Tania yang tewas karena kecelakaan beruntun ketika sepulang nya dari supermarket tempat nya bekerja terbangun di sebuah ruangan yang tampak seperti kamar namun sangat asing bagi nya.
Disaat dirinya masih bingung, tiba-tiba ada banyak ingatan yang bukan miliknya satu persatu masuk kedalam otak nya.
Dia akhirnya sadar kalau saat ini sedang berada di sebuah novel bertema akhir dunia yang sebelum nya dia baca.
Bagaimana Tania menjalani kehidupan keduannya itu dengan terus berusaha dapat terus hidup di dunia apokaliptik tersebut..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑁𝑜𝑣𝑖𝑒25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 8
Pria itu tidak terima di marahi oleh gadis kecil seperti Tania, sehingga dia bermaksud ingin memberikan pelajaran kepada gadis itu. Dengan wajah memerah pria itu berjalan mendekati Tania dengan maksud ingin memberikan tamparan kepada gadis itu. Namun karena tingkat kepekaan Tania yang tinggi membuat pria tersebut gagal memberi pelajaran kepada Tania, bahkan dengan mudah nya menangkap tangan pria itu dan memelintir nya.
" Ja***g sialan, lepaskan... " umpat pria itu. " Apa kalian hanya ingin melihat saja apa yang di lakukan perempuan sialan ini? Lepaskan.. " bentak pria tersebut.
" Jangan cuma besar bicara saja tuan, kalau melawan perempuan saja anda kalah. " ejek Tania.
Wajah pria itu memerah, entah karena marah, malu atau menahan sakit. Tapi raut wajahnya sungguh sangat tidak enak di lihat.
Komandan muda dan juga beberapa anggota tentara yang ada di sana hanya melihat saja tanpa berniat untuk memisahkan, karena kesalahan memang dari pria itu yang memulai nya terlebih dahulu.
Tania yang bosan mendengar teriakan pria tersebut akhirnya mendorong pria itu kedepan hingga tersungkur.
" Akkhhh... " jerit pria itu " Ja***g sialan, awas saja kamu akan aku balas nanti. " pria itu mengancam Tania sambil berlalu pergi dari sana.
" Saya tunggu pembalasan anda, itu pun kalau anda masih bisa bertahan hidup dengan kesombongan anda itu tuan. " ledek Tania memberikan senyuman sinis kepada pria itu.
Akhirnya keributan pun berakhir, dan para tentara pun satu persatu meninggalkan area tersebut. Sedangkan Tania memilih untuk berkeliling di area zona aman tersebut dan melihat lihat apa saja yang ada di sana, sekaligus memantau apakah pantas tempat tersebut menjadi tempat yang aman untuk nya.
Di saat berkeliling, ternyata kejadian yang tadi Tania alami terjadi pula di tempat lainnya. Masih banyak ternyata orang orang bodoh yang tidak paham situasi ingin bertindak sewenang-wenang dan selalu ingin di prioritas kan. Tanpa mereka sadari kalau bukan tanpa bantuan para tentara, belum tentu mereka masih bisa bernafas atau pun masih bisa menikmati yang nama nya sebungkus roti plus air minum yang bersih.
" Bodoh... " ejek Tania yang melihat seorang wanita yang berusaha menggunakan kecantikan serta keseksian tubuh nya untuk mendapatkan makanan lebih dari pria pria hidung belang.
Setelah puas berkeliling, Tania bermaksud menemui pemimpin di area zona aman tersebut. Ada yang ingin dia bahas bersama dengan para tentara serta pemimpin tempat itu.
" Permisi... " Tania menegur salah satu tentara yang sedang berjaga.
" Ya nona, ada yang bisa kami bantu? " tanya nya.
" Bisakah saya bertemu dengan pemimpin di tempat ini? Ada yang ingin saya bahas perihal makanan. " jelas Tania.
" Harap tunggu sebentar nona, akan saya sampaikan apa yang anda katakan kepada komandan. "
Tentara tersebut pun lalu beranjak berjalan menuju ke sebuah pintu yang ada di ujung, dan tak lama kemudian tentara tersebut kembali lagi mendekati Tania yang masih menunggu nya di tempat sebelum nya.
" Silakan ikut saya nona, komandan bersedia bertemu dengan anda. " ujar tentara tersebut.
" Terima kasih, " Tania lalu mengikuti tentara tersebut menuju ruangan sang komandan.
" Permisi komandan, ini nona yang saya katakan tadi. " lapor tentara yang mengantarkan Tania.
" Baiklah, kembali ke posisi. "
" Siap laksanakan.. " setelah memberi hormat tentara tersebut meninggalkan Tania bersama komandan nya di ruangan tersebut.
" Silahkan duduk nona.. " komandan itu mempersilahkan Tania untuk duduk.
" Terima kasih komandan. "
" Tadi bawahan saya mengatakan kalau anda ingin membahas perihal makanan kepada saya? Apakah benar? " tanya komandan tersebut sambil menatap tajam ke arah Tania.
" Benar sekali komandan, sebelum nya panggil saja saya Tania. Melihat di area zona aman ini seperti nya kalian kekurangan makanan untuk memenuhi semua kebutuhan para penyintas yang selamat bukan? " tanya Tania.
" Anda benar sekali nona Tania, lalu solusi apa yanng ingin anda berikan kepada kami untuk menghadapi krisis bahan pangan yang terjadi saat ini? "
" Buat beberapa tim yang di komandoi oleh para tentara bersama dengan para penyintas untuk mencari bahan makanan dari tempat tempat yang berpotensi memiliki bahan makanan ataupun obat-obatan, dengan cuaca yang terus menerus seperti ini dan dengan adanya banyak orang disini sangat rentan akan terkena penyakit. Seperti demam, flu dan juga diare. Karena saya lihat di beberapa tempat terlihat sangat kotor. " jelas Tania.
" Saran anda pernah saya fikirkan, tapi melihat ada banyak penyintas yang hanya ingin enak nya sendiri tanpa berusaha membuat saya membatalkan rencana saya tersebut. Tapi kalau hanya mengandalkan para tentara saja seperti saat ini dapat di lihat bagaimana sibuk nya kami berusaha menyelamatkan para penyintas yang masih hidup. Bahkan paling sembari lewat kami akan menemukan makanan dan akan kami bawa, itulah yang kami bagikan kepada para penyintas yang ada di sini. " keluh komandan tersebut kepada Tania.
Terlihat dari wajah nya kalau sang komandan cukup frustasi menghadapi semua ini.
" Boleh saya berikan saran lagi komandan? " tanya Tania.
" Boleh nona, dan panggil saya Zion saja jangan komandan. Karena panggilan komandan hanya untuk para tentara yang berada di sini nona. " ucap Zion kepada Tania.
Respect Zion terhadap gadis yang ada di hadapan nya saat ini begitu baik, karena gadis ini terlihat sangat berani dan juga kuat bahkan gadis ini masih mau memikirkan orang lain di saat kondisi seperti saat ini.
" Saran saya anda bisa mengatakan kepada para penyintas yang ikut berkontribusi membantu mencari persediaan apapun yang bisa di dapatkan bisa mendapatkan setengah dari hasil yang dia dapatkan. Sedangkan yang tidak ikut harus terima apapun yang di bagikan nantinya tanpa bisa protes ataupun mengeluh sama sekali. " saran Tania yang cukup bagus menurut Zion.
" Baiklah, akan kita coba saran anda nona Tania. Tapi apakah anda akan menjadi salah satu orang yang akan ikut berkontribusi membantu mencari persediaan? " tanya Zion.
" Tentu saja tuan Zion, karena kalau hanya mengharapkan apa yang di berikan saat ini sungguh sangat kurang bagi saya. " jujur Tania.
" Saya suka dengan kejujuran anda nona Tania. "
" Terima kasih atas pujian nya tuan Zion. "
" Baiklah anda tolong temani saya menyampaikan apa yang telah kita bahas ini kepada semua penyintas yang ada di sini. " pinta Zion kepada Tania.
" Tidak masalah, ayo kita infokan sekarang agar besok rencana ini sudah bisa di lakukan. " ajak Tania.
" Baiklah... Dean ke ruangan saya sekarang...! " Zion memanggil salah satu bawahnya melalui telpon satelit milik nya.
" Siap komandan,,, " jawaban dari seberang sana terdengar.
Tak lama kemudian seorang pria yang cukup tampan masuk ke ruangan Zion, tapi menurut Tania masih jauh lebih tampan Zion, bahkan menurut penglihatan Tania Zion itu type pria yang dapat menjadi idaman setiap wanita.
To be continued🔥🔥🔥
Novel berjudul zombie ini yang paling ku suka😍
Semangat nulisnya Thor💪