NovelToon NovelToon
Transmigrasi Menjadi Pelayan Pria Jahat

Transmigrasi Menjadi Pelayan Pria Jahat

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Time Travel / Lari Saat Hamil / Transmigrasi ke Dalam Novel / Rebirth For Love / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: aif04

Alana seorang gadis biasa yang sangat suka membaca novel di waktu senggangnya. Hingga ada satu novel yang membuatnya benar-benar sangat kesal.

Tapi siapa sangka ia justru terjebak menjadi pelayan dari penjahat utama dalam novel tersebut.

"Aku benar-benar akan mati jika terus begini." Gumamnya.

"Akh pangeran bajingan !" Umpatnya.

"siapa yang kau sebut bajingan ?"

"Mati aku..."

Dapatkah Melisa terus bertahan hidup dan dapatkah ia merubah akhir dari novel itu ? ayo saksikan kisahnya di "Transmigrasi menjadi pelayan pria jahat."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mimpi

"Kenapa justru duduk disini? Aku bahkan sudah menunggumu dua jam di kereta," ujar sosok itu.

"Ya-yang mulia," gumam Alana yang begitu mengenal suara tersebut.

...****************...

Hujan turun dengan begitu deras disertai dengan angin yang begitu kuat dan suara petir yang menggelegar. Sedangkan di dalam sebuah kereta Alana hanya bisa memeluk tubuhnya yang terasa begitu dingin. Terlalu lama di hujan membuatnya benar-benar menyedihkan. Wanita itu menatap kearah lantai kereta yang basah karena dirinya.

"Yang mulia, maaf sudah membuat kereta anda basah," ujarnya. Semenjak pria tersebut menjemputnya dari derasnya hujan. Rion sama sekali tidak membuka suaranya. Bahkan pria itu juga tidak melihatnya sedikitpun.

"Huh..." Alana hanya bisa menghela nafas, pria itu tidak merespon.

'Kenapa lagi dengan dia, sejak tadi malam sifatnya benar-benar aneh," batinnya. Melisa mengingat betul bahwa pria ini masih baik-baik saja sebelum dirinya membangunkannya dari tidur karena acara inti festival perburuan.

"Yang mulia? Apa saya ada salah pada anda yang membuat anda marah pada saya? Atau mungkin anda marah karena saya membangunkan anda tadi? Saya..."

"Diamlah, kau berisik," potongnya membuat Alana langsung menutup mulutnya. Raut wajah kecewa terpancar dari wajah gadis itu. Ia memutuskan untuk tidak melakukan apapun lagi kecuali melihat hujan dari dalam kereta.

'Kenapa semua semakin susah,' batinnya.

Hingga akhirnya yang terdengar hanyalah suara hujan diluar dan juga suara kereta kuda yang berajalan. Tidak ada yang membuka suara dari Alana maupun Rion.

Tanpa terasa mereka telah tiba di istana putra mahkota. Rion langsung saja berdiri dan meninggalkan kereta kuda tersebut tanpa mengatakan apapun. Sedangkan Alana hanya bisa menatap punggung Rion yang perlahan menjauh.

"HASYIM!" bersinnya. Alana mulai merasa jika tubuhnya terasa begitu lemah. Bahkan tangannya mulai gemetar karena menggigil. Untung saja wanita itu bisa menyembunyikannya dan berpura-pura kuat pada saat Rion ada di depannya.

Hingga Alana memutuskan untuk berdiri dan keluar dari dalam kereta. Lagi-lagi terpaan angin membuat tubuhnya seakan-akan membeku. Kepalanya mulai berdenyut tidak karuan membuat langkahnya tidak begitu seimbang.

"Kau baik-baik saja?" tanya kusir kuda tersebut.

"Hmm aku baik-baik saja, mungkin hanya kelelahan," jawab Alana dengan tersenyum.

"Sungguh kau baik-baik saja?" tanyanya lagi untuk memastikan.

"Ya, aku baik-baik saja," ujarnya.

"Kau bisa pergi tanpa mengkhawatirkan apapun, aku benar baik-baik saja," kusir tersebut mengangguk mendengar hal tersebut lalu pergi meninggalkan Alana bersama dengan kereta kuda yang di bawanya. Sedangkan Alana melanjutkan perjalanannya memasuki istana dengan tenaga yang tersisa.

Hingga kini ia telah tiba di kamarnya, tanpa mengatakan apapun, wanita tersebut menutup pintu lalu membersihkan diri sebelum membaringkan tubuhnya di atas kasurnya. Beruntung karena saat ini kamarnya sudah individu dan tidak bersama lagi. Sehingga Alana bisa memiliki waktu sendiri.

"Kenapa lagi dengan tubuh ini, kenapa sering sekali sakit," gumam Alana yang langsung melirik pada tasnya. Ia mengambil beberapa obat lalu meminumnya. Beruntung ia sudah memiliki banyak stok obat-obatan hingga dia setidaknya tidak perlu merepotkan orang lain.

Setelah meminum obat, Alana merasa begitu mengantuk hingga menutup matanya dengan rapat.

Sedangkan di tempat lain yakni disebuah ruangan dengan cahaya yang minim tampak seorang pria berdiri di depan sebuah jendela. Ia bisa melihat bagaimana hujan yang masih turun dengan derasnya di sertai petir. Suasana benar-benar terasa sunyi hingga pria tersebut berjalan menuju nakas dengan bunga berwarna putih di atasnya. Ia melihatnya sejenak dan memegangnya.

"Cinta sejati? bukankah itu terdengar konyol," gumamnya. Menurutnya cinta hanya membuat sesuatu menjadi lebih rumit dan jujur saja pria itu membenci yang namanya cinta. Ia mengingat betul bagaimana kaisar yang meninggalkan ibunya karena cintanya dengan permaisuri sekarang. Cinta dari dua orang tersebut telah menghancurkan hidupnya dan juga ibunya jadi tidak mungkin bagi Rion untuk jatuh cinta.

Hingga akhirnya ia benar-benar menghancurkan bunga tersebut lalu membuangnya begitu saja. Bunga tersebut berada dilantai dengan kelopak yang bertebaran di tambah dengan dahan yang patah. Sesuatu yang menjadi lambang cinta abadi begitu saja layu dan hancur.

Sedangkan di tempat lain, Alana tengah bermimpi berada di sebuah tempat yang tampak seperti sebuah taman dengan bunga abadi yang begitu banyak. Ini benar-benar luar bisa, bunga yang hanya bisa di temukan setahun sekali tapi begitu banyak di tempat ini.

"Hahahaha," suara tawa terdengar begitu jelas di telinganya. Suara yang begitu anggun dari seorang wanita yang tengah duduk di bawah pohon dengan buku di tangannya.

"Ini benar-benar lucu!" ujar wanita tersebut. Alana mulai mendekati sumber suara dan kini ia bisa melihat dengan jelas wanita cantik dengan manik mata berwarna hazel dan rambut kuning keemasan.

'Rasanya dia tidak begitu asing," gumam Alana. Ada perasaan akrab pada saat ia melihat wanita yang bahkan tidak ia kenal tersebut. Alana ingin menghampiri wanita tersebut namun ia bahkan tidak bisa melangkahkan kakinya lagi. Suaranya juga tidak bisa dikeluarkan.

'Apa yang terjadi?' bingungnya hingga akhirnya ia hanya bisa terus memperhatikan wanita itu.

Tiba-tiba saja muncul sosok pria dengan rambut hitam yang panjang dengan mata berwarna biru gelap tapi lagi-lagi Alana merasa begitu akrab dengan pria tersebut. "Tuan putri kenapa lagi-lagi anda berada disini, saya sudah mencari anda sekeliling istana. Bagaimana jika yang mulia tau jika anda membaca novel-novel itu lagi. Anda mungkin akan dihukum berat nantinya," oceh pria tersebut.

Wanita cantik tersebut justru tersenyum melihat kedatangan pria tersebut.

"Apa yang harus kutakutkan jika ada Rain di sampingku," ujar wanita tersebut yang membuat pria bernama Rain hanya bisa menghela nafas kasar.

"Ayolah duduk dulu disini, kita bisa mengobrol sesuatu," wanita itu menepuk rumput yang ada di sampingnya. Pria bernama Rain tersebut mengikuti perkataan gadis itu lalu duduk di sampingnya. Alana bisa melihat jika Rain terlihat sedikit sungkan mungkin karena pria itu hanyalah prajurit biasa yang terlihat jelas dari seragamnya sedangkan wanita itu tampaknya adalah bangsawan.

"Rain, bukankah bunga-bunga yang ada di tempat ini benar-benar cantik?" tanya wanita itu.

"Hmm anda benar," jawabnya.

"Kenapa sih kau memanggilku begitu formal! Cukup panggil aku Hazel jika kita hanya berdua, kau mengerti!" perintahnya.

"Hmm aku mengerti Hazel," ujarnya membuat wanita itu tersenyum senang.

Hingga Rain kembali melihat kearah bunga putih tersebut. Lalu menatap kearah Hazel yang menatap lurus kedepan dengan tersenyum senang.

"Baiklah jika kamu memang menyukai bunga ini, kenapa tidak memberinya nama?" tanya Rain dengan menatap Hazel.

"Bolehkah?" tanyanya dengan begitu antusias.

"Tentu saja, lagipula bukankah kamu yang pertama menemukannya," Ujar Rain yang mendapatkan anggukan dari Hazel.

Hazel kembali menatap kearah bunga tersebut lalu ia berdiri dan berlari pada hamparan bunga . Lalu melihat ke arah Rain yang tersenyum senang di bawah pohon dengan menatapnya.

"Namanya adalah bunga abadi," ujar wanita itu.

"Abadi? Kenapa?" tanya Rain lalu mulai berjalan mendekati Hazel.

"Bukankah ini adalah tempat pertama Rain mengatakan cintanya padaku, makanya aku memberi bunga ini dengan nama bunga abadi agar Rain selamanya mencintaiku. Anggap saja seperti doa," ujar Hazel tersenyum senang.

"Tanpa bungapun aku tetap akan mencintaimu selamanya tuan putri," ujar pria tersebut lalu memeluk Hazel dengan penuh cinta.

1
Winny Anpooh
Luar biasa
Mrinpur
jangan jangan rion dan alana adalah reinkarnasi rain dan hazel cuman skrng posisi ny kebalik kan dari rain dan hazel,,
Darmanto Atok
next Thor 💪😊👍
Mrinpur
uhhhhh,,,,,sweet bnget tpi knp slalu berubah ubah rion,,
Darmanto Atok
next Thor
semangat ya buat ceritanya Thor
Mrinpur
kecuali rion berubah jd bucin k pd mu alana baru bisa berubah,,,
Ayu Dani
wkwkwkwk lanjuuut Thor
Darmanto Atok
next Thor
semangat ya buat ceritanya Thor
Mrinpur
semangat up thor,,,
Darmanto Atok
next Thor
semangat terus ya buat ceritanya Thor
ZiaMinSuga
Semangat up nya kakak
famida
Semangat Thor...!
Darmanto Atok
next Thor
semangat ya buat ceritanya Thor👍😊💪
Darmanto Atok
next Thor
semangat ya buat ceritanya Thor
Darmanto Atok
Rion thor
dreamy
Bunga Mawar, bunga Dahlia.
Sedap jika di pandang mata.
Thooor, buat Rion jatuh cinta denga Alana.
Sehingga mereka berdua bisa hidup bahagia.
Up yang banyak tjooor.
🤭🤭🤭
kang mager: cakep wkwkwk
total 1 replies
Darmanto Atok
next Thor
semangat ya buat ceritanya Thor
dreamy
Aq suka karakter Alana Thoor.
Ngak mudah di tindas.
👍👍👍
dreamy
Semangat thooor.
Dari Andrea dan Melisa.
Aq pindah ke sini.
Darmanto Atok
next Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!