NovelToon NovelToon
TANGAN IBLIS HATI MALAIKAT

TANGAN IBLIS HATI MALAIKAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dhamar Sewu

Jiang Hao adalah pendekar jenius yang memiliki tangan kanan beracun yang bisa menghancurkan lawan hanya dengan satu sentuhan. Setelah dihianati oleh sektenya sendiri, ia kehilangan segalanya dan dianggap sebagai iblis oleh dunia persilatan. Dalam kejatuhannya, ia bertemu seorang gadis buta yang melihat kebaikan dalam dirinya dan mengajarkan arti belas kasih. Namun, musuh-musuh lamanya tidak akan membiarkannya hidup damai. Jiang Hao pun harus memilih: apakah ia akan menjadi iblis yang menghancurkan dunia persilatan atau pahlawan yang menyelamatkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhamar Sewu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Jalan yang Harus Kupilih

Fajar belum menyingsing ketika Jiang Hao berdiri di atas tebing hitam yang menghadap reruntuhan Lembah Tiga Dewa. Angin membawa aroma darah, tanah basah, dan arwah yang belum sempat berpamitan. Di belakangnya, Ying’er duduk diam, mendengarkan detak jantungnya yang berat… tapi mantap.

“Mu Zhen akan mengantarku ke gerbang Sekte Cahaya Langit. Aku akan menghadap para tetua,” ujar Jiang Hao pelan.

Ying’er menoleh. “Untuk apa? Menuntut balas?”

Jiang Hao tersenyum getir. “Tidak. Tapi mereka harus tahu... bahwa anak yang mereka buang dulu... masih hidup. Dan tanganku ini, yang dulu mereka kutuk, kini memegang kebenaran.”

Ying’er berdiri, lalu meraih tangan kanan Jiang Hao—tangan iblis yang pernah membunuh, kini terasa hangat.

“Kau tidak sendiri,” bisiknya.

---

Sekte Cahaya Langit.

Tempat paling suci di puncak gunung. Gerbang perak menjulang tinggi. Patung tetua-tetua berdiri kaku seperti penjaga zaman.

Begitu Jiang Hao melangkah masuk, keheningan menyambutnya. Tapi hanya sebentar. Karena dari balik bayang-bayang kuil utama, Tetua Bai, yang dulu memimpin eksekusi pembantaian di desanya, muncul.

“Tak kusangka… kau kembali,” katanya dengan suara dingin.

“Bukan untuk dendam,” jawab Jiang Hao. “Tapi untuk peringatan.”

Lantai kuil bergemuruh ketika Jiang Hao menancapkan tongkat milik Pangeran Malam ke tengah aula. “Ancaman dari kegelapan sudah bangkit. Dan kalian, para tetua, terlalu sibuk menjaga nama baik sekte… sampai lupa menjaga dunia.”

Tetua Bai menyipitkan mata. “Apa maksudmu?”

Jiang Hao berjalan pelan, suara langkahnya menggema.

“Dulu kalian membantai desaku karena takut kutukan. Tapi kutukan itu… adalah warisan kekuatan penyeimbang: tangan iblis dengan hati malaikat.”

Para murid dan tetua mulai berkumpul. Beberapa mengenali Jiang Hao. Bisik-bisik mulai terdengar.

“Dialah murid terbuang itu…”

“Yang melawan Pangeran Malam…”

“Dia menyegel cermin langit jiwa…”

Jiang Hao menatap mereka. “Kebenaran tidak butuh pengakuan. Tapi dunia ini… butuh keberanian untuk berubah.”

Tetua Bai tertawa sinis. “Berubah? Dunia ini berdiri di atas pilar tradisi. Kau siapa, anak iblis, berani bicara tentang perubahan?”

Tiba-tiba, lantai bergetar. Tapi bukan karena Jiang Hao. Dari dalam kuil terdalam… muncul sosok yang sudah dianggap legenda.

Tetua Han Yu, penjaga segel dunia. Tubuh renta, mata tertutup kain hitam, tapi auranya membuat udara di sekitar membeku.

“Kau salah, Bai,” suara Han Yu tenang tapi tegas. “Anak ini… bukan ancaman. Dia adalah keseimbangan.”

Semua terdiam.

“Waktu kita sedikit,” lanjut Han Yu. “Segel dimensi mulai melemah. Dan hanya Jiang Hao yang bisa menstabilkannya. Tapi… dengan syarat: dia harus memilih jalannya.”

Jiang Hao terdiam. Semua mata tertuju padanya. Pilihannya akan mengubah dunia persilatan:

Kembali ke Sekte Cahaya Langit, menjadi pemimpin baru dengan kekuatan gabungan terang dan gelap.

Mendirikan Sekte Netral, tempat para buangan dan kaum tertindas berkumpul, membentuk kekuatan baru.

Mengembara sendirian, menjaga keseimbangan dunia dari balik bayang-bayang, menjadi legenda tanpa nama.

Ying’er mendekat. “Aku akan ikut ke mana pun kau memilih…”

Jiang Hao menatap cakrawala. Di matanya, kilatan cahaya dan kegelapan berdansa bersama. Lalu ia berkata:

“Aku tidak akan tunduk pada sekte mana pun. Aku akan membangun jalanku sendiri… bersama mereka yang tak pernah punya tempat.”

Mu Zhen tersenyum bangga. Tetua Han Yu mengangguk pelan.

Namun di balik gunung, sepasang mata merah mengintip dari celah dimensi.

Seseorang sedang menunggu pilihan itu… untuk mulai menyerang.

---Sekte Bayangan Neraka

Kabut hitam menyelimuti hutan Mati Langit. Awan menggumpal pekat seperti pusaran tinta di langit. Di tengah kehampaan itu, sebuah istana berdiri—dibangun dari tulang belulang dan darah kutukan. Di sanalah dia bangkit.

Wanita berambut putih dengan mata merah menyala menatap peta dunia yang terbentang di depannya. Di punggungnya tergurat tato seperti sayap iblis.

Namanya: IBU KEGELAPAN.

“Jadi… bocah itu masih hidup…” bisiknya serak, tapi menggema seperti gaung neraka. “Dan dia membangun sektenya sendiri? Bodoh.”

Dari balik bayangan, muncullah makhluk-makhluk aneh. Manusia yang sudah bercampur roh. Eksperimen gagal dari ajaran Sekte Cahaya Langit yang dibuang puluhan tahun lalu. Mereka kini tunduk padanya.

“Persiapkan pasukan. Aku akan bawa mereka semua… kembali ke rumah asalnya: KEGELAPAN.”

---

Desa Tian He – markas awal Jiang Hao. Bukan lagi desa, tapi sudah menjadi benteng. Para pengungsi, mantan murid sekte, bahkan pemburu bayaran yang diselamatkannya kini ikut membangun sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya: Sekte Keseimbangan.

Jiang Hao berdiri di atas menara kayu. Ying’er di sampingnya, memegang kitab sihir langit yang dulu dicuri dari Pangeran Malam.

“Kau yakin bisa memimpin mereka?” tanya Ying’er lembut.

Jiang Hao menatap wajah-wajah lelah di bawah: anak-anak yatim, mantan kriminal, prajurit cacat.

“Aku tidak memilih mereka, Ying’er. Tapi mereka memilihku… karena hanya aku yang tak memalingkan wajah.”

---

Tiba-tiba langit menggelap.

Seekor naga asap hitam melintas di atas langit. Tanda kemunculan Sekte Bayangan Neraka.

Dari perbukitan, pasukan berbaju hitam muncul perlahan. Mata mereka kosong, wajah mereka pucat seperti mayat. Tapi mereka bergerak… seperti satu jiwa.

Mu Zhen berlari ke arah Jiang Hao.

“Dia datang… Ibu Kegelapan! Dan dia membawa mantra sihir darah yang sudah dilarang sejak zaman Kaisar Langit!”

Jiang Hao mencabut pedangnya.

“Jika dunia ini ingin kembali diliputi kegelapan, maka biarlah aku… jadi cahaya terakhir yang melawannya

Jiang Hao mencabut pedangnya.

“Jika dunia ini ingin kembali diliputi kegelapan, maka biarlah aku… jadi cahaya terakhir yang melawannya.”

Ia melompat turun dari menara kayu, menyambut pasukan musuh dengan langkah mantap. Aura hitam dari tangannya berdenyut kencang, namun kini seimbang—tidak liar, tidak merusak. Ying’er, dari belakang, mulai memainkan kecapinya, mengalun lembut tapi mengandung kekuatan pengusir roh-roh jahat.

Mu Zhen berdiri di sisi kiri Jiang Hao, meski luka lamanya belum pulih. Di sisi kanan, berdiri Lan Qi, seorang wanita pendekar yang dulunya pembunuh bayaran, kini bersumpah setia pada bendera Sekte Keseimbangan.

“Formasi Segel Tiga Matahari!” teriak Jiang Hao.

Dengan isyarat tangan, mereka bertiga bergerak membentuk segitiga sempurna. Saat pasukan Ibu Kegelapan mendekat, tanah berguncang. Kabut berubah menjadi bentuk-bentuk wajah menderita—roh-roh yang dijadikan budak oleh Sekte Bayangan Neraka.

Teriakan mereka memilukan, seolah ingin lepas dari takdir gelap mereka.

Namun suara kecapi Ying’er mendominasi, menembus kabut, membuat beberapa roh langsung meledak menjadi cahaya putih. Tapi semakin banyak roh yang dikirim, semakin lemah nada kecapinya.

Jiang Hao menghantam tanah dengan tangan kanan iblisnya. Ledakan energi menghancurkan dua puluh prajurit kegelapan sekaligus, membuat lubang besar di barisan musuh.

Tiba-tiba... langit terbuka. Sosok berjubah merah dengan rambut putih mengambang di atas medan perang. Matanya seperti dua bintang gelap yang menelan cahaya.

Ibu Kegelapan telah datang.

“Anakku yang dibuang… akhirnya kita bertemu,” ucapnya dengan senyum dingin.

Jiang Hao terdiam. Tangan kanannya bergetar.

“…Ibu?”

Semua orang terpaku.

Ying’er menoleh dengan mata gemetar. Mu Zhen mencengkeram pedangnya. Lan Qi mundur setengah langkah.

Ibu Kegelapan menatapnya dengan penuh kebencian.

“Ya. Aku yang melahirkanmu. Aku yang memberimu darah iblis. Tapi kau memilih menentang takdirmu—dan sekarang, kau akan merasakan harga dari penolakan itu!”

Ia mengangkat tangannya, dan dari balik kabut, muncul sesosok raksasa bertanduk tiga, dengan enam lengan dan tubuh terbakar api hitam.

“Hadiah dari ibumu... Makhluk Neraka Tingkat Ketiga: RAV'ZAKH.”

Jiang Hao menarik napas panjang, lalu berbalik sebentar pada Ying’er dan kawan-kawannya.

“Jangan ikut campur. Pertarungan ini... antara aku dan masa lalu.”

Dan saat makhluk raksasa itu meraung dan mengangkat tangannya yang sebesar rumah... Jiang Hao melompat ke udara, tangan kanannya berubah seperti pedang hitam pekat yang membelah langit.

Pertempuran antara darah dan cahaya pun dimulai.

1
Daryus Effendi
pegunungan menjulang tinggi dan di tutupi kabut yg tebal
nyala lampu sedikit mmenerangi di dalam gua gunung berkabut.novel apa puisi.hhhhh
Dhamar Sewu: wkwk, 🙈. Maaf, bos. Untuk tambahan jumlah kata, masukan diterima 😁
total 1 replies
spooky836
sampai bila2 pun penulis dari cerita plagiat ni,tak mampu nak teruskan. cerita ini tamat di sini. kerana mc otak kosong. cerita hasil plagiat. benar2 bodoh dn sampah.
spooky836: baguslah. jangan sampai mampus di bab 26 tu. banyak dh karya lain terbengkalai macam tu je.
Dhamar Sewu: Plagiat di mana, kak? Karya siapa?
Cerita ini masih bersambung 😁oke.
total 2 replies
Abah'e Rama
lanjut 💪💪
Dhamar Sewu: Semoga suka, kak. Siap 💪🔥
total 1 replies
Zainal Tyre
coba simak dulu ya
Dhamar Sewu: Semoga suka, bos!
total 1 replies
Suki
Terinspirasi
Dhamar Sewu: Semangat, Kak 💪 hehe 😊
total 1 replies
PanGod
mantap bang. jangan lupa mampir juga ya bang🙏🏻
Dhamar Sewu: Siap, Kak. Terimakasih sudah berkunjung. Nanti setelah download aplikasinya, masih bingung ini 😁.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!