Zivanna tak menyangka hubungan yang sudah dia jalanin selama 5 tahun bisa kandas seketika di terpa orang ketiga.
Di saat rencana pernikahan sudah di ambang mata justru sang kekasih ketahuan menghamili sepupu nya sendiri.
Apa yang Zivanna lakukan? apakah tetap ingin melanjutkan pernikahan ataukah memilih mundur?
Yuuk mampir di cerita terbaru ku bukan Simpanan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harus kuat
Dengan wajah sembab Zizi mengikuti langkah kaki Pras masuk ke dalam kantor,banyak pasang mata memperhatikan mereka.
"Kenapa Zizi?"
"Mungkin di marahi pak Pras"
"tidak mungkin! pak Pras ramah begitu kok, bertengkar sama Pak Bara kali"
"Bisa jadi,tapi kok sampai segitu nya"
Desas-desus terdengar di telinga Zizi, penampilan nya kali ini sangat buruk,hanya memoles lipstik tipis dan skincare di wajah nya tidak dengan bedak, mungkin ini penampilan terburuk Zizi selama bekerja tapi tak masalah bagi Pras dia tetap menyukai Zizi apa ada nya, memang cinta tak bersyarat tapi Zizi sampai sekarang tak menyadari nya.
Zizi segera menyiapkan berkas untuk meeting dia juga menyiapkan minuman seperti biasanya..
"huk.....huk....." Pras terbatuk-batuk setelah meminum teh buatan Zizi
"Kenapa pak?" tanya Zizi bingung
"Kamu mau saya mati Zi"
Zizi mengerutkan keningnya kalau boleh menjawab dia ingin Bara yang mati saat ini agar dia dan Arum sama-sama tak mendapatkan Bara tapi sayang nya itu hanya khayalan nya saja!
"Minum!" perintah Pras menyodorkan gelas nya, perlahan Zizi mengambil nya dan meminumnya sedikit
"Huuuffff"Zizi menyembur kan minuman nya keluar
"Apa kamu kira saya kakek Arun yang bisa minum teh dengan garam" kesal Pras
Ya...Zizi memasukkan garam ke dalam minuman Pras, mungkin efek dia melamun.
"Maaf pak,biar saya ganti" ucap Zizi merasa bersalah
"Zi....jangan campuri urusan pribadi dengan kantor, Meskipun saya tau apa yang kamu alami saat ini bukan berarti saya harus siap melihat kamu bersedih, saya butuh kinerja Zi bukan kesedihan" tegas Pras
"Maaf pak" ucap Zizi menitikkan air mata nya,ntah kenapa dia begitu lemah saat ini jika mengingat pengkhianat Bara
"Maaf...maaf,,ini terakhir kali nya saya melihat kamu menangis,ganti teh saya dan siap kan meetingnya"
****
"Zizi jangan bodoh,jangan lemah.....Bara bukan lelaki yang baik Zi" sugesti nya sendiri
Zizi tidak berhenti komat-kamit di ruangan pantry, beberapa kali dia mengusap wajah nya sendiri.
"Nggak bisa di biarkan,aku harus kuat "ucap nya
Zizi berjalan ke arah toilet untuk membasuh wajah nya,dia sedikit bercermin melihat berapa malang diri nya saat ini.
"Apa yang kurang dari diriku Bar, hingga kamu berpaling" kesal nya
Zizi keluar setelah dirinya sedikit tenang
"Aku harus kuat,ini jam kerja waktu nya kerja bukan menangisi hidup ini" ucap nya.
***
"Puas kamu menghancurkan harapan mama Bar,selama ini mama didik kamu dengan baik,mama terus ingatkan kamu tapi apa balasan nya,luka! kamu memberikan luka untuk mama"
"Maaf kan aku ma,aku khilaf"
"Khilaf kamu bilang,Bar khilaf itu satu atau dua kali ini berkali-kali hingga Arum hamil,benar kata papa kamu harus bertanggung jawab untuk ini meskipun di tas luka mama"
"Tapi aku mau menikah dengan Zizi ma,aku mencintai nya"
"Jangan katakan cinta jika mampu berkhianat Bar,papa mu seorang lelaki penyayang dan tidak pernah menyakiti hati wanita tapi kamu?? kamu jauh berbeda!!!" kesal bu Indah
"Sekarang hanya tinggal kenangan kamu bersama Zizi,jangan pernah ganggu dia lagi,biarkan Zizi bahagia dengan jalan hidup nya" pinta bu Indah membuat Bara kesal,dia hanya bermain-main dengan Arum kenapa harus jadi begini pikir nya.
dosa gk ya ngehujat bara?