NovelToon NovelToon
Tu Es Belle

Tu Es Belle

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Bepergian untuk menjadi kaya / Romansa
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kanian June

Harap bijak dalam membaca.
kesamaan nama keadaan atau apapun tidak berkaitan dalam kehidupan nyata hanya imajinasi penulis saja.

Seorang wanita muda kembali ke tanah kelahirannya setelah memilih pergi akibat insiden kecelakaan yang menimpanya dan merenggut nyawa sang Kakek.
Setelah tiba ia malah terlibat cinta yang rumit dengan sang Manager yang sudah seperti Pria Kutub baginya. Belum lagi sang Uncle dan mantan kekasih yang terus mengusik kehidupan asmaranya.

Lalu di mana hati Alice akan berlabuh? Dapatkah Alice menemukan pelaku pembunuh sang kakek..
Yuk ikutin kisahnya...
jangan Lupa Like Vote Komentar maupun Follow terimakasih..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kanian June, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25

Di sepanjang perjalanan John merasa khawatir melihat Tuan Muda nya terlihat lemah dengan wajah yang pucat.

Beberapa kali ia melirik William dari kaca mobil memastikan Tuannya masih bernafas.

"Bertahanlah Tuan tidak lama lagi kita sampai." Seru John saat melihat William sudah menyandarkan kepalanya di kursi mobil.

"Aku belum akan mati John, aku hanya lemas tadi bolak-balik ke toilet." Sergah William menenangkan John yang kepalang panik.

"Kamu fokus saja menyetir jangan kebanyakan lirik ke belakang aku belum mau mati." Sindir William yang sadar dengan ke gugupan sang asisten.

"Baik Tuan." Jawab John yang kembali mencoba fokus pada jalanan di depannya.

Namun tiba-tiba fokusnya berpindah saat menyadari ada beberapa mobil aneh di belakangnya.

John mencoba menambah kecepatan mobilnya menyalip beberapa pengendara mobil. Tapi ternyata mereka bisa mengikuti dengan baik.

Akhirnya John pun mencoba menghubungi anak buahnya untuk melacak pemilik mobil tersebut.

"Sial!" Protes John kala mendapati ponselnya terjatuh dari genggamannya.

"Ada apa John?" Sela William yang menyadari ada sesuatu yang tidak beres.

"Pegangan Tuan, ada mobil yang mengikuti kita." Jelas John yang terus menaikkan kecepatan mobilnya.

"Hati-hati John saya belum punya istri sama anak kamu jangan ngebut." Canda William di tengah ketegangan yang berlangsung.

John kembali melihat dari kaca spion ternyata dua mobil yang mengejarnya sudah tidak terlihat lagi. Sepertinya mereka di hadang oleh beberapa mobil dari arah yang berlawanan. John berfikir mungkin itu anak buahnya yang bergerak cepat melihat situasi yang berlangsung.

John merasa tenang karena keadaan terlihat sudah aman, ia pun kembali menurunkan kecepatan nya di level normal. Tapi naas ketika di perempatan jalan ada sebuah truk sampah yang berjalan ke arahnya padahal keadaan lampu lalu lintas masih menunjukkan tanda untuk berhenti dari arah truk tersebut.

***

TING

Terdengar bunyi lift menandakan bahwa mereka sudah sampai di lantai yang di tuju. Setelah pintu terbuka Alice segera menggeser tubuhnya untuk memberi jalan pada mereka yang berada di dalam lift untuk keluar terlebih dahulu.

Alice masih sibuk dengan ponsel di tangannya saat ingin masuk ke dalam lift, langkahnya terhenti manakala ia mencium aroma parfum yang begitu familiar melewatinya.

Saat Alice ingin menoleh untuk memastikan siapa orang yang baru saja lewat, ia pun mendengar suara dingin yang berbicara kepadanya.

"Kembali ke ruangan saya!" Titah Steven memberi perintah tanpa penjelasan kepada Alice yang diikuti dengan langkah tanpa menoleh.

Alice yang kaget melihat sekeliling nya, ternyata hanya dia seorang yang sedang berdiri di sana. Artinya perintah tersebut memang ditujukan kepadanya.

"Ah! Mau di apain lagi sih? Aku kan lapar belum makan. Sudah mau di kasih tugas lagi, tega banget sih!" Tutur Alice dengan lemas, mengasihani dirinya yang begitu malang. Tidak ada pilihan lain selain mengikuti Steven kembali ke ruangannya.

Tok Tok

Di ketuknya sebuah pintu berbahan kaca tersebut untuk kesekian kalinya.

"Masuk" jawab Steven dari dalam ruangan. "Tunggu di sofa." Imbuh Steven tanpa mengalihkan pandangan pada ponsel yang sedang ia genggam.

Usut punya usut Steven sedang membalas pesan sang mama yang memberinya saran agar membuka hati untuk Grace.

"Baik Pak." Lirih Alice lalu berjalan menuju sofa untuk mendaratkan bokongnya. Dilihat nya ada sebuah paper bag di hadapannya. Alice bertanya-tanya untuk apa ia di suruh menunggu di sini.

"Makanlah, saya tahu kamu lapar. Itu ada makanan di paper bag, saya tidak tahu apa selera kamu." Ucap Steven

Bukannya menjawab Alice malah bengong melihat Steven yang masih sibuk dengan ponselnya. Bukan tidak suka tapi Alice hanya terkejut dengan perhatian Steven yang tiba-tiba.

"Kalo tidak suka jangan di makan, dan silahkan keluar." Seru Steven yang tidak mendapatkan respon apapun dari Alice.

"Ah! Tidak pak Terimakasih. Saya pemakan segalanya jadi apapun saya suka asal masih bisa di makan." Sela Alice dengan gelagapan.

"Ini beneran buat saya pak? Tapi Pak Steven apa sudah makan?" Ulang Alice seolah masih tidak percaya.

"Hm. Sudah tadi dengan Pak William. Cepat selesaikan makanannya." Titah Steven

Akhirnya Alice pun segera mengeluarkan satu persatu isi paper bag tersebut. Membuka satu kotak yang berisikan Sushi lengkap dengan sausnya.

Wajah Alice berbinar manakala melihat makanan di depannya, seolah sang perut memberi sinyal agar Alice segera melahap makanan di depannya.

Satu sushi lolos ke dalam mulut Alice begitu saja, di susul udang goreng tepung yang di cocol saus terlebih dahulu oleh Alice.

Wajahnya terlihat bahagia manakala mulutnya di penuhi makanan.

Steven merasa penasaran saat melihat Alice begitu lahap memasukkan satu persatu makanan ke dalam mulutnya. Akhirnya dia berjalan mendekat ke arah Alice lalu ikut mendaratkan bokongnya tepat di depan Alice.

Tiba-tiba Alice menyodorkan satu potong sushi ke hadapan Steven dengan mulut yang masih di penuhi makanan ia berkata.

"Bapak mau coba? Ini enak banget tau pak." Ucap Alice dengan tersenyum, wajahnya terlihat lucu.

Namun pandangan Steven tertuju pada satu sudut wajah Alice, terlihat ada saos menempel pada ujung bibir Alice.

Jantung Steven tiba-tiba berdetak tak beraturan melihat tingkah menggemaskan Alice. Perilakunya membuat kesan manis di mata Steven yang tidak pernah ia lihat pada beberapa wanita yang pernah ia temui. Kebanyakan para wanita akan menjaga sikapnya ketika berhadapan dengan lawan jenis apalagi saat makan seperti ini.

Mereka pasti akan makan sedikit dan rapi, tapi lihatlah perilaku itu tidak berlaku untuk wanita di hadapannya sekarang.

"Tidak, makanlah saya sudah kenyang. Ada saos itu di ujung bibirmu, berantakan kayak anak kecil." Ketus Steven pada Alice

"Ah! Mana pak? Maaf pak habis enak hehe." Kilah Alice sambil mengusap usap bibirnya bermaksud mengusap saos yang di maksud Steven. Namun ternyata tangannya belum tepat mengusap kotoran yang menempel di ujung bibirnya. Alice pun kembali meraih cup yang berisikan es coklat dan menyeruput nya hampir habis.

Akhirnya Steven tidak tahan melihat Alice makan seperti anak kecil. Dengan tubuh yang sedikit condong ke depan tangannya pun terulur mengusap saos yang menempel pada ujung bibir Alice.

Seketika Alice menghentikan aktifitasnya mengunyah makanan, tubuhnya seolah pasrah menerima perlakuan Steven.

Tubuhnya masih mematung terpaku dengan aksi Steven yang mengusap saos di ujung bibir Alice menggunakan jarinya.

Netra mereka saling mengunci dengan jarak hanya seinci, hembusan nafas masing-masing pun terasa sangat hangat menyapu wajah. Tanpa aba-aba merekapun saling memejamkan mata seolah menginginkan sesuatu yang sama.

Haduh Steven kenapa sih kamu, sadar Steven kamu itu siapa dan wanita ini siapa. Gak mungkin kan kamu tiba-tiba care sama dia.

Sindir Steven dalam hati

1
Kanian June
Maafkan aku anak lagi sakit gak bisa di tinggal /Sob/
Choi Jaeyi: astaga, semoga cepat sembuh🥺🤲🏻
total 1 replies
Choi Jaeyi
lanjut thor, yg semangat yaaa. btw lama nih kamu nggk mampir di tempatku, sibuk kh beb😭
Choi Jaeyi
ngeri ancamannya😭
Fatma Kodja
wah Oma berlian ternyata jahat, jangan" kecelakaan yang terjadi pada Kakek Antoni dan Alice juga ulahnya Oma berlian
Kanian June
Thankyou kak /Whimper/
Kanian June
ok aku edit thankyou yaaaaa /Grin/
Kanian June
Astaga efek sambil gendong bocil lagi sakit ini ketik nya pada ngawur/Facepalm/
Kanian June
tunggu ya
Aurora79
William ini ternyata adiknya si Jhon kayanya...😁😁😁
Aurora79
Darren, bukan Darah...
Aurora79
Hampir, bukan Hamil.kak...😂😂😂
Choi Jaeyi
lanjut syangku, ttap semangat yaaa😍
Kanian June
ada udang di balik bakwan /Joyful/
Kanian June
semangat kembali /Grin/
Kanian June
biar sekali kali loh /Shhh/
Kanian June
Terimakasih support nya /Grin/
Choi Jaeyi
bisa aja kamu wkwkk
Aurora79
Semangat kak...😊🍻
Choi Jaeyi
kiw kiw, dilirik cewek nih wkwkk
Aurora79
Enggak membosankan koq, kak... Malah enak, jadi baca santai...😊🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!