Kisah sepasang CEO yang merintis bisnis mereka dari nol dan pernah berkecimpung di dunia bawah, keduanya memiliki masalah dengan keluarga dan hubungan toxic mereka masing masing sehingga mereka sulit untuk mempercayai orang orang di sekitar mereka.
Mereka menggunakan dua nama, nama untuk di dunia bisnis sebagai CEO dan nama untuk kehidupan pribadi mereka. Mereka juga memilih hidup sederhana dan mengerjakan pekerjaan yang menjadi hobi mereka. Namun keduanya ternyata tinggal di sebuah apartemen dan unit mereka persis bersebelahan.
Tanpa mereka sadari, mereka ternyata klik dan saling jatuh cinta, namun mereka memakai identitas kehidupan pribadi mereka, tanpa mengetahui sisi kehidupan bisnis mereka satu sama lain walau perusahaan mereka bekerja sama. Walau saling mencintai, keduanya menyimpan rahasia terhadap satu sama lain sampai terbongkar suatu hari nanti.
Akankah mereka bahagia atau malah sebaliknya ?
Genre : Urban, fiksi, komedi, drama, sedikit action, psikologi
100% dewasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 31
Selagi Elena dan Jessica mengobrol di sebelahnya, Ethan melirik ke belakang, dia menyadari ada seseorang berjalan mendekati mereka. Ethan menoleh melihat seorang pria bertbuh kekar namun sedikit lebih kurus dari lainnya, tampan, berambut pirang dan memakai ikat kepala. Ethan melirik melihat kedua tangan nya yang di balut hand wrap dan mengalungkan sepasang sarung tinju khusus mma di lehernya.
“Halo Elena,” sapa nya tanpa memperdulikan Ethan.
Elena berbalik dan melihat pria itu, dia dan Jessica langsung berdiri, wajah keduanya nampak terganggu dengan kehadiran pria yang berdiri di belakangnya. Melihat Elena dan Jessia berdiri, Ethan pun berdiri dan berhadapan dengan pria itu.
“Mau apa kamu Troy ?” tanya Jessica.
“Aku hanya ingin menyapa calon istri ku,” jawab Troy enteng tanpa menghiraukan Ethan di depannya.
“Siapa calon istri mu ?” tanya Elena.
“Kamu, memangnya siapa lagi, aku tidak akan memberikan mu pada orang lain, ayo ikut aku,” ujar Troy menjulurkan tangan yang kekar kearah tangan Elena.
“Tap,” Ethan menangkap pergelangan tangan Troy dan akhirnya Troy memperhatikan Ethan yang berdiri di sebelahnya. Troy langsung melepaskan tangannya dan mundur ke belakang, tapi dia langsung menendang lurus ke depan, “duaaak,” Troy tersenyum karena tendangannya mengenai Ethan, namun tiba tiba senyum nya mendadak hilang karena Ethan menaikkan lututnya dengan santai untuk menangkis kaki Troy. Elena langsung memegang lengan Ethan,
“Kamu tidak apa apa beb ?” tanya Elena.
“Tidak apa apa, siapa dia ?” tanya Ethan sambil menunjuk Troy.
“Dia anak direktur rumah sakit, dokter gigi di rumah sakit dan teman dokter Brandon,” jawab Elena.
“Hooo...dokter rupanya,” ujar Ethan melirik Troy.
“Sudah Troy, jangan membuat rusuh di sini,” ujar Jessica kepada Troy.
Troy menatap Ethan di depannya, dia menurunkan kakinya kemudian berdiri di depan Ethan dengan wajahnya yang sombong dan serius.
“Sepertinya aku harus memberi mu pelajaran ya, ayo naik ke lantai tiga, aku ingin bermain main dengan mu di ring,” ujar Troy.
“Baiklah,” balas Ethan santai.
“E..Ethan ?” tanya Elena.
“Kamu tunggu sini,” jawab Ethan.
“Jangan, aku ikut,” balas Elena.
“Ya, kamu harus ikut sayang ku, lihat bagaimana aku menghajar orang ini sebagai peringatan,” balas Troy sombong.
“Silahkan pimpin jalan,” balas Ethan.
Mereka berempat langsung berjalan menuju ke tangga dan naik ke atas. Ketika sampai di lantai tiga, Ethan melihat kalau lantai tiga di gunakan untuk sasana boxing, mma dan bela diri lainnya dengan beberapa samsak tergantung di pinggir, beberapa matras untuk latihan dan sebuah ring besar di tengah sasana. Troy langsung naik ke atas ring dan berbicara dengan dua orang yang sedang berlatih di atas.
“Hoo ada yang seperti ini juga rupanya,” gumam Ethan.
“Iya, kita memang ada sasana di lantai tiga, tapi kamu tidak harus melakukan ini,” ujar Jessica.
“Biar aku yang melawan dia,” ujar Elena.
“Tidak perlu, kamu tunggu saja di sini,” balas Ethan.
“Hei naik,” teriak Troy dari atas ring.
Ethan melihat kalau banyak anggota sasana yang berhenti berlatih dan mulai berkumpul di sekitar ring, dua orang yang sebelumnya berlatih di atas ring pun tersenyum meremehkan ketika melihat Ethan dan berdiri di belakang Troy. Tanpa menunda lagi, Ethan naik ke atas ring, Troy melemparkan sepasang sarung tinju mma kepada Ethan,
“Pake itu,” ujar Troy sambil memasang sarungnya.
Ethan menunduk mengambil sarung tinju di lantai, tapi tiba tiba “duaaaak,” kaki Troy mendarat di punggung Ethan dengan sangat cepat.
“Ethan,” teriak Elena cemas.
“Hehehe jangan lengah kalau di atas ring (tersadar) a...apa ?” Troy nampak kaget setengah mati.
Ternyata Ethan menangkap kaki Troy dengan tangannya yang kebelakang dan terlihat mustahil di lakukan bagi orang biasa. Dengan santai dia menyingkirkan kaki Troy dan memakai sarung tangannya. Setelah selesai, Ethan berdiri dan melompat lompat kecil, setelah itu dia merenggangkan tangannya ke depan, “kretek,” jari jarinya berbunyi ketika dia mengepalkan tangannya.
“Ok, majulah,” ujar Ethan santai.
Troy yang bingung langsung memasang kuda kuda nya, sedangkan Ethan hanya berdiri santai, kemudian Troy mulai berputar mengelilingi Ethan namun Ethan ikut berjalan mengikuti Troy, akhirnya Troy maju melancarkan tinjunya dan Ethan dengan mulus menghindari nya, Troy tidak berhenti, dia berputar menghantamkan punggung tangannya ke arah kepala Ethan, namun Ethan memundurkan sedikit kepalanya dan tangan Troy tepat melewati wajahnya.
Keduanya kembali menjaga jarak dan berjalan seperti dua ekor serigala yang siap memangsa lawan nya. Troy kembali maju menyerang menggunakan lutut nya, Ethan menghindari nya ke samping kemudian di lanjut dengan putaran punggung tangan Troy, Ethan menunduk menghindari punggung tangan Troy, kemudian mundur selangkah. Setelah menjaga jarak,
“Hei...kenapa kamu tidak menyerang,” teriak Troy marah karena merasa Ethan meremehkan dirinya.
Ethan tidak menjawab, namun dia mengangkat tangannya dan memprovokasi Troy agar maju menyerangnya, wajah Troy menjadi merah padam, dia merangsek maju dengan membabi buta melancarkan tinju dan tendangannya, Ethan dengan santai menghindari seluruh serangan Troy namun matanya tidak lepas mata Troy. Elena dan Jessica yang melihatnya tertegun,
“Um...Lena, calon suami mu...hebat ya,” ujar Jessica.
“Um....iya (aku sendiri baru tahu),” balas Elena tidak yakin dengan apa yang dia lihat.
Setelah beberapa saat menyerang, Troy pun terengah engah, dia menunduk dengan keringat bercucuran,
“Ku...kurang ajar, kamu meremehkan ku,” teriak Troy sambil melihat Ethan.
“Tidak, aku hanya tidak perlu melawan,” balas Ethan sambil mengangkat kedua pundak dan tangannya.
“Lawan aku,” teriak Troy yang memaksakan diri menyerang maju menggunakan tinju.
“Ok,” balas Ethan.
Ethan melompat dan menaikkan lututnya menangkis tinju Troy, kemudian dia berputar dan kakinya menendang perut Troy dengan telak, “ohoook,” Troy langsung memuntahkan cairan dari mulut dan hidungnya kemudian terpental jauh ke ring dan “bruk,” jatuh telungkup setelah terpantul tali ring. Ethan mendarat dengan kedua tangan naik ke atas dan lutut naik sebelah, kemudian dia menghembuskan nafasnya,
“Kuda kuda itu...muay thai ?” tanya Elena dalam hati ketika melihat kuda kuda Ethan.
“Hei dia pingsan....kurang ajar,”
Dua orang yang sebelumnya berada di ring langsung maju berlari ke arah Ethan yang sekarang sudah siap dengan kuda kuda nya, setelah memeriksa kondisi Troy. Tapi, “buaaaak,” tiba tiba kedua pria itu langsung menoleh memuntahkan cairan dan terhuyung jatuh ke samping, Elena mendarat tepat di tengah mereka, rupanya dia menendang keduanya sekaligus dengan kecepatan luar biasa, kemudian dia berbalik berlari menghampiri Ethan,
“Kamu tidak apa apa beb ?” tanya Elena cemas dan melompat memeluk Ethan.
“Um...aku tidak apa apa, tapi kamu....barusan itu,” jawab Ethan yang masih kaget ketika melihat Elena menendang split kedua pria yang sedang maju menyerangnya.
“Oh...eh....iya hahaha, maaf,” balas Elena.
“Barusan itu, ninjutsu ?” tanya Ethan.
“Um....kamu sendiri bisa muay thai kan ?” jawab Elena dengan pertanyaan.
“Iya, aku belajar dari om ku...kamu rupanya hebat ya (om adik dari mama ku, om Mike, dia agen rahasia yang bertugas di luar negeri, tempat bela diri itu berada),” jawab Ethan.
“Hehe sama, kamu juga, aku juga belajar dari tante ku (tante Kyoko, ninja pembunuh dari negeri timur),” balas Elena.
Sementara itu, Jessica dan seluruh anggota yang melihat dari bawah ring terlihat sangat terkejut melihat keduanya di atas ring, mereka mulai berkasak kusuk sendiri dan tentu saja mereka tidak berniat berbuat macam macam pada Ethan maupun Elena.. Jessica menoleh ke sebelah nya karena sebelumnya Elena berdiri di sebelah nya,
“Kapan dia naik ke atas ring ?” tanya Jessica bingung sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.