Di suatu kampung yang masih asri disana jauh dari hiruk pikuk nya keramaian.
Di sana sangat Damai tidak ada yang namanya keberisikan yang di timbulkan oleh kendaraan dan lainnya
Namun kedamaian itu hilang tergantikan oleh teror mengerikan suasana Damai itu hilang bak terlelan alam.. Akan kan orang-orang yang ada di sana bertahan untuk melewati teror itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-4. Keributan karna adanya Teror
Malam terasa begitu susah berlalu bagi warga Kampung Legok, mereka terus mendengar suara-suara yang mengerikan di luar sana. Bahkan sekarang terdengar suara An**ng yang sling bersahutan, sungguh hal itu membuat warga Kampung Legok semakin merasa ketakutan.
Suara-suara mengerikan itu terus berlanjut, baru setelah memasuki waktu Subuh suara-suara mengerikan itu terhenti. Warga Kampung Legok menghela napas lega setidaknya mereka bisa tertidur walaupun hanya sebentar saja, karna setiap pagi warga Kampung Legok akan bergegas pergi bekerja di ladang yang mereka garap
.
.
.
"Aargghhhh"
Tiba-tiba terdengar suara jeritan seorang warga, dan jeritan itu sukses membangunkan warga yang baru saja akan tertidur. Semua warga bergegas menghampiri asal suara jeritan itu, mereka ingin tau apa yang terjadi kenapa ada orang yang menjerit pagi-pagi sekali.
"Aya naon ceunah, naha make kudu ngajeurit?".(Ada apa sih, kenapa harus pake menjerit?) Ujar salah satu warga, dan dia pun ikut bergegas seperti warga lain nya.
Namun alangkah terkejutnya mereka dengan apa yang mereka lihat, ini bukan suatu hal yang mereka harapkan. Mereka benar-benar merasa syok dengan apa yang mereka lihat bahkan dia antara mereka ada yang ikut menjerit ada juga yang melangkah mundur, adapun yang terkulai lemas.
" Astaghfirullah "Ujar Abah Kohar
Abah Kohar pun sama terkejut nya seperti warga lain nya, sungguh apa yang dia lihat membuat nya tak percaya. Jelas di depan mata mereka ada seekor Kerbau yang sudah ma-ti dalam keadaan yang tidak wajar, Kerbau itu ma-ti dengan anggota tubuhnya sudah tak utuh. Jantung Kerbau itu seperti di gerogoti sesuatu hal itu sukses membuat mereka kaget bulan main.
" Abah, kumaha mun geus kieu?"(Abah, gimana kalo sudah begini?) "Ujar Mang Ujang bertanya kepada Abah.
" Duka atuh Mang Ujang, Abah geu bingung kudu kumaha".(Gak tau Mang Ujang, Abah juga bingung harus gimana) Ujar Abah menjawab Mang Ujang, sungguh abah juga tidak tau dia harus berbuat apa.
Kini Kampung mereka benar-benar mendapatkan Teror, dan ketenangan mereka akan Hilang. Abah tak menyangka bahwa hal ini akan terjadi dan benar adanya tentang apa yang di bicarakan oleh Orang tua Abah Kohar sekarang abah Kohar bingung harus berbuat apa, karna Mahluk penghuni hutan itu benar-benar telah marah dan mereka memperlihatkan rasa marah mereka.
"Cilaka geus kieu mah euy, ayeuna kahirupan urang moal tenang".(Celaka kalo sudah begini, sekarang kehidupan kita gak bakal tenang) Ujar Mang Shukri.
" Nyaan Mang, ayeuna urang bakal di udag-udag ku Teror ayeuna geus dumuk ka tempo ku urang buktina".(Benar Mang, sekarang kita bakal di kejar-kejar oleh Teror sekarang sudah jelas terlihat buktinya oleh kita) Ujar salahsatu warga menimpali ucapan amang Shukri.
Abah Kohar terlihat merenung sambil mendengar kan pembicaraan para warga yang terus mengeluhkan rasa takut mereka. Ini baru sekali mereka kena Teros itu, Abah tak bisa menayangkan jika Teror itu terus ada karna Abah yakin selalu pembangunan itu di jalankan maka Teror itupun akan selalu ada.
Keributan itu terus berlanjut karna di setiap rumah yang memiliki Hewan ternak pasti Hewan ternak mereka ma-ti dengan cara yang sama. Meski warga Kampung Legok merasa syok tapi mereka cepat tersadar dan mereka saling menolong bahu membahu membantu satu sama lain.
Kehidupan warga Kampung Legok memang penuh kedamaian, tidak ada istilah kata perbedaan buat mereka mau itu orang kaya atau orang miskin satupun tak ada yang sombong, mereka selalu saling membantu, saling menolong dan tak ada yang saling merendahkan. Maka dari itu warga Kampung Legok terlihat sangan rukun dan selalu kompak.
Bersambung.
dasar Lurah gebleg/Hammer/
manehna ngadat imahna aya nu ngacak², tapi manehna teu sadar, manehna nage gs ngacak² leuweung tempang cicing sagala makhluk..
kop tah ririwa, demit leuweung, jurig jarian coba pangnakolkn Pak Lurah. kira² teu bisaeun hudang weh menang saminggu mah/Hammer/
masa sesama setan takut/Tongue/
coba salah sahiji nu jadi tumbal teh jalma diluhurna atuh, ulah nu kuli wae. asa sedih nujadi anak pamajikan na..