NovelToon NovelToon
Dikira Babu Ternyata Ratu

Dikira Babu Ternyata Ratu

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Anak Genius / Mengubah Takdir / Romansa / Dendam Kesumat
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Arlingga Panega

Dalam satu malam, Aleena mendapatkan dua kenyataan pahit, dia dikhianati oleh tunangan dan juga sahabat baiknya yang tega berselingkuh dihadapannya, dan harus kehilangan kehormatannya karena seorang pria yang tak dikenal.

Dengan sangat putus asa, Aleena bermaksud untuk melenyapkan diri dengan terjun ke jurang. tapi beruntung sepasang suami istri telah menyelamatkan hidupnya dan mengangkat Aleena sebagai putri mereka.

Aleena mulai bangkit, dia mulai mempelajari ilmu bela diri, tapi di tengah kebahagiaan Aleena, dia kembali harus menerima sebuah kenyataan pahit saat mengetahui jika detik ini, dirinya tengah mengandung anak dari pria yang telah menghancurkan hidupnya.

Aleena kembali shock, dia tak menyangka jika harus menerima kepahitan hidup yang begitu besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25

Rima segera bangkit dari kursinya, dan berjalan menuju ke hotel yang tadi telah didatangi oleh Melinda beserta si pemuda yang tak dikenal itu, dengan cepat wanita itu pun segera menemui gadis resepsionis yang menjaga Hotel itu, untuk mencari tahu, di kamar mana Melinda menginap?

"Siang Mbak! Ada yang bisa saya bantu?" tanya si gadis resepsionis dengan sopan.

"Iya Mbak! Saya mau bertanya tentang kawan saya Melinda, tadi dia mengatakan akan menginap di tempat ini, barangnya ketinggalan dan saya harus mengantarkan barang itu ke tempatnya." ucap Rima.

Gadis resepsionis itu sejenak berfikir, kemudian dia pun segera menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Rima.

"Mohon maaf sebelumnya, Mbak! tapi sesuai prosedur di hotel ini, kami tidak bisa membocorkan nomor kamar tamu kami kepada orang lain, akan lebih baik jika mbak menelponnya." ucap si gadis resepsionis itu.

Sepertinya dia cukup profesional, sehingga membuat Rima pun sejenak memutar otak untuk bisa mendapatkan jawaban yang dia inginkan.

"Baiklah jika seperti itu. Saat ini aku sedang buru-buru, tolong berikan benda ini pada Melinda dan katakan padanya tadi aku datang ke sini. Namun karena prosedur yang ada di hotel ini, aku tidak bisa memberikan benda itu langsung padanya." ucap Rima sambil menyimpan satu buah kotak hitam kecil di atas meja resepsionis dan membalikkan tubuhnya.

Si gadis resepsionis itu seketika terdiam, sepertinya saat ini dia sedang menimbang-nimbang, kemudian dia pun segera memanggil kembali Rima dan memberitahukan, jika Melinda berada di kamar nomor 256.

Rima hanya tersenyum dengan sangat manis, kemudian dia pun segera mengambil kembali kotak hitam yang ada di meja resepsionis dan segera bergegas menuju ke kamar yang disebutkan olehnya.

Hal itu dia lakukan semata-mata untuk melengkapi penyamarannya agar si gadis resepsionis itu tidak merasa curiga, setelah cukup lama bolak-balik menggunakan lift yang ada di hotel tersebut, akhirnya Rima pun Kembali keluar, tak lupa dia juga memberikan beberapa lembar uang tips untuk resepsionis itu.

Rima segera melangkahkan kakinya kembali menuju ke Rumah Makan di mana saat ini Aleena beserta Ketiga orang temannya sedang menunggu.

Tak lama beberapa mobil mewah muncul di depan rumah makan itu, Aleena segera saja mengajak ke 4 anak buahnya untuk segera pergi dari sana, karena jemputan mereka saat ini telah tiba, keempat orang itu tak menyangka jika orang tua angkat Aleena merupakan seorang yang memiliki harta melimpah, mengingat mobil yang saat ini dipakai untuk menjemput mereka adalah mobil dengan harga yang sangat fantastis.

Terlebih untuk Tara yang selama ini pernah tinggal bersama Lukman dan juga Sari, sehingga dia tahu seperti apa kehidupan yang dijalaninya saat itu bersama Lukman dan juga Sari.

Akhirnya mobil itu pun segera melesat dengan cepat, membelah jalanan ibukota menuju ke sebuah Mansion besar yang terletak tak jauh dari bukit, mension itu terlihat sangat mewah dan merupakan satu-satunya bangunan yang terdapat di tempat itu, yang dikelilingi dengan kebun teh sehingga membuat suasana terlihat sangat asri.

Akhirnya setelah menghabiskan perjalanan selama hampir 1 jam dengan menggunakan mobil, Aleena beserta anak buahnya pun sampai dimension itu, mereka langsung disambut oleh Lukman dan juga Sari, begitu juga si kecil Kenzy yang terlihat sangat senang karena ibunya datang.

Aleena segera memeluk kedua orang tua angkatnya, kemudian dia pun menggendong Kenzy. Begitu juga dengan keempat anak buahnya, mereka tanpa ragu langsung mendatangi Lukman dan juga Sari, seraya sungkem kepada sepasang paruh baya itu.

Para pelayan di rumah itu segera mempersiapkan kamar yang akan digunakan oleh Aleena beserta anak buahnya, Selain itu mereka juga membawakan seluruh barang milik kelima orang wanita itu menuju kamarnya masing-masing.

Setelah beristirahat sejenak, akhirnya Aleena beserta keempat orang anak buahnya pun berkumpul di salah satu ruangan yang ada di lantai 2, Aleena ingin membahas tentang Melinda.

Rima yang sejak tadi mengikuti Melinda pun segera angkat bicara.

"Saat ini, wanita ja*ang itu tinggal di kamar 256, kita bisa segera mendatangi mereka malam ini juga." ucapnya.

Namun Aleena menggelengkan kepalanya.

"Bukankah itu terlalu mudah?" tanya Tara.

"Jika seperti itu, mari kita cari jalan yang sulit." jawab Dhea sambil menyunggingkan senyuman sinis di wajahnya.

"Itu benar, jika hanya memberikan pelajaran yang mudah, wanita itu tak mungkin akan jera, kita harus membuat wanita itu kehilangan wajahnya saat ini juga." ucap Shinta.

Akhirnya Dhea segera mengambil ponsel milik Aleena, kemudian menyalin kontak Calvin dan segera menghubungi suami Melinda itu melalui ponsel miliknya, dia sengaja tidak menggunakan ponsel milik Aleena karena tidak ingin Calvin kembali mengganggu kehidupan Bosnya itu.

Tuuut...

Tuuut...

Panggilan pun tersambung, Calvin melihat nomor baru muncul di layar ponselnya, sejenak pemuda itu mengerutkan dahi, dia tak tahu siapa yang saat ini menghubunginya, tapi setelah dia melihat banyaknya panggilan dari nomor tak dikenal itu ke nomornya akhirnya dengan malas pemuda itu pun segera mengangkat ponselnya.

📱"Ya! Siapa di sana?" tanya Calvin dengan dingin.

Dhea Hampir saja membanting ponsel miliknya karena kesal dengan pertanyaan yang diajukan oleh Calvin.

📱"Dengarkan aku baik-baik. Hei, pria bodoh! saat ini istrimu itu tengah bersenang-senang di kota A bersama seorang pemuda, dia menginap di salah satu hotel bintang 5 di kamar nomor 256, jika kau memang memiliki malu, bukankah seharusnya kau mendatangi istrimu itu dan menggeretnya keluar dari dalam hotel?" ucap Dhea memprovokasi.

Mendengar ucapan pedas dari Dhea, Calvin hanya tertawa.

📱"Lalu apa peduli ku?" tanya Calvin.

📱"Tentu saja kau itu suaminya! Apakah urat malunya sudah putus? seharusnya kau berterima kasih padaku, karena telah memberikan informasi yang sangat bagus untukmu. Itu akan membuatmu terlihat menjadi seorang pria yang teraniaya, sehingga banyak orang yang bersimpati padamu dan kau bisa lepas dari wanita ja*ang itu, Tuan Calvin Anderson!" ucap Dhea kembali.

Dia menekankan kata Tuan Calvin Anderson, agar sang pemilik nama mengetahui jika saat ini dirinya peduli.

📱"Oke, thanks untuk informasinya!" ucap Calvin sambil menutup panggilan. Tak lama dia pun segera memanggil beberapa orang kepercayaannya, dia akan segera berangkat menuju ke kota A, sesuai dengan informasi yang diberikan oleh wanita tak dikenal itu.

'Sepertinya aku memiliki sebuah cara untuk bisa lepas dari wanita gila itu' ucap Calvin sambil menyunggingkan senyuman tipis, dia akan segera membuat keributan di dalam hotel itu dan yang pasti akan membuat istri barunya itu kehilangan wajah dan juga nama baik.

"Siapa suruh kau jadi wanita ja*ang, maka sebentar lagi kau akan tahu bagaimana rasanya, aku sudah berbaik hati dengan tidak menceraikanmu, tapi kau ternyata terlalu tidak tahu diri sehingga berbuat hal yang sama kembali." gumam Calvin sambil mengepalkan tangannya.

1
Diah Susanti
singa tidur dibangunin
Murni Murniati
napa dia tak cari tau dulu soal kenan, biar tak balas dendam gitu, kan udah mnta tolong dia
Rahayu Lestari
Luar biasa
aphrodite
Keenan hanya pria bodoh oon blegug..demi keluarga t*i lah
aphrodite
heh bego yg harus di bunuh s Leeta yg udah berani mengkhianati lo
aphrodite
tuh kalo cerita dari awal mah gak bakalan ada drama mantan come back..dasar cowoknya aja emang keganjenan
aphrodite
kok bisa dg bodohnya dibawah ancaman ..apa gunanya istri dan mertua hebat..diskusi jama mah..bukan malah keenakan kesempatan memeluk mesraan sama mantan ..bodoh
aphrodite
dimana ketangguhan Alena sampe pengen ngebentuk pasukan mafia cewek..ngadepin pelakor satu aja memble ..terlepas suamimu hilang ingatan atau tidak..kamu berhak mengatur siapa saja yg boleh menjenguk suamimu bukan malah di diemin..satu lagi keluarga Ferdian juga tidak tegas..kalian semua memble
aphrodite
😂😂😂😂😂😂
aphrodite
baca sono sampe muntah😂😂
aphrodite
ho'oh dateng2 maen bentak bukannya utamakan minta maaf
aphrodite
hajaaarrr ..setidaknya memang perlu dihajar dulu biar puas..kalo memang nantinya jodoh y gpp..yg penting udah pernah ngebogem 😂😂
aphrodite
lah mikir aja udah dicampakan diharapkan membantu
aphrodite
riasan nenek2nya udah dihapus? apa cuma Aleena yg pakai riasan nenek2?
aphrodite
Luar biasa
aphrodite
aku suka ancaman Melinda..teteplah menempel pada Calvin Mel
aphrodite
dih songong bener
aphrodite
oh keguguran..mana teh waktu itu kan lagi hamil kok nikahnya baru sekarang..anaknya udah gede dong
aphrodite
cerdik
aphrodite
butuh waktu 2setengah tahun untuk mereka menikah..terus anaknya gimana kan waktu itu melinda lagi hamil katanaya..harusnya umur anaknya lebih tua sebulan atau 2bulan dg Kenzie anak Aleena
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!