NovelToon NovelToon
Cubic Plot Hole

Cubic Plot Hole

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Spiritual / Romansa Fantasi / Iblis / Kutukan / Agen Wanita
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Keypi

Peradaban modern dengan peradaban kuno seperti berdampingan satu sama lain. April memakai kalung berbentuk kubus yang sudah dipakainya sejak masih bayi. April sering terjebak di dalam roh lubang hitam kubus yang tak dikenal asal-usulnya. Gejolak-gejolak yang dialami April saat umurnya masih sangat muda, membuatnya kehilangan arah. Jalan apa yang akan April ambil saat dirinya diambang dilema panjang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keypi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XXX : Misi Baru

Sudah 3 hari kasus preman itu telah ditangani oleh para petinggi dan Kasim. April diberi misi baru dengan tim yang berbeda. Kasim membentuk tim 4 orang perwakilan Agen Angkasa untuk ujian negara nanti. Kasim juga memanggil 4 orang, April, San, Ling dan A Chengyou. April tidak menyangka bahwa April akan se-tim dengan 3 kakak senior yang April kenal. Sebelum San mendapatkan misi, San resmi bergabung dengan Istana Kegelapan dan mendapatkan misi awal untuk mengawasi situasi Agen Angkasa beserta anggota di Agen Angkasa. Tanpa diduga, San akan menjalankan misi dari Agen Angkasa setelah diberi misi awal oleh pemimpin Istana Kegelapan. San akan terus mengawasi walau mendapatkan misi diluar Agen Angkasa.

April sangat senang akhirnya bisa bersama San. A Chengyou dan Ling senang akhirnya bisa satu tim dengan April. Keempatnya akan melakukan misi tingkat A, merupakan tingkat tinggi dan hanya sedikit yang bisa mendapatkan dan melakukan misi tingkat A di Agen Angkasa ini. April sudah menyiapkan segala persiapan. Misi kali ini akan menggunakan mobil khusus yang disetir oleh A Chengyou. April bersebelahan dengan San.

'Dag dig dug'

A Chengyou yang melihat sinis ke arah San yang dimana, San bersebelahan dengan April. Namun, San mengabaikan dan hanya fokus dalam misinya ini. Ling sedari tadi fokus melihat arah jalan di E-Maps. Telah menempuh perjalanan yang cukup panjang, keempatnya telah sampai di tempat misinya.

“Sudah sampai. Di sebuah desa bangunan lama dan tidak berpenghuni.”

April melihat sekeliling dan seperti ucapan Ling, benar-benar desa bangunan lama dan sudah kosong. April bingung, Kasim tidak memberitahu misinya akan melakukan apa hanya diberikan arah dan misi baru saja.

“Selanjutnya, apa yang akan kita lakukan?”

San berjalan tanpa mengatakan apapun.

“Hei! Mau pergi kemana? Kita diskusikan dulu, jangan gegabah begitu.”

A Chengyou tampak kesal. San berhenti dan menoleh dengan mata samping ke arah A Chengyou.

“Kebanyakan diskusi sama aja membuang waktu, lakukan dengan melihat sekeliling baru bisa didiskusikan.”

Jawaban San sangat tajam dengan nada menyindir. A Chengyou memberikan tatapan tajam ke arah San. San kembali berjalan. April menenangkan A Chengyou.

“Senior, mari.”

A Chengyou menghembuskan nafasnya dan ketiganya mengikuti San berjalan.

“Ukiran-ukiran di setiap rumah lama ini benar-benar bagus dan teliti sekali.”

Ling kagum dengan ukiran setiap rumah. April juga melihatnya.

'Indah sekali.'

San berhenti dan merasakan ada suara yang mendekat ke arah mereka.

“Sst! Bersembunyi.”

San menyuruh ketiganya bersembunyi.

“Oi, ada apa?”

“Diam. Jangan banyak omong.”

“Kau!”

April memegang tangannya A Chengyou dan A Chengyou melihat ke arah April. April menggelengkan kepalanya. A Chengyou mengikuti apa yang April kodekan.

'Zrrtt, zrrtt'

Keempatnya melihat ada hewan yang begitu besar dan mengerikan. April sangat terkejut. Tidak pernah melihat hewan raksasa.

'Apakah misi ini harus mengalahkan hewan raksasa itu?'

San mengerutkan dahi.

'Ternyata, harus mengalahkan monster penunggu disini.'

“Jadi begitu, kita harus mengalahkan raksasa itu?”

A Chengyou dan April menoleh ke arah Ling.

“Ya, kalau begitu, kita harus berkerja sama untuk mengalahkan raksasa itu.”

“Ide bagus, Senior!”

San bergerak sendiri dan menyerang hewan raksasa itu.

“WOI! JANGAN GEGABAH BEGITU, MANA MUNGKIN BISA MELAWAN SENDIRIAN.”

A Chengyou meneriaki San. San tidak peduli dan menyerang hewan raksasa itu dengan kemampuannya.

'Gua harus bisa mengalahkan monster ini dan menyelesaikan misi ini secepat mungkin. Ck!'

“Senior San!!!”

“Bodoh!”

A Chengyou benar-benar marah pada San.

“Kita bertiga harus membuat formasi dan mencari celah dari raksasa itu.”

“Siap!”

Ketiganya menyerang bersamaan dan membuat formasi. Hewan raksasa itu mengamuk dan menyerang San di desa bangunan lama ini.

“WRAHHHH!!!”

“Jurus Seni Bela Diri : Pukulan Beton!”

'TEG!'

Monster itu ingin menangkap San dengan tangan kanan yang raksasa itu. San berpindah cepat dan mundur. April menggunakan teknik benang untuk mengalihkan pandangan hewan raksasa itu. San melihat ke arah April.

“Senior San! Kamu gapapa?”

April fokus mencoba mengalihkan pandangan hewan raksasa, Ling menggunakan teknik benangnya untuk menyerang dan A Chengyou menggunakan pedangnya untuk mencari titik lemah. San segera menyerang lagi.

“WRAHHHH!!”

Hewan raksasa itu menyapu 4 orang ini dengan kedua tangan. Keempatnya terpental.

“Ugh!”

“Ukh!”

April mengeluarkan darah.

'Kekuatannya sangat kuat sekali. Sebisa mungkin harus temukan titik celahnya dahulu.'

“Semuanya! Kita coba sekali lagi dan melihat titik celah, jika sudah ada yang melihat, bentuk formasi!”

“Siap!”

San benar-benar merasa dirinya belum kuat dan sekarang akan mengeluarkan seluruh kekuatannya. Mereka mulai menyerang lagi. Hewan raksasa itu semakin mengamuk dan tak terkendali. Mereka semua mengeluarkan teknik terbaik dan terkuat. Ling terpental.

“Senior Ling!”

April mengeluarkan pistol dan menembakkan ke seluruh tubuh hewan raksasa itu.

“Teknik Tembakan Listrik!”

'DUAR, DUAR, DUAR, DUAR!'

Hewan raksasa itu semakin tidak terkendali. April melihat titik celahnya.

“Senior! Aku menemukannya.”

A Chengyou menoleh.

“Mundur ke belakang dan bersembunyi!”

San dan April mundur. Mereka bersembunyi di tempat yang tidak bisa hewan raksasa itu dekati.

“Senior Ling, kau tidak apa-apa?”

“Saya ga apa-apa, April.”

“Kamu melihat titik celahnya, April?”

“Iya! Saat aku menembakkan ke arahnya berkali-kali, ada satu titik yang dimana hewan raksasa itu terganggu atau berusaha dilindungi.”

A Chengyou memikirkan strategi untuk bisa ke titik celahnya.

“Begini, Ling dan San fokus untuk mengalihkan pandangan raksasa itu, April terus menembak ke arahnya. Saya yang akan menyerang titik celahnya itu dengan pedang saya.”

“Boleh!”

“Ide bagus!”

San hanya terdiam.

“Kalau begitu, kita mulai!”

Mereka berempat mulai beraksi dan sesuai strategi dari A Chengyou untuk mengalahkan hewan raksasa itu. Ling mulai menggunakan teknik benang untuk mengalihkan dan San mulai memukul tubuh hewan raksasa itu. April melihat pergerakan hewan raksasa saat Ling dan San serang. April menyiapkan amunisi dan mencampurkan unsur jurus benangnya.

'DUAR! DUAR! DUAR! DUAR! DUAR! DUAR!'

A Chengyou memperhatikan dan menunggu hewan raksasa itu blunder. April terus menembak dengan jurus benang listriknya. Teknik baru yang dikembangkan oleh April sendiri dan sangat tepat digunakan saat seperti ini.

'Itu dia!'

“Senior, sekarang!!!”

A Chengyou berlari kencang dan mendekati hewan raksasa itu.

‘Izinkan saya menggunakan jurus pedang ini, ma!'

“Jurus Dewi Pedang!!!”

A Chengyou menebas titik celah dari hewan raksasa itu.

'SLASSHHH!!!'

“GRRRRAAAAAAAAHHHHH!!!!”

Hewan raksasa itu kesakitan dan terluka parah. Hewan raksasa itu terjatuh. Bangunan dibelakangnya hancur lebur. Batu-batu dari bangunan itu bertebangan. San melindungi April dengan menarik tangan April. Keduanya terjatuh. San memeluk April. April terkejut. April berada di atas San.

“Senior San!”

Wajah April memerah. San memandangi wajah April.

“Lu, gapapa?”

“Hah? Aku gapapa, terimakasih banyak senior San!”

April bangun dan San juga bangun.

A Chengyou mengeluarkan banyak darah setelah menggunakan jurus pedang terlarang itu, hanya seorang pemimpin saja yang bisa menggunakan jurus itu. A Chengyou benar-benar memaksakan dirinya. Ling membantu A Chengyou.

“Acheng!”

“Terimakasih, senior.”

“Jangan memaksakan diri.”

“Maaf. Oh iya, dimana April?”

“April aman bersama anak laki-laki itu yang bernama San.”

‘Bersama San?'

“Kita ke tempat mereka berdua, senior.”

“Biar saya bantu.”

Ling dengan A Chengyou pergi ke tempat April dan San berada. Tangan April dengan tangan San saling bergandengan, tanpa keduanya menyadari. Suasana hening.

“April!”

San melepaskan gandengannya. April tersipu dan melihat ke arah A Chengyou yang terluka parah.

“Senior!”

April berlari dan mendekati A Chengyou yang dibantu oleh Ling.

“Kenapa bisa separah ini?”

“Tad-”

A Chengyou memberikan kode gelengan kepala pada Ling.

“Kenapa Senior Ling?”

Ling paham dan merahasiakan ini pada April.

“Oh, ga apa-apa. Yang terpenting kita semua berhasil mengalahkan hewan raksasa itu.”

“Ya! Kalau begitu, aku akan beri pertolongan pertama ke Senior dahulu.”

April mengambil kotak medisnya dan memberikan perawatan pada A Chengyou. Hati A Chengyou sangat sakit ketika melihat gandengan tangan April dengan San.

'Rasanya lebih sakit ketimbang menerima rasa sakit menggunakan jurus Dewi Pedang...'

TO BE CONTINUED...

1
aissrift
ih apasih CHEN! Bubble lebih cantik, masa kamu ga lirik/Smug/
aissrift
A Chengyou cuek banget masa sama Bubble /Frown/
aissrift
SEMANGAT KAKK
aissrift
penasaran plss, gmn yh perasaannya a chengyou sama bubble?/Frown/
Keypidream
mohon supportnya ya!
Kei Kurono
Bikin penasaran!
Keypidream: terimakasih Kei Kurono sudah mau membaca novel aku. dengan dukungan ini, aku jadi semakin semangat! ditunggu chapter-chapter selanjutnya ya🤗❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!