bagaimana jadinya jika tidak ada lagi keadilan di dunia ini,bagaimana lagi kita yang tidak bersalah jadi bersalah dan yang bersalah jadi tidak bersalah.
bagaimanakah seorang Ananda yang berprofesi sebagai jaksa bisa menuntaskan kematian orang tuanya.
hukum hanya berpihak pada yang kaya dan berkuasa,jadi bijaklah dalam berhukum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya LGa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 25
Di sebuah kamar mandi,seorang wanita dari tadi tidak berhenti mengoceh,dia adalah Maria,seorang dari salah satu anak magang yang di marahi Ananda hari ini.
"Dia pikir dia siapa,sampai-sampai berani membentak ku,lihat saja nanti,akan ku buat dia minta maaf sambil berlutut di kaki ku" kata Maria mengeluarkan unek-unek yang ada di dalam hatinya.
"Benar,dia harus mendapat apa yang pantas dia dapatkan" kata seorang wanita bersama Maria di kamar mandi itu.
Sedangkan diruangan nya,Ananda sedang memeriksa hasil kerja anak magang,
"Apa ada waktu minum kopi siang ini..?" tanya Jeremy pada Ananda.
"Tidak ada waktu untuk minum kopi sekarang,waktu ku habis untuk memantau pekerjaan para anak magang itu" kata Ananda sambil menghembuskan napasnya panjang,pertanda dia sangat frustasi mengurus para anak magang itu.
"Mungkin kamu terlalu keras kepada mereka,cobalah untuk lebih sadar sedikit,mungkin mereka juga akan mengerti" kata Jeremy memberi saran.
"Kamu seperti tidak kenal sifatku saja,aku paling benci dengan orang,kalau sudah diajari tapi dia sangat sulit menangkap,apakah dia pikir kerjaan ku hanya untuk mengajari mereka" kata Ananda kesal.
"Tidak semua orang pintar seperti mu,tapi dengar-dengan,wanita yang berambut pendek itu kata nya anak seorang menteri" kata Jeremy memberitahu rumor-rumor yang tersebar di kantor.
"Jadi kenapa kalau dia anak menteri,ini adalah dunia kerja,disini tidak berlaku kekuasaan" kata Ananda tak peduli.
"Kamu benar juga,jangan terlalu ambil pusing,intinya kamu sudah melakukan yang terbaik" kata Jeremy menyemangati Ananda.
Saat Jeremy dan Ananda sedang fokus membahas tentang kasus yang sedang di tangani oleh Jeremy,tiba-tiba ponsel Ananda berdering.
Saat Ananda melihat nama yang tertera di layar ponselnya,Ananda langsung melihat Jeremy,Ananda takut Jeremy mengetahui rencanannya.
"Angkat saja,aku juga mau kembali ke ruanganku" kata Jeremy saat mengerti arti tatapan Ananda.
"Halo" kata Ananda saat melihat Jeremy telah keluar dari ruangannya.
"Aku sudah di parkiran" kata orang yang menelpon Ananda itu.
Saat mendengar perkataan Axel,Ananda langsung terkejut,di buru-buru mengambil mantel dan tas nya,dan buru-buru keluar dari ruangannya,sebelum Ananda keluar kantor,dia mampir terlebih dahulu ke ruangan Jeremy,Ananda mau memberi tahu Jeremy kalau dia ingin keluar,jadi masalah anak magang dia serahkan sementara kepada Jeremy.
Saat melihat Ananda sedang terburu-buru,Jeremy ingin bertanya,tapi dia merasa tak enak hati,ditambah Ananda juga sudah lari keluar.
Sedangkan diparkiran,Axel sudah menunggu Ananda dari tadi,entah kenapa setiap bertemu dengan Ananda, hal yang selalu Axel lakukan adalah menunggu.
Padahal hal yang paling di benci oleh Axel adalah menunggu,lima detik saja,Axel tidak mau menunggu seseorang,karena selama ini orang yang selalu menunggu dirinya,tapi saat menunggu Ananda,Axel tidak tau kemana hilangnya kekesalan itu.
"Apakah kalian sudah lama menunggu" tanya Ananda setelah duduk di kursi penumpang di sebelah Axel.
"Jalan" kata Axel pada Samuel,tanpa menjawab pertanyaan Ananda.
"Apakah kita kesana menggunakan mobil" tanya Ananda pada Samuel,karena Ananda merasa bahwa Axel sedang tidak suka bicara.
"Tidak nona,karena tempanya lumayan jauh dan cukup memakan waktu,padahal tuan tidak punya banyak waktu" jawab Samuel menerangkan pada Ananda.
"Baiklah,fokuslah mengemudi,jangan sampai kau menabrak sesuatu,kita tidak punya uang untuk ganti rugi" kata Ananda dan langsung fokus memeriksa kertas-kertas yang ada di depannya.
Sedangkan di kantor,ke empat anak magang sudah mulai mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing,karena sebelumnya Ananda sudah memberikan mereka pekerjaan,tapi karena jam istirahat,sehingga pekerjaan mereka masih tertunda.
"Tumben nenek sihir itu tidak Disini,biasannya selalu saja berkeliaran" kata Maria pada ketiga teman-temannya.
"Biarkan saja,supaya kepala ngak pusing mendengar kecerewetannya" kata wanita yang bernama Ana,dia teman setia Maria.
Tak terasa waktu berputar begitu cepat,akhirnya waktu pulang kantor pun tiba,saat ke empat anak magang itu sudah selesai mengerjakan pekerjaan mereka,mereka menunggu Ananda untuk memeriksa hasil pekerjaan mereka,tapi orang yang di tunggu-tunggu belum juga muncul.
"Hah malas bangat nungguin dia,aku pulang duluan,bye" kata Maria,dan langsung pulang tanpa menunggu kedatangan Ananda.
Karena melihat Maria yang sudah pulang,ana juga mengikuti langkah Maria,karena ana yakin Ananda tidak akan marah pada mereka,karena Maria adalah seorang anak menteri.
Sedangkan kedua anak magang lainnya,masih tetap setia menunggu kedatangan Ananda.
"Ini sudah lewat setengah jam,apakah kita harus pulang",tanya seorang anak magang itu pada temannya.
"Kita tunggu sebentar lagi,kalau Bu Ananda belum datang,kita pulang saja" jawab anak magang lainnya.
Setelah berkata seperti itu,tiba-tiba seorang pria tampan langsung datang menghampiri mereka.
"Dimana yang lainnya" tanya pria tersebut pada kedua anak magang itu.
"Maaf pak,mereka sudah pulang duluan,karena sudah menunggu lama disini" jawab seorang dari antara anak magang itu.
"Maaf karena membuat kalian menunggu,sebelumnya perkenalkan nama saya Jeremy,Bu Ananda meminta saya untuk memeriksa hasil kerja kalian hari ini,karena berhubungan Bu Ananda sudah keluar dari siang tadi untuk mengurus sebuah kasus" kata Jeremy menerangkan.
"Baik pak Jeremy" kata mereka berdua patuh,mereka berdua menatap Jeremy dengan malu-malu,mungkin mereka berdua agak tertarik dengan Jeremy yang memiliki wajah teduh dan tampan.
"Mana hasil kerjaan kalian" tanya Jeremy pada mereka berdua.
"Ini pak" kata mereka serempak sambil menyerahkan hasil pekerjaan mereka hari ini.
Jeremy mengoreksi hasil pekerjaan mereka berdua dengan teliti.
"Apakah di kampus kalian juga sering mendapat tugas menangani sebuah kasus" tanya Jeremy,tapi matanya tidak lepas dari kertas yang ada di depannya.
"Sering pak" jawab mereka berdua serempak.
"Aku tidak mengatakan kalau hasilnya buruk,tapi mungkin kalian masih kurang memahami,ini mungkin karena kurangnya belajar,jadi tetap semangat belajarnya" kata Jeremy memberi pengertian.
"Baik pak" jawab mereka berdua serempak sambil tersenyum.
"Ini,ingat tetap semangat belajar," kata Jeremy sambil menyerahkan hasil kerja mereka kepada kedua anak magang tersebut.
"Baik pak,kalau begitu kami permisi pak" kata kedua anak magang tersebut dan langsung pergi meninggalkan Jeremy.
Di perjalanan ingin pulang,kedua anak magang itu tidak berhenti mengatai kalau Jeremy sangat baik dan tampan.
"Benar,berbeda dari bu Ananda,dia wanita yang sangat kasar,aku kurang menyukai dia" kata seorang anak magang itu.
🌾🌾🌾🌾
Hai guys,jangan pernah bosan membaca karya aku yah.
Jangan lupa like,komen dan subscribe yah guys, 😊
Happy reading All 💜