NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Suamiku

Mengejar Cinta Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: sopiakim

Zely Quenby, seorang gadis yang bekerja di sebuah perusahaan. ia hanya seorang karyawan biasa disana. sudah lama ia memiliki perasaan cinta pada Boss nya yang bernama lengkap Alka farwis gunanda. Hingga timbul lah tekad nya untuk mendapatkan Alka bagaimana pun itu. meskipun terkadang ia harus menahan rasa sakit karena mencintai seorang diri.

bagaimana yah keseruan kisah antara Alka si bos galak dan crewet dengan gadis bermulut lembek itu?

pantengin terus yah, dan jangan lupa untuk tekan favorit biar bisa ngikutin cerita nya😍.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sopiakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Gagalnya sandiwara

Fida dan Radi memang sahabat yang selalu ada untuk zely, meskipun keadaan mereka sangat berbeda tetap saja mereka sangat erat hubungannya. Seperti saat ini gadis itu tengah terpuruk dan dirundung masalah mereka benar-benar ada untuknya tidak perduli seberapa sibuk kehidupan pekerjaan mereka.

Fida dan Radi adalah dokter yang sudah sukses diusia muda dan memang mereka sudah disokong oleh keluarga yang sukses juga jaya sedari kecil. Sejak kecil mereka berdua sudah sangat bahagia dengan keluarga yang sangat harmonis dan juga lengkap serta mapan, oh iya mereka berdua adalah tetangga sejak kecil dan memang kondisi keuangan mereka berdua juga sama-sama hebatnya.

Mereka tidak pernah kekurangan uang dan juga perhatian sedikitpun dari keluarga dan orang-orang terdekat, segala keinginan mereka dengan sangat mudah untuk didapatkan dan juga tidak perlu adanya kerja keras.

Jelas saja mereka sangat berbeda dengan Zely yang sejak kelahirannya ia sudah sangat menderita ah atau bisa disebut bahkan saat dikandungan saja ia sudah seringkali hampir dibunuh baik itu ibunya mencoba untuk mengugurkan nya berkali-kali namun ia tetap bertahan dan lahir ke dunia ini.

Ternyata penderitaan itu tidak hanya saat ia dikandungan saja, karena memang dasarnya Zely adalah anak yang tidak diinginkan karena berasal dari hubungan yang tidak sehat Zely lahir dan besar dengan penuh penderitaan.

Apakah ada hal yang lebih menyakitkan saat ibumu tidak menginginkan kehadiran mu dan selalu saja menyalahkan mu atas segala kehancuran yang ada dihidupnya? Zely setiap hari harus mendengarkan ocehan sang ibu yang menginginkan ia untuk mati dan menghilang dari dunia ini. Ia dikatain dan bahkan selalu saja disebut sebagai anak pembawa kesialan. Padahal nyatanya ia sendiri tidak menginginkan kehidupan yang seperti ini.

Zely mencoba menahan itu semua, ia mencoba untuk menjadi gadis yang kuat saat sebenarnya ia adalah seorang gadis yang sangat rapuh. Ia berusaha keras untuk mencari kehidupan yang layak baik itu bekerja sedari muda untuk bisa bersekolah dan melanjutkan pendidikan nya. Tidak ada yang bisa ia harapkan dari ibunya bahkan kasih sayang saja ia sama sekali tidak pernah mendapatkan nya apalagi harus mendapatkan pendidikan layak. Segala biaya hidup dan pendidikan ia dapatkan dengan suka duka kehidupan nya.

Bukankah Zely sangat hebat hingga kini sudah menjadi seorang sarjana dengan jerih payahnya sendiri. Mungkin banyak yang bisa seperti Zely namun kalian berbeda dengan Zely sebab gadis itu tidak hanya membiayai dirinya sendiri. Sebab ia harus mencari nafkah untuk pendidikan dan juga kebutuhan nya ditambah lagi ia harus membayar segala hutang ibunya yang jumlahnya setiap hari bertambah sangat banyak. Tidak ada habisnya, sejak dahulu Zely sudah menjadi seorang gadis yang seolah memiliki kewajiban untuk membayar hutang ibunya yang foya-foya dan bermain disana sini.

Zely bisa saja menolak untuk membayar itu namun ibunya benar-benar sudah kehilangan akal seperti nya, saat Zely sudah lelah dan enggan untuk membayar nya maka ibunya akan berulah dengan keluar bersama laki-laki hidung belang tentu saja untuk mencari uang dan membeli beberapa barang yang ia inginkan.

Zely sangat lelah saat ibunya melakukan hal itu karena para tetangga akan bergunjing dan menghinanya habis-habisan, kalau saja yang dihina adalah ibunya maka ia akan baik-baik saja namun kenapa malah ia yang kena batunya? Zely disangkutpautkan dengan kelahiran nya yang tidak memiliki seorang ayah. Disebut juga seorang gadis yang tidak benar, sama seperti ibunya dan bahkan dijauhi dengan sebutan takut ketularan.

"Yakin cuma karena lu berantem sama nyokap? Kok kali ini rasanya beda yah? Kayak ada yang lebih lagi?" Tanya Radi dengan wajah curiga kearah Zely. Jujur saja ia masih saja tidak percaya dengan ucapan Zely karena gadis itu terlihat memiliki masalah lain selain ibunya.

Fida mengangguk karena ia juga memiliki pendapat yang sama dengan Radi. Memang bukan baru kali ini Zely mengalami hal seperti ini namun baru kali ini ia bahkan sampai nekat ingin mati. Tentu saja hal itu memicu banyak sekali pertanyaan dibenak kedua sahabatnya itu.

"Jadi lu pada doain gua punya banyak masalah gitu? Apaan sih njirr. Tega banget lu jadi temen," ucap Zely mencoba untuk tetap terlihat baik-baik saja.

Zely memang sengaja menyembunyikan kejadian tadi, bisa-bisa Radi akan datang ke kantor Alka dan menghabisi laki-laki itu. Radi benar-benar sudah seperti Abang bagi Zely. Ia tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Zely atau menyakiti perasaan nya sekalipun.

"Gak gitu saepudinn, elu sih gak kayak biasanya. Jangan gitu lagi deh pokoknya. Meskipun kita berdua dokter bukan berarti lu nyari penyakit biar bisa berobat gratis,"ucap Radi lagi hingga Zely tertawa sangat kencang. Tawa yang sangat susah untuk ia tunjukkan itu ternyata berhasil ia keluarkan. Entah kenapa saat ia tersenyum dan tertawa rasa sakitnya bukannya hilang malah ia semakin merasakan nya.

"Gileee buju busrettt, udah dikode dari awal niehhh! Padahal udah niat loh kalau lagi sakit bakal dapat obat gratis. Jadi gak ada harga temen nih?" Tanya Zely mencoba mengalihkan pembicaraan. Dengan nada riang dan seolah seperti biasanya ia benar-benar bekerja keras untuk terlihat sangat tegar.

"Gak gitu begee! Pokoknya jangan sampai sakit, jangan sampai terluka dan jangan sampai kenapa-napa." Sambung Fida dengan wajah khawatirnya. Ia juga menambahkan sedikit elusan di Surai hitam Zely yang sedikit tersenyum kearahnya.

Zely jelas bisa melihat perhatian juga ketulusan dari kedua sahabatnya itu. Hatinya terenyuh dan juga tersentuh. Jelas ia hampir saja menangis saat ini karena bersyukur sangat besar karena memiliki mereka berdua. Namun kalau ia menangis malah akan membuat mereka kembali curiga, ia sudah susah payah menutupi masalahnya jangan sampai terkuak lagi.

Zely mungkin tidak beruntung dalam keluarga. Namun ia adalah salah satu orang yang beruntung dalam persahabatan, luka yang ia terima saat dirumah bisa disembuhkan oleh ketulusan sahabatnya. Merasa kasih sayang perhatian dan juga diterima dengan segenap hati benar-benar sebuah anugrah bagi Zely. Mereka benar-benar lebih dari kata sahabat dan melebihi keluarga. Karena hanya mereka tempat Zely untuk bersandar tidak ada yang lain lagi.

"Kannnn ihhh, lu pada jangan bikin gua mewek dong. Sayang kalian banyak-banyak,"ucap Zely buru-buru menghambur kedalam pelukan kedua sahabatnya itu.

Sangat besar rasa syukurnya dan ia benar-benar tidak bisa mengungkapkan nya dengan kata-kata. Hanya satu yang ia pinta jangan sampai ia kehilangan keduanya. Karena cukup hanya mereka maka Zely akan merasa aman.

Radi dan Fida kaget karena melihat mata Zely yang sudah berlinang itu dan mereka bahkan lebih kaget lagi karena gadis itu tiba-tiba memeluk mereka berdua. Saling memandang tidak mengerti mereka hanya diam saja membiarkan Zely memeluk sembari menangis disana.

"Kenapa sih tiba-tiba jadi melankolis begindang?" Tanya Radi melepaskan pelukan Zely karena ia tidak ingin gadis itu menangis lebih lama.

"Ah sianying! Biarin gue akting dulu Napa sih nyet, main dilepas aja. Pantes lu gak ada pacar orang kelakuan lu gini." Ucap Zely dengan cepat karena Radi yang buru-buru melepaskan pelukannya itu. Ia sudah terlanjur malu karena sempat mewek namun ia tutupi dengan wajah kesalnya.

Radi seketika memandang kesal kearah Zely karena gadis itu sudah menyinggung nya. Mentang-mentang Radi jomblo dari laherr seenaknya aja ngomong gitu. Kan hatinya Radi yang mungil itu sedikit tersentil.

"Kamvret emang gak ada gunanya lu jadi temen. Liat aja nanti gua bakal dapetin pacar yang cantik, gua bungkam tuh mulut berbisa lu! Enak ajaa main hina laki-laki bersinar nan tampan ini,"ucap Radi tidak terima karena ucapan Zely hingga ia sedikit menambah bumbu-bumbu narsistik tentang dirinya.

"Ditunggu yah Radi ganteng ku sayang,"ucap Zely dengan lidah ia leletkan menggoda Radi. Seolah tengah meledeknya karena sejak dahulu ia tak kunjung memperkenalkan seorang gadis kepada mereka.

"Sianying! Mau gua gebukin lu HA!" Kesal Radi hendak mendekat kearah Zely. Namun segera ditahan oleh Fida.

"Udahh wehhh kok malah runyam gini dah?" Lerai Fida.

Padahal tadi suasana nya sedang haru namun malah berganti dengan perdebatan diantara kedua manusia itu. Seperti biasa mereka memang seringkali seperti tom and Jerry saat setelah akrab. Sebenarnya Fida benar-benar merasa lega karena melihat Radi dan Zely yang sudah mulai berdebat itu. Ia benar-benar bisa melihat Zely sudah merasa baikan dan ia berharap gadis itu benar-benar baik-baik saja.

"Jadi lu gak mau balik ke rumah nih?" Tanya Fida dengan wajah penasaran.

Zely menggeleng karena ia benar-benar tidak ingin menyusahkan kedua sahabatnya itu. Kalau ia mengatakan tidak ingin kembali kerumah maka ia mereka akan meminta Zely untuk menginap, jelas sangat merepotkan bukan?. Ia akan merepotkan orang-orang dirumah mereka dan Zely tidak ingin melakukan hal itu.

"Yahh mau gimana lagi gua harus pulang soalnya besok pagi harus masuk kerja, tidak boleh terlambat!" Sambung Zely mencoba untuk menjelaskan alasannya. Kalau boleh jujur sih ia sangat dan sangat tidak ingin kembali ke rumah.

"Kan ada kita yang bakal anterin lu, udah ikut gua kerumah aja. Kayak gak punya solar aja, bila perlu gua gendong deh lu."

Zely dengan cepat menggeleng karena kalau sampai ia ikut maka mereka benar-benar akan kesulitan, mereka ada dokter yang tidak memiliki banyak waktu luang. Bagaimana bisa Zely begitu egois menyusahkan mereka.

"Mending lu anterin gua pulang aja, capek ah kalau jalan." Zely benar-benar harus memikirkan mereka berdua. Pagi-pagi harus mengantar Zely benar-benar sangat merepotkan.

"Siapa juga yang mau biarin lu jalan, macam gak punya temen aja." Radi berdiri.

"Lain kali kalau ada masalah jangan kayak gitu lagi yah, kan ada kita kenapa sih sok kuat banget gak mau berbagi?" Fida memegang tangan Zely di dalam mobil dan Radi tersenyum melihat itu. Ia terdiam dan memandangi dari kaca, momen seperti ini benar-benar sangat mengharukan.

Hubungan mereka benar-benar sangat harmonis untuk disebut sebagai sahabat. Mereka lebih dari sahabat karena mereka benar-benar seperti keluarga dan bagi Zely mere adalah keluarga nya. Tidak pernah sekalipun mereka menabur luka dan mereka adalah penawar luka.

"Lu pada yakin gak, kita tuh udah kayak keluarga aja. Rad lu jadi bapak gua yah dan lu Fid jadi emak gua,"ucap Zely tertawa setelah mengatakan itu. Benar-benar lelucon baru dan bagi Zely itu benar-benar sangat lucu.

"Idihh bukannya lebih cocok elo yang jadi emaknya? Iya gak Rad?" Tanya Fida kearah Radi karena Fida tidak ingin disebut emak-emak. Maunya jadi bocil kesayangan aja.

"Tau ah, suit aja deh biar tau hasilnya. Kalau gua mah udah jelas jadi bapak soalnya laki seorang,"ucap Radi pasrah dan memilih lebih fokus untuk menyetir.

"Fid lu kok gak faham sih, gak mungkin gua deh soalnya lu berdua kan dokter nah gua jadi anak pasangan dokter gitu loh. " Zely menjelaskan alasannya dan Fida akhirnya faham.

" Yaudah gimana senangnya elu deh, yah gak mas!" Ucap Fida sudah memulai akting mereka.

Radi yang sedang menyetir itu langsung ikut masuk ke dalam karakter nya "Sayang bagaimana kondisi sekolah mu hari ini? Kalau ada masalah beritahu papah yah. Mamah mu gak tau apa-apa jadi gak usah nanya mamah,"ucap Radi menahan tawa.

Fida yang tersenyum karena merasa lucu dengan tingkah mereka seketika berhenti dan melihat kesal kearah Radi yang seperti sengaja mengatainya.

"Aduhh sayang kamu tau gak, papah tuh tadi kentut depan banyak orang di rumah sakit. Sampai orang-orang memanggilnya sebagai sebutan dokter spesialis kentut."

Seketika mobil terhenti hingga mereka kaget "Fida kamvrett pengkhianat keji, lu kan udah janji gak ngasih tau Zely!" Kesal Radi melihat nyalak kearah Fida.

"Tau ah lu duluan yang mulai,"kesal Fida.

Zely menggeleng karena sandiwara itu benar-benar tidak akan pernah berhasil. Sudah kali keberapa ini, mereka berdua selalu saja tidak bisa membedakan mana akting mana realita.

"Udah deh udahh, gua turun yah!"

"Ehh elu juga kenapa ikut-ikutan ngambek?" Tanya Radi.

"Siapa juga yang ngambek Solihin? Nih gua udah sampai di depan rumah, gua pamit kalau mau lanjut berantem silahkan saja besok kabarin gua siapa yang menang."

Zely keluar dari mobil sembari menggeleng karena melihat kelakuan kedua sahabatnya yang tidak pernah lulus dalam bersandiwara.

"Langsung tidur yah jangan mikir apa-apa lagi, night." Fida melambaikan tangan kearah Zely.

"Malam tidur yang nyenyak sayang, papah juga bakal tidur nyenyak bareng mamah." Radi juga melambaikan tangannya.

Fida kembali melihat kesal kearah Radi begitu juga dengan Radi. Zely yang melihat itu menggeleng dan memilih untuk masuk saja, sepertinya pertengkaran mereka tidak akan berhenti secepat itu.

"Fida jelas kalah nih!" Gumam Zely tertawa pelan.

...🍄 Berlanjut 🍄...

Ngakak heee itu punya dua sahabat kayak itu adalah Rahmat, seneng banget kayaknya jadi Zely karena ada mereka.

Gimana part kali ini? Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.

See you guys 🧀

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!