NovelToon NovelToon
Takdir Cinta

Takdir Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Cinta Murni / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Sweet'Candy

"Bawa foto ini, dan temui seseorang dialamat ini! Saat kau melihatnya nanti, tunjukan foto masa kecilmu itu maka dia akan mengenalimu dengan mudah! ingatlah Sayang, dia yang akan menjaga dan menyayangimu persis seperti mama dan papa. Hiduplah bersamanya dengan segala sikap dan sifat baikmu, jangan pernah kecewakan dia!"

Itu adalah pesan terakhir mama sebelum meninggal!! Kehidupan Metta berubah sepeninggal kedua orang tuanya, Metta amat disayang dan dicintai oleh Levin. Namun, Metta amat dibenci oleh Monica yang tak lain adalah mamanya Levin.

Akan seperti apa Metta menjalani dan melewati setiap luka dan bahagia disetiap detiknya, jika ketika ingin menyerah, wasiat sang mama terus saja memaksanya untuk bertahan!



Yuk simak dan tinggalkan jejak manisnya ya Readers 💞

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweet'Candy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Itu!

Aroma masakan yang berasal dari dapur sana rupanya sampai ke hidung Levin yang masih bertahan di kamarnya, terusik dengan aroma yang semakin menyengat itu, Levin terbangun.

Sesaat Levin melihat sekitar, sepertinya Levin telah lupa jika sedang tidur di rumah orang lain. Setelah sempat menguap, menggeliat, Levin berjalan keluar kamar tersebut.

"Wangi sekali ini, Metta," panggilnya sedikit berteriak.

Tak ada jawaban, Levin tersenyum sendiri, pasti akan seperti ini setiap hari kalau mereka benar-benar bersatu. Levin menghampiri Metta di sana, wanita itu memang sedang sibuk memasak.

"Ahh enak sekali wanginya."

"Kamu sudah bangun, bukankah ini masih hari Kantor? Segera pergi!"

Levin mengernyit, baru saja Levin bangun dan sudah di suruh pergi lagi. Menyebalkan sekali wanita itu, setelah kemarin meninggalkan Levin begitu saja, sekarang juga mengusirnya begitu saja.

"Kenapa diam? Kau akan terlambat sampai ke Kantor, apakah setiap hari kau seperti ini? Bangun siang?"

"Ck.... Apa tidak ada waktu lain untuk ngomel? Ahh ini masih sangat pagi tapi kau sudah berisik sekali, Lebih baik kau berikan aku sarapan yang enak!"

Metta membulatkan matanya melihat Levin yang justru duduk dengan santainya di kursi sana, apa Levin fikir Metta ini seorang pembantu. Levin tersenyum seraya menarik turunkan alisnya, Metta pasti akan kesal dan itu akan membuat Levin gemas.

"Lapar sekali aku sejak semalam tidak makan!"

"Kamu fikir aku makan? Makanya aku masak karena aku lapar!"

"Baiklah, ayo kita makan berdua," ajak Levin dengan polosnya.

Metta menghembuskan nafasnya sekaligus, pagi hari haruskah Levin menyebalkan. Metta harus menjaga moodnya hari ini, perjalanannya panjang dan akan menghadapi masalah nantinya.

"Makanlah, sebagian sudah ada yang matang, nasinya juga sudah matang!" ucap Metta.

"Oke, terimakasih."

Sekilas Metta melirik Levin, lelaki itu jorok sekali, bahkan belum mandi tapi sudah makan. Metta menggeleng, apa Monica tidak jengkel dengan Levin yang seperti itu.

"Sebaiknya habis ini kamu pergi dan jangan kembali!" ucap Metta membawa masakan terakhirnya.

"Kenapa seperti itu? Akan ku bayar makanan ini!" sahut Levin seraya mengambil masakan yang baru saja dihidangkan.

"Aku tidak akan ada di rumah untuk beberapa hari, jadi sebaiknya tidak perlu merepotkan diri untuk datang ke sini!"

Levin menoleh, kegiatan mengunyahnya mendadak terhenti setelah kalimat itu selesai. Metta akan pergi lagi bersama lelaki itu, berani sekali mereka terus bersama seperti itu.

Metta turut duduk dan menikmati sarapannya juga, perutnya pun sudah sangat lapar karena tidak makan sejak kemarin siang. Metta terlalu pusing dengan kabar buruk itu, sehingga membuatnya tak dapat mengingat hal lainnya lagi.

"Kau akan pergi dengan dia lagi?"

"Bagas namanya!"

"Masa bodoh! Bukankah aku sudah bilang, jangan pergi dengan orang asing!"

"Dia bukan orang asing, dia teman baik Mama dulu!"

Levin diam dan kembali menikmati makanannya, teman baik Mama, apa itu artinya Renata menjodohkan Metta dengan lelaki itu. Bagaimana bisa seperti itu, bukankah Renata yang meminta Metta untuk menemui Levin waktu itu.

"Metta, kamu terganggu kalau aku menemuimu?"

"Tidak, hanya saja kamu harus memikirkan hal lainnya juga, bukan hanya aku!"

"Contohnya?"

"Sandrina!"

Levin mengangguk pelan, mungkin saja Metta memang terlalu berusaha menghargai orang lain. Levin tak perduli sama sekali dengan wanita itu, jadi bagaimana bisa Levin menuruti Metta untuk hal itu.

"Apa?" tanya Metta

"Akhir bulan kamu ulang tahun? Boleh aku beri kamu hadiah?"

"Harus yang mewah!"

Levin mengernyit, Metta justru terkekeh karenanya. Levin pasti bisa memberikan apa pun, tapi belum tentu sesuai dengan keinginan Metta.

"Kamu harus ingat kalau aku itu, menyebalkan suka merepotkan dan kekanak-kanakan, aku emosian, dan apa pun yang aku mau itu harus dituruti!!"

Levin meneguk minumannya, benarkah seperti itu, jadi Metta sedang berusaha membuktikan ucapannya. Dan baiklah, Levin juga akan membuktikan ucapannya terhadap Metta.

Keduanya bertahan dalam tatap satu sama lain, saling mengintimidasi, mencari pembenaran atas diri masing-masing. Metta tidak mau diperlakukan biasa saja, dan Levin juga tidak berniat memperlakukan Metta biasa saja, jadi bukankah itu sesuai?.

Perbincangan hangat Metta dan Levin di sana berbeda dengan kekhawatiran Monica di rumah, ponsel Levin tak juga bisa dihubungi sampai saat ini. Lelaki itu benar-benar mengabaikan perhatian Monica, semakin aneh saja sikapnya itu.

"Levin masih belum pulang?" tanya Monica.

"Belum, Bu."

Dengan segera Monica membuka ponselnya dan menghubungi Lidya di kantor sana, semoga saja Levin memang di kantor saat ini.

"Levin sudah sampai di Kantor?" tanya Monica.

Kalimat Lidya tidak sesuai harapannya, Levin bahkan belum sampai di kantor setelah siang seperti ini.

"Tolong kabari saya kalau Levin datang!"

Sambungan di putus, Monica diam menerka kemana kemungkinan Putranya itu pergi. Apa Monica sudah tak pantas dihargai lagi, Levin sudah sangat mengabaikannya beberapa waktu ini.

"Metta, wanita itu pasti penyebabnya!"

Monica mengernyit, Metta, benar sekali, bukankah Levin sedang begitu sibuk mendekati wanita itu. Ekspresi Monica seketika berubah kesal, Monica memang baik pada Metta, tapi bukan berarti bisa begitu saja menguasai putranya itu.

"Jangan sampai ini kebenarannya, kamu harus tahu kalau saya tidak benar-benar menyukaimu Metta!"

"Ibu mau kemana?"

"Ke luar, hubungi saya kalau Levin sampai di rumah!"

"Baik, Bu."

Monica melangkah dengan tergesa, semuanya harus pasti saat ini juga, Monica akan sangat marah jika pemikirannya terbukti benar. Laju mobil itu seperti tak terkontrol, ingin sekali Monica sampai di rumah Metta tanpa harus menyetir terlebih dahulu.

Berulang kali Monica menghubungi Levin sepanjang perjalanan, ponsel itu masih tetap mati. Levin sudah sangat menguji kesabarannya, sekarang jika semua terbukti benar, mereka berdua akan mendapatkan kemarahan Monica.

"Metta, kalau bukan jasa orang tuamu dulu, saya tidak pernah ingin berbaik hati padamu!"

Tatapannya semakin tajam saja, Metta tidak boleh merubah Levin sampai sejauh itu. Levin tetaplah putranya, dan semua harus selalu atas kehendaknya.

"Sudah ada Sandrina, kenapa lelaki ini tidak mengerti juga. Metta sudah memberi pengaruh buruk terhadap Levin, jarak harus mulai dibuat diantara mereka!"

Monica tidak ingin membuat Sandrina marah apa lagi kecewa, Monica sudah sangat meminta Sandrina untuk mau bersama Levin. Siapa pun tidak boleh menghalangi itu, bahkan meski Metta adalah wasiat dari suaminya sendiri.

"Papi harus lihat ini, wanita itu sudah memberi pengaruh buruk pada Putra kita! Sejak kapan Levin pernah mengabaikan orang tuanya? Hanya baru kali ini, dan semua terjadi setelah wanita pilihan Papi itu datang menemui Putra kita!"

Monica mengepalkan tangannya, sejak dulu Levin selalu manut apa pun yang dikatakan orang tuanya. Jika tidak diizinkan maka Levin tidak akan melakukannya, tapi apa sekarang, Metta harus diberi peringatan.

1
Inaa lucuu
suka bgtt sama ceritanyaa, semangatt yaa kak jangan lupaa ceritanyaa dilanjutkan lagii heheheee 💗
Inaa lucuu
gada lanjutan kahh?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!