NovelToon NovelToon
Kalista : Mengejar Cinta Pak CEO

Kalista : Mengejar Cinta Pak CEO

Status: tamat
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:28.1k
Nilai: 5
Nama Author: Candradimuka

Kalista langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Julio, kakak dari sahabatnya yang merupakan seorang CEO muda. Selain memiliki ketampanan dan kerupawanan, Julio juga memiliki karakter yang sangat baik, penyayang dan tidak suka memandang rendah seseorang. Kalista jatuh hati padanya, terutama pada ketampanannya, maka bagaimanapun jalan yang harus ditempuh, Kalista akan mengejar Julio.

Ketampanan dia tidak boleh disia-siakan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Candradimuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Sergio sakit perut karena terlalu banyak ketawa, tapi dia belum puas tertawa. Sergio malah sudah berlutut di lantai, merangkak ke arah kakaknya buat menepuk kaki dia.

"Liat anak magang tajir lo, Kak. Sumpah, sumpah, mendadak miskin dia. HUAHAHAHA!"

Itu terlalu lucu buat Julio ikut tertawa. Seandainya ia bukan CEO, kayaknya Julio ikut berguling di lantai menertawakan.

Soalnya itu lucu, ya Tuhan. Anak yang selalu memakai pakaian bermerek, jam tangan ratusan juta, perhiasan sana sini padahal masih magang—sekarang dia malah pakai baju yang kelihatan sudah terlalu sering dicuci, celana jeans biasa, sandal jepit ... ya walau wajahnya masih terlihat dirawat oleh klinik internasional.

Padahal Julio senewen memikirkan bagaimana ia harus bersikap pada Kalista tapi terima kasih, dia memberi pembukaan hari yang bagus.

"SERGIO, DIEM!" Kalista akhirnya tidak tahan dihina, datang melompati Sergio.

Tapi Sergio masih tidak peduli, masih tertawa terbahak-bahak. Kalista mencekik lehernya dan Sergio malah fokus pada jam tangan Kalista.

"Kenapa enggak jual jam tangan buat beli baju, Sis? HAHAHA!"

"Sergio!"

Julio menutup mulutnya dengan tangan, berdehem berulang-ulang sebelum ia bisa bersuara tenang.

"That's enough. Kalista, Sergio, stand up."

"HAHAHAHA!"

"Sergio."

Sergio langsung berhenti tertawa. "Oke, I get it."

Wajahnya menjadi serius namun beberapa detik kemudian tertawa lagi. "I can't stop laughing, bro! HUAHAHAHA!"

"Kamu mau berenti ketawa atau saya suruh wakilin saya rapat di Shanghai nanti?"

Sergio langsung loncat, berdiri tegak nan serius. "Sori, Pak. Saya balik ke ruangan dulu. Selamat pagi."

Julio geleng-geleng melihat tingkah laku adiknya. Pantas saja Kalista tidak bisa melihat dia sebagai pacar. Dia bertingkah seperti kakak yang tidak mau berhenti jahil pada adiknya sampai adiknya menangis terisak-isak.

"Kalista, masuk."

Dengan wajah merengut sebal, Kalista mendorong pintu ruangan untuk masuk. Julio membubarkan keributan yang Sergio buat, lalu menyusul Kalista masuk ke ruangan.

Dalam ruangan itu Julio duduk, menutup mulutnya yang mendadak bergetar ingin tertawa.

"Oke." Julio berdehem. "Kamu ... kenapa?" tanyanya susah payah karena mendadak sulit merangkai kalimat yang cocok untuk menanyakan hal ini.

"Jelek banget yah, Kak?" Kalista meremas tangannya satu sama lain, gelisah. "Tadi waktu aku di cermin cantik, kok. Enggak secantik baju yang biasa sih tapi harusnya kan enggak segitunya. Jelek banget, yah?"

Itu bukan soal jelek atau tidak. Itu soal dia yang biasanya datang bak CEO intimidatif mendadak jadi seperti anak magang sungguhan yang berharap segera direkrut jadi karyawan tetap, sebab kalau tidak dia bakal diusir dari kontrakan dan cuma bisa makan nasi plus kecap.

"Cantik." Julio mengangguk-angguk. "Cantik, kok."

Senyum Kalista mendadak merekah.

Dan Julio sadar seharusnya ia tidak memuji, apalagi mengulangnya dua kali.

Sial. Maksud Julio dia tidak jelek memakai itu, bukan dia terlihat cantik di mata Julio. Oke, baiklah, itu pun aneh.

"Kopi," pintanya, mengalihkan perhatian.

Kalista dengan patuh pergi membuat kopi dan Julio diam-diam mengintip. Bibirnya bergetar lagi melihat sandal jepit di kaki Kalista. Apa sebenarnya yang dilakukan Rahadyan?

"Silakan, Pak."

"Ehem."

"Kak, hehe."

Julio mengambil kopinya, menyesap itu pelan. Suasana jadi lebih tenang tapi mendadak mereka ingat ada ikan paus di antara mereka.

Dari cara Kalista tersenyum-senyum, sudah jelas dia tidak akan menganggap ciuman kemarin adalah hal tidak sengaja yang boleh dilupakan.

Tapi itu harus dilupakan.

"Kalista, soal—"

"Iya, Pak—eh, maksudnya Kak? Kenapa, Kak?"

Julio menatap wajah polos penuh cengiran itu. Tahu jika ia berkata 'ayo lupakan kemarin karena Julio tidak sengaja terbawa suasana dan sekalipun Kalista tidak suka Sergio, Julio tidak bisa membalas perasaannya karena Sergio menyukai Kalista' maka seketika itu senyumnya hilang.

Dia terlalu menggemaskan untuk dibuat menangis.

Tidak. Julio tidak mau membuatnya menangis dan Julio tahu setelah malam kemarin, ia tak bisa lagi melihat Kalista sebatas adik kecilnya yang disukai oleh adik besarnya.

"—soal jadwal saya," Julio berdehem, "hari ini full di luar jadi kamu di sini, kerjain yang saya suruh."

"Oke, Kak."

Julio menghabiskan kopi buatan Kalista lalu beranjak terburu-buru. Sebenarnya punya waktu satu setengah jam lagi, tapi ia tahu harus buru-buru sekarang.

"Jangan keluar-keluar," pesan Julio tak lupa. "Juga ...."

"Ya, Kak?"

".... Sergio enggak boleh tau."

Julio bergegas pergi meninggalkan gadis yang full senyum itu.

*

"Bu, Papa nyiksa aku." Akhirnya Kalista mengadukan Rahadyan ke Bu Direktur pada jam makan siang kantor.

Ia patuh sekalipun Julio tidak ada, menjadi gadis baik yang mengerjakan tugasnya. Makanya Kalista baru menelepon Bu Direktur yang mungkin juga sedang makan siang.

"Oke, Kalista, oke." Bu Direktur agak tertawa setelah mendengar penjelasannya. "Tapi enggak jelek juga kan ke kantor pake blouse? Waktu dulu Ibu pertama kali kerja, baju Ibu juga jelek."

"Tapi kan beda!" rengek Kalista, nyaris menangis. "Semuanya ngetawain aku! Apalagi si Sergio Gonggong tuh, awas aja dia!"

"Chill, Darling. Papamu enggak maksud bikin kamu malu. Besides, kamu enggak mungkin nyerah kalo beneran enggak pede, kan?"

Iya sih. Kalau Kalista sungguhan tidak pede dengan ini, ia lebih suka mencekik Rahadyan lalu kabur ke kantor dengan pakaian mahalnya. Tapi Kalista sudah bilang tadi saat bercermin ia sangat cantik.

So what's the metter?

Oke, the metter-nya adalah Sergio terbahak terlalu kencang!

"Gimana kalau gini aja? Ibu marahin Papamu tapi kamu ketemu Ibu."

Kalista langsung terkesiap. Shitt, ia lupa kalau sedang menghindari Bu Direktur biar tidak disuruh kuliah!

"Haha, aku baru inget Kak Julio nyuruh presentasi, Bu. Kalo gitu udah yah. Byeeeeeeee—"

"Ibu dateng ke sana kalo kamu tutup."

Kalista kicep.

"C'mon, Kalista. Kita omongin baik-baik. Ibu juga mau ngerayain sesuatu. Guess what? Ibu udah bukan direktur."

Ya, Kalista tahu soalnya ia dengar. Ia senang tapi kalau mau bicara soal kuliah, Kalista tidak semangat.

"Bu, aku—"

"Kalista." Bu Direktur—maksudnya, Bu Winnie menyebut namanya lembut. "Ibu enggak mau maksa. Beneran cuma buat ngerayain. Ajak Sergio kalo mau."

Kalista cemberut. "Aku mau ngajak cowok lain, boleh?"

"Pak CEO? Right. Saya pesen tempat VIP kalo gitu."

"Oke. I love you, Bu."

Wanita itu tertawa mendengar Kalista begitu manis mengucap cintanya. "Love you, Sayang."

Kalista tersenyum. Ia menyayangkan Rahadyan tidak jadi menikahi Bu Direktur tapi Kalista tetap jadi anak kesayangan mereka berdua jadi ia tidak sedih sama sekali.

*

Julio berada di tengah rapat ketika ponselnya berdenting. Sementara percakapan di sekitarnya berjalan, Julio mengambil benda itu dan tersenyum melihat chat Kalista.

Kalista :

Bu Direktur ngajak aku makan malem, Kak.

Katanya bakal pesen tempat VIP kalo Pak CEO ikut.

Enggak maksa kok Kak.

🥺🥺🥺🥺

Anak ini kenapa semakin hari dia semakin lucu?

Julio meletakkan ponselnya kembali, berusaha keras tidak tersenyum. Tapi semua orang di meja itu dapat melihat senyum yang coba Julio tahan.

Tanpa Julio tahu gelagat kecilnya itu akan menciptakan gosip besar.

1
Tri Ulidar
Kalista plin plan
Tri Ulidar
Calista super polos Thor
Tri Ulidar
kebawa suasana hadehhh thor
Xyezon
semoga kak chand berbaik hati mo up lg aku suka karyamu ini thor

aaaahhhh sedihnya akuu
ig : candradimuka.author: kalo aku up cerita ini lagi, sama aja ngasih bahan ke plagiator. 😥
total 1 replies
Lia
lanjut thorrrr....
Take
Gk tau mau komen apa ☝️😭
Nurfi Susiana
tetap semangat berkarya thor
Fida
sedihnyaaaa aq😭😭😭
knpa harus yg terakhir ini😥😥😪😪
Fida
issss sedihnya aq
gmna nanti klanjutannya
ig : candradimuka.author
berita buruk untuk pembaca Kalista, author akan berhenti update setelah chapter 60. karya ini diplagiat dan author enggak rela ngasih tukang plagiat bahan untuk terus dan terus bagiin karya author. mohon maaf sekali lagi.
ig : candradimuka.author: author bukan tipe yang suka ngajak kroyokan 🙏
Take: Jahat bgt sumpah 😭 unamenya apa kak Can, gatel bgt jari pgn komen di lapaknya
total 5 replies
Fida
aduchhhh
ganas juga julio kalau dikasurrrr ya
Fida
seganteng apa sieeee🤣😂😂😁
ig : candradimuka.author: yang menduduki tahta tertinggi keseluruhan karya author sih kalo Kaisar 😅
total 1 replies
Take
Aku jg gk rela Gio sm si ular tunangan 😭
Fida
semangatttt kalista
Fida
isssssss sedihnyaaaaa😪😓😭😢
Take
Kak can update jam brpa sih? 😔 aku selalu ketinggalan baca
ig : candradimuka.author: sori, yah, hari ini emang lelet soalnya author tidur jam 7 pagi baru bangun sekarang 😭
total 1 replies
Fida
aq kasi voteee
biar uppp😊😃😁😂
Fida
ya ampunnnnn
plissssss up lagiiii
gmna reaksi sergiooooo😭😭😭😢
ArmyBlues
kapal Rahardian winne jangan sampe karam thor 😭
Take
Wkwk bs prenjon jg ya seumuran mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!