Alika seorang janda anak 1 yang tidak sengaja bertemu Rio di kantor tempatnya bekerja Lalu berakhir di pelaminan...
Dan pejuang garis 2 gara gara perbuatan bejat mantan pacar Alika sehingga kehilangan bayinya yg membuatnya susah hamil lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WDaaw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rio khawatir dengan Lena
08:00 Pagi
Di kantor
Terlihat Lena sedang berdiri di atas kursi berusaha mengambil dokumen di dalam lemari yang cukup tinggi.
"Lena kamu ngapain turun sekarang nanti kamu jatuh, kamu kan lagi hamil harus jaga baik baik kandungan kamu"ucap Rio dengan nada pelan
Tiba tiba Dea melintas di depan mereka Dea yang melihat Rio begitu sangat perhatian membuat Dea sedikit curiga sebenarnya ada hubungan apa antara Lena dan Rio.
"Angga , Lena dan Rio emang udah sedekat itu ya?"
"Gak tau juga sih, yang aku tau Lena dekat juga sama Alika jadi mungkin itu yang membuat Rio dan Lena terlihat sangat dekat"sembari berjalan meninggalkan Dea
"Rio, Lena kalian ber dua lagi ngapain pagi pagi udah nyebarin gosip"ucap Angga mengolok
"Ha, gosip apaan?"
"Dea tadi tanya sama aku kalian kok bisa dekat banget"
"Terus kamu jawab apa"tanya Rio penasaran
"Iya aku jawab aja mungkin kalian dekat karena Lena juga dekat sama Alika"
Rio dan Lena saling menatap
"Hmmm Rio makasih ya udah bantuin aku, aku balik ke meja dulu ya"ucap Lena
"Oh iya Len"Rio tersenyum tipis
Angga membuat kopi dan kembali ke meja kerjanya.
12:30
Jam istirahat
Rio kembali dari kantin
"Len ini aku belikan kamu Jus Mangga tadi di kantin, kamu minum ya karena aku tau kalau awal kehamilan tu pasti sering muntah dan males makan nasi"
"Iya Ri makasih ya"Lena tersenyum dengan wajah sedikit pucat
Rio kembali ke mejanya.
"Len, kamu kenapa akhir akhir ini sering lemes, muka kamu juga pucat banget kamu sakit?"tanya Dea
"Iya De, aku lagi gak enak badan"
"Udah pergi berobat?"
"Udah kok semalam, katanya sih cuma kecapekan dan emang lagi musim orang sakit dan karena fisik aku lemah jadinya demam deh"ucap Lena mencari alasan
Tiba tiba Lena berlari ke kamar mandi karena ingin muntah, Dea mengejarnya Rio yang melihat tiba bisa membantunya karena ada Dea.
"Len , kamu baik baik aja ? Kalau kamu gak kuat lagi kamu izin pulang aja jangan di paksain kerja"ucap Dea khawatir
"Iya De"
Lena keluar dari kamar mandi lalu dia berjalan bersama Dea ke ruang HRD meminta izin untuk pulang, Lena meninggalkan kantor.
"Len tunggu sebentar, tadi katanya Angga mau anterin kamu pulang"ucap Rio mendorong Angga
"Oh iya yuk Len aku antar"
"Angga kamu pake mobil aku aja, jangan pakai motor kasihan takut Lena jatuh di jalan karena kondisinya lemas banget"ucap Rio
Angga hanya mengangguk dengan wajah bingung, karena drama yang di buat Rio membuatnya kesusahan.
Lena dan Angga pergi dengan menggunakan mobil Rio, di dalam mobil Angga merasa canggung karena mereka jarang ngobrol sebelumnya, gak terlalu dekat.
"Hmmm Len, kita mau langsung pulang atau kerumah sakit dulu"
"Kita langsung pulang aja ya , lagian aku udah berobat kok jadi kita gak perlu ke rumah sakit lagi"Lena tersenyum tipis
Lena berbaring lemas di dalam mobil dan tertidur selama perjalanan membuat Angga tidak berani mengganggunya.
Tiba di Ruma Lena
"Len bangun udah sampai"Angga membangungkan dengan pelan
"Oh iya makasih ya Angga"ucap Lena
Lena berjalan pelan menuju rumahnya di bantu dengan Angga
"Len kalau ada apa apa telfon aja ya"ucap Angga
"Iya Ngga makasih ya"tersenyum
Angga meninggalkan Lena dan berfikir sepanjang perjalanan kenapa Rio bisa seperhatian itu sama Lena bahkan menyuruh mengantar Lena dengan mobilnya padahal sebelumnya Rio cuek aja sama cewek cewek di kantor.
...****************...
Tiba di Kantor
"Angga, gimana keadaan Lena"tanya Rio penasaran
"Lena baik baik aja, iya walaupun masih pucat banget mukanya tadi sepanjang perjalanan Lena tidur terus"
"Oh gitu"Rio merasa khawatir
"Kamu kenapa Ri ? Kok perhatian banget sama Lena, apa jangan jangan kamu suka sama Lena ya, ya ampun Ri kamu jangan macam macam ya aku gak terima loh kalau kamu selingkuhin Alika, dia tu wanita yang sempurna udah cantik, pintar masak pokoknya dia tu the best banget lah"ucap Angga
"Ih apaan sih, siapa juga yang selingkuh aku hanya kasihan aja sama Lena karena dia kan tinggal sendirian di kostan gak ada Orang tuanya yang bantu rawat dia"
"Hmmm nanti pulang kerja kita mampir aja ke Rumahnya untuk memastikan keadaannya, gimana mau gak ?"
"Gak ah, aku mau cepat pulang karena mau ada Diner sama Alika"ucap Rio
"Oh gitu, ya udah deh kalau gitu aku besok aja mampir ke rumah Lenanya"ucap Angga sembari meninggalkan Rio dan berjalan menuju meja kerjanya.
...****************...
Pukul 17:15
Tok...Tok...Tok
"Rio ? kamu ngapain ke sini"
"Gimana keadaa kamu Len ? mau ke Rumah sakit gak ?"
"Aku udah baik baik aja dan wajar sih kalau aku masih muntah muntah karena ini kan emang proses awal kehamilan aku udah minum obat pereda mual berlebih tadi di kantor aku lupa bawa jadinya muntah muntah deh"ucap Lena
"Terus sekarang kamu udah makan belum?"
"Belum aku males makan"ucap Lena
"Kamu tu harus makan Len kalau gak makin lemas tubuh kamu, kamu ada masak nasi?"
"Iya aku masak nasi tadi malam dan masih ada sisa di dapur"
Rio pergi ke dapur dan membuka tudung saji namun tidak ada lauk yang tersisa.
Rio membuka kulkas terlihat telur 5 butir dan dia mengambil nya 1 lalu membuat telur dadar dengan irisan bawang merah dan beberapa cabai rawit.
Lena hanya duduk di kursi , melihat Rio memasak telur untuknya.
Setelah selesai masak telur Rio langsung mengambil nasi dan menyuapi Lena, Lena meneteskan air mata merasa terharu karena Dia di perlakukan dengan baik.
"Ri, kamu lakuin ini bukan untuk aku kan, tapi ini semua karena anak yang aku kandung"
"Hmmm maaf ya Len, Cinta aku udah habis di Alika, aku melakukan semua ini karena rasa tanggung jawab aku ke kamu atas anak yang ada di dalam kandungan kamu"
"Iya Ri, aku ngerti"
"Hmmm Ri, setelah bayi ini lahir aku harus bagaimana apa aku harus nanggung Aib ini sendirian, apa kamu gak bisa nikahin aku demi bayi ini"tanya Lena
"Kamu udah gila Len, kamu kan udah tau ini gak mungkin karena aku udah punya istri dan dia orang yang paling aku cintai sampai kapanpun"
"Tapi aku gak mau nanggung semua ini sendirian Ri, aku butuh kamu"Lena menangis
"Len kamu jangan nangis ya, kamu harus tenang dulu sekarang kamu gak usah banyak fikiran ya kasihan bayi kamu"Rio mencoba menenangkan Lena
Lena perlahan mulai reda dan bisa mengontrol emosionalnya karena semenjak hamil Lena merasa dirinya sangat sensitif gampang marah, gampang nangis apalagi kehamilannya adalah sesuatu yang tidak di inginkannya.