NovelToon NovelToon
“Suara Hatiku Jadi Takdir Istana”

“Suara Hatiku Jadi Takdir Istana”

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Pembaca Pikiran
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Lian, gadis modern, mati kesetrum gara-gara kesal membaca novel kolosal. Ia terbangun sebagai Selir An, tokoh wanita malang yang ditindas suaminya yang gila kekuasaan. Namun Lian tak sama dengan Selir An asli—ia bisa melihat kilasan masa depan dan mendengar pikiran orang, sementara orang tulus justru bisa mendengar suara hatinya tanpa ia sadari. Setiap ia membatin pedas atau konyol, ada saja yang tercengang karena mendengarnya jelas. Dengan mulut blak-blakan, kepintaran mendadak, dan kekuatan aneh itu, Lian mengubah jalan cerita. Dari selir buangan, ia perlahan menemukan jodoh sejatinya di luar istana.

ayo ikuti kisahnya, dan temukan keseruan dan kelucuan di dalamnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Pagi itu, cahaya matahari menembus sela jendela An He Tang. Lian duduk di kursi kayu, memandang jalan ramai di luar. Hatinya resah. Hari-hari belakangan ia terlalu sibuk mengurus toko, membantu keluarga Chen, dan melayani pasien.

Meski ia tersenyum kepada semua orang, jauh di dalam hati, ada sesuatu yang kosong.

"Aku seperti burung dalam sangkar lagi," batinnya lirih. "Bukan sangkar emas istana, tapi sangkar kasih sayang keluarga. Semua orang menjagaku, mengawalku, memperhatikanku. Padahal aku ingin… bebas. Sekadar berjalan sendirian, menghirup udara hutan, menyentuh tanah dan dedaunan tanpa ada yang melarang."

Ia menoleh. Di sudut, Yuyan sedang mencatat persediaan obat. Chen Yun membantu ayah ibunya mantan jendral Chen, sedangkan An Rong, sibuk mengawasi barang di gudang. Semua sibuk namun secara tidak langsung mereka tetap mengawasinya.

Lian tersenyum tipis. "Kalau aku bilang ingin pergi sendirian, mereka pasti menolak. Jadi… lebih baik aku diam-diam kabur."

---

Siang hari, setelah memastikan semua sibuk dengan urusan toko, Lian berpura-pura hendak beristirahat di kamar belakang. Tapi bukannya tidur, ia mengganti pakaiannya dengan jubah sederhana berwarna hijau pucat, lalu keluar melalui pintu kecil yang jarang dipakai.

Langkahnya ringan, penuh semangat. Udara segar kota ia hirup dalam-dalam. Tidak ada dayang bawel, tidak ada pengawal galak, tidak ada adik cerewet. Hanya dirinya dan jalan menuju hutan di pinggiran kota.

Perjalanan memakan waktu hampir satu jam. Jalan setapak membawa Lian ke dalam rimbunan pepohonan tinggi. Burung berkicau, aroma tanah basah memenuhi hidungnya. Ia tersenyum lega.

“Sudah lama sekali aku tidak merasakan kebebasan seperti ini,” gumamnya pelan sambil mengelus batang pohon.

Ia mulai memetik beberapa tanaman obat, daun huang qin untuk demam, akar dang gui untuk memperkuat darah, dan bunga xiao ju yang bagus untuk mata. Tangannya lincah, matanya berbinar.

Namun saat ia semakin masuk ke dalam hutan, langkahnya terhenti. Ada bau samar campuran darah dan tanah.

---

Lian mengikuti aroma itu, menyingkap semak belukar. Di sana, tergeletak seorang pria muda. Tubuhnya tinggi, wajahnya pucat pasi, pakaian hitamnya koyak penuh darah.

Matanya terpejam, napasnya terengah. Di dadanya ada luka sayatan dalam, sementara lengannya tertusuk anak panah yang patah.

Lian terkejut, namun naluri tabibnya segera bekerja. Ia berlutut di samping pria itu, memeriksa denyut nadinya.

“Lemah sekali… kalau tidak segera ditolong, ia tidak akan bertahan.”

Tanpa pikir panjang, ia membuka tas kecil berisi pisau tipis dan kain bersih. Dengan tangan cekatan, ia menyingkirkan anak panah dari lengannya, lalu menghentikan pendarahan dengan serbuk herbal yang dibawanya.

Ia merobek bagian bawah roknya untuk membalut luka. Setelah itu, ia berlari sebentar ke sungai kecil, mengambil daun lebar untuk menampung air, lalu kembali membasuh wajah pria itu.

“Bangunlah, kalau tidak, semua usahaku sia-sia,” bisiknya sambil menepuk pipi pria itu pelan.

Setelah beberapa saat, kelopak mata pria itu bergetar, lalu perlahan terbuka.

---

Sepasang mata gelap menatapnya. Dalam pandangan kabur itu, sosok Lian tampak seperti bayangan dewi hutan anggun, sederhana, tapi penuh cahaya.

Pria itu terdiam, tidak bisa berkata apa-apa.

Lian justru memarahi, “Hei, jangan menatapku begitu. Kau sekarat, bukan waktunya berkhayal. Cepat minum obat ini.”

Ia menyuapkan ramuan pahit dari daun yang ia kunyah sendiri. Pria itu refleks meneguk, lalu langsung terbatuk hebat.

“Ugh! Pahit sekali!”

Lian mendengus. “Kalau tidak mau pahit, ya biarkan saja mati. Aku sudah repot-repot menolongmu.”

Pria itu tercekat. Seumur hidupnya, belum pernah ada wanita yang menolong lalu bicara seketus itu. Bukannya lembut, justru blak-blakan.

---

Pria itu mencoba duduk, namun rasa sakit membuatnya meringis. Saat itulah, sesuatu aneh terjadi. Ia mendengar suara… bukan dari mulut Lian, melainkan dari dalam hatinya.

"Siapa sebenarnya pria ini? Luka-lukanya bukan luka biasa. Pedang tajam, anak panah perang. Sepertinya ia buronan… atau mungkin jenderal yang dikhianati. Aku harus hati-hati, tapi entah kenapa wajahnya… begitu menenangkan." batin Lian

Pria itu membelalakkan mata. Ia bisa mendengar isi hati Lian!

Namun ia tidak mengatakan apa pun. Ia hanya menatapnya, setengah terpesona, setengah kebingungan.

---

Saat Lian mencoba meracik ramuan lain, ia tiba-tiba menginjak batu licin. Tubuhnya oleng ke depan, hampir menimpa pria itu. Refleks, pria itu menangkap pergelangan tangannya.

Mata mereka bertemu dari jarak sangat dekat.

Suasana hening sesaat. Lian merona. “Lepaskan! Aku tidak mau jatuh di atas orang sekarat sepertimu!”

Pria itu justru tersenyum samar. “Kalau kau jatuh… mungkin aku akan sembuh lebih cepat.”

Lian mendengus, wajahnya merah padam. Ia buru-buru berdiri, menepuk-nepuk bajunya. "Astaga, pria ini bahkan setengah mati pun masih bisa menggoda. Benar-benar tidak tahu malu."

Pria itu kembali terdiam mendengar isi hatinya. Pipi dinginnya yang pucat sedikit memanas.

---

Langit mulai beranjak senja. Lian memutuskan membawanya ke gubuk kosong yang ia temukan di pinggir hutan. Ia menyalakan api kecil, menyiapkan ramuan, dan memastikan pria itu bisa tidur dengan tenang malam itu.

Sementara pria itu, meski tubuhnya lemah, matanya tak bisa lepas dari sosok Lian yang sibuk di depan perapian.

"Siapa sebenarnya wanita ini? Kenapa aku bisa mendengar isi hatinya? Dan… kenapa aku merasa tak ingin berpisah darinya?" batin pria itu, ia baru merasakan hal seperti ini selama hidupnya

Ia menutup mata, berpura-pura tidur. Tapi senyum tipis menghiasi bibirnya.

Dan tanpa sadar, benih takdir baru mulai tumbuh di hutan itu.

Bersambung…

1
Cindy
lanjut kak
Srimulyani
wah cinta segiempat Cen Yun banyak saingan
hani chaq
orang licik ga akan bertahan lama karna bakal termakan balik dengan kelicikannya
hani chaq
jodohnya kian dekat.....ayo semangat berjuang setiap keburukan pastilah akan kalah
hani chaq
emang seorang yg kuat harus berjodoh ma yg lebih hebat
hani chaq
masih menjadi teka teki siapa jodoh pedang langit
hani chaq
ini baru tambah asik.mantap polllll..... pokoknya
hani chaq
jgn biarkan ke4 org itu ada yg hilang.ayo.....kalian bisa
hani chaq
ayolah chen....ajari lian bela diri.seenggaknya bisa buat lebih bermanfaat
nara 🇮🇩 🇹🇼
bearti lian tak berjodoh denga kaisar liu ning,,kalau lian ketemu dengan pemilik pedang langit feng xuan,,
hani chaq
sayang sekali yg cewek2 pd ga bisa bertarung
hani chaq
benar2 jodohnya lian
kaylla salsabella
wah kasihan nanti Liu ning klu kian nikah sma pewaris satu nya
Tiara Bella
makasih Thor up nya....sangat menghibur berasa nnton dracin.... semangat ya
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
berada selalu disisi nya untuk menuju kebahagiaan
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
wahhh, seperti harapan ku dong /Applaud/
seorang kaisar yang sangat berwibawa yang akan menjadi jodoh nya Lian
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
Lian bobo' cantik, sementara keluarga nya kelimpungan nyariin /Facepalm/
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
penyesalan mu telat raja, Lian udah menutup hati nya untuk istana xu
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
kabulin dong yang mulai, biar Lian bisa buat gebrakan baru
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
pintar, Lian sang jenius baru muncul 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!