Tangisan Emak

Lia dan yuda mereka baru saja tiba di rumah habis pulang dari sekolah tetapi mereka bingung kenapa di depan rumah mereka ada 3 motor yang terparkir emang siapa yang datang ke rumah begitu pikir mereka

"bang emang siapa ya yang bertamu ke rumah kita ya" tanya lia pada yuda

"lah kan kita sama sama beru datang kalau kamu nanya ke abang terus abang harus nanya ke siapa dong" jawab yuda

"ihhh abang mah ga asyik" kata lia lagi dengan raut wajah sebal

"yeyeyeyey kok ngambek dek kan abang juga tidak tahu ayo kita segera masuk saja biar kita sama sama tahu" akhirnya yuda mengalah saja dari pada adiknya tambah ngambek

"ayo bang"

Mereka berdua segera memasuki rumah, mereka berdua celingak celinguk seperti orang mau maling ayam tapi mereka tidak menemukan siapa siapa

"kalian berdua cari apa kenapa seperti mau maling ayam tetangga" tanya daus pada kedua adiknya itu

"cari orang yang bertamu ke rumah kita bang tapi kok ga ada siapa siapa ya apa jangan jangan ada hantu lagi" sahut lia yang jawabannya malah ngelantur kemana mana

"huzzzz ngomong apa kamu mana ada hantu itu bertamu ke rumah orang " tegur emak ranti mendengar jawaban absurd dari putrinya itu

"lah habis tamu nya gak keliatan mak" kata lia sambil garuk garuk kepala

"emang kamu tahu dari mana kalau ada tamu" tanya sang abah

"kan di luar ada 3 motor bang yang 1 punya abang lia yang paling ganteng terus yang 2 kan punya tamu yang datang ke rumah kita tapi aku cari cari kok ga ada" jelas lia panjang lebar

Adi dan daus tertawa terbahak bahak mendengar penjelasan adiknya itu sedangkan emak dan abah serta hanya tersenyum dengan penuturan gadis kecil itu

"anak kecil duduk disini biar abang yang gantengnya ga ketulungan ini kasih penjelasan" panggil daus kepada adik perempuannya itu

"idih ganteng dari mana pacar aja ga punya bilang ganteng" jawab lia akan tetapi dia tetap pergi dan duduk di samping abangnya itu

"sini dengerin abang ya, motor yang di luar itu semuanya milik bang yanto nanti yang 1 di pakai abang untuk bekerja di kebun dan yang 1 lagi di pakai bang adi buat pergi ke sekolah karena mulai hari senen nanti bang adi akan melanjutkan sekolahnya jadi kalau pagi kalian bisa berangkat bersama menggunakan motor itu" daus dengan sabar menjelaskan pada gadis kecil itu

"apaaaaa" teriak lia dengan kencang sambil matanya melotot sempurna karena merasa tidak percaya akan penjelasan abangnya itu

"yah di bilangin ga percaya coba kamu tanya sama abangmu yang paling ganteng" oceh daus yang kesal karena adiknya itu tidak percaya padanya

Lia langsung berlari menghampiri bang yanto lalu duduk di pangkuannya

"abang emang benar apa yang di katakan bang daus tadi soalnya muka bang daus itu muka muka yang tidak bisa di percaya bang jadi aku tidak yakin akan penjelasannya" adu lia kepada yanto tapi masih sempat sempatnya mengejek abangnya yang lain

Sedangkan daus langsung melotot dan memasang raut wajah masam karena kata kata adiknya itu

"emang muka abang muka kriminal apa sampai kamu tidak percaya sama abang" kesal daus dengan bibir yang sudah manyun

Semua tertawa melihat wajah daus yang sudah nampak merah padam karena kesal

"memang bukan tampang kriminal sih bang tapi tampang tampang orang yang suka nyuri mangga tetangga" oceh lia lagi dan di sambut gelak tawa dari mereka semua sedangkan wajah daus sudah tambah masam karena di ledekin oleh adiknya itu

"yang sabar bang itu memang masa lalu abang yang susah untuk di lupakan" celetuk yuda yang ikut ikutan meledek abangnya

"awas ya kalian berdua" ucap daus sambil berdiri untuk mendapatkan adik adiknya itu, mereka bertiga justru kejar kejaran di dalam rumah seperti anak kecil

"stoppppp, kalian semua duduk" sang pawang sudah meneriaki mereka dan akhirnya mereka langsung dan duduk di tempat masing masing

"kenapa kalian seperti anak kecil yang malah kejar kejaran di dalam rumah" heran emak yanti akan kelakuan anak anaknya itu

Mereka bertiga hanya cengengesan menampilkan gigi gigi mereka

"tuh kan jadi lupa gara gara bang daus sih pertanyaanku sama abangku yang paling ganteng kan belum di jawab" kata lia yang ingat akan pertanyaannya yang belum terjawab

"kok jadi abang yang salah kan kamu dek duluan ngeledekin abang" jawab daus dengan sebal

"iya deh iya yang cantik sekampung meranti mah ngalah aja deh" sahut lia tapi masih narsis juga

"sudah sudah, lia yuda apa yang di katakan bang daus memang benar itu motor milik abang yang baru di beli tadi" akhirnya yanto angkat bicara juga untuk menengahi perdebatan adik adiknya itu

"wah abangku yang paling ganteng memang sangat hebat semoga saja nanti berjodoh dengan calon bidan ANTI" seru lia memuji abangnya itu tapi kenapa harus di selingi dengan maksud yang laen

"iya benar kamu lia nanti kita akan punya kakak ipar seorang bidan" sahut yuda tak kalah antusiasnya dengan adiknya itu

"kalian ini masih kecil kenapa berpikir masalah orang dewasa" tegur yanto

"heheheh bukan begitu bang kan mbak anti juga suka sama abang jadi jangan malu malu gitu lah bang" daus ikut menggoda abangnya itu

Sedangkan yanto yang di goda oleh adik adiknya itu menjadi salah tingkah dan wajahnya sudah merah seperti kepiting rebus

"yeyeyeyeyey abang malu ya " ledek adi lagi

"huzzz sudah kalian diam lah " kesal yanto yang di ledekin terus sama adik adiknya

Walaupun di luar yanto berusaha menutupi perasaannya kepada yang lain akan tetapi tidak dengan di dalam hatinya, dia mengaminkan doa dari adik adiknya supaya kelak bisa berjodoh dengan anti ketika waktunya tiba dan sekarang yanto pun bekerja keras bukan hanya untuk keluarganya saja akan tetapi dia berusaha untuk sedikit lebih memantaskan diri ketika dia akan berhadapan dengan keluarga pujaan hatinya itu