TAHAP REVISI
[ Semoga terhibur dengan kekocakan Bang Keanu, Alan dan Mouza ☺️ ]
Mouza yang ingin memberikan kejutan untuk kekasihnya justru malah mendapatkan kejutan tak terduga dari Alan, kekasihnya.
Dengan mata telanjang, Mouza melihat dengan jelas saat Alan sedang bercumbu dengan wanita lain di siang hari, terlebih wanita itu adalah calon kakak iparnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teh ijo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 | Ternyata Suamiku Seorang ...?
Mouza mencebikkan bibirnya saat dia mengetahui fakta baru tentang suaminya. Ada rasa kecewa didalam hatinya saat mengetahui jika pekerjaan Keanu adalah seorang muci.kari atau jasa penyedia wanita malam untuk pria hidung belang.
"Kamu kenapa? Menyesal?" tanya Keanu saat melihat kekecewaan terlihat si wajah istrinya.
Mouza hanya menatap Keanu tanpa ekspresi. Ingin marah, ingin berteriak, tapi tidak bisa. Bagaimanapun sebelum mengenalnya, Keanu sudah menekuni pekerjaannya sebagai muci.kari. Lalu untuk apa disesali?
"Gak menyesal, tapi kecewa. Bang Ke kenapa memilih pekerjaan seperti ini, Bang? Abang kan bisa bekerja di perusahaan kakek. Ini pekerjaan haram, Bang. Berarti selama ini Bang Ke kasih aku uang haram dong! Bang Ke jahat banget sih?!" ketus Mouza, kesal.
"Sekarang Kamu sudah tahu kan apa pekerjaanku? Lalu apa yang ingin kamu ketahui lagi tentangku?"
"Banyak! Aku juga mau tahu berapa wanita yang sudah Bang Ke tiduri! Apakah sebelum Bang Ke jual, wanita itu Bang Ke coba dulu?"
Keanu tertawa mendengar pertanyaan dari Mouza. "Kalau dia masih perawan ya aku coba dulu," kata Keanu apa adanya. Seketika Mouza melemparkan sebuah bantal kecil ke wajah Keanu.
"Dasar penjahat kela.min!"
Selama satu hari Mouza mengawal Keanu dalam menjalankan peran sebagai Daddy untuk para wanita malam. Mouza tak habis pikir dengan jalan yang ditempuh oleh Keanu. Padahal bisa saja Keanu menjadi seorang CEO ataupun mafia dari pada seorang muci.kari.
Jika awalnya Mouza merasa cemburu dengan Jini, tetapi setelah tahu siapa Jini sebenarnya, Mouza segera membuang jauh semua tuduhannya. Ternyata Jini bukan wanita simpanan suaminya, melainkan tangan kanan yang dimiliki suaminya.
"Za, kamu mau makan apa biar Jini carikan?" tanya Keanu pada Mouza yang memilih untuk menonton drama di ponselnya.
"Apa aja, yang penting bisa bikin kenyang," ujar Mouza tanpa melihat kearah Keanu.
"Berarti kalau kita ehm ... ehm, kamu mau dong?"
Mouza segera mendongak, menatap suaminya. "Dih, otak mesum!" cibir Mouza.
"Tapi aku pengen makan kamu, Za. Kamu gemesin kalau lagi ngambek."
Sebenarnya Mouza masih merasa kecewa dengan pekerjaan suaminya. Kini dia baru menyadari kebenaran ucapan Alan yang mengatakan jika Keanu lebih buruk darinya. Selain menjadi muci.kari, ternyata Keanu akan mencicip mangsa yang masih perawan. Hal itu tentu membuat Mouza semakin dongkol. Niat hati ingin membalas rasa sakit hatinya pada Alan, tapi nyatanya dia malah salah sasaran.
'Hidup sekali banyak amat cobaan idup. Dari punya ipar gak punya hati, pacar selingkuh dan suami yang ternyata seorang muci.kari. Lengkap sudah kekacauan hidupku.' batin Mouza sambil melihat Keanu yang fokus pada laptopnya.
Apakah seorang muci.kari juga harus bekerja menggunakan laptop? Mouza masih berusaha untuk mengetahui sisi lain dari suaminya yang belum diketahui lagi. Apakah masih ada sesuatu yang disembunyikan oleh Keanu?
Satu jam kemudian Jini datang dengan membawakan makanan kesukaan Mouza. Tanpa dikatakan ternyata Jini mengetahui makanan kesukaannya. "Makasih ya, Kak Jin," kata Mouza saat menerima makanan itu dari tangan Jini.
Jini mengernyit saat Mouza tak lengkap memanggil namanya.
"Kenapa gak ib*lis sekalian, Za?" celetuk Keanu yang mendengar ucapan Mouza.
Mouza tertawa saat menyadari jika panggilan yang diberikan kepada Jini ternyata unik.
"Maaf Kak Jin, lidahku memang seperti itu. Tapi kalian adalah partner kerja yang cocok. satunya bangke satunya lagi jin."
Saat itu juga Mouza tertawa lepas, membuat Jini memilih meninggalkan ruangan bos-nya. Namun sebelum pergi, Jini mengatakan jika sebentar lagi ada tamu dari luar kota yang ingin bertemu dengan Keanu.
"Baiklah, atur saja waktu dan tempatnya. Pastikan juga pesanannya tidak kabur lagi!" pesan Keanu pada Jini.
"Kami akan memastikan dengan baik agar dia tidak kabur lagi," kata Jini sebelum undur diri.
Mouza yang tadinya lapar, mendadak terasa kenyang saat mendengar obrolan singkat Jini dan suaminya. Mouza tahu jika saat ini ada seseorang yang ingin dijual oleh Keanu. Mouza yakin jika wanita itu adalah wanita yang baru saja direkrutnya.
"Bang," panggil Mouza.
"Hmm."
"Bang Ke kenapa Bang Ke menjual wanita pada pria hidung belang?" tanya Mouza tiba-tiba.
Mendengar pertanyaan Mouza, Keanu segera menutup laptopnya dan berjalan pelan ke arah Mouza. "Karena mereka telah menerima uangnya dan tubuhnya menjadi jaminan. Jika tidak bisa membayar, maka dia harus mau bekerja seperti itu. Apakah aku salah?"
"Jelas salah, Bang! Kerjaan Abang aja udah salah! Misal itu terjadi sama keluarga Abang gimana? Abang jangan lupa kalau istri Abang itu juga seorang wanita, bukan waria!"
Keanu tidak peduli dengan ucapan Mouza. Kini tangannya sibuk untuk membuka makanan yang telah dibeli oleh Jini. "Gak usah banyak berpikir, sekarang kamu makan biar kuat," kata Keanu.
"Abang mau ngajak aku gelud di kasur lagi?"
"Kalau kamu mau, dengan senang hati aku akan melayanimu," balas Keanu dengan cepat.
"Sebenarnya aku juga pengen geludtin Abang, tapi sayangnya aku lagi dapet, Bang." Mouza berusaha menahan tawanya.
"Apa?! Jadi kamu lagi palang merah?" tanya Keanu dengan terkejut. "Tahu gitu tadi malam aku puaskan."
Setelah makam siang dengan berbagai drama, akhirnya tiba saatnya Keanu ingin menemui tamunya. Namun, karena Mouza tidak mau ditinggalkan, akhirnya dia ikut bersama Keanu menemui tamunya. Sebenarnya Mouza sangat penasaran dengan kegiatan sehari-hari Keanu sebagai penyalur wanita malam.
"Sebenarnya membawamu ketempat ini tidaklah aman, Za. Tapi demi kamu, aku pasrah," ujar Keanu saat menuruni anak tangga.
"Disini tempatnya pria hidung belang. Aku takut mereka akan memanfaatkan kebodohanmu!" lanjutnya lagi.
"Kan ada Bang Ke di sisiku," celetuk Mouza.
"Aku tahu, tapi kamu itu bodoh! Kali aja aku tinggal ke belakang kamu udah diambil orang."
"Bang Ke pikir aku sebodoh itu?"
Percakapan keduanya harus terhenti saat mereka telah sampai disebuah meja, dimana ada beberapa pria dengan jas hitam telah menunggunya.
"Maaf membuat Tuan Jack menunggu lama," ujar Keanu yang kemudian mendaratkan bokongnya ke sofa.
"Tidak masalah. Kami juga baru sampai." Mata Jack mengarah pada Mouza yang duduk di samping Keanu.
"Apakah ini adalah pesanan saya?" tanya Jack yang sudah terpesona dengan Mouza.
"Oh, bukan. Pesanan Anda sebentar lagi sampai," ujar Keanu.
"Tapi aku menginginkan dia." Tunjuk Jack pada Mouza.
Mouza menelan kasar salivanya. Dia tidak percaya jika hari ini dia telah ditawar oleh dua orang yang berbeda. Jika tahu akan seperti ini, Mouza memilih tidak ikut dengan Keanu bertemu dengan tamunya.
"Tapi dia miliki saya," kata Keanu.
"Oh maaf aku tidak tahu jika wanita cantik ini adalah milik Anda Tuan Ke. Tapi aku juga menginginkan pesan yang seperti dia. Muda manis dan menggoda. Aku akan bayar mahal jika pesanku seperti dia."
Dada Keanu sudah terasa panas. Ingin sekali menghajar pria yang ada didepannya saat ini, tetapi Keanu sadar dengan konsekuensi yang akan dia tanggung nantinya. Pria yang ada didepannya saat ini bukan orang sembarangan. Bisa-bisa club miliknya runtuh dengan tanah jika pria itu sudah bertindak.
.
.
.
...Dah Lunas ya! Sekarang mana suaranya!! Semua orang punya masa lalu ya, termasuk Bang Ke. Othor harap meskipun Bang Ke punya pekerjaan yang buruk, tetap tidak memudarkan kalian untuk bertahan baca novel ini, karena akan terus ada kekocakan, Bang Ke, Alan dan Mouza. Ditambah lagi Baby Kenza nanti ☺️...