NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Nisa

Perjalanan Cinta Nisa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Syari Ba

Lupa ingatan?

Mana mungkin aku mau menerima jika ke dua orang tua ku menyuruh ku untuk menerima kekasih ku sendiri jadi adik angkat ku sekarang.
Baru kemarin diri nya melamar gadis yang akan menjadi adik angkat nya.

" Aku menolak, aku tidak mau jika dia menjadi adik ku" Tolak Wafa menahan kesal.

Halo semua nya, minta dukungan nya ya...biar semangat nulis nya. Thank you.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari Ba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cium

" Apa salah nya, Nisa kan adik ku juga kan, kata kalian.... bukan hanya kakak Vani saja" Ucap Wafa lalu membungkuk dan mencium sebelah pipi Nisa.

Papa Arga dan Mama Zahra melongo melihat nya.

" Woah... aku juga mau mencium kak Nisa" Ucap Vani lalu juga mencium sebelah pipi Nisa.

" Apa yang kamu lakukan kak?" Ucap Mama Zahra.

" Emang apa yang aku lakukan,,,emang nya salah ya seorang kakak mencium adik perempuan nya" Ucap Wafa tertawa. Frustasi sekali menghadapi semua ini.

" Bukan itu maslah nya, tapi....

" Tapi apa Mah....

" Apa kak Wafa memang selalu mencium ku?" Tanya Nisa tiba - tiba melontarkan pertanyaan.

Mama Zahra tersenyum canggung, bingung mau menjawab nya.

" Iya, kakak mu memang selalu mencium mu, karena begitu sayang nya pada mu, sayang... begitupun adik mu, Vina juga" Ucap papa Arga yang menjawab.

Wafa yang mendengar jawaban dari papa nya hanya tersenyum getir. Kekeh sekali menginginkan Nisa sebagai adik angkat nya.

Seperti nya memang diri nya harus jujur jika Nisa ini adalah kekasih nya.

Nisa di gendong oleh Wafa dari kursi roda. Nisa yang tiba - tiba di gendong oleh Wafa tiba - tiba sampai terkejut.

" Mau di bawa ke mana adik mu itu?" tanya Mama Zahra.

" Ke kamar ku" Jawab Wafa.

" Nggak boleh, turunin Nisa nya kembali" Suruh Mama Zahra.

" Bercanda Mah, mau di bawa ke kamar Vani, aku capek dorong kursi roda nya..." Jawab Wafa berjalan masuk ke dalam kamar Vani di penginapan.

Kata nya sekarang Nisa akan jadi adik angkat nya. Giliran mau di bawa ke kamar nya, ke dua orang tua nya malah panik. Takut banget diri nya melakukan sesuatu pada Nisa.

" Capek...?????,,bukan nya lebih capek menggendong tubuh seseorang ya...?" Batin Mama Zahra. Tapi yang terpenting sekarang Mama Zahra busa bernafas lega. Di kora nya Wafa benar - benar akan menggendong Nisa sampai ke kamar Wafa.

" Dek,, Mama sama Papa mau ke kamar,,,kamu jagain kak Nisa nya ya..." Ucap Mama Zahra.

" Oke Ma, serahin saja sama Vani" Jawab Vani lalu mencium pipi Mama dan Papa nya bergantian.

" Selamat Malam Papa, Mama... Vani masuk ke kamar dulu..." Ucap Vani berjalan pergi.

Wafa meletak kan tubuh Nisa di atas ranjang, lalu menyelimuti kaki Nisa.

" Terima kasih kak..." Ucap Nisa karena Wafa sudah menggendong nya sampai kamar.

" Hem..." Jawab Wafa lalu pergi begitu saja.

Nisa mengernyit heran, apa kakak nya ini memang selalu bersikap seperti itu pada diri nya.

Masuk lah Vani ke dalam kamar nya. Saat itu pula Vani berpapasan dengan sang kakak tanpa bertegur sapa sedikitpun.

" Kenapa dengan Kak Wafa..." Ucap Vani lirih lalu mengangkat ke dua bahu nya tanda tidak tau. Kakak nya memang selalu bersikap aneh seperti itu, jadi Vani membiarkan nya begitu saja.

Vani meloncat ke atas ranjang di samping Nisa yang duduk dengan berselonjor kaki.

" Kak Nisa, Vani bantu berbaring ya..." Ucap Vani.

" Kakak bisa sendiri,,,kamu berbaringlah,,,lalu tidur jika sudah mengantuk,,,kakak mau duduk dulu saja,,,,tubuh kakak capek berbaring terus di rumah sakit" Ucap Nis tersenyum.

Vani mengangguk - angguk lalu membaringkan tubuh nya di kasur empuk yang ada di penginapan itu.

" Van,,,kak Nisa boleh nanya nggak sama kamu?" Tanya Nisa melihat ke arah Vani.

" Boleh,,,,mau tanya apa kak....kalau mau nanya nggak usah minta ijin kak, nanya seperti biasa aja" Ucap Vani agar seperti adik kandung yang meyakinkan.

Nisa mengangguk dan tersenyum. Mungkin karena hilang ingatan nya, Nisa jadi masih merasa canggung ingin bersikap biasa.

" Apa kak Wafa tidak menyukai ku?" Tanya Nisa.

" Apa tadi Kak Wafa bilang sesuatu pada Kak Nisa?" Malah Vani yang balik bertanya.

" Nggak ada...Kak Wafa nggak bikang apa - apa sama kakak,,,,bicara pun juga tidak,,,kakak cuman penasaran saja..."

" Kakak benar - benar belum bisa mengingat apapun, tapi melihat tatapan Kak Wafa dari kemarin,,Kak Wafa hanya terpaksa menyukai ku, berbeda dengan kalian yang akrab dengan Kak Wafa,,,seperti nya aku sebelum nya pernah bertengkar dengan Kak Wafa ya?" Ucap Nisa berbicara panjang lebar.

" Nggak kok kak, Kak Nisa nggak bertengkar sama Kak Wafa sebelum nya,,,memang dasar nya saja wajah kak Wafa datar dan bersikap dingin pada semua orang" Ucap Nisa dengan tangan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

Bingung juga mau menjelaskan nya, agar kakak angkat nya ini percaya pada ucapan nya.

" Gimana ya kak, aku jelasin nya,,,aku juga bingung kalau soal Kak Wafa,,,,, tapi yang jelas Kak Wafa itu pasti sayang banget dengan kak Nisa di balik sikap nya yang seperti itu, Meskipun wajah nya dingin sih dan tidak pernah tersenyum " Ucap Vani membuat Nisa jadi terkekeh mendengar nya.

" Kok malah ketawa, Vani nggak bohong itu...Vani tau jika Kak Wafa menyayangi kita semua di balik Wajah datar dan sikap nya yang seperti itu...Kak Wafa baik hati,tapi kadang nyebelin juga..." Ucap Vani.

Lagi - lagi Nisa tertawa mendengar ucapan terakhir dari Vani. Mungkin benar yang di katakan Vani. Memang sikap Wafa saja yang sudah melekat pada Wafa seperti itu, Jadi diri nya jadi berpikiran yang tidak - tidak.

Vani tersenyum melihat Nisa yang jadi tertawa karena ucapan nya barusan. Meskipun ucapan nya tadi hanya karangan nya saja, akan tetapi Vani tau persis sikap kakak nya sendiri. Tidak beda jauh dengan fakta yang di ucapkan nya pada Nisa tadi. Kakak nya memang sangat menyayangi keluarga nya.

Wafa masuk ke kamar nya setelah kembali dari kamar Vani. Sekarang ia sedang duduk memangku laptop di atas sofa.

Dari luar pintu kamar di ketuk oleh seseorang.

tok.... tok....tok....

terdengarlah bunyi itu di telinga Wafa. Wafa meletak kan laptop nya lalu beranjak dari tempat duduk nya untuk membuka kan pintu.

Cklak...pintu kamar terbuka.

" Mamah...." Ucap Wafa melihat Mama nya berdiri di sana.

" Ada apa Mah..." Tanya Wafa.

Mama Zahra tidak menjawab dan langsung masuk ke dalam kamar.

" Tutup pintu nya, Mama mau bicara sama kamu" Ucap Mama Zahra melihat laptop dia atas sofa.

Mama Zahra menghela nafas nya saat melihat laptop putra nya.

Bisa - bisa nya putra nya ini masih membawa pekerjaan nya di waktu liburan keluarga seperti ini.

Wafa mengambil laptop nya lalu duduk di atas sofa di samping Mama nya.

" Ada apa Ma?,,,, kenapa ke kamar Wafa. Tanya Wafa dengan mata sudah fokus pada layar laptop di pangkuan nya.

1
Jangan lupa mampir yah di Cerita Irene dengan judul "Istri Dan Ibu Sambung" Terima kasih
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Shinn Asuka
Jlebbbbb!
tao shin
Suka banget!
Amai Kizoku
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!