Spin off: Antagonis Cantik Tawanan Mafia Kejam
Karena sering terkena skandal dan membuat nama keluarganya selalu terseret, sekarang Jenna harus diawasi oleh seorang bodyguard pilihan Ayahnya agar tidak bisa membuat masalah baru.
Namun, bodyguard pilih Ayahnya adalah pria yang sangat dibenci oleh Jenna. Jenna tidak akan diam saja, ia akan membuat sang bodyguard tidak betah dan mundur dari pekerjaannya.
Tetapi, rencana Jenna menjadi berantakan dan ia malah terjebak dengan perasaan yang seharusnya tidak pernah muncul lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MTMH18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Empat belas
Jenna merasa dadanya mulai terhimpit, karena ia tidak bisa berenang dan juga pernah trauma dengan air laut. Dimana saat dirinya masih kecil, ia pernah ditenggelamkan oleh musuh dari ayahnya di tengah laut.
Sejak berada di tengah laut, Jenna selalu menggenggam tangan Elios saat fotografer belum menyuruhnya untuk berpose.
Apakah ini dari akhir kehidupanku? Batin Jenna yang merasakan tubuhnya semakin turun ke bawah.
Grep!
Sebuah tangan menariknya dengan kuat, tetapi Jenna sudah lemas dan tidak bisa melihat siapa yang menolongnya.
Wanita itu membuka matanya, saat orang yang menolongnya memberikan napas buatan lewat bibir dan akhirnya Jenna tahu siapa yang menolongnya… Elios.
Elios langsung melompat ke bawah saat tubuh Jenna terjun ke laut, wanita itu sulit digapai, karena gaunnya membuat Jenna semakin turun ke bawah.
Byur!
“JENNA!” Teriak Aurel saat melihat Jenna berhasil dibawa ke atas oleh Elios yang sudah melepas maskernya, kalau topinya sudah hilang entah ke mana saat pria itu terjun ke bawah.
Dengan bantuan beberapa staf, Elios berhasil menaikkan tubuh Jenna ke atas boat yang lebih besar. Namun wanita itu sudah tidak sadarkan diri, sehingga Elios memberikan pertolongan pertama.
“Ponsel!” Pinta Elios kepada Aurel yang langsung membuka tasnya dan memberikan ponsel milik pria itu.
Elios langsung menghubungi seseorang, sedangkan Aurel tidak terlalu memperhatikan wajah pria itu, sebab ia sangat panik dengan keadaan Jenna.
Tak lama kemudian, ada boat lain yang menghampiri mereka. Itu adalah rekan Elios, dengan cepat Elios membawa Jenna ke boat tersebut.
“Saya akan membawanya ke rumah sakit Shamora, kau bisa menyusulnya nanti,” ucap Elios sebelum boat yang dinaikinya melaju dengan cepat meninggalkan Aurel dan yang lain.
“Astaga, ternyata dia sangat tampan,” suara itu terdengar di telinga Aurel yang masih tampak lemas.
“Jangan ada yang menyebarkan kejadian hari ini, apalagi menyebarkan foto dari bodyguard pribadi Jenna!” Kata Aurel yang membuat semuanya terdiam.
“Dan kau harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi kepada Jenna!” Aurel menunjuk ke arah fotografer yang menjadi penyebab Jenna tenggelam.
“Kenapa aku? Jenna saja yang tidak bisa menjaga keseimbangan, dan dia juga sudah ada bodyguard yang menjaganya. Seharusnya kau menyalahkan bodyguard Jenna!” Kata pria yang merupakan fotografer cukup ternama.
“Ini salahmu yang begitu lama di boat Jenna dan membuat boat yang dinaiki Jenna tidak seimbang, jangan menyalahkan Jenna ataupun bodyguard Jenna!” Marah Aurel yang terlihat cukup menyeramkan, bahkan para staf tidak ada yang berani membuka mulut.
Sebuah boat lain mendekat, itu adalah orang suruhan Elios yang akan menjemput Aurel dan juga dua orang yang akan menjadi saksi atas kecelakaan hari ini.
“Nona Aurel, saya adalah rekan Elios. Saya akan mengantar Anda ke rumah sakit Shamora, dan dua orang harus ikut denganku juga! Kau yang memegang kamera dan satu lagi yang bertanggung jawab atas pemotretan hari ini!” Kata pria yang memiliki tato naga di lengan kanannya.
“Aku tidak mau!” Tolak sang fotografer.
“Aku juga tidak bisa—”
“Oh, jadi kalian ingin melarikan diri?” Seringai John sambil mengeluarkan senjatanya.
Aurel menahan napasnya, ia langsung pindah ke boat yang dinaiki John.
“Jika kalian tidak mau bertanggung jawab, saya akan menenggelamkan kalian semua!” Ancam John yang membuat para staf mendorong sang fotografer dan juga satu orang yang bertanggung jawab atas pemotretan hari ini.
“Dan tidak ada yang boleh menyebarkan kejadian barusan, apalagi sampai menyebarkan foto Elios ataupun nama Elios. Kalau tidak… saya akan membunuh kalian satu persatu!” Ancaman tersebut terdengar tidak main-main.
Mereka semua menganggukkan kepalanya, karena sangat takut dengan John yang bukanlah orang sembarangan.
...***...
“Kak Elios?” Suara itu membuat Elios menatap ke arah dokter muda yang sangat dikenalinya.
“Selamat sore Nona Clara,” ucap Elios dengan kepala menunduk.
“Kenapa pakaian Kak Elios basah? Lalu siapa yang ada di dalam sana?” Tanya Clara sambil menunjuk ke arah pintu IGD.
“Dokter Clara, kami membutuhkan bantuanmu!” Ucap seorang perawat yang keluar dari IGD untuk memanggil Clara.
Clara menganggukkan kepalanya, ia segera masuk ke dalam tanpa menoleh ke arah Elios yang tampak kacau.
Elios kembali duduk dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan, entah mengapa ia sedikit takut saat melihat tubuh Jenna yang begitu dingin.
“Elios?” Suara itu membuat Elios kembali berdiri.
“Maaf atas kelalaian saya!” Kata Elios kepada Morgan dan Chesa yang baru tiba.
“Ini bukan salahmu, Aurel sudah menjelaskan apa yang terjadi. Justru kami ingin berterima kasih kepadamu, karena kau sudah menyelamatkan Jenna,” ujar Morgan yang tidak bisa menyembunyikan guratan sedihnya.
Elios merasa bersalah, karena tidak bisa menjaga Jenna dengan baik. Tetapi ia sudah secepat mungkin menyelamatkan Jenna, meskipun ombak tiba-tiba naik dan membuatnya kesulitan untuk mencari Jenna.
“Sebaiknya kau ganti pakaian dulu, nanti kau bisa sakit!” Kata Chesa dengan senyuman hangatnya.
“Benar, biar kami yang menunggu Jenna,” timpal Morgan yang membuat Elios berlalu dari sana.
Aurel terlihat berlari, ia baru menyelesaikan urusannya dengan John yang kini sedang memulangkan staf dan juga fotografer ke rumah masing-masing.
“Ba-bagaimana keadaan Jenna?” Tanyanya kepada Elios.
Aurel mencoba menormalkan napasnya, karena ia sangat mengkhawatirkan Jenna.
“Masih diperiksa,” jawab Elios, sebelum berlalu meninggalkan wanita itu.
Aurel memejamkan matanya sejenak, kali ini ia tidak berlari seperti tadi. Namun jantungnya masih berdebar sangat kencang, karena ia terpana dengan ketampanan Elios.
Aurel menghentikan langkahnya saat seorang dokter keluar dari IGD, lagi-lagi ia dibuat terpana oleh kecantikan sang dokter.
“Sebenarnya ini negara apa? Kenapa banyak orang tampan dan cantik?” Heran Aurel yang kembali melanjutkan langkahnya untuk mendengarkan penjelasan dari sang dokter.
“Sebentar lagi Jenna akan dipindahkan ke ruangan perawatan dan kalian bisa menjenguknya,” kata Clara dengan senyuman formalnya.
“Terima kasih, dokter Clara,” ucap Chesa yang merasa lega setelah tahu kalau keadaan sang putri tidak membahayakan.
Clara sendiri sempat kaget saat melihat pasien yang ditanganinya adalah Jenna, dan ada banyak pertanyaan di kepalanya… terlebih lagi dengan Elios.
Jenna dibawa keluar dan akan dipindahkan ke ruangan perawatan, Morgan dan Chesa mengikuti sang putri. Clara hendak kembali ke ruangannya, tetapi mata hijaunya tidak sengaja melihat sosok Elios yang sudah berganti pakaian.
“Jenna sudah dipindahkan ke ruang perawatan, tapi aku ingin bicara dengan Kak Elios. Ikuti aku!” Kata Clara dengan tatapan tajamnya.
Elios menganggukkan kepalanya dan mengikuti wanita itu, sedangkan Aurel terlihat mengerjapkan matanya…
“Dokter cantik itu mengenal Elios?” Gumam Aurel yang kini semakin penasaran.
“Mereka ada hubungan apa? Kenapa dokter Clara terlihat begitu marah kepada Elios?”
Bersambung.
no kaleng...kaleng.....😁