Leticia Hanggono, merupakan perempuan dewasa yang terjebak di dalam situasi rumit yang membuat dirinya harus melakukan hubungan terlarang antara dia dan calon suami adiknya.
Semua keluarga merasa kecewa akibat kelakuan fatal yang dilakukan oleh keduanya, bahkan kedua orang tuanya pun sangat membenci Leticia akibat kejadian ini.
"Kau puas Letti sudah membuat adikmu menderita, aku membesarkan mu dengan penuh kasih sayang tapi apa yang kami dapatkan, kami mendapatkan malu akibat ulah yang kau lakukan," ucap Sandra dengan penuh kekecewaan.
"Mam, tolong percaya padaku, kalau ini semua bukan keinginan kami berdua, kami berdua dijebak meminum obat sialan itu Ma," jelas Letti yang tidak dihiraukan oleh mamanya.
Saat ini hidup Letti benar-benar hancur bahkan tidak ada satu orang pun yang mempercayainya, semua orang beranggapan kalau kejadian ini merupakan keinginan Letti.
akankah Letti sanggup menerima takdir pahit yang menimpanya ini. saksikan selanjutnya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecemburuan Asraf.
Leti berusaha untuk menghindar akan tetapi semakin dia menghindar Arkan malah sedikit berteriak untuk memanggilnya, sampai-sampai seluruh anggota keluarganya menoleh ke arah Arkan.
"Mama, itu Uncle yang kemarin kenapa panggil-panggil nama Mama apa Mama kenal?" tanya Dante.
"Sudah Nak, gak usah diladeni kita lanjutkan perjalanan saja," sahut Leti.
"Hey Leti tunggu aku ingin bicara denganmu," cegah Arkan yang semakin berlari menghampiri Leti.
"Emely kamu bawa papi dulu ke mobil ya Nak," pinta Leti yang diangguki oleh Emely.
Sejenak Leti berhenti sepertinya Arkan tidak akan pernah puas jika Leti tidak menyahuti panggilannya, sedangkan saat ini Leti merasa enek dengan sikap pria dihadapannya itu andai saja dia pergi sendiri tidak rame-rame seperti ini mungkin Arkan akan habis di tangannya.
"Ada apa Tuan? Apa kita saling mengenal?" tanya Leti yang membuat Arkan mengepalkan tangannya.
"Bedebah! Kau pura-pura tidak mengenalku? Apa mau aku buktikan sesuatu yang membuat nyalimu menciut," ancam Arkan dengan seringai yang terukir jelas di wajahnya.
Leti mulai paham dengan apa yang di maksud dengan Arkan itu, dipikirnya Leti takut wanita itu malah menantangnya.
"Bukti apa? Memangnya anda tahu hal banyak tentang aku," sahut Leti seraya memancing Arkan.
"Hemb, jangan bilang aku tidak tahu rahasia Dante, akan ku buktikan beberapa hari kemudian," ucap Arkan setengah berbisik.
"Maksud anda mau buktikan tentang Dante? Memangnya kalau anda berani bertindak apa tidak takut hancur rumah tangga anda nanti," balas Leti yang lebih menohok dari yang Arkan pikirkan.
Arkan sedikit terperanjat pasalnya Leti bisa menebak arah pembicaraannya, bahkan wanita itu mulai meremehkan dirinya yang memang cinta mati terhadap adiknya.
"Kau jangan kurang ajar Leti!" sentak Arkan yang membuat anggota keluarga Leti terkejut.
"Uncle kalau bicara sopan dikit dong, jangan pernah membentak Mama saya," tegur Dante yang merasa tidak suka dengan cara pria dihadapannya itu ketika berbicara nada tinggi terhadap ibunya.
"Anak tampan maaf ya, Uncle khilaf, habisnya Mama mu terlalu nyebelin," sahut Arkan.
"Memangnya Uncle kenal sama Mama Dante, terus kenapa pas awal pertemuan kita, Uncle dan Mama tidak saling sapa?" tanya Dante yang merasa bingung.
Arkan pun mulai memanfaatkan momen tersebut untuk mendekati Dante entah kenapa hati Arkan merasa terikat dengan anak berusia lima tahun ini, ingin rasanya tangan ini memeluk bocah itu akan tetapi Arkan tidak mempunyai keberanian itu.
"Sayang, sebenarnya Uncle ingin menyapa akan tetapi mama Dante keburu pergi, di Indonesia kita berteman dan saling kenal," akui Arkan sedangkan Dante mulai menelisik ke arah ibunya yang terlihat tidak nyaman dengan kedatangan Arkan.
"Hemmmmb Maaf ya Uncle tapi aku tidak percaya, bagiku anda terlihat seperti penjahat yang membuat mamaku tidak nyaman, jadi mulai saat ini aku mohon jangan pernah temui kita lagi," pinta Dante yang membuat hati Arkan berdesir.
Entah kenapa ada kesedihan didalam hati Arkan ketika anak kecil itu mulai berucap begitu terhadap dirinya, rasanya Arkan begitu tidak rela di suruh menjauh dari anak yang wajahnya mirip dengannya itu.
"Tidak Nak, Uncle bukan penjahat seperti yang Dante pikir, lagian Uncle ini memang beneran temannya Mama kamu kok," ucap Arkan.
"Maaf, kami tidak ada waktu untuk meladeni orang asing," sahut Dante, yang benar-benar membuat Arkan menghentikan langkahnya.
"Dante ayo kita pergi Nak," ajak Leti sambil menarik tangan anaknya itu.
"Leti tunggu jangan bawa dia pergi aku berhak tahu atas dirinya!" paksa Arkan.
Leti pun mulai tidak bisa menahan amarahnya mungkin dia pikir kelakuan Arkan kali ini sudah benar-benar keterlaluan.
"Kau mau tahu tentang apa? Apa kau sudah lupa dengan kejadian lima tahun silam? Kau hinakan aku layaknya pelacur yang sedang menjebak anda Tuan, kalau pun aku memang wanita yang seperti itu, mungkin aku sudah hadir di tengah-tengah hidup kalian, akan aku buat hancur rumah tangga kalian jika memang aku mempunyai sifat yang seperti anda tuduhkan waktu itu, aku harap anda jangan pernah temui aku atau ungkit sesuatu yang mengenai anda, aku sudah melepaskan semua untuk memulai hidup lebih baik, jadi aku mohon jangan ganggu hidup kita biarkan kita berdua mencari kebahagiaan kita sendiri," ucap Leti lalu mulai meninggalkan Arkan yang mulai mematung.
Arkan hanya bisa melihat punggung Leti yang semakin jauh dari hadapannya, entah penyesalan apa yang saat ini dirasakan oleh Arkan, rasanya apa yang diucapkan Leti ada benarnya juga kalaupun dia wanita tidak punya hati mungkin dia akan menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, apalagi ada seorang anak yang tidak dipungkiri wajahnya mirip dengannya.
"Leti apa mulutku ini begitu tajam sehingga membuatmu terluka dan tidak pernah mau bertemu denganku," sesal Arkan.
******
Sesampainya di rumah Leti hanya terdiam sepertinya dia harus hati-hati lagi untuk keluar rumah dari pada harus bertemu dengan pria yang sudah meninggalkan benih di rahimnya itu.
"Aku harus lebih hati-hati lagi agar tidak terus-menerus bertemu dengan Arkan," cetus Leti yang tidak sengaja di dengar oleh Asraf.
"Siapa Arkan itu Dik?" tanya Asraf.
"Eh, Abang, Leti terkejut," sahut Leti.
"Abang hanya tanya Dek? Siapa pria yang bernama Arkan itu?" ulang Asraf.
"Pria di taman raya tadi," sahut Leti.
Asraf pun mulai menelisik, pasalnya visual pria tadi begitu mirip dengan anaknya Dante, bahkan ada rasa cemburu di dalam hati Asraf ketika Leti dan Dante mulai berbicara bertiga dengan pria tadi.
"Kenapa kau sembunyikan ini dari Abang, apa ada rahasia diantara kalian berdua," ucap Asraf sedikit jeles.
"Abang bukan maksud aku untuk tidak memberi tahu Abang, akan tetapi momennya yang masih kurang tepat," ujar Leti sambil mendekat ke arah Asraf.
"Sekarang aku mau tahu siapa dia," pinta Asraf dengan mode datarnya.
Leti sejenak terdiam, ada rasa sakit jika dia memberi tahu lelaki brengsek itu dihadapan Asraf, akan tetapi di sisi lain Leti merasa senang karena sepertinya Asraf nampak cemburu dengan kedatangan Arkan di tengah-tengah dirinya tadi.
"Abang beneran mau tahu?" goda Leti.
"Heeeemb," sahut Asraf tanpa ekspresi.
"Ya sudah aku kasih tahu," jelas Leti.
Dia ayah dari Dante Bang," ujar Leti yang membuat Asraf terkejut.
Asraf hanya terdiam, rasanya dia semakin tidak berani mengungkapkan rasa cintanya kepada Leti apalagi pria tadi terlihat begitu mapan dan juga gagah berbanding balik dengan dirinya yang lumpuh dan tidak mempunyai apa-apa.
"Dia mau ngajak kamu balikan," ucap Asraf yang membuat Leti terperangah.
"Tidak Bang, karena kita tidak mungkin bersatu," sahut Leti.
"Kenapa?" tanya Asraf, masih dengan nada jeles.
"Abang cemburu ya?" tanya Leti sambil meraih tangan Asraf.
"Menurut mu?" tanya balik Asraf.
"Iya," sahut Leti.
"Sudah lupakan saja perasaan pria lumpuh ini," pinta Asraf.
"Aku gak mau," tolak Leti.
"Kenapa?"
"Karena hati ini sudah terpatri dengan hatimu, aku harap kau segera mengerti kalau sebagai wanita aku juga ingin segera kau halalkan jika memang aku tujuanmu," ucap Leti yang membuat jantung Asraf bergetar tidak teratur.
'Kalaupun aku tidak lumpuh mungkin sejak dulu aku sudah menjadi suamimu Leti,' sahut Asraf di dalam hatinya
Bersambung ....
ngene di tinggal di Bali sendiri Suami pulang sendiri ke jakarta Arkan nikmati aja penyesalanmu dan hancurnya hatimu yg km lihat buruk ternyata dua wanita baik sayang nya km perkosa paksa.dan yg km lihat baik ternyata buruk tu 5 th di bodohi Latu.
Yee Tuan Ali sdh merestui Leti dan Asraf menikah semoga kalian hidup bahagia krn Asraf dan Leti berhak bahagia setelah kesakitannya.Tuan Ali sendiri yg akan pisahkan Leti Dante dg Arkan.