NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Dosen Galak

Istri Rahasia Dosen Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikah Kontrak
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Maira salah masuk kamar hotel, setelah dia dijual paman dan bibinya pada pengusaha kaya untuk jadi istri simpanan. Akibatnya, dia malah tidur dengan seorang pria yang merupakan dosen di kampusnya. Jack, Jackson Romero yang ternyata sedang di jebak seorang wanita yang menyukainya.
Merasa ini bukan salahnya, Maira yang memang tidak mungkin kembali ke rumah paman dan bibinya, minta tanggung jawab pada Jackson.
Pernikahan itu terjadi, namun Maira harus tanda tangan kontrak dimana dia hanya bisa menjadi istri rahasia Jack selama satu tahun.

"Oke! tidak masalah? jadi bapak pura-pura saja tidak kenal aku saat kita bertemu ya! awas kalau menegurku lebih dulu!" ujar Maira menyipitkan matanya ke arah Jack.

"Siapa bapakmu? siapa juga yang tertarik untuk menegurmu? disini kamu numpang ya! panggil tuan. Di kampus, baru panggil seperti itu!" balas Jack menatap Maira tajam.

'Duh, galak bener. Tahan Maira, seenggaknya kamu gak perlu jadi istri simpanan bandot tua itu!' batin Maira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Meminta Maaf

Maira sudah kembali dari klub, penjaga apartemen sepertinya sudah terbiasa dengan Maira yang pulang malam seperti itu.

Maira menuju ke lantai dimana unit apartemen Jack berada, Maira membuka pintu itu, dan masuk ke dalam apartemen.

"Kenapa tidak bilang kalau kamu kerja di klub malam seperti itu?" tanya Jack pada Maira.

Masalahnya, setelah neneknya meninggal. Dia benar-benar harus membiayai kuliahnya sendiri. Tempat yang sangat fleksibel, leluasa kerja tanpa menganggu kuliahnya dan pekerjaan di rumah paman dan bibinya itu memang hanya bekerja di tempat itu. Hanya sekitar 5 jam, dia sudah dapat gaji lumayan untuk biaya kuliahnya.

Kalau soal dia tidak menceritakan segalanya sejak awal pada Jack. Maira pikir, apa dia harus mengatakan itu, pekerjaan seperti itu di mata dan pikiran beberapa orang sangat tidak pantas. Padahal beberapa tempat memang tidak aneh-aneh. Hanya menyediakan minuman dan tempat yang nyaman untuk pertemuan yang sifatnya private, atau tempat yang bisa menyediakan berbagai hiburan yang dibutuhkan dalam batas wajar.

"Maaf tuan! ini salah saya. Tapi klub itu sangat bersih, saya tadinya hanya pembersih ruangan, dan kebetulan asisten kak Jonathan tidak masuk. Saya ditugaskan membantunya..."

"Dari sudut pandangku! dia memelukmu dari belakang, dan kamu bahkan sangat senang! kamu lupa! kamu sudah menikah!"

Ucapan Jack begitu tegas. Maira sampai memegang tali tas selempang yang dia pakai dengan begitu erat.

Maira tidak merasa seperti itu, tapi seperti yang dikatakan oleh Jack. Pria itu melihat dari sudut pandangnya.

Maira terdiam. Dia tidak berani mengatakan apapun bahkan untuk membela dirinya. Jika dia bilang tidak seperti itu, tetap saja penglihatan Jack seperti itu.

"Maafkan saya..."

Ucapan Maira terjeda, ketika pria itu mencengkeram tangannya dan menatapnya dengan begitu tajam.

Bahu Maira naik turun dengan cepat. Dia tidak pernah ditatap seperti itu dari jarak dekat oleh seorang pria.

"Tuan.... empttt!"

Maira membelalakkan matanya. Dia tidak mengerti kenapa Jack malah menciumnya. Dan ciuman itu begitu penuh tenaga, satu tangan Jack bahkan menahan belakang kepala Maira. Maira tidak bisa mundur, meski dia merasa dadanya sangat sesak. Jack melahapp kedua bibirnya, tidak memberikannya kesempatan untuk membuka mulutnya, bahkan untuk sekedar mengambil udara. Menekan kedua bibir Maira dengan begitu kuat.

Tangan Maira semakin erat mencengkram tapi tas selempangnya. Kedua tangannya benar-benar mencengkeram kuat sampai buku-buku tangannya terlihat memutih.

Maira melihat pria itu memejamkan matanya, tapi dia sudah tidak mampu bertahan. Tangan Maira terbuka, dan memukul-mukul dada dan bahu Jack.

Jack membuka matanya setelah satu menit, dia melepaskan Maira dan menjauh dari gadis yang tengah berusaha memasukkan udara kembali ke paru-parunya.

"Hahhh, hahhh"

Maira menunduk, kedua tangannya memegang dada yang tadi rasanya begitu sesak.

Jack memiringkan sedikit kepalanya.

'Dia belum pernah berciuman?' gumamnya dalam hati.

Melihat bagaimana reaksi Maira. Jack yakin istri kecilnya itu belum pernah berciuman sebelumnya.

"Saya sudah minta maaf tuan, kenapa tuan menghukum saya seperti ini?" tanya Maira yang merasa kalau Jack sedang menghukumnya.

Karena memang apa yang dilakukan Jack padanya, membuat Maira merasa sesak dan sangat tidak nyaman.

"Berhenti bekerja di klub itu! besok Paul akan kirimkan uang bulanan ke rekeningmu!" kata Jack yang segera berbalik dan meninggalkan Maira.

Begitu Jack menutup pintu kamarnya. Maira berlari ke arah kamarnya.

Brakk

Maira menutup pintu kamarnya dan menangis sambil duduk di belakang pintu. Tidak ada yang gadis itu ucapkan. Tidak ada makian untuk Jack, tidak ada penyesalan kenapa dia harus kehilangan neneknya, atau kenapa dia harus menjadi yatim piatu saat usianya 10 tahun. Tidak ada keluhan untuk semua itu yang dia ucapkan.

Tapi hatinya merasa begitu sedih, dia merasa orang-orang semakin memperlakukan dia seenaknya. Meski tidak marah atau memaki, dia merasa Jack keterlaluan. Katanya jangan sampai ada yang tahu kalau Maira adalah istrinya. Tapi, kenapa juga melakukan semua ini pada Maira.

Maira merasa hatinya sakit, entahlah. Dia tidak berani menyalahkan siapapun. Tapi hatinya sakit, jadi dia tidak bisa menghentikan tangisnya yang semakin menjadi.

Maira terisak, tanpa suara. Karena dia menangis, dengan menutup mulutnya menggunakan lengannya.

Percayalah, menangis sejadi-jadinya tanpa suara itu, lebih menyakitkan daripada isak tangis yang terdengar sesenggukan.

Sementara itu di kamarnya, Jack tengah duduk di sofa sambil meraih gelas minuman yang ada di atas meja.

Tapi ketika dia mengingat, bagaimana dia tidak bisa mengendalikan dirinya. Dan tiba-tiba mencium Maira. Jack kembali meletakkan gelas itu di atas meja.

"Siall!" umpatnya.

Dia sedang memaki dirinya sendiri. Pria itu mengacak rambutnya dan berdiri dengan cepat dari duduknya.

Langkahnya cepat menuju ke arah pintu, lalu keluar dari kamarnya itu. Dia sepertinya baru menyadari, kalau dia sudah melakukan kesalahan. Dia memaksa mencium Maira. Tapi malah bicara dengan nada kasar pada gadis itu.

Jack keluar dari kamarnya, menuju kamar Maira. Tangannya menyentuh gagang pintu, dan membukanya. Pintunya bisa terbuka, tapi sangat sulit mendorongnya terbuka sepenuhnya.

"Maira"

Maira segera menyeka air matanya. Dia cepat berdiri dari belakang pintu, dan menundukkan kepalanya ketika pintu itu terbuka, di buka oleh Jack.

Maira sangat menundukkan kepalanya, supaya Jack tidak tahu kalau dia menangis. Dia tidak suka menjual kesedihannya. Atau memperlihatkan sisi lemahnya pada orang lain.

Melihat Maira menundukkan kepalanya nyaris 90 derajat seperti itu. Jack menghela nafas berat.

'Aku benar-benar sudah menyakitinya'

"Angkat kepalamu!" perintah Jack.

Maira masih berusaha menyeka diam-diam air matanya. Dia juga mengatur nafasnya, agar Jack tidak mengetahui kalau dia habis menangis.

"Maira, angkat kepalamu!"

Maira mengangkat kepalanya perlahan, tapi tidak benar-benar tegak.

"Maira"

Maira mengangkat sedikit lagi, tapi hanya sedikit.

Jack menjadi gemas, dia mengangkat tangannya meraih dagu Maira dan membuat gadis itu mengangkat kepalanya tegak, bahkan sedikit mendongak ke arah Jack.

Tatapan mereka bertemu, tatapan Maira yang memang menyiratkan dirinya yang sangat terluka bisa dilihat dengan kelas oleh Jack.

"Maafkan aku!" kata Jack menjauhkan tangannya dari dagu Maira.

Maira mencoba untuk menajamkan indera pendengarannya, memastikan dia tidak salah dengar.

"Maafkan aku!" kata Jack lagi.

Maira tertegun, tapi dia rasa pria di depannya memang tulus meminta maaf.

"Saya..."

Telunjuk Jack, berada di depan bibir Maira. Membuat gadis itu menjeda ucapannya.

"Itu terlalu formal. Kita bisa pakai aku dan kamu mulai sekarang. Baiklah, sudah malam. Istirahatlah!" kata pria itu yang kembali berbalik dan pergi.

Meninggalkan Maira yang masih mematung di tempatnya. Maira menghela nafas panjang. Dia menyentuh dadanya, tidak terasa sakit dan sesak seperti tadi.

Maira menatap punggung Jack yang menjauh darinya.

'Mungkin karena dia sudah minta maaf. Rasanya tidak sesedih tadi. Tapi kenapa dia bersikap seperti itu?' batin Maira masih bingung dengan sikap Jack yang tak pernah bisa diprediksi oleh BMKG itu.

***

Bersambung...

1
Eva Nietha✌🏻
Lanjut Thor 🔥🔥
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
harusnya panggil syg ya pak supir biar romantis.wkwkwkwk
Eva Nietha✌🏻
Bilang aja sih pak Dosen dah suka Maira ya kan 🤣😁
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
udh ikutin aja kemauan dia maira
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
apa Jack bnr² mencintai maira,ko sama Tamara biasa aja sih pdhl kan dlu dia selalu didambakan
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
aduh Jihan kamu bikin Maira bingung 🤭
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
bimbang kan maira sama pertanyaan nya.wkwkwk
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
ada aja kelakuan Jihan sampai² maira gak bisa menjawabnya
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
tak pernah damai sepertinya 🤔🤭
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
makanya ketuk pintu dulu Maira 🤭
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
tuan mu sedang mode gak waras Paul, makanya dia menampar Maira 😔
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
aih kenapa marah² kamu Jack 🤭
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
bisa takut juga tu bibi 🤔🤣
Sribundanya Gifran
lanjut
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
kenapa gak jujur aja maira kepada dia siapa tau kan dia bisa bantu
Sribundanya Gifran
jack kenpa kau kalau selidik itu cumn setengah, yg totalitas dong, mentang mentang suka tamara hal sekitar tak dipeehatikan.....
lanjut up lagi thor
Yoongi marry me
Selalu suka, tapi typomu Thor 🤣🤣, kadang bikin ketawa loh pas lagi momen melow
Enzi
Cerita yang bagus
Stella
Terbaik
Vina
Keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!