NovelToon NovelToon
ISTRI MUDAKU MAFIA

ISTRI MUDAKU MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:42.2k
Nilai: 5
Nama Author: demit bahagia

"Berani berulah sama gue! gue patahin leher lu!" hardiknya garang penuh emosi. Dialah Viska Aulia, Viska Aulia gadis cantik berusia 22tahun, awal perkenalan yang mulanya dikenalkan oleh gadis imut nan manis Ida Khasanah yang kata lainnya adalah pacar gelapku,
ya karna aku adalah seorang ayah dengan dua anak cowok cewek. Anak yang pertama cowok, berusia lima tahun. Dan anak yang kedua cewek, berusia beberapa bulan.

Sudah komplit kebahagianku, namun demikian, aku masih suka berburu gadis-gadis muda untuk menjadi hiburanku, sekedar variasi hidup pikirku.

Tiit...tiit...titt... drrrtt...drrrt.
Tiba-tiba hapeku bunyi dan bergetar, ada pesan masuk.

"Masih mau kencan nggak?"

Pesan singkat yang kubaca hampir saja aku tak percaya.
Dengan cepat jemariku menari lincah dikeyboard hape.

"Ya mau dong, kapan?" balasku tidak sabar.

"Besok kita ketemu di caffe coklat, sebrang jalan dekat toko sport mania"
selang beberapa menit muncul juga balasannya.

"Okey jam 9 kita ketemu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon demit bahagia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25

Aku biarkan Andreano meluapkan semua emosinya, dengan begitu akan mudah nantinya aku berbicara baik-baik dengannya.

"Sayang, tolong dengerin gue dulu, please!" kataku membujuk,

aku lihat Andreano mulai tenang, dan kembali duduk.

"Gue tau saat ini lu dalam masa-masa tersulit, perusahaan lu lagi pailit dan diambang kebangkrutan, lu butuh dana yang sangat besar buat menutupi semuanya sayang, mumpung lu masih ada power, gunakanlah disini" kulihat Andreano mulai paham kemana arah pembicaraanku.

"Meskipun lu didalam penjara, lu masih bisa mengendalikan situasi di luar sana,

nggak mungkin juga kan, lu menjamin kita semua, kalau hanya lu dan gue, gue yakin lu mampu dan bisa banget, tapi bagaimana dengan teman-teman gue sayang? lu tau kan, artinya teman-teman buat hidup gue!? bukanya gue egois sayang, tolong mengertilah situasi ini. Lu juga masih ada urusan dengan KPP Pratama kan?" Andreano mengangguk pelan, aku melanjutkan pembicaraanku.

"Justru dengan adanya lu disini, lu jadi lebih aman, buat lu, buat perusahaan lu, dan buat kita semua. Dan satu lagi, gue akan menunggu lu sampai bebas, karna gue sayang banget sama lu Andreano" aku genggam erat tangannya untuk meyakinkan ucapanku adalah ketulusan hatiku.

"Ya sayang, gue mengerti, terus rencana lu kedepan apa?" kata Andreano pelan.

"Gue mau balik kekampung sayang, sudah setahun lebih, gue gak ketemu orang tua gue, gue sudah kangen banget sama beliau"

"terus kalau di kampung lu mau ngapain sayang?"

"nggak tau gue, gue akan kerja apa aja yang penting bisa memenuhi kebutuhan gue, dan gue akan berusaha berhenti dari ketergantungan obat, tapi gue gak akan berhenti untuk menyayangimu dan mencintaimu sayang" kataku sedikit pasrah.

"Duh so sweet, kata- kata lu bikin meleleh Vis" celutuk Lena yang sedari tadi cuma sebagai pendengar setia.

Aku dan Andreano tersenyum kecil,

"baiklah sayang, kalau itu maunya lu, gue ngikut aja, kayaknya yang lu bicarakan tadi ada baiknya juga, lu harus janji nungguin gue bebas ya!"

"pastinya sayang, dan gue akan sering- sering jenguk lu kesini" jawabku meyakinkannya, kalau aku memang sangat meyanganginya.

Setelah semua kurasa sudah cukup, aku berpamitan untuk balik pulang.

Aku memeluk Andreano sedikit lama,

"Gue akan selalu merindukanmu sayang" bisik andreano ketelingaku, aku hanya mengangguk, tak terasa air mataku meleleh di kedua pipiku, seakan tak rela dan terasa berat untuk berpisah meninggalkan Andreano.

"Sebenarnya tadi gue kagak paham apa sih lu bicarakan tadi ma Andreano di dalam" kata Lena setelah ada di dalam mobil,

"ada sesuatu yang belum gue ceritain ke lu Len, suatu saat pasti akan gue bongkar rahasia ini ke elu, yang penting sudah berjalan dengan lancar sesuai rencana gue"

"rencana? rencana apa lagi sih, jadi tambah bingung gue!" kata Lena mengernyitkan dahinya, aku hanya tersenyum menanggapinya.

"Sudah lu fokus nyetir aja dulu, mampir ke kost tunangan gue ya Len?" mumpung di Jakarta Timur nih, sekalian saja aku mampir sebentar, hanya sekedar pingin tahu bagaimana perkembangan usaha yang dijalankan tunanganku itu.

Jalanan Jakarta sangat padat merayap, berbagai jenis kendaraan dalam satu jalan, asap dan debu bercampur menjadi satu, menambah panasnya suasana Ibu Kota.

Lena sudah paham betul tentang jalan Jakarta, satu dua kali dalam seminggu melakukan perjalanan ke Jakarta untuk melakukan transaksi, termasuk jalan menuju ke kost Mujab, tunanganku.

Karna sudah beberapa kali

Lena aku ajak mampir ke kost tunanganku,

"kira-kira tunangan lu di kost atau di pasar Vis?"

"ya gak tau Len, kita coba aja ke kostnya dulu, kalau gak ada, kita susul ke lapaknya" lapak tunanganku ada di pasar induk Jakarta Timur, dekat dengan kostnya, info terkahir yang aku terima, sekarang tunanganku sudah mempunyai tiga lapak dan beberapa anak buah, itu juga berkat modal yang aku berikan dan aku membantu mengembangkannya, serta anak buah juga aku yang mencarikannya.

Tunanganku hanya sekedar meneruskan usaha yang telah aku kembangkan.

"Kita parkir disini aja Len"

kost tunanganku tidak bisa di masuki mobil, kami berjalan menyusuri gang-gang sempit, beberapa kali harus berhenti kalau ada sepeda motor lewat, atau pedagang kaki lima bersimpangan dengan kami, banyak anak-anak berlarian kesana kemari menambah sesaknya jalanan gang ini.

Beberapa kali pemuda yang nongkrong menggoda kami dengan celotehan-celotehan yang menurutku norak, banyak mata memandang kami seakan kami ini adalah artis yang sedang blusukan, mungkin karna penampilan kami yang sedikit ngejreng, ditambah wajah dan body kami yang aduhai, menambah pesona kami saat berjalan diantara orang disekitaran gang ini, selanjutnya kami memasuki lorong kost yang berwarna biru kusam, dengan tembok banyak coretan-coretan yang tidak jelas.

Kadang kami harus berjalan menunduk karna ada jemuran diatas kami.

"Gue sebel kalau di ajak kesini, kayak mau mencari harta Karun, banyak melewati aral rintangan yang gak jelas" gerutu Lena kesal.

" ya anggap aja ini kita sedang berburu harta Karun Len"

"harta Karun apaan??? harta karun ditempat ginian, yang ada mah kecoa sama tikus got yang gede dan nyeremin" jawab Lena ngedumel.

tepat di depan pintu dari triplek coklat yang terkelupas karna dimakan usia, dan kaca berdebu kami berhenti, kulihat ada sepatunya tunanganku diluar.

Tok tok tok, tok tok tok, cukup lama aku mengetok pintu, belum juga ada sahutan dari dalam.

Sengaja aku tak mengeluarkan suara, rencana mau buat kejutan untuk tunanganku biar dia senang dengan kedatangan ku.

"Ya sebentar," kudengar sahutan dari dalam.

Ceklek- ceklek pintu terbuka,

"Viska!!" Mujab tersentak kaget, matanya membulat besar saat melihatku, aku tersenyum manis menyapanya "hai a' apa kabar??"

"b baik Vis,"jawabnya agak sedikit gugup, aku melewati Mujab yang bertelanjang dadaa untuk masuk kedalam kost, tercium aroma wangi dari tubuhnya, dia masih berdiri mematung di dekat pintu.

"Siapa mas yang datang, temenmu ya" tiba-tiba ada suara perempuan dari dalam kamar mandi, tak lama keluar hanya memakai handuk yang membalut sebatas dadaa sampai paha, perempuan kisaran usia 20 tahun berbadan sedikit gemuk dan berambut ikal panjang lebih pendek dariku sedikit, aku memandanginya dengan pandangan geram.

"Iya saya temennya mbak, mbaknya siapa ya?" kataku mencoba menahan amarah yang mau meledak.

"Kenalin mbak namaku Riana, aku pacarnya mas Mujab" diulurkannya tangannya kepadaku, aku salami tangannya sambil memperkenalkan diriku "aku Viska Aulia mbak, aku satu kampung dengan mas Mujab, kebetulan tadi mampir kesini, Oya mbak Riana ngapain disini?"

"ya biasalah mbak orang pacaran, seperti yang mbak Viska lihat, aku sudah dua hari disini, kebetulan kerjaku libur, bahkan setiap libur aku nginap disini mbak"terangnya lebih lanjut, kulihat Mujab terduduk disamping pintu menutupi mukanya yang merah padam dengan kedua tangannya.

Aku mendelik ke arah Mujab, nafasku memburu, dadaku bergemuruh, ingin rasanya aku remuk kepala Mujab.

"Monyet, bangsaat lu!!!"

Plak plak Brrukk, Lena menampar keras perempuan itu dan mendorong hingga jatuh tersungkur menimpa rak pakaian yang ada dibelakangnya hingga rubuh, Riana mengerang kesakitan dan menangis saat mendapat serangan tak terduga yang begitu cepat dari Lena.

Lena tahu saat aku membutuhkannya, dan Mujab hanya bisa melihat pemandangan itu tanpa bisa melakukan apa- apa, dia hanya pasrah dengan apa yang akan kami lakukan nanti.

1
Inonk_ordinary
ohhh gini kisahnya,,kadang gw heran ada bapak² kere ,,jelek tapi tukang selingkuh ternyata ttiknya diungkap sama author..amajing
Kinan Rosa
duh mau ngerampok lu bang
Kinan Rosa
ya habis dah
Kinan Rosa
emang si kampret
Kinan Rosa
bagus kak
Kinan Rosa
kayaknya seru deh
Kinan Rosa
aku mampir kak
udah masuk faforit juga
demit bahagia
lanjutkan karya bagus ini
Roroazzahra
aku mau mampir tapi paforit dulu
Adam Algibrani
sangat bagus 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁
Adam Algibrani
weh jj
Achi
saya sudah mampir dan like..

semangat 💪💪💪 Thor
demit bahagia
Badungnya ganti mewekan
Emilia Vransiska
viska sekarang lebih sering nangis ya..
Badung ny viska di awal cerita kemana???
demit bahagia
trims dukungannya
Adam Algibrani
good
Adam Algibrani
🥰🥰🥰
Adam Algibrani
semangat kak
Adam Algibrani
lanjut
Adam Algibrani
mantap
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!