“Maafkan bunda nak, bunda terpaksa melakukan hal ini” Isak tangis Shanaya Anindya Nugraha memenuhi kamarnya
Bertemu dengan Rain Sky Allendra orang yang dulu merenggut mahkota yang paling berharga dalam hidupnya, membuat harus menyembunyikan rahasia yang selama ini dia tutupi dari semua orang.
Akankan semua rencana Embun berjalan dengan mulus atau dia akhirnya mengalah pada keadaan yang tidak memihak padanya?....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 19 Ingin. Menemui Naya
Mata merah Arsen menatap Bryan dengan nyalang, ingin rasanya saat ini dia meninju wajah tampan sahabatnya itu, yang selalu membuatnya marah kalau bicara mengenai Naya.
“kau jangan marah dulu Arsen, aku bukan mau bersaing denganmu, aku hanya ingin menyelamatkan Naya, kalau kau tidak bisa menyelesaikan masalah ini, biar aku yang membantu merawat Nolan dan membesarkan nya”
“dari pada laki laki lain yang merawat Nolan, kau pasti akan sudah untuk bertemu dengan putramu, kalau denganku kamu bisa kapan saja bertemu Nolan” jelas Bryan
“pemikiran macam apa itu Bryan, nggak ada hal yang begituan cukup ya kau bikin kepalaku tambah pusing” tegas Arsen
“Kenapa kalian berdua jadi membahas hal yang nggak penting kayak gini! sekarang mending kau memikirkan bagaimana caranya menyelesaikan masalah ini dengan Naya”
“Dan kau harus hati hati karena Rania saat ini sedang marah dan cemburu pada wanita yang kau cintai, kalau dia tahu kau sudah punya anak dengan Naya, apa yang akan Rania lakukan pada Naya, itu yang harus kau pikirkan lagi Arsen”
“bukan malah berdebat dengan Bryan, Bryan bermaksud baik kau jangan marah” tegas Hendrik
“bermaksud baik bagaimana? dia mau ambil anakku dan Naya, siapa yang nggak emosi” sahut Arsen
“Katanya kau nggak mencintai Naya” balas Hendrik
“siapa bilang aku nggak mencintai Naya, dari dulu aku sudah jatuh cinta sama Naya, kalian aja yang nggak tahu, terutama kau Bryan” umpat Arsen pada Bryan yang saat ini malah tertawa kecil.
“Ha ha ha akhirnya kau mengakui juga kalau kau sudah mencintai Naya semenjak kalian pertama bertemu, pantas aja perbuatanmu pada Naya langsung mendapatkan seorang putra yang sangat tampan bernama Nolan” seloroh Hendrik sambil tertawa
“bikinnya pakai perasaan cinta makanya langsung jadi” sahut Bryan
“Iya itu kau tahu Bryan, apa kau masih ingin merebut Naya dan Nolan dariku” sahut Arsen
“Kalau kau nggak jadi menikah sama naya, aku ikhlas kok menerima Naya dan Nolan” balas Bryan
“matamu Bryan, jangan harap itu akan terjadi, aku nggak rela” tukas Arsen
“makanya kau buruan selesaikan masalahmu dengan Naya, jangan berlarut larut” balas Hendrik
“Ya aku akan menyelesaikan secepatnya, tapi aku sangat terganggu oleh Bryan, dia akan mengambil kesempatan di saat aku lengan” umpat Arsen di depan Bryan yang hanya menatap wajah sahabat nya itu dengan dingin.
“Lakukan apa yang ingin kau lakukan Arsen, anggap aja aku nggak ada, kalau kau sudah menyerah kasih tahu aku, kibarkan bendera putih biar aku yang maju” sahut Bryan
“Mau maju kemana? kayak mau apa an aja, kau bikin kepalaku pusing tujuh keliling Bryan” umpat Arsen lagi, membuat Bryan dan Hendrik tertawa karena baru kali ini mereka melihat Arsen sangat marah tapi tidak bisa marah sama Bryan.
“kapan kau akan menemui Naya?” tanya hendrik
“Hari ini aku akan segera menemui Naya, aku sudah nggak sabar bertemu dengan putraku” sahut Arsen dengan wajah serius.
“Naya sudah nggak bekerja lagi, dia mau fokus mengurus dan merawat putra kalian” jelas Hendrik
“Baguslah kalau Naya sudah berhenti kerja, karena aku juga akan menyuruhnya berhenti bekerja” balas Hendrik
“Arsen kau bukan siapa siapa Naya, kau nggak ada hal mengatur hidup Naya dan putranya” imbuh Bryan
“Bryan, itu putramu juga Bryan, kau jangan suka bikin aku kesel Bryan, nanti aku benar benar marah, sekarang masih aku tahan tahan Bryan” umpat Arsen
“Kau jangan emosi dulu Arsen, apa yang dikatakan oleh Bryan benar juga Arsen, kau saat ini nggak ada hubungan apa apa dengan Naya, kau itu hanya mantan laki laki telah menitipkan benih di rahim Naya, dengan cara yang kita g elok” tukas Hendrik
“Walau aku hanya seorang mantan laki laki yang memberikan luka di hati Naya, dan meninggalkan Naya di saat dia dalam kesulitan, tapi aku melakukan hal itu karena aku jatuh cinta sama Naya saat pertama kali bertemu” jelas Arsen
“Kalau kau mencintai Naya kenapa kau tidak pernah menanyakan dan mencari tahu kabar Naya setelah kejadian itu, aku rasa kau laki laki yang egois Arsen” imbuh Bryan
“Ya aku salah Bryan, dan sekarang aku akan menebus semua kesalahan ku pada Naya dan putraku, aku akan bertanggung jawab penuh pada mereka berdua” tegas Arsen
“belum tentu Naya setuju dengan niat baikmu saat ini Arsen, bisa jadi Naya tidak menginginkan pertanggung jawaban darimu Arsen” tukas Hendrik membuat Arsen terdiam.
“Kau harus berusaha keras Arsen, karena kau mantan laki laki yang sudah menghancurkan hidup Naya” imbuh Bryan
“Jangan bilang mantan terus dong Bryan, aku nggak mau jadi mantan laki laki yang egois di mata Naya, aku mau pergi sekarang menemui Naya” sahut Arsen
“Kau pergilah ke tempat tinggal Naya di apartemen, apa kau sudah punya alamat Naya?” tanya Hendrik
“Mana alamat tempat tinggalnya Naya,Hendrik, sekalian aku minta nomor ponselnya” ucap Arsen meminta pada Hendrik.
Lalu hendrik memberikan semua yang di minta oleh Arsen,” kau berhati hatilah Arsen, jangan sampai Rania mengetahui kau menemui Naya, takutnya dia merencanakan sesuatu pada Naya” nasehat Hendrik
“Aku tahu Hendrik, aku mau kau membeli kediaman yang pengamanan ketat, jadi tidak bisa orang dengan leluasa masuk kedalam perumahan itu, aku mau hari ini Hendrik” ucap Arsen
“Siap aku akan kerjakan segera, tapi belum bisa ditempati hati ini, harus dibersihkan dan dilengkapi semuanya, agar Naya dan putramu bisa tinggal dengan nyaman” jelas Hendrik
“Aku mengerti Hendrik, aku akan bawa Naya, putraku dan kedua orang tuanya untuk tinggal di apartemen Bryan terlebih dahulu, jangan protes Bryan, aku nggak mau tiba tiba Rania atau kedua orang tuaku datang ke apartemenku dan melihat Naya dan anakku tinggal di sana” jelas Arsen
“Apa kau akan menyembunyikan Naya dan putramu pada kedua orang tuamu Arsen?” tanya Bryan
“Bukan menyembunyikan Bryan, aku harus menyelesaikan dulu masalahku dengan Naya terlebih dahulu, setelah itu aku akan bicara dengan mama papa, apalagi aku habis bertengkar dengan mama masalah perjodohan ku dengan Rania”
“Aku takutnya nanti akan membuat Naya dan putraku mendapat masalah baru, mama masih bersikeras dengan sikapnya, aku capek Bryan, aku harus mendapatkan cinta Naya dulu setelah itu aku akan menikahi Naya, walaupun kedua orang tuaku tidak merestui nya” tegas Arsen
“Selamat berjuang Arsen, ingat apa yang aku katakan tadi” imbuh Bryan
“Kau !...astaga tobat Bryan, gini amat punya sahabat bikin meriang isi kepala “ umpat Arsen membuat Hendrik tergelak kencang.
Sedangkan Bryan hanya bisa menahan tawanya, karena dia senang melihat kesungguhan Arsen.
“Kalau mau tertawa, tertawa aja nggak usah ditahan” ucap Arsen
“Siap Arsen, kau hati hatilah apa perlu aku temani?” tanya Bryan
“Nggak usah terima kasih, selamat siang! aku mau jalan sekarang” jawab Arsen lalu berdiri dari duduknya di ikuti oleh Bryan dan Hendrik berjalan keluar dari ruangan kerja Arsen.
Kamu harus tegas Sen...