Doa Ibu

"Tuhan inikah akhir bagiku..? "

Darah mengalir deras dari kepalaku, wajahku ber alaskan darah, dengan samar ku lihat Noval berlari ke arahku, ku coba tanganku untuk mengapainya namun tetap saja tidak bisa karna tubuhku yang begitu lemah ...

Tingggggggggg

Lagi-lagi telingaku berdenging hebat sehingga membuatku semakin merasakan sakit yang luar biasa.

"Arr.. tolong tetap sadar, tolong bangun arr, kak cepat panggil Ambulans kak cepat kak! " Noval dengan panik memangku kepalaku, dan memberikan jaketnya untuk menutupi tubuhku , yang memang setengah terbuka , dengan samar ku lihat air mata Noval yang sudah membasahi pipinya, ingin ku berbicara tapi mulutku rasanya kelu.

"Ma.. ma..af kan a.. aku " akhirnya ku sampaikan permintaan maaf yang begitu tulus karna sudah menyakiti hatinya, dan rasanya sudah tak bisa ku tahan rasa sakitnya, akupun mulai tak sadarkan diri.

" Arr, jangan tutup matamu ar..bangun, hiks..hiks "

"Val, itu ambulans sudah datang, cepat angkat Aryani " kak andi dan Noval pun mengangkat tubuhku dengan dibantu oleh tenaga medis.

"Val, kamu saja yang ikut kerumah sakit, kakak akan kerumah Aryani, buat ngabarin Ibunya, mungkin juga Bapaknya Aryani masih mencari . " Perintah kak Andi, Noval pun menganggukan kepalanya.

" Baik kak, aku akan pergi kerumah sakit " dengan setia Noval masih menemani Aryani dan selalu memegang tanganya.

"Aku mohon Ar, kamu bertahan, tolong Ar jangan pergi, aku belum sempat meminta maaf kepada mu, aku janji tidak akan marah lagi,tolong kamu bertahan " dengan terisak Noval tak kuasa menahan air matanya yang terus terjatuh.

Sesampainya di rumah sakit tenaga medis menyambut Aryani dengan peralatan yang begitu lengkap, dan memasangkan segala alat medis ke tubuhnya.

"Dek , kamu jangan masuk , tunggu di luar biar para dokter yang menanganinya " ucap salah satu perawat itu.

Noval akhirnya menunggu di luar dan melihat dari kaca jendela yang sedikit terlihat keadaan di dalam, melihat dokter yang sedang sibuk menyelamatkan Aryani.

"Dok, pasien kritis dok " ucap perawat.

" Siapkan ruang operasi segera, kita akan mengoperasi pasien di bagian kepala terlebih dahulu, karna darah tidak berhenti " Dokter pun menyuruh perawat untuk bersiap - siap melakukan operasi secara mendadak karna benturan yang cukup keras membuat darah tak kunjung berhenti.

Di luar...

Noval dengan cemas dan terus menangis, berharap ke ajaiban datang.

"Nak , dimana anak Ibu? " Ibu dan bapak, kak Andi sudah tiba dirumah sakit ,dengan lemas dan tubuh yang bergetar Ibu tak kuasa tahan tangisnya karna melihat anaknya yang di nyatakan kritis.

"Aryani masih di dalam bu? " ucap Noval.

"Apa yang terjadi sama anak kita pak? kenapa hal seperti ini terjadi kepada anak sekecil itu , hiks hiks " dengan tangis yang begitu menggema di lorong rumah sakit.

" Ibu yang tenang, kita berdoa saja, untuk keselamatan anak kita ! " bapak pun mencoba menenangkan Ibu yang masih menangis.

"Bagaimana Ibu , bisa tenang pak, anak Ibu masih di dalam pak " dengan tangis yang begitu menyakitkan, Ibu mana yang tega melihat anaknya dalam keadaan yang penuh luka.

2 jam kemudian...

Dokter keluar dari ruang operasi..

" Bagaimana ke adaan anak saya Dok? " semua berdiri begitu Dokter keluar, dan tidak sabar ingin mendengar ke adaan Aryani.

" Syukur lah Bu, anak bapak sudah berhasil melewati masa kritisnya, tinggal banyak berdoa untuk kesembuhan nya Dan cepat sadarkan diri ."ucap Dokter kepada semua orang yang ada di situ.

" Alhamdulilah pak anak kita selamat "

"Emm tapi maaf Ibu bapak dengan berat hati ada yang harus saya sampaikan " Dokter pun melanjutkan ucapanya .

"Apa itu dok? " tanya Bapak.

" Anak bapak akan mengalami cacat permanen di pendengaran nya, karna benturan yang cukup keras membuat bagian saraf belakang yang menyambung ke telinga rusak, dan ketika pasien sadar maka akan di lakukan operasi yang kedua " jelas Dokter.

Seketika Ibu jatuh, karna syok mendengar berita tentang anaknya yang harus mengalami hal tragis bertubi- tubi.

"Dan satu hal lagi , yang perlu saya sampaikan kepada kalian, bahwa banyak luka di tubuh pasien, itu bukan luka yang di sebabkan kecelakaan, melainkan penyiksaan "

"Maksud dokter bagaimana? " tanya Noval, yang sedari tadi mendengarkan penjelasan dari Dokter.

" Di tubuh Pasien terdapat banyak gigitan di bagian dada yang mungkin itu gigitan dari manusia, dan ada bekas cambukan di paha pasien, serta badan nya , dan lebam di area wajah seperti bekas tamparan "Dokter masih menjelaskan dengan serius.

" Maksud Dokter, Aryani mengalami pemer**saan? " sekarang giliran kak Andi yang bertanya.

" kemungkinan besar seperti itu, jika di lihat dari banyak bekas ciu**n dileher nya, tapi untung saja tidak ada luka atau lecet di alat vital pasien, kemungkinan itu belum terjadi " terang Dokter.

"Kalau begitu saya permisi dulu! " pamit dokter.

"Kak aku ingat tadi baju Aryani memang sobek dan sempat Noval liat banyak bekas seperti cu**ngan di dadanya, apa yang nabrak Aryani tadi kak yang melakukannya, agar dia menghilangan jejak dia menabrak Aryani? " terang Noval.

Dengan syok yang bertubi - tubi ibu pun jatuh pingsan, karna tidak mampu mendengarkan dan tidak bisa membayangkan ketakutan dan rasa sakit yang di alami putrinya.

"Bu, bagun Bu sadar bu, Ya Allah apa yang terjadi dengan putri ku " Bapak tak kuasa menahan tangis nya, yang sejak dari tadi dia coba tahan.

"Kalau begitu kakak akan lapor polisi Val, kamu disini nemenin orang tua Aryani " kak Andi pun pamit pergi.

"Baik kak, kakak hati- hati dijalan "

****

( Orang tua tidak akan tega melihat anak yang dia lahirkan di jaga seperti menjaga nyawanya di sakiti orang lain)