Wanita Kesayangan CEO

" Salahmu adalah kamu dan keluargamu menghinaku karena wajahku yang buruk karena itulah aku sangat dendam dengan kalian." Ucap Reno.

" Bukannya wajahmu memang sudah jelek kenapa mesti balas dendam?" Tanya Valen sambil menghapus air matanya dengan kasar.

Plak

Plak

Reno menampar pipi kanan dan kiri Valen hingga ke dua sudut bibirnya mengeluarkan darah segar kemudian Reno menarik tangan Valen agar duduk di ranjang setelah itu Reno mencapit dagu Valen agar menatap dirinya.

" Dengar ya, sekali lagi aku mendengar kamu menghinaku, memakiku maka aku tidak segan - segan merobek mulutmu." Ancam Reno.

Bruk

Jleb

" Akhhhhhhhh.... Sakit..." Teriak Valen ketika tombak sakti milik Reno masuk ke bagian privasinya.

Setelah selesai berbicara Reno mendorong tubuh Valen hingga tubuhnya terlentang kemudian menaiki tubuh Valen dan tanpa pemanasan terlebih dahulu Reno menancapkan tombak saktinya membuat Valen berteriak kesakitan.

Tanpa punya rasa empati Reno menggoyangkan pinggulnya tanpa memperdulikan teriakan kesakitan, jika Valen memaki Reno maka Reno tanpa segan menampar Valen membuat Valen menutup mulutnya menahan rasa sakit dan perih di bagian privasinya dalam waktu bersamaan.

Hampir satu jam dengan berbagai posisi Reno lakukan dan akhirnya tombak saktinya memuntahkan laharnya dan masuk ke dalam rahim Valen.

" Ingat kata - kataku jika kamu hamil jangan sekali - kali mencoba menggugurkannya karena jika itu terjadi aku tidak akan segan - segan menyiksamu secara perlahan." Ancam Reno.

Setelah selesai berbicara Reno menarik tombak saktinya dari goa yang terdalam milik Valen kemudian turun dari ranjang dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.

' Si*l kenapa aku yang selalu si*l, gara - gara Katarina nasibku seperti ini. Bagaimana kabar mommy apakah masih hidup atau sudah ma*i? Sebenarnya aku tidak tega meninggalkan mommy tapi uang dan perhiasanku akan habis untuk mengobati mommy." Ucap Valen dalam hati.

Hingga tidak berapa lama Reno keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah lemari pakaian dan tanpa punya rasa malu sedikitpun Reno menarik lilitan handuk dan membuangnya secara asal hingga menampilkan tubuh polosnya dengan cuek Reno memakai pakaian tanpa memperdulikan Valen.

Valen membungkus tubuh polosnya dengan menggunakan selimut kemudian berjalan ke arah kamar mandi sambil menahan rasa perih di bagian privasinya tanpa memperdulikan keberadaan Reno.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Seminggu Kemudian

Tidak terasa waktu berlalu dengan cepatnya, Valen menahan rasa sakit, marah dan dendam terhadap Reno karena dijadikan sebagai penghangat ranjangnya sedangkan Ririn kini luka bekas sayatan pisau dekat pipinya kini sudah memudar walau masih terlihat.

Ririn yang tidak bisa memasak setiap hari makan di rumah makan hingga suatu ketika Ririn bertemu dengan salah satu pelayan yang sedang ribut dengan suaminya di depan rumah makan membuat Ririn mendekati mereka berdua.

" Ada apa? Kenapa kalian bertengkar?" Tanya Ririn.

" Nyonya besar." Panggil mereka berdua serempak.

Istrinya berkerja sebagai pelayan sedangkan suaminya berkerja sebagai bodyguard tuan Albert, mereka bertiga sebenarnya sahabat karib waktu mereka sekolah dari SMP hingga SMA di sekolah yang sama hanya saja Ririn yang mengalami keberuntungan menikah dengan bosnya sekaligus laki - laki yang dicintainya dalam diam waktu dirinya berkerja sebagai sekretaris. Setelah menikah Ririn mengajak ke dua temannya untuk berkerja di mansion dengan gaji yang lebih tinggi dari gaji penghuni mansion.

" Kenapa kalian bertengkar?" Tanya Ririn mengulangi perkataannya.

" Nyonya aku sangat lapar bolehkan kita makan dulu nanti aku akan cerita." Ucap pelayan tersebut.

" Baiklah, tapi panggil aku Ririn karena aku dan suamiku sudah bercerai." Ucap Ririn.

" Baiklah." Jawab mereka berdua serempak.

Mereka bertiga masuk ke dalam ke dalam rumah makan kemudian mereka mencari tempat yang kosong hingga Ririn melihat di sebelah pojok mejanya kosong. Ririn menunjuk ke arah meja dan merekapun berjalan ke arah meja yang di tunjuk oleh Ririn, Ririn melambaikan tangannya ke arah pelayan dan pelayan itupun berjalan ke arah mereka bertiga.

" Kalian mau pesan apa?" Tanya Ririn.

" Kamu yang bayar ya." Bisik pelayan

" Tenang saja." Jawab Ririn sambil tersenyum devil tanpa sepengetahuan mereka berdua.

" Terserah kamu saja." Jawab pelayan tersebut sekaligus sahabatnya.

" Kalau kamu?" Tanya Ririn pada bodyguard sekaligus sahabatnya.

" Sama terserah saja." Jawab bodyguard tersebut.

" Baiklah." Jawab Ririn singkat.

Ririn memesan 3 porsi yang sama begitu pula dengan 3 minuman yang sama pula dan pelayan itupun mencatat pesanan Ririn setelah selesai pelayan itupun menyebutkan kembali pesanan Ririn setelah ok barulah pelayan itu pergi meninggalkan mereka bertiga.

" Sambil menunggu boleh aku tahu apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Ririn mengulangi perkataanya kembali.

" Biasanya pas waktunya gajian kamu yang membagi - bagikan gaji ke semua penghuni mansion tapi semenjak dirimu pergi nona Katarina di beri kepercayaan untuk memegang keuangan. Tuan Albert memberikan kepercayaan penuh pada nona Katarina untuk mengurus semuanya dan salah satunya adalah mengurus semua gaji penghuni mansion dan juga berhak mengurangi dan menambah gaji penghuni mansion." Ucap pelayan tersebut.

" Kemarin semua penghuni mansion mendapatkan gaji termasuk kami namun di saat kami menerima gaji ternyata gaji kami kurang membuat kami protes." Sambung bodyguard tersebut.

" Lalu apa jawabannya?" Tanya Ririn.

" Kata nona Katarina gaji kami sangat besar dan tidak sama seperti gaji pelayan dan bodyguard yang berada di mansion padahal masa kerja kami juga sama seperti pelayan dan bodyguard yang masuk bersamaan." Ucap pelayan.

" Lalu kenapa kalian berdua ribut? Seharusnya ribut ke anak sia*an itu yang telah berani memotong gaji kalian." Ucap Ririn berusaha memanasi mereka berdua.

" Awalnya kami protes tapi nona Katarina memberikan dua pilihan tetap berkerja dengan gaji segitu atau keluar dari mansion." Ucap pelayan.

" Lalu?" Tanya Ririn penasaran.

" Kami terpaksa menerimanya dari pada kami di pecat." Ucap bodyguard tersebut.

" Aku memberikan usul ke suamiku untuk merusak rem mobil milik tuan Albert dan nona Katarina agar semua kekayaan milik tuan Albert menjadi milik kami tapi suamiku tidak bersedia dan aku dimarahi, karena itulah kami bertengkar." Ucap pelayan itu menjelaskan ke Ririn.

" Kenapa tidak setuju?" Tanya Ririn.

" Di mansion di pasang cctv kalau aku merusak mobil mereka berdua yang ada penjaga cctv akan menangkap kami." Jawab bodyguard tersebut yang terpaksa menerima keputusan secara sepihak.

Mereka berdua harus menahan amarahnya pada Katarina dan membuat mereka mengadu ke tuan Albert namun lagi - lagi mereka hanya bisa menahan amarahnya karena tuan Albert sudah memberikan kepercayaan ke Katarina.

Waktu pertama kali mereka berkerja mereka mendapatkan gaji lima belas juta tapi semenjak Katarina yang diberikan kepercayaan oleh tuan Albert untuk memegang keuangan berubah menjadi delapan juta sama seperti pelayan dan bodyguard yang berkerja di tahun yang sama.

" Bagaimana kalau kita berkerja sama?" Tanya Katarina ke mereka berdua.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Apakah mereka berdua setuju? Jika setuju apakah usaha mereka berhasil untuk mencelakai tuan Robert dan Katarina? Tunggu di bab selanjutnya, terima kasih banyak buat para pembaca.

🌹

Terima kasih sudah mampir di ceritaku.

Oh iya, ini ada karya teman ku di jamin pasti ok punya.... bisa mampir dan nikmati untuk para pembaca novel setiaku dengan judul :