Gadis berparas ayu itu menatap langit penuh hampa, dia bimbang bahkan jika boleh memilih dia tak ingin ada didalam keadaan seperti saat ini.
Nazia tak pernah mengeluh atas semua kesulitan nya selama ini, tapi kali ini Nazia benar-benar dilema..
"Kak..." panggil sang Ayah, Nazia menoleh ke sumber suara tapi kembali menatap langit lagi
"Ayah tidak pernah memaksa, Ayah selalu ingin yang terbaik, Ayah juga akan selalu mendukung apapun pilihan anak-anak Ayah..."
"Apakah Ayah mengenal nya? Yah.. kakak bukan ingin pilih-pilih.. tapi pernikahan itu bukan sekedar tinggal bersama, tapi hidup bersama.. Zia belum terfikir untuk itu, apalagi Zia bahkan tidak mengenal nya..."
...
Ya... Pernikahan itu bukan sekedar tinggal bersama tapi hidup bersama.. Tapi Nazia harus di hadapan oleh keadaan yang membuat nya bimbang karna ada seorang Ayah yang melamar Nazia untuk anak lelakinya, tapi bahkan mereka tidak saling mengenal.
Apakah Nazia mampu menjawab dan menjalani nya??
Siapa Lelaki itu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ajeng Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Flashback di Word Coffe
Tiba-tiba pintu Word Coffe tiba-tiba terbuka dengan kasar.
"Maaf mas kita lagi tutup.." Ujar Heru tanpa melihat siapa yang datang
"Galih mana Her..??"
"Mas Bas..." Kaget Heru karna ternyata bos nya yang datang
"Galih mana??" Tanya Baskara lagi dengan nada gusar yang sulit untuk di artikan.
"Ada mas ada..."
"IYA DIMANA...??" Bentar Baskara
"Ada di rooftop mas..."
Setelah tahu posisi Galih dimana, Baskara langsung bergegas menaiki tangga untuk menuju rooftop.
Baskara beriak memanggil nama Galih. Galih yang kaget mendengar suara orang yang memanggil dirinya, Galih pun menoleh lalu mematikan panggilan telfon nya
"Bas.."
"Kapan Lo sampai??" Tanya Galih sembari menghampiri Baskara.
"Kenapa Lo gak ngabarin gue Gal.. Lo tahu kan perasaan gue ke Zia gimana??" Ujar Baskara dengan emosi
"Lebih baik Lo duduk dulu, biar gak emosi.."
"Gak bisa, gue harus ketemu Zia.." Balas Baskara lalu membalikkan badan nya lalu bersiap melangkahkan kakinya.
"Lo mau ngapain?? Mau tanya kenapa menikah dengan orang lain??" Pertanyaan Galih ini membuat langkah Baskara terhenti.
"Tapi gue yang udah lebih dulu.." Balas Baskara penuh rasa kecewa
"Bas, Nazia juga gak pernah mau ada di posisi ini, dimana Lo saat dia sedang dalam dilema mencari jawaban?? Lo DIMANA?? Kapan terakhir kali Lo hubungi dia?? Kapan Lo baca chat dia..??" Tanya Galih ikut emosi
Galih pun ikut emosi, Galih salah satu orang yang sangat kecewa dengan Baskara. Galih adalah orang yang tahu bagaimana perasaan Baskara kepada Nazia. Tapi Galih juga kecewa karna sikap yang Baskara tunjukkan.
"Dia dilema Bas, setelah Lo nyatakan perasaan Lo ke dia, ada yang mengkhitbah nya langsung ke sang Ayah.."
"Di saat dia ingin di yakinkan, Lo gak ada kabar.."
"Terus sekarang Lo mau menghancurkan pernikahan Zia?? Jangan Bo-DOH, jangan egois, ikhlas bro, ikhlas "
Baskara terkulai lemas, pupus sudah.
Baskara pun menceritakan keadaannya selama di KL, bawa mama nya sempat mengalami kecelakaan yang mengakibatkan delusi mama Baskara kumat lagi.
Melihat kondisi sang mama , Baskara sudah tidak lagi bisa fokus pada HP nya, bahkan sekedar memberi kabar kepada Nazia.
Mungkin ini juga kesalahan nya, karna Baskara tidak jujur tentang keadaan sang Mama kepada Nazia.
Galih ikut prihatin dengan keadaan Baskara, tapi apa daya. Nasi telah menjadi bubur, apapun yang terjadi dengan seizin Allah.
Flashback Off
Beberapa tamu undangan yang masih tinggal pun ikut melaksanakan sholat Ashar berjamaah sebelum mereka menuju kediaman Papa Hermawan.
Setelah selesai melaksanakan sholat ashar berjamaah rombongan keluarga besar Nazia dan Fatih pun menuju kediaman Papa Hermawan.
Nazia di bantu Fatih menuruni anak tangga untuk menuju mobil, belum banyak percakapan di antara mereka, malah terkesan lebih banyak diam.
Nazia dan Fatih berada di satu mobil. Sepanjang perjalanan tak ada sedikitpun obrolan.
Pak Ahmad supir Fatih geleng kepala dengan pasangan pengantin ini.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit tibalah mereka di sebuah rumah ber cat putih, rumah mewah bak istana.
Nazia tertegun melihat nya, bahkan dia tidak sadar Fatih sudah membukakan pintu mobil untuk nya .
"Mau di dalam mobil aja??" Tanya Fatih
"Hmmmm...??"
"Kita udah sampai, masih betah di mobil??"
"Ini kita dimana??" Tanya Nazia dengan polos nya
"Kira-kira..??" Tanya balik Fatih
"Kalau Zia tahu, Zia gak akan tanya mas..."
"Kita udah sampai rumah non.." Pak Ahmad yang menjawab
Nazia menelan saliva nya, kaki nya berat untuk dia turunkan
"Buruan, kita masih ada agenda lain.." Titah Fatih sambil mengulurkan tangannya
Nazia walaupun berat dia tetap harus turun, di sambut nya ukuran tangan Fatih, dan dengan sigap Fatih melindungi kepala Nazia yang hampir kejedut pintu mobil.
Sungguh pemandangan yang membuat semua iri.
"Makasih mas.." Saat Nazia sudah keluar mobil.
Tak berselang lama rombongan yang lain pun datang. Rombongan yang lain pun mulai memarkirkan mobil mereka.
"Yah ini rumah mas Fatih??" Tanya Astari saat sudah turun dari mobil
"Seperti nya iya, kan memang tujuan nya ke rumah Papa nya mas Fatih..."
Astari di buat terheran-heran dengan rumah keluarga Fatih, bagaimana tidak rumah itu seperti istana. Ayah pun sebenarnya cukup kaget, tak pernah terfikir bahwa keluarga baru sang putri adalah keluarga dari kalangan atas, tapi Ayah berusaha bersikap biasa
"Gak nyangka ya yah, rumah nya kayak istana, kalau rumah mereka seperti ini, rumah kita ibarat apa ya yah bagi mereka??" Tanya Salwa
"Kak, . kok gitu ngomong nya..??"
"Bukan gitu yah, gak nyangka aja.."
"kak Zia bakal tinggal disini yah??" Tanya Astari
"Kan kak Zia udah menikah sama mas Fatih, ya jadi ikut kemana mas Fatih donk.."
"enak donk kak Zia tinggal di rumah mewah, cantik, pasti kolam renang nya, gak kayak-"
"kayak apa dek...??" potong Salwa
Astari memainkan kedua jari telunjuk nya, di buat nya jari telunjuk itu saling beradu
Mendengar ucapan Astari, Salwa pun mengingatkan sang adik bawa rumah adalah istana, bagaimana pun bentuk nya, sebesar apa pun ukuran nya, semua kembali bagaimana kita mensyukuri nya.
Karna sekalipun kita tinggal di istana tapi tanpa ada rasa syukur maka tak ada kenikmatan di dalam nya.
"Dek, kita harus bersyukur, selama ini adek makan tinggal makan, mau sekolah tinggal sekolah, mau jajan tinggal jajan.. kita tinggal di rumah yang kayak, jadi pelindung saat hujan dan panas, jadi harus bersyukur.." Salwa terlihat lebih bijak dan itu membuat ayah mengusap sayang kepala Salwa
Kadang keadaan yang membuat kita lebih dewasa, itu yang sedang Salwa lakukan, karna setelah Nazia menikah, dia yang menjadi anak tertua saat Nazia tidak ada di rumah. Salwa yang akan menggantikan peran Nazia.
Saat merak bertiga masih berdiam diri tiba-tiba di hampir oleh Pak Hermawan, Pak Hermawan meminta besan nya itu untuk segera masuk ke rumah. Dan Ayah pun mengikuti langkah Pak Hermawan.
Saat pintu rumah terbuka, nampak rumah mewah itu telah di dekorasi seindah mungkin.
Acara perjamuan tidak di adakan di gedung, melainkan di kediaman Papa Hermawan.
"Fatih.. ajak istri kamu naik ke kamar, nanti kalian turun selepas magrib.."
"Iya Ma..."
"Oh ya sayang (sembari mengusap pundak Nazia) pakaian ganti untuk acara nanti malam udah di kamar ya, nanti MUA nya akan merias selepas Zia sholat magrib "
"Hmmm, iya Ma, makasih.." Jawab Nazia masih kikuk
Mama Gendis dapat melihat ke tegangan dari raut wajah Nazia, mama Gendis pun mengingatkan bahwa rumah ini adalah rumah Nazia jadi jangan sungkan.
Mama Gendis juga mengingatkan Fatih agar jangan cuek dengan Nazia, karna itu itu tidak baik untuk hubungan mereka berdua.
Nazia mengikuti langkah Fatih tapi tiba-tiba mereka menghentikan langkah kaki mereka
"Fatiiiih... " Panggil Mama Gendis dan Fatih pun menoleh
"Apa lagi Ma..??"
"Di gandeng dong istri nya, gimana sih kamu ini..."
"Iya...." Jawab Fatih
"Gak perlu kok Ma, gaun Zia juga gak berat kok, jadi aman.."
"Sabar ya Zia, laki-laki memang kadang kurang peka.."
Nazia hanya bisa tersenyum mendengar ucapan mama mertua nya itu, padahal yang sedang Mama mertua nya itu katain adalah anak nya sendiri.
🌹🌹🌹
Lanjut...???
Jazaakumullah khairon untuk semua dukungan nya, dalam bentuk apapun itu.,🥰
Like, Komen, Vote, Gift , Tips... Dan jangan lupa untuk rate bintang 5 🌟🌟🌟🌟🌟 ya
Ingat ini hanya coretan kecil yang berharap bisa bermakna besar untuk kita semua.
Karna....
Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an
Dan jangan lupa follow IG kak Ajeng ya @ajeng_kirana90
bikin cepat masuk...
lanjut kak ajeng, cepat buat fatih memilih nazia daripada icha🙏🙏
semoga fatih tersentuh ya dan segera sadar..
sehat dan semangat kak ajeng...
sabar Zia... janji Allah "Allah bersama orang2 yang sabar"