seorang gadis yang sangat cantik bernama mayradiana tinggal di sebuah perkampungan harus menerima siksaan dari keluarga hingga dia memutuskan untuk pergi dari rumah.
Dia bertemu dengan seorang pria yang membuat hidup nya berubah menjadi 180°.
seorang laki-laki yang memiliki keanehan yang sangat langka dan sangat membuat seorang mafia bernama lengkap kafiandra putra Sagara merasa frustasi.
bagaimana selanjutnya akan kah mereka berdua bisa lasing membantu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asnunfatma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19 berusaha menerima kenyataan
Setelah Mayra di pindahkan ke ruangan rawat inap VVIP Andra tidak pernah meninggalkan Mayra walau hanya sekejap. Dia selalu duduk di kursi yang ada di sebelah tempat tidur mayra sambil menggenggam tangan Mayra dan sesekali mengecupnya.
" Kamu harus kuat sayang, kamu tidak perlu khawatir dan merasa sendiri. Karena, aku dan keluargaku yang menyayangi kamu" ucap Andra sambil mengelus kepala Mayra dan mencium kening Mayra.
Setelah sekitar dua jam menunggu, Andra merasa tangan Mayra yang di genggam bergerak dan dia melihat Mayra perlahan membuka matanya. Karena merasa senang Andra langsung memeluk tubuh Mayra sebentar. Setelah itu melepas kan pelukannya dan menanyakan apa yang di rasakan Mayra sekarang.
" Sayang apa yang kamu rasakan sekarang?" tanya Andra ke pada Mayra
" Mas kepala may terasa sakit" jawab Mayra lirih karena masih lemah.
Mendengar Mayra mengeluh sakit kepalanya. Andra langsung menekan tombol untuk memanggil dokter. Tak lama dokter masuk di ikuti dua suster di belakangnya. Dan di susul keluarga Andra yang merasa khawatir dengan keadaan Mayra.
" Bagaimana apa ada keluhan nona mayra?" tanya dokter kepada Mayra.
" Dia mengeluhkan kalau kepalanya terasa sakit dok" ucap Andra merasa khawatir.
" Apa hanya kepalanya saja yang terasa sakit, apa ada keluhan yang lain nona?" dokter bertanya kepada Mayra.
" Tidak ada yang lain dok. Hanya kepala saya terasa sangat sakti" Jawab Mayra lirih.
Dokter yang mendengar keluhan Mayra menoleh ke arah suster yang mengecek tekanan darah dan yang lainnya.
"Bagaimana?" tanya dokter kepada suster yang mengecek keadaan Mayra.
" Semuanya normal dok" jawab suster yang telah selesai memeriksa kondisi Mayra
" Begini tuan. Sakit kepala yang di rasakan oleh nona mayra, itu dikarenakan nona baru bangun dari tidurnya. Beri dia makan dan minum kan obat ini" ujar dokter seraya memberikan obat kepada Andra.
" Apa tidak ada hal yang lain dok?" tanya Andra kepada dokter itu.
" Tidak perlu khawatir semuanya normal dan sakit kepala itu disebabkan oleh nona tidur terlalu lama " jawab dokter.
" Terimakasih banyak dok" ucap Andra merasa lega. Karena kondisi Mayra sudah stabil. walaupun Mayra masih mengeluh kepalanya yang sakit.
" Tidak masalah tuan ini memang tugas kami. baik lah kalau tidak ada keluhan lain kami permisi keluar. Karena saya harus mengecek pasien yang lain" ucap dokter langsung keluar dari ruangan Mayra.
Setelah dokter dan suster pergi dari ruangan Mayra. Mama Kinara menghampiri Mayra dan membawa bubur
" Sayang, makan bubur dulu ya. habis itu, baru kamu minum obatnya. Dan kamu sebaiknya, bersihkan tubuh kamu dan makan, makanan sehat yang sudah Papa kamu belikan tadi" kata mama Kinara kepada anaknya sambil menyuapi Mayra bubur.
Mendengar ucapan Mamanya Andra langsung masuk ke toilet yang ada di ruangan itu. setelah membersihkan tubuhnya dan berganti pakaian Andra keluar dengan wajah yang segar. Langsung menghampiri papanya untuk makan. Sedangkan setelah selesai makan dan minum obat dia langsung tertidur lagi mungkin efek obat yang dia minum.
Setelah selesai makan. Andra keluar ruang rawat Mayra untuk menelpon anak buahnya agar bisa menjemput orang tuanya. Dan membawa ke villa yang sudah di pesan Andra. Agar keluarga nya bisa istirahat dengan baik.
" Datang ke rumah sakit jemput keluarga saya bawa ke villa" perintah Andra kepada orang yang ada di seberang sana.
" Baik bos, kami akan langsung datang ke sana" jawab orang itu.
Setelah menelpon Andra menelpon Andra masuk kembali keruang rawat Mayra. Lalu dia menghampiri Mama dan Papanya.
"Mama dan Papa pulang ke villa saja dan bawa Mbok Darmi dan Mang Udin untuk istirahat di sana nanti akan ada anak buah Andra yang akan mengantarkan kalian ke sana" ucap Andra kepada orang tuanya.
" Lalu kamu di sini sama siapa sayang?" tanya Mama Kinara.
" Iya den, biar Mang Udin yang menemani Aden di sini" kata Mang Udin Kepada anak majikan nya itu.
" Tidak usah mang. Sebaiknya mang Udin ikut sama mama dan papa untuk pulang ke villa. Karena, nanti Andra akan di temani oleh Kenzo dia sudah diperjalanan menuju ke sini. Kalian pulang lah ke villa agar kalian bisa istirahat dengan baik" kata Andra dengan sopan kepada Mang Udin.
Andra memang selalu menghormati orang yang lebih tua darinya. Dia selalu memperlakukan yang terbaik untuk orang-orang yang ada di sekitar nya. Andra tidak pernah merendahkan seseorang walau hanya pelayan biasa. Tak lama anak buah Andra datang.
"Selamat malam bos" ucap anak buah Andra. Andra hanya mengangguk kepalanya.
" Malam, bawa keluarga saya ke villa. Dan pastikan keselamatan mereka" kata Andra kepada anak buahnya dengan suara datar nya.
" Baik bos Kami akan menjamin keamanan dan keselamatan keluarga anda bos" ucap salah satu dari mereka.
Semua keluarga Andra pergi ke villa diantara oleh anak buah Andra. Setelah mereka pergi Andra langsung menutup dan mengunci pintu . Baru setelah itu Andra naik ke atas tempat tidur yang di tempati mayra dan berbaring di sana dan perlahan membawa Mayra ke dalam pelukan nya. Mayra tidak merasa terganggu malah dia merasa nyaman berada dalam dekapan Andra, Mayra mencari tempat ternyaman nya.
" Tidurlah sayang, lupakan apa telah terjadi. Kamu tidak sendirian, ada aku yang akan selalu mendukung mu" ucap Andra mengelus kepala Mayra dan mencium kening Mayra.
Sebenarnya Mayra sudah terbangun dari tadi tapi dia enggan membuka mata nya. Dia mendengar ucapan dari Andra dia merasa terharu dia semakin menenggelamkan kepala nya di bidang Andra.
Andra tahu kalau kekasihnya itu sudah bangun. Tapi dia hanya berupa- pura tidak tahu, dan mengatakan semua itu agar Mayra merasa tidak sendirian saat ini.
Keesokan harinya Mayra terbangun dari tidurnya dan dia melihat ke arah Andra yang masih tertidur dengan memeluknya. Mayra memandang dan mengelus pipi Andra.
" Terimakasih banyak mas, kamu selalu ada untuk ku dan mendukung ku saat ini meski kamu tahu aku ini anak yang tidak di harapkan dan di buang oleh orang tuanya. Apa benar aku pembawa sial" ucap Mayra lirih. Air mata Mayra kembali keluar dengan sendirinya saat mengingat ucap orang yang selama ini dia anggap keluarga kandungan nya
" Kamu itu spesial sayang" jawab Andra tanpa membuka matanya dan mempererat pelukannya lagi.
" Mas kamu sudah bangun" kata Mayra kaget. Dan berusaha melepaskan pelukan Andra.
" Hmmm. Biarkan seperti ini dulu sayang, aku masih mengantuk" ucap Andra yang kembali tidur dengan nyenyak sambil menyusupkan kepalanya di dada Mayra.
Mayra merasa kasian dan membiarkan Andra memeluk nya dan dia mengelus kepala Andra yang ada di dadanya. Andra semakin nyenyak tidur nya hingga dokter datang pun dia tidak sadar. Mayra meminta dokter yang memeriksa nya untuk tidak menggunakan Andra yang sedang tertidur pulas.
Tak lama setelah dokter selesai memeriksa nya Mama Kinara dan mbok Darmi masuk ke ruang rawat Mayra. Mereka datang membawa makanan dan baju ganti untuk Mayra dan Andra.
" Apa anak ini masih belum bangun tidur may?" tanya mama Kinara kepada Mayra. Dan Mayra mengangguk kepalanya.
" Tadi dia sudah bangun Ma, tapi lanjut tidur. Katanya dia masih mengantuk" jawab Mayra
Mayra merasa sangat bahagia, karena masih ada orang yang masih menyayangi dan perhatian kepada nya. Walaupun dia anak yang tidak di harapkan oleh orang tuanya yang dengan tega membuang nya.