Reynand saputra, pria tampan, bak seorang aktor, namun berhati dingin. di paksa ikut perjodohan oleh orangtuanya. padahal dia sendiri sudah memiliki kekasih yang sangat di cintainya, tapi mereka tak menyetujui hubungannya. Nanda gadis imut, belesung pipi. memiliki rambut lurus nan panjang yang baru berusia 20 tahunan, terpaksa menikah dan harus terjebak dengan pria tampan dan dingin seperti Reynand saputra. Karena terikat janji perjodohan yang papanya ucapkan. bagaimana selanjutnya? ikuti kisahnya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
"Sedang apa kau?" Ucapnya. Sembari berdiri di pintu dapur, dengan penampilan yang masih cukup berantakan, karena baru bangun tidur tersebut. Mata merahnya sudah menatap tajam ke arah gadis itu, yang tengah sibuk melakukan sesuatu di dapurnya.
"Akh maaf pak, saya sedang menyiapkan sarapan pagi," Terang Nanda. Sembari terus sibuk, dengan kegiatannya itu, yang tengah memotong-motong ayam kembali.
"Hey, tanpa kau jelaskan pun aku sudah tahu, memangnya aku buta!" Ucap Rey kesal.
"Maksudku, kenapa pagi-pagi buta sekali kau....!"
Triririnngggg.
Baru saja dia akan melanjutkan kata-katanya untuk memarahi gadis itu, namun suara dering telfonnya sudah menghenti kan maksudnya, Kakinya sudah melangkah ke arah ruang tengah, demi mengambil ponselnya yang berada di sana.
"Kau sudah bangun ya rupanya?" Ucap Risa dari seberang sana. Karena anak tunggal satu-satunya itu sudah langsung mengangkat teleponnya, saat panggilan pertama.
"Pasti bau wangi masakan istrimu yang membangunkanmu kan?" Tebak Risa. Wajahnya tampak berbinar-binar, karena mulai sekarang anak tunggalnya itu tak kan bangun kesiangan lagi, berkat kehadiran menantunya itu di sana.
"Dari mana mama tahu?" Ucap Rey. Ia sempat mengerutkan keningnya. Saat mendengar ucapan mamanya tersebut.
"Tentu saja mama tahu, karena mama sendiri yang mengirimkan semua lauk pauk dan sayuran yang di masak oleh istrimu subuh tadi." Ucap Risa riang, memberitahu anaknya itu.
"Akh jadi mama biang keladinya?" Ucap Rey sembari mengusap wajahnya kasar. Pantas saja gadis itu bisa memiliki begitu banyak sayur dan lauk pauk, sedangkan isi kulkasnya biasanya kosong melompong.
"Ya, dan mulai sekarang, kau sudah mama larang makan di luar, karena sudah ada yang merawatmu!"
"Ma, dia kan hanya anak kecil, mana mungkin bisa merawat anakmu ini, lagian semua masakannya belum tentu sesuai selera Rey, mama sendiri kan tahu, betapa pemilihnya Rey dalam soal makanan!" Ucap Rey protes.
"Pokoknya mama tidak mau tahu, kalau kau tidak menyentuh makanannya. Kami akan langsung menarik semua fasilitas yang kami berikan padamu!" Ancam Risa dari seberang sana.
" Ma, apa harus kau berkata begitu pada anakmu sendiri?" Ucap Rey kesal.
" Bye, mama tutup dulu teleponnya!" Ucap Risa lagi. Setelahnya, telpon pun langsung terputus secara sepihak.
"Hah!" Rey hanya bisa membuang nafasnya secara kasar.
Kalau orangtua nya menarik semua fasilitas yang mereka berikan untuknya itu, dan hanya akan mengandalkan gajinya, yang menjadi dosen tersebut, hasilnya tak kan seberapa. Sementara dirinya saja sudah kebiasaan hidup serba mewah selama ini, berkat kekayaan yang di miliki oleh kedua orang tuanya tersebut. Setelahnya, dia pun sudah terlihat mengambil handuk, untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu, sebelum berangkat mengajar di kampusnya lagi.
"Bukankah aku sudah peringatkan, agar kita hidup, hanya akan mengurus kehidupan pribadi masing-masing!" Ucap Rey marah. Saat melihat gadis itu yang sudah menata semua sarapan paginya di meja makan, bahkan di sana juga ada segelas susu dan juga roti bakar, dan juga sepiring panekuk, di sertai dengan se kotak bekal nasi yang sudah di isi dengan lauk ayam bakar beserta lalapan dan juga sambalnya. Dan tak lupa, gadis itu juga menambahkan sebotol air putih dan juga smootie buah di sana.
" Akh maaf pak, saya juga tak berkeinginan seperti ini, tapi mau bagaimana lagi, karena mama anda yang memintanya, saya tak bisa menolaknya," Jawab nanda. Setelahnya, dia pun sudah terlihat, mengambil kotak bekal yang lainnya. Dan juga menaruhkannya ke dalam tasnya.