NovelToon NovelToon
Terpaksa Menerima Perjodohan

Terpaksa Menerima Perjodohan

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Perjodohan / Nikahmuda / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:5.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: naja

Tiara lestari, seorang gadis desa yang baru merantau ke kota terpaksa menerima perjodohan menggantikan Shasa; sepupunya hanya karena kekonyolan Shasa yang tidak ingin di jodohkan dengan laki-laki yang di rumorkan mempunyai paras buruk dan sakit sakitan.

Satu minggu berada di kota situasi Tiara mulai sulit, bersekolah di SMA elit bersaing dengan murid berprestasi, dia harus bisa menggeser posisi Trisakti sekolah demi mendapatkan beasiswa ke jenjang sarjana.

Situasi makin rumit, tiga orang yang harus ia kalahkan; Jonathan ternyata seorang ketua Osis yang selalu bersikap baik padanya, Shasa; wakil ketua Osis sang sepupu yang selalu membencinya. Dan yang terakhir, Kenzo; si brandal sekolah orang itu tidak lain tunangannya sendiri yang indentitas aslinya tidak di ketahui murid yang lain, bahkan pertunangan merekapun sama sama di rahasiakan.

Akan seperti apa jadinya jika Shasa mengetahui kalau lelaki yang di jodohkan dengan Tiara sebenarnya adalah teman sekolahnya yang ia sukai?
Bisakah Tiara mendapatkan beasiswa tanpa mempengaruhi perjodohannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa kau baik-baik saja?

"Ken, tunggu! Bagaimana dengan barang-barang ku?"

Tiara memperlambat langkahnya, menarik kemeja Kenzo sebelum lelaki itu masuk ke dalam mobil. Dia bisa lebih tenang karena Kenzo membawa dia keluar dari rumah sang paman, tapi bagaimana dengan barang-barang nya?

Tadi dia terus mengikuti ajakan Kenzo sampai tidak sadar dengan barang-barang nya sendiri.

"Kalau memang ada yang penting yang harus di bawa, besok saja, orang rumah akan membawanya. Ayo masuk!" jawab Kenzo. Dia langsung masuk mobil sambil mengajak Tiara agar dia bergegas masuk bersama.

Hari yang Kenzo jalani akhir akhir ini rasanya banyak yang tidak terduga, banyak hal yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya kini dia lakukan dan dia jalankan, kehidupan nya berubah total setelah kehadiran Tiara, terkadang dia sendiri tidak sadar dengan apa yang di lakukan nya.

Kenzo langsung menyandarkan tubuhnya di kursi mobil.

Perasaannya mulai tidak enak, seluruh aliran darah di dalam tubuhnya terasa semakin dingin. Di tambah lagi pakaian yang di kenakan nya hanya berlapiskan sehelai kemeja sampai badannya bisa merasakan udara dingin yang menyelusup kedalam rongga rongga tubuhnya.

"Sial, kenapa udara malam ini dingin sekali."

"Pak Tono, jangan nyalakan AC." pinta Kenzo. Suhu dingin malam hari saja bagai ancaman bagi tubuhnya, kalau terus seperti ini lama-lama dia tidak akan kuat.

"Kau tidak apa-apa, Ken?" Tiara mulai bertanya, ada yang aneh dengan tingkah Kenzo, lelaki itu seperti menggigil kedinginan, wajahnya saja sampai mulai memucat.

"Tidak apa-apa."

Kenzo menjawab singkat, enggan banyak bicara. Ini tentang keadaan tubuhnya, Tiara tidak perlu mengetahuinya.

Kenzo langsung memegang pundak sang sopir memberi isyarat agar secepat mungkin melajukan mobilnya.

Rasanya dia ingin segera beristirahat dan membaringkan tubuhnya.

"Baik, den."

...*...

Tidak membutuhkan waktu lama, mobil yang di kendarai Pak Tono sudah sampai di depan rumah.

"Aisst, kenapa harus kambuh di saat seperti ini?"

Kenzo keluar dari mobil. Ingin rasanya segera masuk rumah. Udara di luar benar benar melumpuhkan tubuhnya, dia

sudah tidak kuat menahan rasa dingin, bahkan tubuhnya sudah sangat menggigil.

Dia tidak bisa mengendalikan diri apalagi mempedulikan sekitarnya. Dia hanya ingin bergegas masuk, dia langsung berjalan cepat tanpa mempedulikan Tiara dan meninggalkannya.

"Kenzo kenapa?"

Tiara sampai heran. Dia yakin pasti terjadi sesuatu padanya.

"Non, Tiara. Mari masuk Non."

Pak Tono langsung membukakan pintu mobil untuk Tiara. Sudah sadar kalau Tuan muda nya pasti sedang menahan rasa sakit sampai melupakan tunangannya, maka dia yang harus menuntun Tiara masuk ke dalam rumah.

"Pak Tono, Kenzo kenapa ya?"

Tiara langsung bertanya, perlahan turun mengikuti pak Tono di depannya.

"Penyakit Den Kenzo sepertinya kambuh, Non." jawab Pak Tono. Dia sudah cukup lama bekerja di sana, jadi sudah tahu gelagat sang tuan muda jika sedang menah sakit karena penyakit yang di deritanya.

"Sakit? jadi pembicaraan tadi dengan paman bukan hanya sebuah gertakan saja."

Tiara sampai kaget, jadi Kenzo si brandal sekolah memang punya sisi lemah yang tidak di ketahui banyak orang.

Sementara itu, Kenzo berjalan cepat memasuki rumah, Ze dan Kenan yang sedari tadi menunggunya masih duduk di ruang keluarga di bawah tangga.

"Ken, Tiara mana?"

Ze langsung bertanya, kaget karena tidak melihat keberadaan Tiara dan lebih kaget lagi saat sadar melihat keadaan putranya yang terlihat kedinginan.

"Astaga Ken?"

Kenan dan Ze langsung berdiri menghampiri Kenan bersama-sama.

Sudah satu bulan terakhir ini mereka tidak melihat keadaan Kenzo yang kesakitan karena penyakitnya. Dan malam ini tiba-tiba kambuh, mereka sampai syok takut terjadi apa-apa dengan putranya.

"Aku tidak separah yang kalian kira, ini masih bisa di tahan. Aku hanya perlu istirahat saja."

Kenzo langsung meredam kekhawatiran kedua orang tuanya.

Penyakitnya memang kambuh, tapi dia masih baik-baik saja karena tidak terlalu parah seperti dulu.

"Ayo, mommy antar ke kamar, sayang."

Ze langsung memapah Kenzo, ingin membantu tapi Kenzo menolaknya.

"Aku bisa sendiri, Mom. Mommy bantu Tiara saja. Dia masih di luar."

Kenzo bukan bermaksud menolak perhatian sang Mommy, dia memang baik-baik saja, hanya perlu istirahat dan menghangatkan tubuhnya saja.

Dia ingin sang Mommy membantu Tiara. Gadis itu pasti kebingungan karena dia meninggalkan nya.

"Tapi, Ken?"

"Kenzo biar aku yang urus, kamu bantu Tiara. Dia pasti malah kebingungan jika kita mengabaikannya."

Kenan menimpali, dia langsung merangkul pundak Kenzo membantu memapah nya.

Kenzo yang membawa Tiara ke sana, tidak mungkin mereka malah mengabaikannya.

"Iya, istirahat lah. Nanti mommy menyusul."

Ze mengalah, dia memang harus membantu Tiara dulu, dan setelah itu dia akan menghampiri Kenzo untuk memastikan keadaannya.

Kenzo sudah pergi menuju kamarnya,

sedangkan Tiara baru masuk rumah di temani salah satu pelayan rumah.

"Mom, Ken kenapa, Mom?"

Tiara ikut khawatir, dia langsung menghampiri Ze untuk memastikan keadaan Kenzo.

"Dia sudah istirahat di kamar. Ayo ikut mommy, kamu harus membersihkan badan dulu, setelah itu kita lihat keadaannya."

Mereka menaiki tangga. Ze akan membawa Tiara menuju kamar, dimana kamar itu akan menjadi kamarnya sekarang.

...*...

Di dalam kamar, Kenzo sudah berbaring di tempat tidurnya, seluruh badannya sudah terbalut selimut tebal dengan sempurna dari ujung kepala sampai ujung kaki tidak ada yang terlihat sama sekali.

Badannya begitu menggigil, dia butuh kehangatan sampai rasanya selimut saja tidak bisa menghangatkan tubuhnya.

"Apa Daddy harus menyalakan penghangat ruangan nya, Ken?"

Kenan mulai bertanya. Dia sampai tidak tega melihat keadaan putranya.

Penyakit yang dia derita terlihat begitu menyiksanya. Tapi dia tidak mampu meringankan rasa sakitnya.

"Iya."

Kenzo menjawab lirih,

Suaranya sampai tidak terdengar jelas terhalang selimut tebal yang menggulung seluruh tubuhnya.

Kenan langsung menyalakan penghangat ruangan, bergegas duduk di tepi tempat tidur menemani putranya sampai dia baik-baik saja.

"Jika saja kamu menuruti kemauan Daddy untuk berobat ke luar negeri kamu pasti sudah sembuh kamu tidak akan terus seperti ini, Ken."

Tangan Kenan langsung bergerak menyentuh kaki Kenzo. Mengelus-elus nya pelan agar rasa dingin yang di rasakan Kenzo tidak terlalu menyakiti nya.

"Penyakit ku tidak separah itu sampai harus berobat ke luar negeri, Dad.

Daddy lihat saja, sekarang sudah tidak terlalu parah. Gejalanya pun tidak terlalu lama."

Kenzo menjawab dengan begitu enteng, dia langsung membuka selimut sampai bagian dadanya.

Kehangatan di dalam kamarnya mulai membantu menghangatkan tubuhnya.

Sampai rasanya dia lebih baik sekarang.

"Tetap saja, Daddy khawatir, Ken. Apalagi mommy mu. Jika kau sakiti, dia akan lebih sakti."

Timpal Kenan lagi.

Dari tatapan matanya saja terlihat jelas kalau dia mengkhawatirkan putranya.

"Daddy, aku tidak selemah itu."

Kenzo langsung menyangkal, dia tidak selemah seperti yang Daddy nya pikiran.

"Daddy hanya tidak mau kamu sampai di remehkan oleh saingan mu. Jika kamu terus seperti ini, Ken."

Kenan mulai bicara serius. Inilah ketakutan nya sejak awal.

Kenzo sekarang sudah dewasa, dia sudah harus ikut terjun di dunia bisnis sedari dini bersamanya. Tapi jika keadaannya Kenzo terus sakit-sakitan seperti ini, lawannya akan sangat mudah menjatuhkan nya. Para pemenang saham akan meragukan kewibawaannya.

"Walau keadaan ku seperti ini aku pasti bisa, Dad."

Kenzo menimpali, inilah yang selalu Daddy nya bahas, dia sampai tahu apa yang Daddy nya pikiran sekarang. Tapi dia akan terus membuktikan kalau dirinya bisa.

"Dunia bisnis lebih kejam dari bayangan mu, Ken."

Kenan kembali bersuara, ingin panjang lebar tapi Kenzo keburu memotong perkataanya.

"Iya, dan aku butuh rekan yang bisa membantu dan dapat di percaya. Itu kan yang ingin Daddy katakan."

Ucap Kenzo berusaha menebak apa yang Daddy nya pikirkan.

"Iya."

Kenan menjawab. Putranya memang cukup pintar untuk memahami apa yang di pikirkan nya.

Bahkan sedang sakit pun, kepercayaan dirinya tidak menurun.

"Aku tahu rekan yang Daddy maksud adalah pasangan hidup yang seperti Sahsa, pintar, cantik, gadis kota yang lebih banyak berpengalaman dan pengetahuan. Pasti Daddy berpikir wanita seperti itu tidak akan mengecewakan. Bukankah begitu?"

Kenzo kembali bicara, lagi-lagi dia menebak isi pikiran Daddy nya.

Kenan sampai tidak bisa berkata-kata, perkataan Kenzo benar adanya. Tapi dia tidak mungkin berkata kalau dia meragukan Taira.

"Daddy tidak perlu kecewa karena aku malah memilih Tiara.

Walau dia gadis desa, kepintarannya tidak bisa di remehkan, Dad.

Lihat saja, lambat laun Daddy pasti akan mengakuinya."

Kenzo langsung menyangkal pikiran sang Daddy. Dia berusaha menjelaskan kalau Tiara tidak serendah bayangan Daddy nya.

Kenzo sampai tersenyum kecil. Wajah Tiara langsung terbayang jelas di wajah nya. Gadis yang menjadi tunangannya itu memang paket komplit.

Cupu, cek.

Cengeng, cek.

Menyediakan, cek.

Menderita, cek.

Pemberani, cek.

Mudah marah, cek.

Keras kepala, cek.

Tidak mudah mengalah, cek.

Pintar, cek.

Rasanya semua sifat ada pada diri Tiara.

Mungkin hanya satu yang belum Kenzo akui dari Tiara yaitu kecantikan nya.

Mata Kenzo belum terbuka lebar sampai belum menyadari kalau tunangannya memiliki paras yang cantik.

"Sepertinya kau yakin sekali."

Kenan menimpali, dia sampai penasaran seperti apa sosok Tiara di mata putranya.

"Karena aku lihat dia punya kemampuan, Dad."

1
Susanti Susanti
Luar biasa
Yuliawati Dewi Arfah
sang pewaris ko nggak ada yah
Heny Susanti
Luar biasa
Nuri pandu Satriaji
sang pewaris saya cari g ada.
Qaisaa Nazarudin
Noh kan sia2 aja kamu kabur,Greget aku sama Azura 🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Dasar Azzura,Benar kata Nathan org kalo baru jadia suka nempel,Eh dia malah kabur,hadeehh..🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Aku juga heran dengan sikap BODOH nya Tiara..🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Beruntung banget karna bukan Tiara yg menjadi korban Arsan..🤲🤲
Qaisaa Nazarudin
Mampos kau Shasa,Itu lah bedanya kau dgn Tiara,Tiara melakukan dgn pasangan halalnya,Sedangkan kau,,,👏👏👏👏👎👎👎😏😏😏
Qaisaa Nazarudin
Noh si jalang Shasa lg mencari kamu,utk memuaskan nya.. wkwkwkwk emang cocok kalian..
Qaisaa Nazarudin
Kasih mereka yg kinum minuman itu,Kalo mereka gak mau berarti mereka tau itu minuman Apa??!!👏👏👍👍
Qaisaa Nazarudin
Gimana dia bisa jadi guru BK sih?? Jangan bilang jih guru juga nerima sogokan,Dasar guru otak nyicil..😡😡🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Kenzo jangan lepasin mereka,Ambil tindakan yg sewajar,jangan biarkan pelaku2 nya terlepas..
Qaisaa Nazarudin
Duuhh kasian Azzura harus meliat dan mendengar semua itu..Sabar Zura..
Qaisaa Nazarudin
Ya Ken..mending jujur aja ke Azzura,Dia juga udah menolong kalian..
Qaisaa Nazarudin
Aduuhh Ken g usah ke toilet lah,Langsung pulang aja napa..🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Terus Azzura itu siapa?
Qaisaa Nazarudin
Aku kalo punya paman dan bibinkek mereka,Jangan kan berharap bermimpi pun tdk akan mau lagi,Sudah lama aku yg membuang mereka,gak akan rugi apa-apa kalo gak ada sodara dan keluarga kek mereka itu,Ogeb aja tiara masih mikirin mereka..Ckk🙄🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Untung aja Kenzo memperlakukan dan menerima Tiara dgn baik..
Qaisaa Nazarudin
Kamu sendiri yg menolak perjodohan itu,kenapa harus nyalahin orang lain, Di sini seakan kamu yg tersakiti wkwkwkwk..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!