun.
\*\*Hyun\*\* menangkis serangan pedang kayu itu dengan \*\*lengan kirinya\*\* (yang sedikit sakit), dan dengan kran air di tangan kanannya, ia menyerang titik vital Jin-seop.
Serangan pertama dengan Cepat, mengenai pelipis Jin-seop. Tulang bergeser, dan darah segera mengalir.
Lalu Serangan kedua dengan menyerangnya menggunakan kran air Ke tulang hidung Jin-seop. Jin-seop menjerit, cengkeramannya pada pedang kayu melemah.
Lalu dua melayangkan kembali Serangan Kran air Ke tulang rusuk mengambang (Floating Ribs) di sisi tubuh.
Jin-seop terhuyung-huyung, kesulitan bernapas. Pertarungan berat sebelah. Teknik CQC Hyun yang berfokus pada titik vital membuat Jin-seop merasa seperti sedang diserang oleh iblis yang kejam. Dia merasakan teror.
Hyun melancarkan serangan akhir. Tendangan Samping ke perut Jin-seop, diikuti dengan hantaman kran air terakhir tepat di belakang kepala Jin-seop.
\*\*BLAK!\*\*
Jin-seop ambruk. Pingsan. Tubuhnya berlumuran darah dari hidung, pelipis, dan kepalanya.
Hyun menatap dingin ke tubuh Jin-seop. Pertarungan selesai. Hyun membuang kran air itu. Dia membasuh tangannya lagi, menghilangkan darah, lalu berjalan ke pintu yang terkunci.
\*\*Hyun:\*\* (Berbicara kepada siswa-siswa yang mengerang di lantai) "Siapa pun di antara kalian yang masih sadar. Bawa dia," Hyun menunjuk Jin-seop. "\*\*Bawa dia ke UKS. Sekarang.\*\* Dan jangan pernah menghalangi jalanku lagi."
Hyun membuka kunci pintu dan berjalan keluar.
Hyun segera menuju ruang ganti, mengenakan pakaian olahraganya (kaos, celana panjang, dan jaket CSB), lalu menuju gimnasium.
Di gimnasium, suasana santai khas hari bebas CSB. Sekitar sepuluh meja pingpong berjejer. Siswa-siswa bermain pingpong, beberapa sambil **merokok** di sudut (guru tampaknya tidak peduli), dan beberapa bertaruh uang kecil pada pertandingan mereka. Guru olahraga hanya duduk di kursi, sekadar mengambil absen dan memastikan ada gerakan olahraga.
**Min-ho** terlihat gelisah di samping meja.
**Min-ho:** "Sial, kemana dia... Guru sudah selesai mengambil absen..."
Tiba-tiba, Kim Hyun berlari masuk ke gimnasium, terengah-engah.
**Min-ho:** (Lega, berbisik) "Hyun-ah! Astaga, dari mana saja kau?! Cepat! Laporkan dirimu ke Guru Kim!"
**Hyun:** (Mengatur napas) "Ada... sedikit masalah di kamar mandi."
**Min-ho:** (Mengabaikan) "Lupakan masalahnya dulu! Cepat absen!"
Hyun berjalan ke arah Guru Olahraga yang sedang memegang papan klip.
Hyun: "Permisi, Seonsaengnim. Kim Hyun, Kelas 2-C. Maaf saya terlambat."
Guru Olahraga, **Pak Lee**, mendongak. Dia memiliki kumis tebal dan wajah yang mudah emosi.
**Pak Lee:** (Berteriak keras) **"YAA! KIM HYUN! KAU BAJINGAN YANG LARI DI KORIDOR TADI PAGI?! KAU SUDAH MENDAPAT NILAI D DARI GURU SEJARAH, DAN SEKARANG KAU BERANI TERLAMBAT DI HARI BEBAS?! KAU MAU JADI APA?! HAH?!"**
Hyun berdiri diam, canggung. "Maaf, *Seonsaengnim*."
**Pak Lee:** "Kau tahu hukumannya?! Setelah olahraga selesai, kau bersihkan seluruh ruangan ini! Paham?!"
**Hyun:** (Mengangguk) "Paham, *Seonsaengnim*."
**Pak Lee:** "Bagus! Sekarang bergabung dengan temanmu! Jangan buat masalah lagi!"
Hyun kembali ke Min-ho.
**Min-ho:** "Kau membersihkan seluruh gimnasium? Kasihan sekali kau."
**Hyun:** (Tersenyum tipis) "Ya. Lebih baik membersihkan gimnasium daripada membersihkan kamar mandi berlumuran darah."
Hyun mengambil bet pingpong. Dia tahu, insiden di kamar mandi akan segera sampai ke telinga Song Dae-ho dan Choi Min-gyu. Perang di Kelas 2-C baru saja dimulai.
Bersambung...