NovelToon NovelToon
Married With Mr. Idiot

Married With Mr. Idiot

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Naaila Qaireen

Niat hati mencari suami kaya agar terbebas dari belenggu ibu tiri, membawa seorang Lilyana nekat mengait pria kaya yang ditemuinya di taman. Namun, apa jadinya jika pria itu mengalami keterbelakangan mental alias idiot.

"Ya, ayo menikah ...!" pria berpenampilan tuan muda bertepuk tangan dengan gaya khasnya yang seperti bocah.

"Oh, no!"

Bagaimana kelanjutannya? Yuk, simak ceritanya.

***

Jangan lupa juga baca novel author yang lainnya: (My Son Is My Strength, Sang Antagonis & Membalaskan Dendam Janda)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naaila Qaireen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Obat Pemberian Kirana

Vian telah tertidur selama 2 jam lebih. Setelah melihat adegan tabrakan mobil dalam film yang mereka tonton, ia merintih dengan kedua tangan mencengkeram rambutnya. Kesadarannya perlahan menghilang tak kala ia tidak mampu lagi menanggung rasa sakit yang begitu hebat di kepalanya. Seolah ada benda berat yang menghantam kepalanya berulang kali.

Dokter Cakra datang untuk melihat keadaan Vian. Pria itu kembali mengalami kejadian traumatis, dan selebihnya semua tampak baik-baik saja. Jelasnya pada Lily yang selalu dengan setia menemani Vian.

“Lalu kenapa Bang Vian belum sadar juga, Dok?” tanya Lily dengan raut khawatirnya. Jika semuanya baik-baik saja, seharusnya suaminya sudah bangun sejak tadi.

“Tuan Vian sekarang bukannya tidak sadarkan diri, Nona. Tetapi beliau sedang tertidur, sebentar lagi juga akan terbangun.” Jelas dokter Cakra setelah mengecek lagi kondisi Vian.

“Oh, tidur. Kirain masih pingsan.” Lily menghela napas lega, ia pun mengantar dokter Cakra keluar menuju kamar untuk kembali ke rumah sakit.

Sebelum Lily menutup pintu, Kirana dengan cepat menahannya. “Tante, ada apa?” tanyanya yang sebenarnya hanya untuk berbasa-basi saja.

“Gimana keadaan Vian?” tanya Kirana dengan raut dibuat sedih, padahal di dalam hati ia tengah merayakan hal tersebut. Mengira obatnya telah berhasil menggerogoti otak anak tirinya yang akan membuat kewarasannya perlahan hilang dan benar-benar menjadi idiot. Dengan begitu tidak akan ada lagi pewaris keluarga Adhitama kecuali anaknya seorang.

Lily dapat menangkap raut kebahagiaan tersebut di wajah ibu mertua, entah apa yang membuat perempuan yang juga merupakan seorang ibu melakukan hal yang begitu tega seperti ini. Wajah Lily tidak bisa tidak murung, gadis itu tidak dapat menyembunyikan rasa kecewanya.

Tanpa memasang wajah yang dibuat-buat seperti Kirana, Lily pun menjelaskan keadaan Vian. “Kepala Bang Vian kembali sakit lagi, Tante. Dia juga sempat pingsan tadi,” ungkap Lily apa adanya.

Segaris senyum miring tercipta di bibir Kirana, ia dapat melihat tujuan sudah di depan mata. Tinggal mengabari anaknya untuk pulang, dan menunjukkan keahliannya pada Arthur dalam membantunya mengelola perusahaan.

“Ohw, aku cukup terkejut mendengar kabar ini,” Kirana menutup mulutnya syok. “Aku berdoa, semoga Vian cepat sembuh.” Kirana masih mempertahankan wajah prihatinnya, Lily mengangguk saja sebagai tanggapan.

“Oh ya, ini obat untuk Vian. Obat ini dapat meringankan sakit kelakuannya!” Lily sebenarnya enggak menerima obat tersebut, tapi mau bagaimana lagi ia harus mengikuti alur permainan Kirana.

“Terima kasih, Tante. Obat ini sangat membantu!” ungkap Lily terselip nada sindiran di sana, namun Kirana yang kepala dongkol malah tidak menyadari.

“Ya, jangan lupa memberikan padanya.” Kata Kirana terdengar menuntut. Lily kembali mengangguk saja.

Setelah Kirana hilang dari pandangan, Lily menutup pintu dengan rapat. Ia pun berjalan menghampiri Vian yang masih terlelap.

“Huft! Lihat deh, Bang. Ibu tiri kamu kasih obat ini lagi,” kelopak mata Vian sedikit bergerak, namun Lily tidak menyadarinya. “Obat ini yang udah bikin kamu jadi pendiem dan kaya orang hilang arah! Pokoknya jangan minum, aku buang aja,” gadis itu menuju toilet untuk membuang obat tersebut di closet dan mengalirinya dengan air.

Tapi tangannya tiba-tiba terhenti, dan kembali menyimpan obat tersebut ke dalam saku.

***

Nada dering terdengar beberapa kali, sudah terhitung dua panggilan keluar yang Kirana lakukan. Namun orang yang tengah ia hubungi belum juga mengangkatnya.

Kirana menggigit kukunya dengan cemas, rasa khawatirnya tiba-tiba bergelayut di dada akan anak satu-satunya dengan suaminya yang pertama. Suami yang saat ibu masih menduduki takhta tertinggi di hatinya, namun sayangnya keduanya dipisahkan oleh maut.

Ketika kembali mengingat penyebab kematian suaminya membuat dada Kirana sesak, wanita mengepalkan tangan dengan amarah malai menyelimuti hati.

Untung saja suara di seberang sana mengalihkan perhatiannya dan kembali membuatnya tenang, amarahnya yang membara sempurna memadamkan bagaimana di siram air es.

“Ibuuu... maafin Alan, Alan baru lihat ada panggilan ibu.” Kata suara di seberang sana, membuat hati Kirana seketika tenang. Anaknya baik-baik saja.

“Bagaimana kabarmu sekarang, Sayang?” tanya Kirana sarat akan kerinduan. Keduanya sudah berpisah cukup lama, Arthur menepatkan Alan di anak perusahaan dengan dalih agar anaknya mendapatkan pengalaman kerja. Tak tanggung-tanggung, tempat tersebut adalah di desa terpencil.

Padahal di perusahaan pusat Adhitama Group banyak tempat yang cocok untuk anaknya telah menyelesaikan pendidikan S2-nya. Hal tersebut tentu saja mengundang asumsi tersendiri untuk Kirana, apalagi agar anaknya tidak mengganggu takhta Vian yang digadang-gadang sebagai calon CEO penerus semua kerajaannya bisnis yang selama ini Arthur perjuangkan.

“Tadi lagi ngapain? Kamu baik-baik aja ‘kan?” Kirana ingin memastikan.

“Tadi lagi meeting, Bu. HP-nya aku silent, jadi nggak denger panggilan ibu.” Jujur pria itu tidak ingin ibunya khawatir. “Aku baik-baik aja kok, ibu sama ayah gimana kabarnya?” tanya Alan.

Hubungan anak dan ayah sambung itu memang cukup dekat, layaknya anak dengan ayah kandungnya. Berkat Arthur, Alan dapat merasakan kasih sayang seorang Ayah setelah bapaknya pergi saat ia berumur 7 tahun.

Kirana diam sejenak, “Kami baik-baik saja,” ucapnya setengah hati, tidak menyukai anaknya yang terlalu perhatian pada Arthur dan melupakan apa yang telah pria itu lakukan pada hidup mereka.

“Ibu kenapa?” tanya Alan merasa nada bicara ibunya berubah.

“Ibu mau kamu segera pulang Alan, ibu akan bicara sama ayah agar kamu dipindahkan kantor pusat!” Kirana tidak menjawab pertanyaan anaknya dan malah membicarakan hal lain.

“Nggak perlu, Bu. Ayah malah udah lama nyuruh aku ke kantor pusat, tapi akunya yang tidak mau. Aku udah betah di sini. Nggak sanggup harus hadapin polusi dan kemacetan ibu kota.” Gurau pria itu di akhir kalimat, namun sama sekali tidak ditanggapi sang ibu.

“Kamu sudah punya kekasih di sana?” tanya Kirana dengan nada tak suka. “Ibu tidak restuin kamu dengan gadis di sana!” belum apa-apa Kirana sudah menunjukkan ketidaksukaannya, dengan sifatnya yang sama sekali tidak berubah. Masih suka mengatur ini dan itu, padahal Alam sudah dewasa dan bisa mengambil keputusannya sendiri.

“Pulang! Tinggalkan gadis itu, jangan sampai hanya karena seorang wanita dan cinta tidak berarti itu menghalangi tujuan kita!” tegas Kirana tidak ingin dibantah, sifat lemah lembut penuh kasih sayangnya sirna sudah oleh ego dan ambisinya.

Alan menghela napas dengan dada yang sesak akan denda ibunya yang tidak mendasar, “Bu... sudah berapa kali aku katakan, aku tidak ingin melakukan itu! Lagi pula ayah—“

“Cukup, kamu tidak tahu apa-apa Alan! Kamu tidak merasakan apa yang ibu rasakan.” Bentak Kirana tanpa sadar, di sana Alan terdiam cukup lama.

Satu nama langsung mencuat dalam kepalanya, lelaki itu, sudah seberapa jauh merasuki pikiran ibunya?!

“Tapi, belum tentu semua itu ben—“

Panggilan ditutup secara sepihak, membuat pemuda itu menghela napas gusar.

***

1
Tantri Tantri
mana ni update yg baru
Lisa Kusmiran07
lanjut
R4Z1
up lagi Thor
Lisa Kusmiran07
Kirana penuh siasat
Lisa Kusmiran07
semangat up
Lisa Kusmiran07
Lily jangan terpengaruh sama nenek lampir,
Lovely_88
Hahahaha lucu 2 org yg sama2 polos ternyata 😅😅 lily otw unboxing nih
Lisa Kusmiran07
semangat kak up nya
Nurwana
keren...
Lovely_88
Bertindaklah lbh cerdas lili licik dibalas ama licik li kerjain jg tuh emak tiri'y Vian biar kapok loe kan cerdas li 😅😅klo perlu bikin kyk vian jg tu emaknya biar idiot.
Nur Afifah
😁😁😅
Lisa Kusmiran07
lanjut kak,,lucu menghibur
Naaila Qaireen: Siap Kak, makasih dukungannya❤
total 1 replies
Nurwana
Lily mo dikadalin....
Nurwana
dasar Nenek lampir Thu Kirana... gara gara obat itu Vian berubah total.
Nurwana
hahahaha 😂😂😂😂😂
Nurwana
jgan sampai nhe Vian pura pura idiot deh....
Lovely_88
kapan up'y kakak 😊g sabar nih
Lovely_88
aduh jgn2 yg ngebuat vian kecelakaan tuh semoga lili bisa nolongin Vian syukur2 bisa ngebuka deh y busuk'y paman'y 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!