Seni Naga Kuno Taiko

Bab 34 Dunia Lantai Dua Terbuka

Setelah Long Fai melihat bahwa anjing hitam itu begitu patuh, dia menganguk sangat puas. Walau begitu dengan hanya satu penjaga maka, ke amanan ladang ini akan bocor.

Long Fai memerintahkan tiga anjing hitam, untuk menjaga ladang ini, setidaknya ke amanan gubuk dan ladang akan begitu terjaga.

"Ini sudah pas!" Kata Long Fai, dia menyeka tubuh yang penuh dengan keringat, dan menganti baju yang baru ketika dia masuk ke gubuk.

Melihat selusin baju set murid dalam, dia bersemangat tentunya karena dia belum pernah melihat murid dalam menujukan hidungnya.

Jika ketika Long Fai melawan patriak Chan itu hanya murid tukang dan tukang sapu, jika anda ingin melihat murid dalam tentu saja, itu mustahil karena murid batin sebagaian besar hidupnya untuk berlatih.

Memikirkan ini dia menghampiri kasur, dan tidur terlentang dia menantikan hari ke esokanya untuk memperkenalkan dirinya kepada para murid batin.

Tapi entah kenapa, ketika dia mengingat Long Yu hati ini gelisah.

"Brengsek.. Lupakan, aku bukan Long Fai yang dulu, tapi Long Fai dari bumi!" Tiba-tiba mata gelisah dia di gantikan dengan tegas dan martabat.

Setelah itu, dia menutup mata mencoba tidur.

Ke esokan harinya.

Long Fai sudah menyiram semua tanaman yang berharaga dengan puas, dia juga melihat ke empat anjing sedang tengkurap dengan nyaman sambil menikmati sinar mata hari.

Karena Long Fai tidak ada yang di lakukan untuk, menghilangkan rasa jenuh dia meningkatkan selusin senjata yang dia rampas, bahkan dia meningkatkan sapu yang kemarin dia untuk menyapu.

Dinding gubuk Long Fai juga di percantik.

Dengan pemandangan Long Fai yang sedang dia lakukan ini seperti mengambarakan bahwa Long Fai adalah seperti sarjana yang sangat teladan dan rajin.

Setelah itu Fai juga membuat ide, dia mencangkul tanah yang kosong dan dia mengisi lubang itu dengan air. Long Fai, sedang membuat kolam ikan.

Kolam ini sudah tersisi air dan dia juga melihat, bahwa kolam ini berjarak sekitar dua atau tiga puluh meter panjang lebarnya.

Setelah itu, Fai memasuki dunia artefak mencari tumbuhan seperti teratai. Dia menemukan teratai dengan warna merah pekat.

"Aneh ini teratai apa?" Long Fai tidak tahu, dia mengambil, begitu tangan Long Fai menyentuh dia meraskan rasa kenyamanan, ini seperti dia melihat bahwa teratai ini, anda sudah menjadi teman karib itu sendiri.

Setelah mengambil, teratai warna merah itu, sebenarnya dia melihat selusin teratai dengan warna-warni. Dia tahu, bahwa teratai ini tidak sederhana mungkin.

Dia sengaja hanya mengambail satu teratai. Teratai itu yang berwarana merah menyala, dan Long Fai pergi meningalkan dunia Artefak.

Setelah keluar dia meletakan pohon teratai itu di tengah-tengah kolam. Karena kolam ini masih baru, maka air masih coklat, dia membiarkan beberapa menit supaya tanah itu mengendap sehingga terlihat bersih.

"Sudah selesai, maka aku tinggal mengsisi ikan heheh!" Long Fai sangat menikmati yang sekarang menjadi petani.

Dia setelah itu, memunculkan ikan aneh-aneh yang dia ambil dari lautan di dunia Artefak.

Setelah beberapa menit kemudian, Long Fai sudah menyelesaikan semua pekerjaan dia juga menaruh berbagai ikan dan kura-kura, dan salah satunya dia menaruh kura-kura berwarna emas.

"Fyuhh!" Long Fai puas apa yang dia lihat, sambil menyeka keringat.

Tapi pada saat itu tiba-tiba Artefak Naga memberi getaran bahwa lantai dua sudah di buka dan dia menyuruh untuk memasuki.

"Sudah di bukak?" Long Fai berseru, sekaligus semangat dan menantikan.

"Baiklah aku akan memasuki!" Long Fai sangat semangat, dia menatikan apakah dia mendapatkan warisan yang menentang lagi.

Setelah memasuki, dia sudah tiba padang pasir emas. Dia setelah memasuki padang pasir emas, dia melihat di sebalah kiri tower yang sangat menjulang, ada tower yang sangat menjulang.

Tower lantai satu dengan lantai dua berjarak sekitar seratus meter.

Setelah itu, Long Fai mendekati tower lantai dua. Tangan Long Fai, berkeringat dia menekan pintu itu dengan gemetar.

Setelah telapak tangan Long Fai menekan pintu, sosoknya seketika hilang dan dia sudah tiba di tempat seperti di dalam hotel.

"Ini...?" Long Fai mengaruk kepalanya dia aneh, apakah dia kembali ke masa depan?

Tapi di setiap pintu itu ada tulisan

[Pelajari Melukis]

[Pelajari Menempa]

[Pelajari Catur]

[Pelajari musik]

[Pelajari Memasak]

[Pelajari Kaligrafi]

[Pelajari Memancing]

[Pelajari Kerajinan Tangan]

[Pelajari ...]

"Ini..! Apakah aku kembali ke mahasiswa dan belajar sastra?" Mulut Long Fai berkedut, ketika dia masih di bumi, dia ingin muntah darah karena pelajaran yang dia alami, tapi sekarang dia menghadapi pelajaran lagi walau ini adalah pelajaran sastra.

Ketika dia dalam cemberut, Artefak Naga membuat getaran menghina, bahwa untuk menjadi dewa Taiko anda tidak hanya mengandalkan kekuatan saja, tapi anda setidaknya menguasai segala aspek.

Dan ada satu lagi informasi yang di berikan Artefak yaitu, anda tidak di perbolehkan keluar dari ruang ini, setelah anda menguaasai belajar semuanya.

Long Fai ingin menangis tapi tidak ada air mata, dia ingin sekali menampar Artefak sialan ini.

Artefak Naga, mengetahui pikiran buruk Long Fai dengan itu, seketika Long Fai di jatuhkan hukuman seperti tersengat listrik tegangan tingi.

"Aduh!"

"Artefak dermawan maafkan aku..!" Tubuh Long Fai kejang sambil menangis.

Setelah membulatkan tekatnya, dia harus memilih pertama-tama pelajari No1 yaitu, melukis.

Seketika itu ruangan berubah, dan Long Fai sudah ada di ruangan penuh kulit hewan yang lebar dan sangat bagus.

Dan dia juga melihat ada alat melukis yang sangat bagus desainya.

Tiba-tiba, di depan papan itu muncul tulisan.

[Tugas, selesaikan melukis dari gambar kartun hinga menjadi lukisan yang sangat nyata]

[Kegagalan tugas, anda akan tersengat listrik]

[Tugas ini permanen, semangat. Jangan menyerah jalan ke abadian berliku]

Long Fai cemberut, dia tidak tahu beberapa lama di dunia ini apakah akan berpengaruh di dunia nyata waktunya.

Tapi Artefak Naga, memberitahu, bahwa di dunia asli tidak akan terpengaruh dan anda di dalam dunia latai dua waktu membeku, walau anda di dalam dunia beberapa ratus hari, umur anda masih enam belas.

"Ok siap...aku akan laksanakan!" Long Fai serius untuk menjadi dewa dia harus melewati kesulitan.

Setelah itu, Long Fai memilih kuas yang menurut dirinya bagus.

Tentu saja, dia juga mencari tempat yang nyaman untuk di duduki.