NovelToon NovelToon
LIHAT AKU SEKALI SAJA

LIHAT AKU SEKALI SAJA

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:22.3k
Nilai: 5
Nama Author: Emily

Ujian hidup yang di alami Erina Derranica seakan tiada habisnya. Di usia 19 tahun ia dituntut kedua orang tuanya memenuhi wasiat mendiang kakeknya untuk menikah dengan cucu temannya yang menetap di Singapura.

Pernikahan pun telah sepakati untuk dilaksanakan. Mempelai pria bernama Theodoriq Widjanarko, 34 tahun. Seorang pebisnis di bidang real estate. Theo panggilan pria itu tentu saja menolak permintaan orangtuanya meskipun sudah melihat langsung surat wasiat kakeknya.

Pada akhirnya Theo menerima putusan orangtuanya tersebut, setelah sang ayah Widjanarko mengancam akan menghapus namanya dari penerima warisan sang ayah.

Namun ternyata Theo memiliki rencana terselubung di balik kepatuhannya terhadap wasiat mendiang kakeknya tersebut.

"Apa rencana terselubung Theodoriq? Mampukah Erina bertahan dalam rumah tangga bak neraka setelah Theo tidak menganggapnya sebagai istri yang sebenarnya?

Ikuti kelanjutan kisah ini. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah membaca ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEJUTAN

Beberapa hari kemudian..

"Kak kita mau kemana? Kenapa tidak langsung pulang ke apartemen. Aku lelah sekali", ucap Erin melihat jalan yang luas membentang namun bukan menuju apartemen. Bahkan tadi ia melihat Theo menyuruh Adam pulang bersama Revan dan koper-koper mereka.

Theo yang tengah menyetir mobil, bisa melihat lelah di wajah Erina. "Kalau kamu lelah tidur saja. Rebahkan kursinya. Kau mengalami jetlag. Dengan beristirahat nanti akan reda sendiri". Laki-laki itu melihat arloji. Sore hari begini jalanan sudah sangat macet.

Erina memilih memeluk lengan Theo, menyandarkan kepalanya pada bahu suaminya seraya memejamkan kedua matanya. Ia tidak banyak mengeluh lagi karena lelah. Sekarang sudah terasa nyaman untuknya.

Keduanya baru saja tiba di Jakarta setelah dua minggu lebih honeymoon di Kanada dan Amerika. Pengalaman indah yang tak akan terlupakan dalam kehidupan Keduanya. Terutama bagi Erina yang pertama kali berpergian sangat jauh. Wajar saja ia merasakan tubuhnya begitu kelelahan.

*

Erina merasakan mobil yang di kendarai Theo telah berhenti. Ia membuka matanya.

"Kita sudah sampai. Kamu bisa langsung beristirahat", ujar Theo tersenyum penuh arti.

"Kak...ini rumah siapa? Kenapa kakak membawa ku kemari? Aku sangat lelah, kenapa kakak malah berkunjung kerumah orang?"

Mendengar penuturan istrinya membuat Theo tersenyum sambil mengusap lembut wajah Erina yang terasa dingin.

"Ini rumah kita sekarang sayang. Rumah mu. Mulai sekarang kita... Anak-anak kita kelak akan tinggal di rumah ini. Bagaimana apa kau menyukainya. Sekarang ayo turun. Kamu harus melihat isinya", ujar Theo membuka pintu sebelah.

Pikiran Erina masih blank mendengar kata-kata suaminya. Namun kedua netranya menatap tak percaya bangunan mewah di hadapannya. Lagi-lagi bernuansa broken white dengan perpaduan warna abu-abu, menyejukkan mata yang memandang.

"Ayo turun sayang, ada kejutan lainnya di dalam", ujar Theo tersenyum.

Kedua mata Erina melebar. Ia segera turun dan memeluk lengan suaminya itu. Rona bahagia nampak jelas di wajah wanita cant itu.

Theo langsung mengajak Erina masuk ke dalam rumah yang nampak begitu sunyi, tidak ada siapa-siapa. Hanya mereka berdua saja di mansion mewah itu".

Setelah di dalam, pandangan Erin melihat sekeliling. Ternyata rumah itu telah di hiasi furniture minimalis dengan beberapa lukisan abstrak di ruang tamu dan ruang keluarga. Televisi berukuran besar pun telah tertata rapi.

"Sejak kapan kakak mempersiapkan semuanya? Kenapa tidak mengajak ku bicara untuk urusan begini?", ujar Erina menolehkan wajahnya pada Theo yang bersamanya.

"Apa kakak masih belum percaya pada ku, mengurus rumah tangga?". Kedua netranya menatap pasat Theo yang tersenyum mendengar perkataan istrinya tersebut.

Tanpa ragu Theo memeluk pinggang Erina. "Tentu saja aku percaya kamu sangat mampu mengurus rumah tangga, sayang. Semuanya serba dadakan. Karena aku ingin memberi kejutan untuk mu setelah pulang bulan madu kita. Tapi bukan berarti kamu tidak boleh merubah susunan atau pun jika ada yang kurang penempatan beberapa furniture, tentu saja kau boleh merubahnya sesuai keinginan mu".

Erina memeluk erat pinggang Theo. Sungguh ia terharu mendengar penuturan suaminya. "Semuanya aku suka kak. Tentu saja aku menyukainya", jawab Erina menengadahkan wajahnya menatap penuh cinta suaminya.

Tanpa di minta Erin menjijit dan mencium bibir Theo dengan bergairah. Karena hanya mereka berdua di rumah itu. Erina tidak malu jika ada yang melihatnya melakukan hal intim pada suaminya sendiri.

Tentu saja Theo tidak bisa menahan diri untuk membalasnya. Keduanya berciuman mesra, mencecap buaian yang saling menginginkan.

"Wahh apa kalian belum puas juga berbulan madu?".

Mendengar suara tidak asing itu seketika Erina menghentikan ciumannya. "Tante...

Kedua mata Erina tidak bisa bohong, kaget melihat siapa yang ada bersama Widya.

"Kak...masih ada kejutan lainnya untuk ku?", seloroh Erin melotot menatap Theo. Spontan memukul dada bidang suaminya. "Ahh...kak Theo tega sekali tidak bilang-bilang bunda, ayah dan adikku ada di sini juga bersama tante Widya".

Erina langsung menghambur memeluk satu persatu orang-orang yang sangat ia sayangi di dunia ini, termasuk Widya yang sudah sangat baik pada Erin dan keluarganya sejak pertama bertemu.

"Hmm... Bagaimana hasil honeymoon kalian berdua, apa sudah ada tanda-tanda akan memberi kami cucu?", ujar Widya yang memeluk lengan Desi bundanya Erin dengan akrab.

Pun Theo memeluk hangat ayah mertuanya.

"Kami masih berusaha tante, do'akan saja secepatnya Erina hamil", jawab Theo diplomatis.

"Ya.. jika sudah tiba saatnya, pasti kita di segerakan menimang cucu. Jika sekarang Erina belum ada tanda-tanda hamil, artinya ia dan Theo masih di suruh berduaan dulu", jawab Bagaskara ayah Erina dengan bijak.

Erina begitu bahagia bisa kembali berkumpul untuk yang pertama kalinya setelah menikah dengan keluarganya. Tak henti Erin mengucap terimakasih pada Theo hingga malam menjelang Keduanya telah berada di kamar mereka.

"Aku akan menunjukkan cara berterimakasih yang benar itu seperti apa, sayang", ujar Theo mengungkung tubuh Erina di bawah tubuhnya.

Jemari kokoh itu mulai bereaksi menyusuri tubuh Erin yang seketika merasa hawa panas.

"Ayah benar, jika saat ini kita belum di beri anak artinya kita masih intens bermesraan seperti ini".

Jemari Theo meremas gundukan kenyal yang ukurannya semakin berisi itu. "Ahh sayang...Aku semakin menyukainya", guman Theo dengan suara serak diliputi gairah, perlahan mengigit puncak Erina yang menantang.

"K-ak.. Sebenarnya sudah satu minggu aku terlambat haid. Karena perjalanan kita, aku jadi lupa dengan tanggal siklus ku. Tadi aku baru menyadarinya".

"What? Bisa jadi kau hamil Erina", ujar Theo langsung melonjak berdiri. "Aku akan meminta Robert memeriksa mu–"

"Tidak usah kak. Besok pagi-pagi, aku akan menggunakan testpack untuk mengetahuinya. Sebaiknya sekarang kita istirahat. Aku lelah, belum sempat beristirahat sejak kita kembali", ujar Erin menahan tangan Theo yang hendak menghubungi dokter pribadinya.

Theo mengerti. Ia menganggukkan kepalanya. Menarik tubuh Erina kedalam pelukannya. "Tidurlah jika sudah mengantuk sayang. Aku akan menjaga mu. Aku mencintaimu", bisik Theo mesra sambil mengusap lembut punggung istrinya.

Terdengar nafas teratur Erin.

Theodoriq mengecup sayang kening Erina. "Aku sangat mencintaimu sayang. Sangat. Aku berharap kamu benar-benar hamil Erina. Hidup ini semakin lengkap jika memiliki anak-anak dari wanita yang sangat aku cintai".

Jemari Theo perlahan beralih mengusap lembut perut datar Erina.

...***...

Bersambung...

Nantikan karya baru Emily ya 🙏

1
Endang Sulistia
bagus ..keren..
Endang Sulistia
padahal kalo nela mau Nerima keputusan Theo, setidaknya masih bisa hidup layak dia..rakus sih..
Ariany Sudjana
ini kalau di cover masih up, di akhir bab 35 katanya bersambung, tapi ga ada tanda untuk minta update, yang benar gimana?
Dinda Wei
Nah gitu dong bercocok tanamnya ada hasil .
Akhirnya yang di tunggu-tunggu jadi juga. Sehat selalu Erin 👏😍
Dinda Wei
Bahagianya 😍
chesse
lho mana lanjutannya ka...
Amelia
Erina di ratukan suaminya banget 😍
Delyana.P
Siap thor😍
Delyana.P
Harus hamil sih ini. Dah saatnya 👍
Hasna Nursyafah
lanjut ka...
chezalianut
next ka
Gia Nasgia
Benar"bucin akut inimah🥰🥰
Gia Nasgia
Akhir kisah petualangan si rubah
Dinda Wei
Yang bener aja kalau pulang nggak bawa hasil Theo.😂🤣
Delyana.P: Hahaaa dah nabur benih teros nggak ada yg hidup satu pun. Yg bener aja 😂
total 2 replies
Gia Nasgia
Dasar candu 🤭
chesse
next ka...
chezalianut
next ka
Gia Nasgia
Hahaha dasar rubah kalian enggak sadar berhadapan dgn siapa😂
Gia Nasgia
Cocok memang berpasangan sama minim ahlak
Amelia
Nikmati perbuatan mu Nella. Sekarang berbalik kehidupannya. Erin di atas dan kamu kembali merangkak di bawah. Keep up the spirit, Nella👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!