Di dunia ini sedang terjadi kekacauan dimana mana. Pembunuhan, Penindasan, Perampokan bahkan tak jarang adanya pemerkosaan. Dirga pemuda yang jiwanya berasal dari dunia modern tiba tiba berpindah ke tubuh seorang pangeran yang cacat tanpa kultivasi.
(Jika ada yang salah mohon di maklumi.)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzaty_N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Uwekk!" Muntahnya sambil memegangi pinggangnya yang terasa mati rasa.
'Sial! Kuat sekali pukulan fisiknya' Ucapnya di dalam hati dan langsung menelan pil pemulihannya.
Dirga tidak mengeluarkan kekuatan fisiknya secara penuh, Jika tinjunya mengenai wanita itu kemungkinan tulangnya di pastikan bergeser dari tempatnya.
Wanita itu tak mau kalah begitu saja dengan pria yang tak di ketahui entitasnya ini. Mengusap mulutnya, Tubuhnya melayang ke langit dan bersiap melayangkan serangan pedangnya.
Ketika berhasil membuat beberapa bayangan pedangnya, Ia melihat pria gila itu melayang tinggi sama seperti dirinya membuatnya tersentak kaget.
"A-Alam Bumi?? Pria gila ini ternyata berada di alam bumi?" Ucapnya dengan kaget.
Tapi yang membuatnya bingung, Ia melihat pria itu hanya diam saja tak menyerang. Ketika mengira pria itu bodoh, Matanya membelalak lebar ketika melihat lambaian pria itu. "Ni-niat pedang??" Pekiknya tanpa sadar merasa ngeri.
Dirga yang melihat ekspresi kaget wanita cantik itu hanya tersenyum tipis dan berteriak "Bagaimana? Apa kamu menyerah??"
"Menyerah? Huh! Tidak ada kata menyerah bagiku!!" Ucapnya dingin di permainkan. Walaupun dihati, Dirinya merasakan firasat buruk jika terkena serangan niat pedang itu, Apalagi dirinya merasakan jika energi yang terkandung dari niat pedang itu.
Melihat ekspresi sedikit ketakutan wanita itu, Dirga hanya tersenyum tipis, Mengolah energinya menjadi dua puluh persen, Dirga melambaikan tangannya.
Wanita itu seketika wajahnya pucat, Hanya berjarak seratus meter saja dirinya sudah merasakan penindasan yang membuat gerak tubuhnya terkunci.
Ketika serangan itu hampir berjarak lima puluh meter darinya. Tiba tiba cahaya biru dari langit melesat cepat dan langsung memblokir serangan Dirga.
"Booms, Dhuarr, Dhuarr, Dhuarr, Dhuarr"
"Wushh! Wush!"
Mereka berdua sama sama mundur akibat dampak serangan Dirga. 'Sial! Kuat sekali orang ini! Siapa sebenarnya?' Ucap Dirga di benak kaget sambil berlutut menahan napas.
"Kalian berdua! Kenapa kalian saling menyerang satu sama lain?" Sebuah suara tua serak dari dalam debu.
Dahi Dirga mengernyit menatap depan, Ketika debu debu berangsur menghilang, Tampak seorang lelaki tua dengan rambut putihnya serta janggut sepanjang dada, Tapi anehnya, lelaki itu membentuk sebuah siluet transparan.
Wanita itu yang melihat pria tua, Matanya berbinar dan berseru sambil menunjuk Dirga yang jauh. "Guru! Pria gila itu yang menyerangku diam diam! hingga membuatku hampir mati, Jadi aku harus membalasnya juga!"
Meskipun jaraknya jauh dengan wanita itu, Dirga yang memiliki indra pendengaran tajam membuatnya terdengar jelas.
"Apa maksudmu? Bukankah kamu yang menyerangku diam diam tanpa memberi penjelasan? Kenapa kamu malah memfitnahku" Ucap Dirga menyalak yang tak ingin kalah.
Mendengar jawaban Dirga membuatnya sedikit panik, Tapi tetap tak ingin kalah dengannya, Berharap pria gila itu di bunuh oleh pria tua yang ia sebut gurunya.
"Guru! Jangan dengarkan omong kosongnya! Dia yang memulainya lebih dulu!!" Ucapnya sambil menunjuk Dirga.
Dirga yang mendengarnya menjadi marah. "Omong kosong kepalamu! Jika bukan karena pak tua ini yang melindungimu, Aku yakin kamu tewas di tanganku tadi!" Ucapnya dengan mulut menyeringai.
"Kamu!...Bajingan! Aku akan membunuhmu!" Seru wanita itu dengan gertakkan giginya tapi hanya berdiam diri.
"Apa? Mau melawanku? Ayo maju kesini!" Balas Dirga tak mau kalah mengabaikan keberadaan orang ketiga.
Si Pria tua itu yang melihat percecokan mulut antara muridnya dengan pria yang tak di ketahui identitasnya serasa ingin menangis.
'Apa apaan dengan mereka? Apa aku hantu yang tidak tidak pantas di lihat?' Batinnya kesal melihat dirinya yang diabaikan. "Berhenti!! Apa kalian mengabaikan keberadaanku sehingga kalian bersikap seenak jidat?" Bentaknya yang di sertai aura ranah Raja Surgawi.
Mereka berdua kembali diam dengan menahan napasnya yang tercekat. 'Kuat sekali dia? Sial! Hantu apa yang aku temui ini?' Batin Dirga yang hampir memuntahkan seteguk darahnya.
"Tapi guru- Ucapnya di sela oleh lelaki tua itu. "Diam Laniya! Aku sudah melihatnya dari awal."
Mendengar bentakan gurunya membuat wanita yang bernama Laniya tertunduk diam karena ia sadar ini salahnya. Melihat muridnya yang diam membuatnya menghela napas dan menghilangkan auranya.
"Laniya! Sebaiknya ganti baju kotormu dulu! Nanti temui guru di sini, Aku akan berbicara dengan pria itu." Ucapnya dengan lembut.
Mendengar ucapan gurunya, Laniya mengangguk patuh dan berkata.
"Baik guru!" Sebelum berbalik, Ia menatap Dirga yang berlutut sejenak, Lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
Dirga yang melihat pembicaraan mereka berdua membuat alisnya terangkat. 'Oh, Ternyata kedua orang ini guru dan murid ternyata!' Batinnya dengan sudut mulut melengkung.
Melihat punggung muridnya yang menghilang dari pandangan, Membuatnya menghela napas panjang. Mengalihkan pandangan ke Dirga, Lelaki tua itu menghampirinya membuat Dirga panik.
'Sial! Apa yang di lakukan pria tua ini? Apa dia mau membunuhku?' Batinnya waspada, Meskipun ia tak merasakan adanya niat membunuh darinya, Tetap saja dirinya harus berhati hati.
Melihat ekspresi Dirga yang panik, Membuat sudut mulutnya melengkung. Ketika jaraknya sudah satu meter dengan Dirga, Lelaki tua itu berkata. "Tidak perlu takut seperti itu! Aku ingin berbicara denganmu saat ini juga!"
Mendengar perkataannya, Membuat napasnya lega dan berkata dengan ringan. "Pak tua! Katakan saja! Aku tidak ingin berlama lama disini, Apa lagi dengan muridmu tadi!"
Mendengar perkataan ringan Dirga, Membuat ekspresinya berubah serius. "Aku tidak ingin bicara disini!" Ucapnya dan langsung mencengkram bahu Dirga tanpa persetujuannya lalu menghilang dari pandangan.
Dirga yang melihat dirinya berpindah di bukit tinggi tempat itu membuatnya terkejut, Tapi kembali tenang dan menatap siluet lelaki itu sambil menunggu perkataannya.
Melihat tatapan Dirga, Siluet lelaki tua itu mengangguk dan berkata. "Maafkan aku, Perkenalkan namaku Tri Wulyo dan aku berasal dari benua tengah."
Dirga yang mendengarnya membuat ia bingung, Dan berkata dengan acuh tak acuh. "Aku tidak tahu tempat tempat di dunia ini, Bisakah kamu memberiku penjelasan?" Bukannya menjawab, Dirga malah bertanya.
"Bukankah kamu pangeran pertama dari benua timur? Kenapa kamu malah bertanya tempat tempat yang seharusnya kamu ketahui?" Tanya lelaki tua itu dengan aneh, Tak habis pikir dengan sosok Dirga.
"Ah itu- Ucapnya berhenti bingung, Tak mungkin kan jika dirinya berasal dari jiwa dunia modern. "A-aku tidak tahu itu! Yang aku ingat hanyalah tubuhku yang sudah berada di hutan ini,Selanjutnya aku tak tahu." Ucapnya bohong dengan mengangkat bahunya.
Lelaki tua yang bernama Tri Wulyo memicingkan matanya sambil menatap Dirga, Tapi yang ditatap malah balik menatap dengan dingin. 'Ternyata sifatnya tak berbeda dengan tuan' Batinnya misterius.
"Ya, Aku tak mempermasalahkan itu, Aku hanya ingin memberitahumu tentang identitas gadis tadi." Ucap Tri Wulyo yang membuat Dirga penasaran dengan sosok wanita menyebalkan menurutnya.
Melihat tatapan penasaran Dirga membuatnya menghela napas panjang dan memulai bercerita.
"Gadis itu bernama Laniya yang berasal dari suami istri yang memiliki status istimewa di Benua Tengah Kekaisaran Zhan." Berhenti sejenak sambil melihat ekspresi serius Dirga dan menambahkan.
iyoo tak buka thor 🤣🤣🤣🤣🤣
gak gampang bikin novel, banyak novel lain yang kurang bagus, di sisi lain banyak juga novel yang menarik.
hargai author yang sudah berusaha dengan memberikan komentar yang kata2nya baik 😉😊