Grace Jacorey, seorang editor di salah satu perusahaan media di California. Karena kecerobohannya bersama temannya membawanya ke dalam sebuah masalah. Ia dipertemukan dengan salah satu keturunan Walton, seorang pria tampan dan kaya raya. Sejak pertemuan itu, Grace merasakan jantungnya berdebar saat berada di dekat pria itu. Mungkinkah ia jatuh hati pada Pria itu? Akankah pria itu memiliki perasaan yang sama dengan Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18: Tamu Bulanan
Akhirnya pintu lift terbuka. Tidak ada orang di dalam. Grace kemudian masuk. Dengan cepat ia menekan tombol tutup. Hampir saja pintu lift tertutup namun satu kaki menahannya.
Grace mendongak, melihat siapa gerangan yang melakukannya. Refleks Grace terkejut. Dengan cepat ia menetralkan ekspresi wajahnya.
Kendrick dan wanita itu lalu masuk ke dalam. Pria itu berdiri di sisi kirinya, sementara wanita yang bersama Kendrick berdiri di sisi kanannya. Posisi yang membuatnya semakin tidak nyaman. Grace maju satu langkah, kepalanya ia tundukkan agar Kendrick tidak mengenalinya. Dan sepertinya Kendrick tidak mengenalinya meskipun mereka pernah bertemu saat di depan Coffee Shop. Buktinya pria itu biasa saja. Hanya ada ekspresi datar di wajahnya.
Kendrick bersandar ke dinding lift dengan kaki menyilang santai. Satu tangannya ia masukkan ke dalam kantung celananya. Netranya menangkap pergerakan tangan wanita di depannya yang sejak tadi sesekali mengusap bagian belakang lehernya. Kendrick menarik salah satu sudut bibirnya.
"Oh.. sh.ittt... apa dia tidak menyadarinya," batin Kendrick melihat bagian bawah Grace. Ada noda merah tepat di bagian tengah rok berwarna putih yang dipakai Grace.
Lift berbunyi sebagai tanda mereka sudah sampai ke lantai yang dituju.
Grace lalu keluar bersama wanita itu, disusul oleh Kendrick.
"Tunggu.." Kendrick meraih satu tangan Grace.
"Pergilah, aku akan menyusul mu," kata Kendrick tanpa melepaskan genggamannya di tangan Grace.
"Baik Sir.." balas wanita itu lalu pergi.
Kendrick melepaskan tangan Grace, tangannya bergerak membuka kancing jasnya dan melepasnya. Semua itu tak luput dari pandangan Grace. Sepertinya Kendrick mengenalinya. Ia harus minta maaf pada pria itu atas apa yang ia lakukan bersama Jena.
"Saya min__"
"Pakai ini, tamu bulananmu sepertinya datang," kata Kendrick memotong perkataan Grace, memberikan jasnya pada Grace lalu pergi meninggalkan Grace yang terlihat bingung.
"Sebenarnya dia mengenaliku atau tidak sih," gumam Grace mengerjapkan matanya berkali-kali.
"Tunggu, tamu bulanan... maksudnya apa coba?" Grace terlihat berpikir, menggigit bibir bawahnya. Siapa tamu yang dia maksud. Lalu kenapa Kendrick memberi jas padanya.
"Jangan bilang..." Grace memutar roknya menyadari sesuatu. Betapa terkejutnya dirinya saat melihat noda merah di roknya.
"Astaga... Jadi maksudnya.." gumam Grace. Wajahnya terasa panas karena merasa malu. Kenapa harus pria itu yang melihatnya.
Grace tersentak kala ponselnya berbunyi, ia melihat layar ponsel ditangannya.
"Saya baru saja keluar dari lift Pak. Saya hampir sampai," kata Grace.
"Cepatlah..Olivia akan menunggumu di depan pintu," kata Regan mengakhiri panggilannya.
Grace menutupi bagian belakang roknya dengan melilitkan jas Kendrick di pinggangnya sebelum ia melangkahkan kakinya ya menuju aula hotel.
******
Hari ini adalah jadwal wawancara dengan Kendrick. Wawancara akan dimulai pukul 3 sore. Masih ada waktu setengah jam lagi bagi Grace dan Jena menyiapkan diri sebelum wawancara dimulai. Keduanya sedang berada di ruangan wawancara.
"Aku tidak pernah segugup ini Grace, ditambah lagi kita punya jejak buruk dengan pria itu," kata Jena menyentuh jemari Grace. Padahal ia sudah biasa melakukan wawancara dengan banyak informan.
"Aku juga. Aku takut mengacaukan wawancara ini. Lihat, tanganku bahkan berkeringat. Untung saja wawancara ini tidak direkam dan ditayangkan," kekeh Grace menunjukkan telapak tangannya yang basah. Hasil wawancara mereka dengan Kendrick tentu saja akan dituangkan dalam bentuk artikel dan diterbitkan secara online maupun cetak.
belum lagi dia dah jadi bekas selingkuhan, dah pernah tidur bersama sampai hampir punya anak...idiiii jijik gw, helena juga dah umurnya stengah abad dah cukuplah hidup dengan pernikahannya. kalo dah tua sdh tdk peduli namanya menikah lagi, mending sendiri dah punya anak dan cucu. kagak sepi" amat hidup.
selingkuh itu penyakit. kgk ada obatnya.
simon emng gak bisa dimaafkan. kalo misalnya tuh selingkuhan gak kegguguran..apa iya simon tdk meninggalkannya?
kgk lah!
pengusaha kok bodoh gitu😌
lah si Aron juga, harusnya dia belajar dari hubungan ayahnya dengan ibunya dulu , gimana akhirnya bercerai apakah karena selingkuh atau masalah lain. harusnya dia belajar dari legalana ayahnya pd Paulina dan kejadian dia bermain belakang yang katanya dijebak sama sekretarisnya..dan menyalahkan ayahnya dan bersikap seperti Ken baru bener,😌
latar belakangnya emng dunia barat. tapi percuma aja kalo wanita utamanya selalu yang ori. lagian sdh ada Alena sebagai karakter untuk pria satu anak kenapa Grace juga harus rasanya perbedaan itu disayangkan untuk karakter wanita lain. seperti teman" Grace mereka sdh pd berbeda untukendapatkan pasangan ..lah si Grace dengan Alena malah sama. kalau Alena si wajar ya namanya pria beristri pasti punya anak..lah Kendrick, harusnya gak usah😒 gw jadi agak gak mood lagi bacanya😪