NovelToon NovelToon
Man Jadda Wajada

Man Jadda Wajada

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Cinta Murni
Popularitas:114.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

IG Rahma_ar77
TIKTOK RahmaAR

Bagi Hasan, mencintai harus memiliki. Walaupun harus menentang orang tua dan kehilangan hak waris sebagai pemimpin santri, akan dia lakukan demi mendapatkan cinta Luna.

Spin of sweet revenge

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MJW 9 Kenangan dalam kenangan

Luna seakan terhipnotis. Dia menerima uluran coklat itu. Rasanya masih sama.

"Ini coklat yang dulu pernah kamu kasih ke aku?" tanya Luna setelah menelannya.

"Kamu masih ingat?" senyum Hasan sambil membuka bungkus coklat yang kedua. Dalam hati bersyukur karena uminya memintanya membawakan coklat untuknya.

Luna tersenyum.

"Tentu saja ingat." Luna menjawab dengan nada datar, tidak mau ketahuan dia sedang memendam kesal yang amat sangat. Setahun yang lalu ternyata dia dighosting laki laki ini.

Hasan tersenyum

"Kamu suka, ya?"

"Iya, enak. Aku sampai pesan online. Tapi rasanya tidak selumer ini."

Hasan terdiam. Tidak menyangka mendengar jawaban Luna.

"Bukannya lebih enak coklat dari Eropa?"

"Tiap coklat, kan, punya rasa yang berbeda beda."

"Oooh....." Dia sudah salah paham. Karena waktu menerima coklat darinya dulu, ekspresi Luna biasa saja. Waktu mencicipinya juga, Hasan melihat ekspresi Luna tidak seperti menyukainya. Karena itu dia ngga yakin kalo Luna menyukai coklat darinya.

Gadis itu pasti sudah terlalu sering makan coklat dari Eropa yang kemasannya lebih wah. Karena itu Hasan tidak memberikan Luna lagi. Mengira coklatnya tidak terlalu spesial buat Luna. Padahal dalam sebulan mereka selalu mendapatkan kiriman coklat dari Mekah itu berkali kali.

Luna mengambil air mineralnya yang sudah tinggal separuh dan menghabiskannya.

"Kamu akan ijin berapa hari?"

Dua minggu lagi kita ujian, kan, batin Hasan.

"Mungkin ..... Pas ujian baru bisa sekolah lagi," keluh Luna. Otaknya tidak terlalu pintar untuk beberapa mapel.

Hasan berpikir sebentar.

"Ponselmu mana?"

"Buat apa?"

Mau minta nomorku, ya? Bilang aja terus terang, batin Luna menuduh, tapi masih tanpa ekspresi.

Karena Luna belum mengulurkan ponselnya, Hasan mengeluarkan ponselnya dari saku belakang celananya.

Luna menarik nafas lega, untung saja dia tidak mengeluarkan ponselnya. Ponsel Hasan sepertinya sudah beberapa tahun tidak diupdate. Berbanding terbalik dengan ponsel miliknya yang merupakan keluaran terbaru dari apel yang abis dicubis kalong.

"Ketikkan nomermu," ucap Hasan sambil mengulurkan ponselnya pada Luna.

Ngga ada manis manisnya minta nomer dengan perempuan, batin Luna kesal.

Melihat wajah keruh Luna, Hasan menyadari sesuatu. Tangan kanan Luna digips.

"Kamu sebut saja. Biar aku yang ketikkan nomernya."

Luna menatap wajah yang tampak serius menatap ponselnya.

Mungkin ini kesenpatannya mendapatkan nomer tukang ghosting ini, batin Luna.

Bukan masalah besar buatnya untuk mendapatkan nomer Hasan. Tapi kalo ketahuan sepupu sepupunya dia akan diledek habis habisan. Dia dan Hasan juga ngga pernah sekelas, jadi dia ngga punya alasan untuk berkelit kalo diinterogasi sepupu sepupunya.

"Lun...."

BLUSH!

Luna yakin kalo saat ini pipinya pasti sudah merona. Dia ketangkap basah sudah melihat wajah teduh laki laki itu. Mungkin dengan tatapan ingin memakannya.

Luna.... Sadar. Dia tukang ghosting, hatinya memberi peringatan.

Hasan tersenyum samar melihat kegugupan Luna saat mengalihkan tatapnya. Dia juga begitu. Jadi ingat dengan dosanya yang selalu bertambah banyak karena gadis ini. Bahkan tadi dia sudah menggendongnya. Harum gadis itu saja masih belum bisa dia lupakan.

Hasan mengucapkan istighfar beberapa kali dalam hati.

Luna kemudian menyebutkan nomer ponselnya yang sudah dia hapal di luar kepala.

"Oke." Hasan menyimpan nomer itu.

MyLuna.

Bibirnya berkedut tipis ketika membaca nama itu. Dia pun menekan nomer itu. Tapi tidak melihat tanda tanda ponsel gadis itu ada di sana.

"Ponselku di dalam tas." Luna menunjukan tasnya yang berada agak jauh dari tempat mereka. Tepatnya di atas sofa.

"Nada deringnya ngga aktif," jelasnya lagi.

"Oke." Hasan menyimpan ponselnya.

"Aku pulang dulu, ya," pamitnya sambil bangkit berdiri.

Hampir saja Luna menahan kepergian Hasan.

"Hati hati pulangnya. Emm... Terimakasih udah datang."

Hasan tersenyum tipis.

"Cepat sembuh, ya."

Luna menganggukkan kepalanya dan menyunggingkan senyum tipisnya. Hatinya menghangat mendengarnya.

Senyumnya ngga bisa hilang sampai Hasan meninggalkan kamar rawat inapnya. Dapat dia dengarkan sepupu sepupunya menggoda pak ustad muda yang kalem itu.

"Ciee..... Yang habis didatengi pak ustad ganteng," ledek Ayra ketika melihat senyum kembarannya yang ngga hilang hilang.

"Apa, sih," kilah Luna menyangkal. Malunya sudah mulai memberikan jejak lewat tingkahnya.

"Dinasehatin ngga, tuh, jangan suka gibah," sambung Nevia.

"Jangan jangan kamu tadi ditanya, udah shalat isya apa belum," kekeh Nathalia.

Luna mendelik. Tuh, kan, apalagi kalo mereka tau dia dan Hasan sudah tukeran nomer ponsel.

"Eh, Lun, mnta lagi coklatnya sama Hasan. Nih, udah tinggal separoh," celutuk Karla sambil menunjukkan kantong coklat yang memang terlihat hanya separoh yang penuh.

"Nih, ambil aja. Masih banyak." Luna menunjukkan coklat miliknya.

"Ngga, ah. Itu, kan, punya kamu," tolak Karla tau diri.

Tumben ngga maksa, decih Luna dalam hati.

"Jadiii..... Serius, nih, sama pak ustad," ledek Nevia dengan mata puppiesnya.

"Kamu terlalu jauh mikirnya, Nev," decak Luna menyangkal. Tawa tawa para sepupunya sudah mulai terdengar.

"Kalo Hasan datang tiap hari, yakin, deh, tangan kamu cepat sembuh," ledek Ayra membuat yang lain makin tergelak.

Luna mendengus kesal.

Besok juga dia ngilang, batin Luna yang sudah menyiapkan ruang tanpa harapan di sudut hatinya.

*

*

*

Laila terdiam dengan detak jantung seakan berhenti beberapa detik, ketika uminya Hasan mengatakan kalo laki laki itu sedang pergi menjenguk Luna di rumah sakit.

Lagi? Bukannya tadi siang udah, batinnya ngga suka. Untung saja dia menelpon umi laki laki itu, jadi dia bisa dapat info sepenting ini. Hasan tidak terlalu suka ditelpon untuk alasan yang tidak penting.

"Katanya bola basket Hasan mengenai kepala gadis itu. Namanya Luna, ya. Laila kenal?" tanya Siti Azizah via telpon. Tadi Laila menelponnya, jadi dirinya sekalian bertanya.

"Iya, Umi Siti. Hasan ngga sengaja. Tadi Hasan juga sudah ke rumah sakit. Aku juga ikut," cerita Laila penuh semangat.

"Ooh.... katanya parah sampai geger otak dan lengannya retak? Mungkin Hasan perlu ikut membayar biaya rumah sakitnya?" tanya Siti Azizah agak khawatir.

Laila terdiam, dia agak terkejut karena Hasan merahasiakan siapa orang tua Luna.

"Ngga perlu, Umi Siti. Mereka juga sudah memaafkan Hasan," ucapnya berusaha menenangkan uminya Hasan. Dia yakin Hasan punya alasan untuk tidak kasih tau siapa orang tua Luna pada beliau.

Lagi pula dia ngga mau mengantar Abi dan umi Hasan menjenguk gadis hedon yang lemah itu.

"Umi dan abi ada rencana mau menjenguk, tapi Hasan melarang. Umi merasa tidak enak dengan orang tua dan keluarga gadis itu, Laila."

"Keluarganya mengerti, umi. Mereka tidak menyalahkan. Buktinya Hasan tidak memaksa u

Umi Siti, kan?" Laila terus mencari alasan agar uminya Hasan membatalkan niatnya.

Terdengar helaan nafas Siti Azizah.

"Ya sudah kalo begitu."

1
Lusi Hariyani
blm up dr kmrn
🟢MENTARY
makin seru
anggita
iklan bunga🌹👆
anggita
hasan ga bisa begitu🤔? ya., karena hasan cuma bisanya begini..🥱
Tri Handayani
abiyan,,cinta hasan udah mentok k luna,,laila aja yg udah lama suka sampe buka kerudung dan cadarnya sampe g pke pelindung dada'hasan tetep g meliriknya
Tri Handayani
kesabaran riyas juga ada batasnya laila'mending terima aja takdirmu dan belajarlah mencintai suamimu.
Tri Handayani
nich abiyan'suka bikin galau orang ngga ke para wanita'ke sepupunya juga.
zahrahaifa
kasian deh lu ampe kaki lu buntung pun hasan tetep aje ga ngelirik elu.... tobat wooiii....
Yana Phung
kenapa hasan tidak bisa begitu padanya??
ya itu karena kamu playing victim
didepan hasan dan keluarga hasan bertingkah bak malaikat
ehh... di belakang org2 kelakuanmu kayak org2 yg nggak dididik agama
Yana Phung
riyas sangat mencintaimu "kata umi laila"
udah nggak lagi umi,, cinta riyas udah ilang byk
dia hanya bertahan dg puing2 cinta dan sebatas tanggung jawab
Ernaaaaa
abiyan kompor meleduk..
Zea Rahmat
akal bulus abu nawas hasan🤭🤭🤣🤣🤣... tinggal 2 yg blm soldout🤭🤣
Zea Rahmat
iya bebas buat cerain km.... keren lg klo riyas dingin ke Laika disaat Laila buka hati ke riyas
Yana Phung
abiyan ini jln hidupnya mulus2 aja
belum ngalamin yg kek dhafi ditinggal putus sama salma
udah mulus jln nya si luna,, eh.. candaan2 abiyan yg bikin galau
getok aja kepalanya abiyan lun
Lusi Hariyani
si riyas nekat jg istri y blm sembuh digarap jg🤣...abyan mmg kompor meleduk...
Rahmawati
abiyan ngomporin aja lu, gk mgkin hasan mau duain Luna, bisa menikah sm Luna aja dia udah bahagia bgt
Rahmawati
paling nanti riyas poligami 😂
🟢MENTARY
akhirnya Laila nikah ama Riyas juga
zahrahaifa
kasian riyas thor .... masa akhirnya sm si jalang sih
Lusi Hariyani
ditengah jln pernikahan riyas&laila bakal cerai nich klo si laila g merubah sifat y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!