NovelToon NovelToon
Benih Sang Pewaris

Benih Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:28.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Aysha Siti Akmal Ali

Sebuah tragedi memilukan menghancurkan hidup gadis ini. Pernikahan impiannya hancur dalam waktu yang teramat singkat. Ia dicerai di malam pertama karena sudah tidak suci lagi.

Tidak hanya sampai di situ, Keluarga mantan suaminya pun dengan tega menyebarkan aibnya ke seluruh warga desa. Puncak dari tragedi itu, ia hamil kemudian diusir oleh kakak iparnya.

Bagaimana kisah hidup gadis itu selanjutnya?

Ikuti terus ceritanya, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Beberapa jam kemudian.

Seperti yang dikatakan oleh Ibunda Julian sebelumnya, keluarga besar lelaki itu datang berbondong-bondong ke kediaman Herman dan istrinya. Dari yang tua hingga yang muda, semua berkumpul di dalam rumah sederhana tersebut.

Dea duduk di samping Herman dan Susi dengan kepala tertunduk. Sementara Julian dan Ibunya duduk tepat di hadapan mereka. Tatapan tajam Julian terus tertuju pada Dea. Dari tatapan lelaki itu, terlihat jelas kebencian dan juga kekecewaannya yang begitu mendalam.

"Hmm, sebenarnya ini ada apa, ya? Kenapa kalian berkumpul seperti ini?" tanya Susi sambil tersenyum getir menatap keluarga Julian yang berjejer di hadapannya.

"Aku yakin sekali, Dea sudah menceritakan semuanya kepada kalian. Benar 'kan, Dea?" Ibunda Julian mendelik Dea yang masih menundukkan kepalanya.

"Jadi, kalian tidak perlu lagi berpura-pura tidak tahu sebab semuanya sudah jelas. Kedatangan kami ke sini untuk menyelesaikan masalah ini," tegas Ibunda Julian.

Susi mendelik sebal ke arah Herman. "Baiklah. Kalau begitu katakan saja! Tidak usah bertele-tele."

Ibunda Julian tersenyum sinis. "Pertama! Kami ingin mengembalikan Dea kepada kalian dan mulai sekarang, gadis ini bukanlah tanggung jawab anakku lagi. Kedua! Kami ingin semua uang yang kami keluarkan untuk biaya pernikahan Dea dan Julian dikembalikan."

Dea hanya bisa menitikkan air matanya dan gadis itu sama sekali tidak berani mengangkat kepalanya sedikitpun. Rasa malu, kesal, marah dan kecewa bercampur menjadi satu di dalam hatinya.

Sementara Susi sangat kesal mendengar penuturan Ibunda Julian. "Heh, Bu! Tidak bisa seperti itu! Bukankah itu sudah resikonya Ibu dan keluarga? Apa kalian sudah lupa, ketika kalian melamar Dea, kalian sendiri yang memutuskan untuk membuat pesta besar-besaran di tempat kalian. Jadi, itu bukan kesalahan kami! Enak saja, minta ganti rugi, memangnya kalian siapa!" kesal Susi dengan wajah memerah menatap satu persatu keluarga besar Julian.

"Heh, Susi!" gertak Ibunda Julian yang tidak kalah kesal. Ia menggebrak meja kemudian membalas ucapan wanita itu.

"Seandainya Adik perempuanmu ini tidak membohongi kami soal statusnya yang sudah tidak perawan, mungkin akan beda lagi ceritanya! Anakku sudah terlanjur kecewa dan dia berani bersumpah demi Tuhan, bahwa ia tidak pernah menyentuh Dea sedikitpun. Jika kalian tidak percaya, silakan tanya kepada gadis itu! Atau jangan-jangan kalian memang sudah tahu, tetapi sengaja ingin menjebak kami? Orang lain yang makan nangkanya dan kalian kasih getahnya kepada Julian. Iya?!"

Dea refleks mengangkat kepalanya. Ia menatap Ibunda Julian dengan mata sembab. "Tidak, Bu. Bukan seperti itu," sela Dea.

"Trus, apa tujuanmu melakukan itu?!" Ibunda Julian terlihat semakin kesal dan wajahnya memerah saat itu.

"Sebenarnya saat itu aku ingin berkata jujur kepada Mas Julian. Tapi--" Dea menghentikan ucapannya dan kini tatapan gadis itu tertuju pada Susi. Wanita yang selama ini terus memintanya untuk menutupi hal itu hingga pernikahan mereka terlaksana.

Susi membelalakan matanya saat membalas tatapan Dea saat itu. Ia tidak ingin Dea membawa-bawa namanya apalagi sampai mengatakan bahwa semua itu adalah idenya.

Melihat Dea yang terdiam, Julian pun ikut angkat bicara. "Tidak usah menyangkal lagi, Dea. Karena semakin kamu mencoba menyangkal, semakin kamu akan mempermalukan dirimu sendiri."

"Ya, apa yang dikatakan oleh Julian benar. Sebaiknya kalian turuti saja permintaan kami dan semuanya akan beres," sambung Ibunda Julian.

Susi dan Herman saling tatap dengan ekspresi cemas. Apa yang mereka khawatirkan ternyata menjadi kenyataan. Keluarga besar Julian meminta ganti rugi untuk semua biaya pernikahan yang sudah mereka keluarkan. Sekarang Susi sadar, tidak semudah itu menyakinkan Julian untuk menerima Dea apa adanya.

"Tapi, bagaimana jika kami tidak bisa mengganti uang kalian? Memangnya kalian pikir kami punya uang banyak, begitu?" kesal Susi.

"Jika kalian tidak bisa mengganti uang yang sudah dikeluarkan oleh Julian, itu artinya kalian harus mempersiapkan telinga kalian untuk mendengar cemoohan seluruh warga kampung," ancam salah satu keluarga Julian sambil menyeringai licik.

"Kalian benar-benar licik! Kalian memanfaatkan dan mengambil keuntungan dari musibah yang telah menimpa kami!" kesal Susi.

"Tidak! Kamu salah, Susi! Kami sama sekali tidak ingin mengambil keuntungan, tetapi mengambil hak kami kembali, itu saja!" lanjut Ibunda Julian.

"Baiklah, kami beri waktu kepada kalian hingga akhir bulan untuk mengganti semua biaya yang sudah kami keluarkan. Dan besok kalian akan mendapatkan rinciannya, selamat siang!"

Ibunda Julian bangkit dari posisi duduknya kemudian mengajak seluruh keluarganya untuk kembali ke kediaman mereka. Namun, sebelum ia benar-benar beranjak, wanita paruh baya itu sempat mengambil kembali cincin pernikahan yang masih melingkar di jari manis Dea.

"Kembalikan cincin itu padaku. Kamu tidak pantas memakai cincin itu," ucapnya sembari menarik paksa cincin tersebut dari jari manis Dea.

Dea ingin menolak, tetapi ia tidak berdaya melawan dan terpaksa membiarkan wanita itu mengambil kembali cincin tersebut dari jari manisnya.

...***...

1
Shakiera Afaf Ihza
Luar biasa
Joel
kakak ipar yg jahat,, trus adik ipar yg bego terlalu lemah. masa ngelawan aja gak bisa,, terlalu golek jadi cewe. trus jadi Julian laki laki bego jg, gak bisa ngobrol secara baik2 malah dengan mabuk2 trus merasa diri loh jadi orang yg paling kecewa, paling terpuruk. heh bego yg paling menderita disini si dea, udh diperkosa disiksa sama kak iparnya, lah u. lah sudahlah lanjut lagi ke ceritanya.. jadi Greget aki bacanya..😤
Roroh Rohimah
Luar biasa
Tika Maniez
thor kemana aja gak ada kabar nya so apakah cerita ini gak ada kelanjutannya
Novano Asih
nah lo Ervan sama Nadia😃😃
Novano Asih
syukurin itu karma yg kedua buat Alfa tadinya kupikir nggak bisa on dari awal
Novano Asih
Wis merantau ke kota aja siapa tahu ketemu Alfa
Novano Asih
Julian ini tipe laki"plin plan maunya menang sendiri berarti cintanya untuk Dea nggak tulus
Hylos Nana
Luar biasa
Hanifah
mulutmu Susi tanpa saringan
Mazree Gati
ko ga mati di keroyok warga,,hebat sakti
Mazree Gati
dea bukanya kabur masih di situ goblok,,
Mazree Gati
bukannya pergi kabur ke kontrakan,,pingin ngakak takut keselek
Mazree Gati
end aja thorr
vit
Terima kasih atas karyanya kk author..
vit
🤣🤣🤣
Wulan Catur
ya ada bagus nya jugak sihh,,, walaupun matre 😏
altanum
akhirnya dea menemukan kebahagiaan nya.g jadi dapat mertua yg nyebelin,malah mertuanya sayang bnget...
Cindy Cindy
Luar biasa
SUHAENI SUHAENI
kek drama prindavan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!