Fazza, seorang CEO muda, tampan dan tajir melintir, lebih memilih bertunangan dengan remaja putri yang baru kelas satu SMA yang usianya terpaut cukup jauh-tujuh tahun.darinya.
Fazza datar dan kaku, sedangkan tunangannya mash mengharap perhatian yang lebih darinya.
semoga suka ya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bahaya?
Melihat banyaknya mobil mewah yang terparkir di halaman rumahnya, membuat Fazza yakin kalo Papinya sudah melamar Vanda pada orang tuanya.
Karena tamu tamu yang sekarang memenuhi rumahnya adalah keluarga besar mereka yang selalu akan ada di setiap acara penting mereka.
"Kalian akan menikah di hari ulang tahun Vanda," ujar papinya saat anaknya. baru saja menjejakkan kaki di lantai teras.
Sudah ada papinya dengan sahabat sahabatnya yang menyambutnya dengan senyum khas mereka.
Fazza sudah melihat kehadiran mereka sejak tadi
Om Kalil, Om Kenan, Om Aqil dan Om Rakha juga sudah ada di sana. Salut Fazza dengan kekompakan mereka.
Mereka ikut ke rumah Vanda? tebak Fazza dalam hati.
"Pesta pernikahan kalian ngga akan berjauhan," kekeh Kalil.
Beberapa hari lagi putrinya Cleora akan menikah dengan Jeff. Di susul Zayn. Sebulan kemudian Fazza.. Keluarga mereka akan sangat sibuk sekali.
"Yang akan nyusul menikah," timbrung Kaysar yang muncul dari dalam rumah bersama Zayn dan Jeff.
"Calon pengantin baru pulang?" ejek Eriel menampakkan dirinya.
"Abis ngedate," kekeh Nathan yang kini sudah berada di samping Eriel.
"Akhirnya anak anak kita menikah susul menyusul," kekeh Aqil.
"Ya, ya," sahut Kalil dan Rakha dalam tawa gelaknya.
"Kita misah dulu, om," pamit Eriel sambil menggeret Fazza ke halaman samping.
"Ya, sana," usir Rakha menyahuti putranya, masih berderai tawa bersama teman teman satu angkatannya.
"Aku dengar si Brian datang," kata Zayn setelah mereka berada di halaman samping.
"Mantannya Tiara Jena," cuit Kaysar menambahkan.
"Dia mau nyari masalah? Kita hadapi sama sama," sambung Nathan tenang.
"Yes. Aku suka keributan," kekeh Eriel sambil melipat lengan kemejanya sampai siku. Seolah musuhnya akan darang malam ini.
"Dexton group tiba tiba mengundurkan diri dan mengajukan Cat Poenix menggantikannya,"ucap Nathan sambil menatap satu persatu temannya.
"Kamu terima?" tebak Kaysar cepat.
"Ya. Aku penasaran dengan ownernya. Si Brian itu," jawab Nathan enteng
"Baguslah. Labih baik langsung berhadapan dengan orangnya dari pada penasaran ," ucap Jeff sama entengnya.
"Betul juga. Aku sering dengar namanya, Brian Baltasar Poenix. Penasaran juga mau lihat orangnya seperti apa," kekeh Kaysar.
"Katanya besok dia mau datang. Jam sepuluh," ujar Nathan memberitau
Saat Fazza akan menyahut, getaran ponsel mengalihkan perhatiannya.
Keningnya berkerut.
Agni? Tumben telpon
"Agni." Fazza langsung memberitau ketika melihat tatap ingin tau di mata sahabat sahabatnya
"Tumben dia ingat kamu," ejek Nathan.
"Kita tepatnya," ralat Fazza sambil nyengir. Kemudian dia pun menggeser layar ponselnya. Fazza sengaja menghidupkan loudspeakernya.
"Ya, ada ap--."
"Bang, tadi aku ketemu laki laki tampan tapi aneh."
Mereka saling pandang. Samar samar mereka masih bisa mendengar suara musik yang menghentak, hingga mereka yakin kalo Agni menelpon dari club.
"Kamu clubbing sama siapa?" suara Fazza bertanya dengan nada datar. Adik sepupunya yang satu ini cukup mengkhawatirkan tingkahnya
"Ngga penting, kak. Dengar! Aku tadi ketemu orang aneh tapi tampan. Bule, matanya hijau "
Fazza dan teman temannya saling pandang.
"Anehnya dimana?"
"Dia punya foto Bang Fazza lagi beduaan sama Vanda."
Hening.
"Devin lagi selidiki dulu, Bang."
"Devin?"
Hening.
"Jadi kamu sama.Devin?"
Terdengar suara tawa pelan Agni.
"Jangan dimarahi, ya, Bang, Devinnya. Kan, Bang Fazza udah mau nikah juga sama Vanda berkar Devin."
Fazza menatap kesal pada teman temannya yang sedang menahan tawanya.
"Ya udah, Bang. Aku cuma mau ngomong itu aja. Devin udah kayak robot mami daddy aja. Patuh banget. Nih, udah mau pulang."
Fazza tersenyum mendengar omelan kesal Agni.
"Oke, hati hati."
Setelah Agni memutuskan telponnya, Fazza memandang sahabat sahabatnya dengan tatap mata sebal, karena kini malah mendengar ledakan tawa mereka.
"Devin belum nemuin kamu?" kekeh Kaysar yang sudah ngga kuat lagi menahan tawanya. Kata daddynya, Devin sempat disembunyikan opa Aries ketika rahasia besar Fazza terbongkar.
"Devin ngga salah. Opa Aries yang salah," sanggah Eriel, juga dengan ledakan tawanya. Mereka kembali ngakak, kecuali Fazza.
Setengah jam kemudian.
"Pasti orang aneh yang dimaksud Agni, si Brian," tebak Jeff yakin.
"Sudah pasti," timpal Kaysar.
"Kamu dan Vanda harus hati hati," kata Nathan mengingatkan.
"Masa dia mengincar kamu dengan si bocil," dengus Eriel.
"Harusnya mantannya, kan," sambung Eriel gusar.
Dalam hati mengumpati, dasar laki laki baperan.
"Bisa aja. Kita belum.tau motifnya," tambah Zayn.
Tangan Fazza mengepal erat .
Beranunya mengganggu calon istrinya.
"Kamu harus.lebih banyak memberikan pengawal buat Vanda," tukas Jeff yang diangguki Fazza.
Vandanya dalam bahaya.
Musuhnya sudah tau kelemahannya.
*
*
*
"Kenapa kamu harus kasih tau Fazza kalo aku ada di sini?" protes Devin sewot.
"Keceplosan," nyengir Agni tanpa dosa.
Devin mendengus.
"Kamu sudah tau siapa mereka?" tanya Agni mengganti topik pembicaraan yang bisa menyulut emosinya.
"Belum."
"Tumben kamu lambat," ejek Agni lagi.
"Hemm....."
"Ya udah. Ayok pulang."
Devin menyeringai. Harusnya dia yang mengatakan kalimat itu. Tapi dia malah berdebat.
"Oke."
dajjjaalll banget itu c tiara.. bukan bikin fazza tertarik malah makin benci malahan
mana lgsg tamat. hadehh