NovelToon NovelToon
Obsessed With My Handsome Duke

Obsessed With My Handsome Duke

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: Melsbay

Emily terkejut saat menyadari bahwa dia telah transmigrasi ke dalam sebuah novel yang dia baca sebelumnya. Lebih mengejutkan lagi, dia menyadari bahwa dia tidak menjadi tokoh utama seperti yang dia harapkan, melainkan menjadi seorang putri pendukung yang sombong, bernama Adeline. Adeline dikenal sebagai seorang putri sombong dan arogan yang akhirnya mati keracunan karena perselisihan cinta antara protagonis wanita, yang disebabkan oleh ulah antagonis wanita.

"Kenapa aku harus mati konyol?" batin Emily. "Dari pada hanya menjadi pemeran pendukung, sekalian saja aku yang jadi protagonis! Hey, aku seorang putri raja!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melsbay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seperti Nya Takdir Memilih Mu

Ruangan itu dipenuhi dengan aura keceriaan dan kehangatan ketika Nathaniel dan Elisa masuk dengan wajah yang terkagum melihat wajah mempelai wanita.

Adeline, yang akan menjadi mempelai perempuan hari itu, menyambut mereka dengan senyum yang begitu bersinar.

Elisa tidak bisa menahan diri untuk tidak memuji kecantikan Adeline dengan gaun pengantinnya yang memukau, sedangkan Nathaniel dengan tulus memeluk Adeline, menyatakan betapa mempesonanya adiknya itu.

"Putri Adeline, kau terlihat begitu indah dalam gaunmu itu. Sungguh, seperti seorang bidadari yang turun dari surga." kata Elisa dengan senyuman lebar di wajah nya, terlihat begitu mengagumi penampilan Adeline.

"Ya, kau benar-benar memesona, Adeline. Emeric pasti akan merasa sangat beruntung memiliki mu sebagai istrinya." Nathaniel menimpali perkataan Elisa dan meraih adik tersayang nya dan memeberinya sebuah pelukan yang hangat.

Adeline tersenyum dengan penuh rasa syukur dan hormat atas pujian mereka, menyatakan terima kasih dengan tulus.

"Terima kasih, kalian berdua. Aku merasa begitu beruntung hari ini. Tapi percayalah, suatu hari nanti kalian akan mendapatkan kesempatan yang sama seperti ini."

Kata-katanya membangkitkan rasa malu dan kegugupan di hati pasangan baru yang sedang kasmaran.

Wajah mereka yang merona merah menjadi bukti betapa mereka terpesona dan gugup dalam kehangatan momen yang mereka alami bersama-sama.

Adeline tersenyum dengan penuh kegembiraan melihat ekspresi malu-malu pada wajah Nathaniel dan Elisa, yang tersipu-sipu di bawah tatapan hangat mereka.

Sambil mengusap lembut pundak Nathaniel, dia menyatakan rasa syukurnya karena akhirnya keduanya bisa saling memahami.

"Aku begitu bahagia melihat kalian berdua. Kalian sungguh pasangan yang luar biasa."

Elisa tersenyum gugup sambil menundukkan pandangannya, merasakan hatinya berdebar hebat di hadapan Adeline yang penuh kasih.

Adeline melanjutkan dengan kegembiraannya, menyatakan perhatiannya pada Nathaniel selama beberapa waktu terakhir yang membuatnya khawatir.

"Kak Nathan, aku sungguh khawatir padamu belakangan ini. Nona Elisa, Apa kau tahu?! Dia terlihat begitu kacau karena patah hati beberapa waktu lalu." seru Adeline dengan wajah usil, sontak membuat Nathaniel merah padam karena malu.

"Hei, Adeline..."

"Hihihi..." Elisa tertawa kecil memotong perkataan Nathaniel yang hendak menegur Adeline.

Mereka bertiga kemudian tertawa, merasa lega dengan suasana hangat di ruangan itu. Namun, pertanyaan Adeline membawa kembali ingatan akan kejadian ketika Elisa pingsan di gerbang istana.

"Ah, Nona Elisa... Apa kau baik-baik saja? Bagaimana keadaan mu sekarang?" Tanya Adeline dengan wajah khawatir.

"Saya baik-baik saja, Putri Adeline. Hanya sedikit kelelahan saja. Jangan khawatir."

Suasana ruangan dipenuhi dengan kehangatan dan kebahagiaan, seolah-olah tidak ada kesulitan atau kecemasan yang bisa mengganggu momen indah mereka bersama.

"Putri Adeline, acara akan di mulai." seru Baroness Vascute, salah satu dayang pribadi Adeline.

"Ah, baiklah." sahut Elisa kemudian berkata "Aku pergi dulu, Kak Nathan dan Nona Elisa." memberikan hormat kepada kakak nya dan calon iparnya, kemudian berlalu mengikuti Baroness Vascute menuju tempat resepsi.

"Ayo kita pergi, Elisa." seru Nathaniel, kemudian mengulurkan tangannya untuk mengajak Elisa menuju ruang resepsi. Elisa meraih tangan Nathaniel dan tersenyum lembut, "Ya, Nathaniel."

Ruang resepsi di aula megah Istana Kerajaan Eclelive memancarkan kemegahan dan keanggunan yang memukau, terhiasi dengan dekorasi yang begitu megah dan mewah.

Tamu-tamu yang menghadiri pernikahan Putri Adeline dan Duke Emeric berpakaian gemerlap, memberikan aura kemewahan yang semakin mempesona.

Saat pintu ruangan terbuka, sorak-sorai menyambut kedatangan Putri Adeline yang memasuki ruangan di sisi Raja Albert.

Dengan langkah yang megah, Raja Albert mengiringi Putri Adeline melewati lorong menuju altar. Di depan altar, Duke Emeric, yang tampak gagah berani, menanti dengan penuh harap dan kegembiraan.

Ketika Putri Adeline tiba di depan altar, Raja Albert dengan lembut menyerahkan Putri Adeline ke tangan Duke Emeric.

"Duke Emeric, saya serahkan Putri Adeline ke tangan Anda dengan penuh keyakinan. Saya percaya Anda akan menjaga dan melindunginya dengan sepenuh hati." ucap Raja Albert dengan suara lembut.

"Terima kasih, Yang Mulia. Saya akan merawatnya sebaik mungkin, dan akan menjadi suami yang setia dan penyayang bagi Putri Adeline." sahut Duke Emeric dengan wajah yang di liputi oleh kebahagiaan.

Sorot mata penuh cinta dari kedua mempelai muda itu menjadi pemandangan yang tak terlupakan. Dengan senyum bahagia di wajahnya, Duke Emeric menggenggam tangan Adeline dengan penuh kasih.

Keduanya kemudian berjalan bersama ke arah altar, tempat Paus Suci berdiri dengan penuh kekhidmatan. Dengan suara yang tenang namun tegas, Paus Suci membacakan sumpah pernikahan kepada mereka.

"Duke Emeric Bethel dan Putri Adeline Windsor, apakah kalian berdua bersedia menjalani hidup bersama dalam suka dan duka, dalam kemakmuran dan kesulitan, serta saling mendukung satu sama lain sepanjang hidup?"

"Ya, kami bersedia, dengan penuh keyakinan dan cinta yang tulus." seru Duke Emeric penuh keyakinan.

"Kami berjanji untuk saling mencintai, menghormati, dan mendukung satu sama lain, selama-lamanya." sahut Adeline dengan penuh keyakinan.

"Dengan kesaksian Allah dan di hadapan jemaat yang hadir, saya nyatakan bahwa kalian berdua telah diikat dalam ikatan suci pernikahan. Semoga Allah memberkati pernikahan kalian dan menjadikan kalian sumber kebahagiaan dan kedamaian bagi satu sama lain."

Setelah menjawab pertanyaan Paus Suci, saatnya bagi mereka untuk memasang cincin pernikahan.

Duke Emeric meraih tangan Adeline dengan lembut "Dengan cincin ini, aku berjanji untuk mencintaimu, menghormatimu, dan selalu menjadi pasanganmu dalam setiap langkah hidup kita."

"Dan dengan cincin ini, aku berjanji untuk menjadi pendampingmu sepanjang hidupku, untuk mengasihi dan mendukungmu dalam segala hal." Adeline menatap Duke Emeric dengan mata penuh cinta

"Dengan memasangkan cincin ini, kalian berdua telah resmi menjadi suami dan istri. Semoga hubungan kalian dilipat gandakan kebahagiaannya dan diberkati oleh Dewa Splendora."

Duke Emeric dan Putri Adeline memasang cincin pernikahan satu sama lain dengan gemetar namun penuh keyakinan.

"Sekarang, tunjukkanlah cinta kalian dengan sebuah ciuman sakral."

Dengan penuh kelembutan, Duke Emeric memeluk Adeline dan menciumnya di depan altar, sementara sorak-sorai riang dari para tamu undangan memenuhi ruangan.

Setelah pemberkatan oleh paus suci, Adeline dan Duke Emeric turun dari altar, disambut oleh sorak-sorai hangat dari para tamu yang hadir.

Para bangsawan yang berdiri di sekitar mereka memberikan ucapan selamat dan senyum hangat.

Tiba-tiba, suara riuh rendah terdengar di antara para putri bangsawan. Salah satu dari mereka berseru dengan semangat, meminta agar Adeline melemparkan buket bunga pernikahannya.

"Putri Adeline, tolong lemparkan buket bunga pernikahanmu!" seru salah satu putri bangsawan yang hadir dengan penuh semangat.

"Tentu saja! Aku akan melakukannya." sahut Adeline dengan semangat.

Dengan sorak-sorai riang dari para tamu yang hadir, Adeline membalikkan tubuhnya dengan gemulai.

Dia menggenggam erat buket bunga pernikahannya, matanya berbinar-binar melihat para putri bangsawan yang berkumpul dengan penuh antusiasme di belakangnya.

"Siap-siap, putri-putri Eclelive!"

"Ya!" Jawab para putri yang berkumpul di belakang nya serentak dan semangat.

Dengan gerakan yang anggun, Adeline melemparkan buket bunga itu ke udara. Buket itu melayang dengan indah, menghadirkan kecantikan yang memukau di ruangan yang elegan itu.

"Aku yang akan dapatkan buketnya!" kata para putri bangsawan yang hadir secara bersahutan dengan suara teriakan semangat dan tawa riang.

"Oh!" pekikan terkejut dari seseorang yang sedang duduk menonton para putri yang berebut mendapatkan buket bunga itu.

"Sepertinya takdir memilihmu, Elisa." seru Nathaniel yang duduk di samping Elisa, dia tersenyum hangat padanya.

Elisa memegang buket bunga dengan lembut, matanya berbinar-binar oleh kejutan dan kebahagiaan.

Sorak-sorai dan tawa riang memenuhi ruangan, menciptakan aura kegembiraan yang tak terlupakan di tengah-tengah perayaan.

"Lihatlah, Nona Elisa! Buket bunga memilihmu sebagai berikutnya!" Seru Adeline lantang kemudian tertawa bahagia.

"Terima kasih, Adeline! Ini begitu indah." kata Elisa, kemudian tersenyum lebar.

Sorak-sorai dan tawa riang pun pecah dari para tamu yang menyaksikan momen tersebut.

1
Narimah Ahmad
💪💪
Narimah Ahmad
lanjutt 👍
salwi
/Chuckle/
Melsbay
Halo... terima kasih sudah menjadi pembaca setia. Untuk mendukung author, mohon di like, subscribe, komentar, kasih bintanng dan di vote ya... terima kasih banyak...
Melsbay
mohon di like, subscribe, bintang dan follow akun ya gaess ya...😇 biar authir lebih semangat up karya dan jangan lupa di komen juga ya😇😇😇 Sankyuuu...
Olive
/CoolGuy//CoolGuy/
Niaa🥰🥰
Luar biasa
Niaa🥰🥰
😁😁🥰🥰
Melsbay
mohon bantu support author dengan like, subscribe, follow dan bintang ya... jangan lupa dikomen ya, teman2... sankyu😇😇😇
Bird
👣👣👣
Keyzie
👣👣👣👣
Pembaca Setia
update terus ya thor👍👍
Pembaca Setia
gentle👍👍
Pembaca Setia
/Hey//Facepalm/
Ryfca
🥰🥰🥰
Vallleri Abel
up up up
Suryavajra
Saintes itu apa kak?
Melsbay: sama sama😄
Suryavajra: wah keren.. insight baru.. thanks kak
total 3 replies
Suryavajra
buat aku, author yang bisa bikin cerita kerajaan itu sesuatu banget.. keren ah kak.. baca pelan2 ah 👍👍👍
Suryavajra
wow.. produktif sekali kak.. udah keluar karya baru lagi 👍👍👍👍👍
Ryfca
🥰🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!