🚧CERITA INI HANYA KHALAYAN OTHOR SEMATA, JANGAN MASUKKAN KE DALAM HATI. MASUKKAN SAJA KE DALAM ❤(+) FAVORIT🚧
Dipertemukan dengan CEO galak beserta dengan putrinya yang selalu mengganggu membuat hidupku jungkir balik.
Suatu hari bocah itu memanggilku dengan sebutan 'mommy'.
Apa yang harus kulakukan? Bagaimana caraku menghadapi CEO dingin dengan mata setajam pedang itu?
Klik 'Mulai Baca' untuk mengetahui kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEGANASAN DUGAN
...Siapkan kipas angin sebelum membaca, happy reading zeyengku....
“Pergi dari sini! Atau kau akan menyesal,” ucap Devan dengan suara yang berat.
Fara tersadar dari pemandangan di depannya, wanita itu gelagapan saat Devan akan menutup pintu kamar itu.
Tangan Fara spontan bergerak untuk menahan pintu kamar mantan bosnya. Tanpa sengaja tangan Fara menyentuh kulit tangan Devan. Hal itu memang biasa saja bagi Fara. Akan tetapi, tidak dengan Devan yang merasakan hal lain.
“Aaa!” pekik Fara kaget saat tangannya ditarik oleh sang suami.
Cklek!
Pria yang terlihat berkeringat itu mengunci pintu kamarnya saat Fara sudah masuk ke dalam. Mata Fara mengerjap berulang kali, ia masih tidak mengerti apa yang terjadi dengan Devan.
Kaki wanita itu gemetaran melihat pemandangan perut kotak-kotak dan paha yang terlihat kokoh milik mantan bosnya. Mata Fara mengikuti pergerakkan bulir keringat yang mengalir dari dada hingga ke pusar Devan.
Tenggorokan Fara terasa tercekat, sulit bagi wanita itu untuk menelan salivanya sendiri disaat seperti ini.
“Kauu ….” Devan menarik Fara agar semakin mendekat.
Fara yang tak siap mengalami ketidakseimbangan sehingga tubuhnya terhantam dada bidang Devan. Bibir wanita itu mendarat tepat di dada mantan bosnya.
Devan menggeram, sesuatu di dalam tubuhnya semakin meronta-ronta. Sementara Fara merasa tegang saat tubuhnya menempel dengan tubuh Devan dan wanita itu dapat merasakan sesuatu yang tonjolan di bawah sana.
Ini yang menempel di dekat pusarku burung hantu pak Devan ya? aduh badanku tidak bisa digerakkan, kenapa ini? Batin Fara, ia merasa risau.
“AAA! PAKKK ….” Teriak Fara saat Devan mengangkat tubuhnya secara tiba-tiba dan terkesan kasar.
Kepala Fara menempel dengan punggung belakang suaminya, ia dipanggul seperti karung beras oleh pria yang sedang dirasuki efek obat luknat.
“Aw!” Fara mengaduh kesakitan saat tubuhnya di campakkan ke atas ranjang.
“Bapak kenapa? Lagi kerasukan setan ya?” tanya Fara dengan wajah kesal.
Devan tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh Fara, pria itu merambat naik ke atas tubuh sang istri lalu melahap bibir milik Fara dengan rakus.
Gerakkan Devan yang begitu cepat membuat Fara tidak sempat protes dan menghindar dari serangan benda kenyal tebal mantan bosnya.
Pria itu terlalu kuat mencecap dan memainkan benda tak bertulang milik sang istri sampai-sampai Fara kesulitan untuk mengimbangi.
Tidak hanya mulut, tangan Devan turut beraksi dengan menyusup ke balik baju tidur Fara, tanganya terus merambat ke atas dengan perlahan untuk mencari sesuatu yang akan dirinya mainkan.
Fara menggeliatkan badan begitu Devan bermain dengan kedua bulatan padat miliknya. Ia berusaha melepaskan diri. Namun, Devan yang sedang kerasukan obat luknat itu tidak membiarkan wanita yang berada di bawah kukungannya pergi.
Devan semakin intens dalam memainkan bulatan padat milik istrinya agar wanita itu tidak dapat berkutik dan memberontak.
Fara menatap mata Devan dengan bibir yang masih bertaut, tatapan pria itu terlihat sangat berbeda. Tatapan yang membuat Fara bergidik karena mata Devan yang terlihat sayu.
Devan melepaskan tautan bibirnya, Fara bernapas dengan lega. Namun, belum sempat menarik napas yang dalam dirinya sudah dikejutkan oleh mantan bosnya yang merobek baju tidur yang ia kenakan.
Spontan Fara menyilangkan kedua tangan di depan dada, Devan merasa tidak suka akan hal itu.
Pria itu menarik tangan sang istri dan menguncinya ke atas kepala dengan satu tangannya yang besar. Sementara tangannya yang satu lagi membuka kacamata penutup berwarna biru muda yang melekat di bulatan padat milik Fara.
Kini Devan berhasil membuat tubuh Fara yang mulus terbebas dari helaian benang, hanya tersisa celana tidur berbahan satin yang menutupi milik Fara. Tidak inging ada yang tersisa, Devan sedikit memundurkan tubuhnya dan menarik celana beserta segi tiga Bermuda itu dengan sekali hentakkan.
Deg! Deg! Deg!
Jantung Fara berpacu dengan sangat cepat, ia berada di bawah kungkungan seorang pria yang notabennya adalah mantan bosnya dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun.
“Ahh, P-pak.” Fara memejamkan mata dengan erat saat sapuan benda tidak bertulang milik Devan mengenai kulitnya.
Rasa hangat menjalar ke seluruh tubuh si wanita yang dib3lai habis-habisan oleh sang pria. Devan tidak bicara apa pun. Tetapi, pria itu mengerang saat kaki Fara yang tidak bisa diam mengenai rudalnya.
Di lain sisi, Regita sedang tersenyum di kamarnya saat membayangkan bagaimana malam panjang yang akan dirinya arungi bersama Devan.
“Ah aku jadi tidak sabar, pasti obat itu sudah bekerja. Ini saatnya aku beraksi, jika ada yang memergoki aku ke lantai atas aku tinggal jawab kalau Ley memanggilku.” Regita keluar dari kamarnya.
Sebenarnya, di waktu malam tidak ada pekerja yang boleh naik ke lantai dua, kecual nanny itupun kalau sedang dibutuhkan.
Regita melangkahkan kakinya menaiki anak tangga satu per satu, malam yang sudah larut membuatnya mudah dalam menjalani aksi. Saat sudah berada di depan kamar Devan wanita itu merasa heran.
“Kenapa pak Devan tidak keluar dari kamarnya?” gumamnya.
Samar-samar, suara d3sahan Fara terdengar lebay karena saat ini Devan tengah melahap bulatan padat wanita itu dengan sangat rakus seperti bayi yang kelaparan.
“Kurang ajar! Kenapa tidak sesuai dengan rencanaku!” Geram Regita, ia mengepalkan kedua tangannya.
Tidak tahan mendengar suara Fara yang semakin membuatnya merasa gagal, akhirnya ia memilih kembali turun.
“Astaga, PAK! Burung hantunya keluar!” pekik Fara yang melihat rudal Devan yang sudah terbebas dari celana pendek nan ketat.
Kepala Fara menggeleng-geleng tidak percaya akan apa yang dilihatnya saat ini, sesuatuu yang menggantung di sela paha suaminya membuatnya tidak bisa berkata-kata.
Tubuh kedua insan itu dibasahi dengan keringat, padahal acara puncak belum dimulai.
“Saya sudah tidak tahan.” Devan menarik kedua kaki Fara yang membuat wanita itu semakin panik.
Berbagai sentuhan diberikan oleh Devan di tempat yang membuat Fara bergerak seperti cacing kepanasan.
Wanita itu terbuai atas apa yang sedang dikerjakan oleh suaminya sampai tidak sadar jika Devan sedang mempersiapkan rudalnya yang siap tempur.
“Aaa lepas pak, lepashh.” Rancau Fara merasakan sakit.
“Ini belum selesai,” balas Devan yang masih berusaha.
Devan menyambar bibir Fara dengan segera untuk mengalihkan rasa sakit wanita itu, dan setelah usaha yang kesekian kali Devan berhasil membobol sarang milik istrinya.
Suara-suara luknat memenuhi seisi kamar, keduanya mengarungi surga dunia bersama-sama dengan waktu yang cukup panjang. Entah itu karena pengaruh obat atau Devan yang benar-benar kuat.
Peluh membasahi tubuh keduanya, Devan bergerak sangat aktif. Wajah yang biasanya datar, kini terlihat lebih ekspresif.
Bersambung ….
Nah loh, udah acara coblos mencoblos aja. Burung hantu udah masuk kandang, ck-ck ck pak Devan.
Malam Othor up lagi ya 😘😘😘
kalau gak aku demo pakai like kamu thorrr!! 😭😭😭😭
nanti Mak beti marah🤣🤣🤣😆😆😆
astaga... semoga hari author Senin selalu...😭😭😭
jadinya burung hantu....😆😆😆
selamat membatin mommy...🤣🤣😆😆
Fara hamil anak kandung'mu...
bahahakkkk 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
cepat... cepat...
takut'y klo lambat kenapa² tar keguguran....
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
kita liat apakah Devan cembuluu....