I WANT TO BE YOUR LOVER

"Hohoooreeeeee .....!" Teriak penonton

"Tapi jika tidak mendapatkan 10 bunga kau akan mendapatkan hukuman...!"

"Bagaimana ...Apa kau setuju...?"

"Aku tidak punya pilihan lain..!"

"Baiklah ayo kita mulai sekarang ."

"Musik...! "

Risa sedang menari dengan sempurna di atas panggung klub, diiringi dengan musik elektronik yang mengiringinya. Dia merasa benar-benar hidup dan bergairah dengan koreografi dan ritme musik yang menarik ini. Ia sangat fokus pada gerakan yang ia lakukan, membiarkan dirinya sepenuhnya menyerap keindahan musik ini.

Namun, setelah beberapa saat, Risa merasa terganggu oleh tatapan kasar dari seorang pria di depan panggung. Pria itu terus menatapnya dengan tatapan mata yang ganjil, dan terlalu fokus pada cara Risa menari.

Risa merasa sangat tidak nyaman dan berusaha untuk tetap fokus pada pertunjukan dalam upayanya untuk melupakannya. Namun, pria itu terus menatapnya dengan tatapan sangat tidak sopan. Risa merasa terkejut dan merasa sangat terganggu oleh perilaku pria tersebut dan benar-benar kehilangan fokus dalam pertunjukannya.

Rasa terganggu yang terus berlanjut dan perasaan tidak nyaman yang dia rasakan, membuat Risa memutuskan untuk menghentikan penampilan pertunjukan. Ia melangkah keluar dari panggung kabur karena terlalu dipengaruhi oleh tatapan tidak sopan seorang pria tersebut.

Ia tahu bahwa ia harus memberitahu pihak klub tentang perilaku yang tidak sopan itu dan tindakan yang harus diambil untuk melindungi dirinya dan penampilan-penampilan di klub di masa yang akan datang. Setelah laporan diajukan, klub memberikan keamanan ekstra saat Risa menampilkan tarian selanjutnya dan meyakinkannya bahwa keamanan selalu menjadi prioritas utama mereka.

Risa belajar bahwa ia tidak harus mengizinkan perilaku yang tidak pantas dalam kehidupannya dan selalu menghormati dirinya. Ia melakukan tindakan yang tepat dengan memberi tahu klub tentang perilaku pria yang tidak sopan dan memastikan keamanannya selalu terjaga.

Risa menari seperti melakukan senam di pagi hari di ruang latihan dansa di sekolahnya. Ia bergerak dengan gerakan yang lembut dan halus, sambil mengikuti alunan musik yang menenangkan. Ia merasa seperti sedang dalam meditasi, membiarkan pikirannya terbawa oleh alunan musik dan gerakan yang lembut.

Saat latihan sudah hampir selesai, Risa merasa lebih bugar dan segar. Tubuhnya terasa tersentuh dan pikirannya merasa lebih jernih. Ia merasa siap untuk menghadapi hari yang penuh dengan tantangan dan aktivitas.

Saat ia berjalan pulang ke rumah dari sekolah, ia teringat kembali tentang latihan dansa di pagi hari tadi, dan bagaimana itu membuatnya merasa bahagia dan segar sepanjang hari. Ia pun mulai berpikir bahwa ia harus mengejar minat dan bakatnya dalam menari, dan mempertimbangkan untuk bergabung dengan klub tari di sekolah.

Ketika Risa tiba di rumah, ia mulai membahas tentang minat dan bakatnya dalam menari kepada orang tuanya. Awalnya, orang tuanya agak skeptis tentang ide tersebut, tetapi ketika Risa bercerita tentang bagaimana menari mendatangkan perasaan bahagia dan kepuasan dalam hidupnya, mereka mulai memahami keinginan dan kecintaannya pada tari.

Akhirnya, Risa memutuskan untuk bergabung dengan klub tari di sekolah dan mulai berlatih lebih serius. Ia merasa antusias dan termotivasi untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya dalam menari. Ia merasakan tingkat kekecewaannya menurun dan justru merasa lebih percaya diri dan puas setiap kali ia menari dan mengekspresikan dirinya.

Mereka yang mengenal Risa sangat kagum dengan bakatnya, dan sering memuji kemampuan dan talenta alaminya. Risa merasa sangat bahagia dan terpenuhi setiap kali ia menari, mengingat motivasi dan inspirasi yang ia dapatkan dari senam pagi yang saling terhubung. Ia menemukan rasa kepuasan dan kebahagiaan yang sejati dalam bakat menari dan pengembangan diri, menunjukkan pada dirinya sendiri bahwa ia memiliki sesuatu yang istimewa dan memotivasi dirinya untuk tetap mengejar mimpinya dan mengembangkan kemampuannya hingga menggapai kesuksesan sejati.

Di lain sisi Risa mendapatkan beberapa bunga dari penonton nya Ia terus menari dengan senyum yang di wajahnya .

.....

"Hei apa yang kau lakukan, itu seperti gerakan olahraga senam pagi." ucap tamu VIP malam ini,

"Kau tidak bisa menari sama sekali...!"teriaknya

Risa terus aja menari di atas panggung tanpa ia sadari ada seseorang yang sedang memperhatikannya dari jauh yaitu Hamka.

Di saat Hamka memasuki klub malam dia melihat Raisa Saat ini, Hamka juga diberikan sebuah bunga dari pelayan klub malam ini .

Hamka hanya melihat Risa dari kejauhan .

Risa merasa sangat terkejut dan sedikit tersinggung ketika tamu VIP tersebut memberikan komentar yang tidak baik tentang penampilannya. Ia merasa dirinya telah menari dengan baik, tetapi tampaknya tamu tersebut tidak menghargai seni yang berbeda dengan olahraga.

Risa berpikir sejenak, kemudian memilih untuk menjawab dengan sopan "Terima kasih atas komentar Anda, tetapi saya pikir tarian ini jauh lebih dari sekadar olahraga. Ini adalah cara saya mengekspresikan diri dan membagikan seni dengan orang lain. Dan bagi saya, seni ini sangat berharga dan penting."

Mendengar jawaban yang dengan sopan dan tegas, tamu VIP tersebut agak terkejut dan merasa sedikit malu. Ia menyadari bahwa ia telah salah dan memberikan penilaian yang salah.

Risa melanjutkan penampilannya dengan lebih percaya diri dan bersemangat. Ia membiarkan tarian dan musik mengalir melalui dirinya, mengekspresikan dirinya dengan gerakan yang indah dan berani.

Setelah penampilannya selesai, tamu VIP tersebut mendekati Risa dan meminta maaf atas komentarnya yang kurang sopan. Ia mengakui bahwa ia tidak memahami seni tari dengan benar dan meminta maaf atas rudeness-nya.

Risa menerima permintaan maaf dan menjelaskan bahwa tari adalah lebih dari sekadar gerakan fisik tetapi juga mengandung ekspresi dan perasaan yang mendalam. Ia mengajak tamu VIP tersebut untuk menikmati seni tari lebih intens dan memperluas pandangannya terhadap seni secara keseluruhan.

Kecaman yang awalnya tidak menyenangkan, berubah menjadi pengalaman yang memberikan pembelajaran penting bagi Risa dan tamu VIP tersebut. Ia belajar untuk mempertahankan imannya pada bakatnya dan nilai-nilai yang penting bagi dirinya, sambil tetap terbuka pada pandangan dan pendapat orang lain. Ini memperluas pengalaman dan pemahaman terhadap keindahan seni.

Tak butuh waktu yang lama, lagu yang dimainkan pun telah selesai dan kini waktunya untuk menghitung jumlah bunga yang ia dapatkan saat ini.

"Saya lihat kamu dapat banyak bunga."

"Mari kita hitung berapa bunga yang kau dapat..!"

"Ayo kita hitung bersama-sama."

"1..2..3..4..5..6..7..8..9.....!!!"

"Kau hanya mendapatkan sembilan bunga." "sayang sekali ,jadi kau harus mendapatkan hukuman ."

"Hukuman apakah itu..?"

"Yang memberikan hukuman adalah tamu VIP kita malam ini...!!"

"Hukumannya sangat mudah "ucap laki-laki mabuk itu, yang naik ke atas panggung saat ini.

"Lepas"

"apanya yang di lepas...?"

"Lepas seragam dan berikan padaku sekarang.

Paham...?"

"Lepas... lepas... lepas..."sorak penonton heboh saat ini yang membuat Risa panik setengah mati.