Opps, I Married ?!

Aku terdiam memikirkan ucapan sahabat sahabat arjuna, sekarang aku tau siapa orang yang sering membersihkan apartemennya, walau sekarang tidak lagi karena mereka sudah berhenti sejak aku dan Arjuna menikah. Aku yakin mereka salah paham dengan pertengkaran kami, apapun itu yang mereka pikirkan aku tidak peduli, aku hanya tidak mau berdekatan dengan arjuna.

Pria itu bisa membuat otakku bekerja dengan keras, membuat hatiku bisa sakit tiba tiba dan kerja jantungku selalu jadi bermasalah.

“Naura? Kau tidak apa kan?” tanya dimas khawatir karena aku yang sejak tadi diam.

“maaf, itu..hmm.. aku hanya tidak menyangka dia orang yang seperti itu” gumamku pelan.

Juan menatapku semakin curiga, “Kau beneran tidak tau sampai sekarang? Kalian beneran sudah menikahkan?” tanya Juan curiga.

“…” Dimas juga menatapku dengan tatapan curiga. Tiba tiba dimas mengambil tanganku dan menggenggamnya, “Ayo ikut” ujar Dimas tiba tiba.

“umm.. kemana kita akan pergi?” tanyaku heran.

“Ikut saja dengan ku” ucap Dimas tidak memberi penjelasan aku akan dibawa kemana.

“uhh~ ini sebuah penculikan kan? Apa benar tidak apa, dim?” tanya Juan. Namun Dimas tidak menjawab dia hanya menarik ku pergi tanpa penjelasan. Aku sedikit ketakutan saat Dimas menarik tanganku, dia seperti pria yang sedang mabuk, beneran tidak apakan? Sebenarnya mau dibawa kemana aku ini?

.

Ternyata dimas menarik ku, bukan untuk dibawa kehadapan Arjuna, tapi pria itu membawaku ke atap.

“Aku minta kau berterus terang disini, apa kalian benar benar sudah menikah?” desak Dimas padaku, pria itu menatapku tajam, di belakangku, Juan juga mengangguk mengiyakan pertanyaan Dimas. Apa kami tidak terlihat seperti pasangan suami istri ya?

Pertanyaan itu membuatku bungkam, aku tidak bisa berkata apapun, masalahnya, walau mereka temannya arjuna, aku tidak bisa mengatakan kebenarannya begitu saja pada mereka, arjuna bisa marah padaku.

“Kau bersikap seolah olah orang yang sudah menikah, tapi kau ketahuan, oh tidak, karena Danu berakting lebih bagus darimu, bisa saja kalian pura pura menikah, Danu itu sangat pintar dalam merencanakan sesuatu, dia orang yang sangat sulit dibaca, tapi surat pernikahan kalian itu asli, jadi apa kalian menikah karena suatu hal?” tebak Dimas.

Kenapa pria ini bisa membaca situasi dengan sangat tepat, tapi aku tidak mungkin langsung mengiyakan bukan? Atau aku katakan saja aku memang sudah menikah kontrak dengan Arjuna?

“…” aku masih bungkam tidak mengatakan apapun, tapi bungkamnya diriku bukan berarti Dimas berhenti membongkar rahasiaku, karena beberapa detik kemudian dia kembali berbicara.

“Ahh! Itu karena promosi kan?!” tebak Dimas lagi.

“bagaimana_” aku langsung menutup mulutku sendiri, karena baru saja keceplosan berbicara.

Dimas mengangguk anggukkan kepalanya, “aku dan danu itu sudah saling kenal sejak lama, aku sudah tau isi pikiran pria itu, bagaimana usahanya untuk mendapatkan posisi nya yang sekarang, aku tau seberapa keras usaha pria itu tapi tidak pernah di lihat oleh keluarganya, dari semua usaha dia sudah membangun Perusahaan ini dengan sangat besar tapi tetap saja tidak di hargai hanya karena dia anak dari istri kedua, kalau bukan karena itu alasannya karena dia belum menikah jadi dia belum bisa dikatakan sebagai seorang pria yang bertanggung jawab, aku tau bagaimana jatuh bangun pria itu untuk bisa tetap bertahan di posisinya yang sekarang”.

Aku menghela nafas panjang, “hmm, tebakanmu sangat akurat sekali” ucapku dengan suara pelan, aku sudah tidak punya energi untuk membantah ucapannya karena semua yang dia katakan adalah kebenarannya, aku hanya bisa menundukkan kepalaku dan merasa sangat lemas setelah mengungkapkan kebenarannya pada sahabat Arjuna, jangan salahkan aku yang tidak pandai berakting, tapi salahkan teman teman arjuna yang sangat mengenal pria itu.

“Benar, kami belum pernah punya hubungan sebelumnya, aku tidak punya pemikiran apapun tentang dia, semua terjadi begitu saja seperti sebuah tabrakan aku masuk ke dalam kehidupannya secara tiba tiba” ujarku pelan.

“Hmm.. sebenarnya kami tidak akan tau apapun kalau kau tidak mengaku tentang punya hubungan dengan dia sebelumnya atau belum, karena Danu sangat merahasiakan hubungannya dengan Perempuan, tidak ada yang tau warna asli pria itu, dan apa yang pria itu pikirkan kecuali sifat berantakannya yang kami tahu” ujar Dimas. “jadi, apa rencanamu? Apa kau akan tetap tinggal bersama pria itu atau bercerai?” lanjut dimas.

“…” aku memang mengatakan aku dan Arjuna telah menikah karena terpaksa, tapi aku tidak harus mengatakan jangka waktu pernikahan kami kan? Hanya 1 tahun, itu waktu yang singkat untuk membantu pria itu, aku tau walau dia pria yang brengsek aku tidak akan meninggalkannya sampai 1 tahun, aku akan bermain peran sebagai seorang istri yang kehidupan pernikahannya bahagia selalu.

Tunggu, bagaimana kalau pernikahan kami ketahuan seperti aku yang sekarang ketahuan oleh teman teman arjuna?

“itu benar, bahwa aku sedang terguncang dengan apa yang aku temui tentang dia, dan rahasia hubunganku dengannya sudah ketahuan oleh kau dan juan_”

“Itu karena kami sangat mengenal Danu, dibanding dirimu, nasehatku kau harus lebih mengenal dirinya, hmm.. aku tebak ada beberapa pertanyaan yang ingin kau tanyakan tapi tidak dapat kau tanyakan ya?” potong Dimas.

“benar, karena kami berjanji tidak boleh mencampuri urusan pribadi masing masing” sahutku cepat.

“jika itu sangat mengganggu dirimu, kau bisa memata matainya kan” sahut juan.

Aku mengangguk setuju, “kau benar, tapi..”

“Tapi apa?!” geram juan.

“masalahnya adalah, aku dan dia itu tidak pernah bertemu, hampir setiap hari kami tidak pernah berbicara di rumah, kami hidup dengan cara yang berbeda, pertama, kami tidak bisa bertemu saat pagi hari, karena dia sudah pergi” jelas ku.

“Dia memang sangat menyusahkan jika di pagi hari, dan juga sangat sulit didekati” gumam Dimas setuju, dimas mengacak rambutnya frustasi, “baiklah! Aku akan membantumu, apa yang ingin kau ketahui, aku akan memberikanmu biodata tentang pria itu” lanjut dimas, dia terlihat sangat frustasi saat ini.

Aku menatap Dimas dengan mata berbinar menunggu apa saja yang akan pria ini ucapkan.

“Pertama, pria itu pecinta kopi, dia sangat menyukai kopi dengan aroma yang sangat kuat, jangan tambahkan apapun seperti susu, dia suka kopi pahit” ungkap Dimas.

“Apa itu benar? Seberapa kuat?”

“kalau bisa berikan dia kopi dengan aroma yang sangat pekat dan sangat gelap, dia sangat menyukai itu, berikan dia kopi hitam di pagi hari, kau akan mendapatkan sesuatu yang bagus jika melakukan itu” lanjut Dimas.

Aku mengangguk mengerti dalam otak terus mencatat apa yang baru saja dimas katakan.

“Jika pria itu sedang tidak sadar, letakkan saja gelas berisi kopi di bawah hidungnya dan biarkan hidungnya mencium aroma kopi itu, percaya padaku, aku pria yang selalu membangunkannya di pagi hari aku sangat hapal dengan kebiasaan pria itu di pagi hari” tambah dimas lagi.

“hmmm… baiklah aku mengerti, tapi kenapa aku harus melakukan itu semua?”

Dimas diam dan menatap ku dalam, “karena aku berharap bisa meninggalkan sahabatku pada orang yang tepat, aku tidak akan membiarkan dia kehilangan sesuatu yang beharga lagi”

“Hmm?”

“aku ingin kalian saling mengenal” ucap dimas.

“baiklah terima kasih” angguk ku.

...🎀🎀🎀🎀🎀...