Transmigrasi Menjadi Pelayan Pria Jahat

Transmigrasi Menjadi Pelayan Pria Jahat

Menjadi pelayan

Di sebuah kamar tampak seorang wanita tengah bersantai menikmati membaca sebuah novel online. Novel yang akhir-akhir ini banyak menjadi pembicaraan karena kisah pemeran utama yang luar biasa mengharukan. Dimana novel ini menceritakan tentang seorang wanita sebatang kara yang berjuang hingga akhirnya dia menjadi permaisuri kekaisaran.

Kisah itu berjudul "Mawar berduri." menceritakan tentang Silvia yang seorang anak sebatang kara yang berhasil menjadi permaisuri karena menyelamatkan pangeran kekaisaran.

Setelah melalui banyak halangan dan rintangan akhirannya Silvia bisa menjadi permaisuri. Tapi siapa sangka pada saat yang sama dunia justru mengalami kehancuran.

"Apa-apaan ini !" Ujarnya dengan penuh emosi.

"Akhir macam apa itu ?"Kesalnya.

Ia tanpa sengaja membaca seseorang yang menjadi penyebab kehancuran dunia.

'Rionard Alexander Kaiserslautern'.Batinnya.

"Huh...andai saja ada seseorang yang bisa menyadarkan pada si Rion ini jika berbuat jahat itu merugikan diri sendiri." Gumamnya dengan mengambil kacang kulit di sampingnya.

"UHUK." Kacang kulit yang belum terkelupas itu menyangkut dengan sempurna di tenggorokannya sehingga sangat sulit bernafas bagi wanita muda bernama Alana itu. Ia tadi hanya hendak mengupas kacang itu dengan menggunakan gigi depannya tapi siapa sangka ia justru menelannya.

"UHUK..HNG.." Nafasnya mulai tidak teratur, pandangan wanita itu semakin menggelap hingga tidak bisa melihat apapun.

"To-tolong...." Lirihnya dengan nafas tercekat.

Hingga akhirnya kesadaran Alana menghilang sepenuhnya.

*

*

*

"HEI BANGUN SAMPAI KAPAN KAU TIDUR !"Teriak seorang wanita dengan pakaian pelayan pada seorang wanita yang masih tidur di atas tempat tidurnya.

"ASTAGA ! Anak ini ! dia baru saja menjadi pelayan tapi sudah sangat menyulitkan." Ujar Pelayan tersebut.

"Huh anak baru itu, dia terlihat aneh pada saat memasuki tempat ini." Ujar salah seorang wanita lainnya.

"Iya dia benar-benar sangat suram bahkan aku mengajaknya bicara tapi dia sama sekali tidak mendengarkan ku." Sahut yang lainnya.

"Huh...wanita yang suram." Ujar Pelayan lainnya.

Setelah itu mereka terus membicarakan wanita yang masih menutup matanya itu. Hingga suara teriakan terdengar dari perempuan yang menjadi topik pembahasan.

"AKHH..SIALAN !"Teriaknya membuat semua mata menatap ke arahnya.

Sedangkan wanita yang baru saja berteriak itu menatap seluruh orang yang ada di ruangan itu. Matanya berkedip beberapa kali.

'Dimana aku ? Apa ini sebuah prank ? Acara televisi mungkin ? tapi...aku bukan artis.' Batinnya saat melihat pakaian dan tempat yang aneh ini. wanita-wanita di sana menggunakan pakaian pelayan sedangkan ruangan ini terlihat seperti bangunan kuno.

"Ada apa dengan mu Alana !"Ujar salah seorang pelayan wanita itu dengan nada sinisnya.

"Kau mengenalku ? Apa kita saling kenal ? atau aku memang terkenal ?"Tanyanya.

"Kau gila ? cepat ganti pakaianmu !"

"Untuk ?" Tanah Alana yang masih merasa bingung. Tadi dia hanya membaca novel lalu tersedak oleh kacang.

"Tentu saja untuk kerja, kau itu adalah pelayan pribadi yang mulia putra mahkota. Jika kau seperti ini maka kau akan di bunuh oleh yang mulia Rion." Peringat salah seorang wanita di sana.

"Rion ? Siapa Rion ?" Tanya Alana.

"Anak ini apa kau mau mati, memanggil yang mulai hanya dengan nama." Rutuk salah seorang wanita di sana.

'Oh ayolah aku tidak tau apa-apa, jadi prank ini terlalu berlebihan.' Batinnya.

"Mona kau urus dia, aku pusing melihatnya. Jika yang mulia bangun dan belum ada dia maka kita semua akan di bunuh." Ujar wanita dengan rambut hijau itu.

Sedangkan gadis bernama Mona tampak menganggukkan kepala lalu berjalan ke arahnya. Sedangkan wanita yang lain sudah pergi meninggalkan tempat itu untuk melakukan tugasnya masing-masing.

"Namamu Alana bukan ? ini bajumu ayo ganti. Kau harus cepat pergi ke tempat yang mulia jika tidak maka nyawamu bisa melayang."Ujar Mona.

"Yang mulia siapa yang mulia itu ?"tanya Alana dengan memegang baju khas pelayan itu.

"Tentu saja yang mulia Rionard Alexander Kaiserslautern." Ujar Mona.

"Sebentar...itu..hah !" Kejutnya saat mendengar nama itu. Itu adalah pemeran penjahat di novel itu. Si penghancur dunia.

"Em boleh aku tau apa nama kerajaan ini ?" Tanya Alana.

"Slauternland" Jawab Mona.

Mendengar hal itu mata Alana membulat.

"Hei Mona apa ini prank ? atau acara televisi ? katakan padaku jika ini hanya prank ?" Ujar Alana.

"Prank ? Apa itu ?"Tanya Mona dengan wajah bingung.

Alana seperti merasakan pukulan di jantungnya.

'Apa aku bertransmigrasi ? yang benar saja ?'Batinnya.

"Baiklah sekarang apa aku ? Maksud ku apa aku ini anak bangsawan ? atau ehem putri dari negara yang di kalahkan lalu di paksa untuk menjadi pelayan ?"Tanya Alena.

'Aku adalah pembaca berpengalaman bahkan aku ini berada di level yang lebih tinggi dari pembaca lainnya.' Batinnya.

"Bukan ? setauku kau hanya datang dari desa kecil. Karena ekonomi yang sulit jadi kau pergi melamar pekerjaan ke istana putra mahkota menjadi pelayan pribadi."Jelas Mona.

Senyuman Alana luntur seketika saat mengetahui kenyataan.

"Aku ? rakyat biasa ? Huh astaga plot macam apa ini ? Dan aku juga pelayan pribadi penjahat itu tidak maksudku yang mulia putra mahkota." Ujar Alana.

"Yup tepat sekali." Mona menganggukkan kepalanya.

"Jadi siapa namaku ?"Tanya Alana.

"Namamu Alana, tapi kenapa kau menanyakan namamu sendiri ? Lagipula sedari tadi kau tampak aneh ?"Tanya Mona.

"Oh itu tentu saja AKH ! kepalaku sakit sekali." Ujar Alana dengan bakat akting seadanya.

"Kau kenapa ?"Tanya Mona.

"Sebenarnya aku...aku memiliki penyakit aneh jadi terkadang aku suka lupa dengan diriku sendiri gitu. Ini sudah bawaan lahir jadi aku sudah terbiasa tapi tenang saja semakin lama aku akan kembali ingat kok hehehe." Ujar Alana.

'Ayolah percaya...aku sudah mengarangnya dengan bagus loh.'Batin Alana.

"Ternyata begitu, pantas saja awal kesini kau benar-benar terlihat tidak baik. Ternyata kau ada penyakit ya..." Ujar Mona. Wanita itu tampak mulai bersimpati karena yang Alana katakan.

"Ya begitulah..."Alana mengeluarkan ekspresi sedihnya.

"Huh cepat pakai bajumu lalu aku akan mengantarmu ke kamar putra mahkota," Ujar Mona.

"Apa...aku tidak bisa mengganti dengan pekerjaan lain ?" Tanya Alana memelas.

"Tidak bisa !"Jawab Mona.

"Huh baiklah." Dengan berat hati Alana harus mengikuti apa yang di minta oleh Mona.

*

*

*

Hingga kini mereka telah tiba di sebuah pintu besar bahkan sangat besar menurut Alana.

"GLEK." Alana menelan ludah dengan kasar dan hendak memutar badannya.

"Aku sakit perut."Ujarnya yang membalikkan diri namun dengan cepat di tahan oleh Mona.

"Alana..."Ujar Mona.

"Aku mohon...aku akan mati.."Ujar Alana.

"Kau akan langsung mati jika kabur sekarang." Ujar Mona.

"Huh..baiklah.." Dengan keberanian yang ia kumpulkan ia membuka tempat itu.

"Dah Alana tenang saja aku akan sering mengantar bunga ke kuburanmu."Ujar Mona yang berjalan pergi meninggalkannya.

"Bajingan ini !"Umpat Alana saat melihat kelakuan Mona.

"Siapa yang kau sebut bajingan ?"Ujar seorang pria yang begitu tampan dengan mata hitam dan juga rambut berwarna yang sama. Pria itu duduk di atas kasur dengan bagian badan yang terlihat.

Alana benar-benar tidak bisa mengatakan apapun lagi. Bahkan mulutnya sampai terbuka lebar.

"Luar biasa." Gumamnya.

Terpopuler

Comments

Zia Dongsaeng Seokjin

Zia Dongsaeng Seokjin

karya baru semangat kakak, penasaran sama lanjutannya

2025-02-02

2

Ayu Dani

Ayu Dani

🆙

2025-02-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!