⚠️ Warning, Area 21+ (Bocil Harap Mlipir) 🚫
Dunia Faraz seketika berhenti saat mengetahui wanita yang baru Ia nikahi menghilang di malam pertamanya, Rasa sedih, Khawatir, Curiga bercampur menjadi satu.
Bagaimana tidak, Malam pertama yang seharusnya menjadi malam yang paling indah bagi sepasang pengantin malah berubah menjadi mimpi buruk baginya.
Lalu bagaimana setelah perceraiannya, Akan kah Faraz menemukan cinta sejatinya?
Ikuti terus kisah "Perjalanan Cinta Sang Duda" yang Bucinnya sampai emak-emak sakit kepala 🤣
Author : Noor Hidayati 👈
FB : I'tsmenoor
IG : @_itsmenoor
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melihat Mantan
Faraz teringat pada Ibu nya, Ia pun meraba-raba saku celananya mencari ponsel nya, namun Ia tak menemukan nya,
Faraz berjalan menuju kamar Alia, namun pintunya di kunci dari dalam.
Faraz menggedor-gedor pintu kamar Alia.
"Eee... Siapa tadi nama gadis ini?" batin Faraz sembari mengingat-ingat perkataan Bu Fareeda.
"Aa... Aku tak bisa mengingatnya," ucap Faraz kesal sendiri.
"Hey... buka pintunya." teriak Faraz.
"Pergilah jangan pernah muncul di depan ku." ucap Alia dari dalam kamarnya.
"Aku akan pergi tapi kembalikan barang-barang ku,"
Alia melihat barang-barang Faraz di sisi tempat tidurnya.
"Baiklah silahkan saja kau ambil semua barang-barang ku, tapi kembalikan ponsel ku," ucap Faraz.
Alia masih diam tak bergerak.
"Kumohon kembalikan ponsel ku, Aku ingin menghubungi Ibu ku, Ibu ku sedang sakit dan sekarang Ibu ku pasti sedang mengkhawatirkan ku," ujar Faraz memelas.
Alia yg mendengar langsung mengusap Air matanya dan mencari-cari ponsel Faraz,
Alia melihat jaket Faraz yang tergeletak di tempat tidur, dan meraba-raba semua saku jaketnya, Ia pun menemukan ponselnya di sana.
Alia membuka pintu dan memberikan padanya.
Faraz mengambil ponsel dan jaketnya, ia merasa bersalah melihat Alia yang terlihat sedih.
"Aa.... Akuuuu..." Alia langsung menutup pintunya tanpa mau mendengar Faraz menyelesaikan ucapannya.
Faraz pun berjalan meninggalkan kamar Alia dengan perasaan sedikit bersalah.
Langkah Faraz terhenti saat Alia kembali membuka pintu kamarnya.
Faraz menengok kebelakang,
Tanpa mengatakan apa pun Alia melempar rangsel milik Faraz lalu menutup kembali pintu kamarnya.
"Hey tadi Aku hanya iseng saja, Aku tidak bermaksud apapun, Aku tidak tau jika Ibu mu akan semarah itu pada mu," teriak Faraz dari luar kamar Alia.
Alia tidak memperdulikan ucapan nya.
Faraz mulai melangkah keluar dengan terus melihat pintu kamar Alia yang tertutup rapat.
Alia bangun dari duduknya dan berjalan ke arah jendela kamarnya,
Alia melihat Faraz melangkah keluar dari pelataran rumahnya,
Faraz menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
Alia segera bersembunyi dan menutup tirai kamarnya.
Faraz yang tidak sempat melihat Alia, Kembali melangkahkan kakinya dan menghentikan taksi yang lewat cukup lama setelah Faraz menunggu nya.
Sepanjang jalan Faraz kembali merasa resah memikirkan bagaimana jika ia nanti sampai rumah dan bertemu dengan Kavita.
Faraz benar-benar tidak tau bagaimana perasaannya nanti jika ia bertemu kembali dengan Kavita setelah tiga thun berpisah.
Di hati kecilnya ia benar-benar merasa belum siap bertemu dengan nya karena perasaan itu masih mengendap di dasar hati nya yang paling dalam.
Lamunan Faraz buyar saat supir menghentikan mobilnya.
"Apa Anda tidak bisa membawa mobil dengan benar?" tanya Faraz kesal.
"Maaf Tuan tapi kita sudah sampai."
"Apa!" Faraz melihat keluar dan ternyata sudah ada di depan rumahnya.
Faraz terdiam, jantungnya berdegup dengan begitu kencang.
"Kenapa terdiam Tuan, tadi Tuan bilang Tuan adalah putra dari Shehzad Shaikh, tapi setelah sampai rumahnya kenapa Tuan terdiam, Apa Tuan ingin menipu dengan mengaku-ngaku Putra dari Tuan Shehzad?"
"Apa Anda tidak pernah menonton TV sampai Anda tidak bisa mengenali Putra dari Shehzad Shaikh?" tanya Faraz kesal.
"Saya hanya mengetahui Tuan Shehzad dan Nyonya Zeenat, karna putranya sejak sekolah sudah tinggal di Luar Negeri, dan wajah Anda berbeda dengan Putra Tuan Shehzad pada saat menikah siaran langsung," jelas supir taksi.
"Iya itu Aku, Putra yang Anda bicarakan itu," ucap Faraz kesal, lalu turun dari mobil.
Supir pun ikut turun karena Faraz belum membayar ongkos taksinya.
"Tuan.. Tuan..." Supir taksi menghentikan Faraz.
"Apa lagi?" tanya Faraz kesal.
"Tuan Belum membayar ongkos taksinya," pinta supir.
"Ya Aku tau," Faraz meraba-raba saku celananya tapi tidak menemukan dompetnya.
"Dimana dompet ku?" ucap Faraz mencari-cari di dalam rangsel nya.
"Apa dompet ku tertinggal di restoran, atau di rumah gadis cupu itu," batin Faraz sambil terus mengingat-ingat.
"Anda sebenarnya benar-benar Putra Tuan Shehzad Shaikh atau bukan, kenapa untuk bayar taksi saja Anda tidak memiliki uang?"
"Anda iniiiii.... Eeeeggghhh..." Faraz begitu geram dengan supir taksi.
Mang Dayat yang melihat kedatangan Faraz keluar menghampiri Faraz.
"Tuan Muda... Akhirnya Anda sampai juga, Nyonya sudah menunggu Anda sejak kemarin,"ucap Mang Dayat.
"Ya Aku tau, sekarang berikan Aku uang." Faraz menadahkan tangannya.
"Uang...?" Mang Dayat bingung.
"Iya uang.. dompet ku hilang jadi berikan uang Mang Dayat pada supir taksi ini," ucap Faraz.
"Baiklah Tuan," Mang Dayat pun membayar ongkos taksi nya.
"Apa sekarang Anda percaya jika Aku Putra dari Shehzad Shaikh?" tanya Faraz dengan sombong.
"Iya Tuan... Maafkan Aku," ucap supir membungkuk kan badannya.
"Ya baiklah," ucap Faraz.
Taksi pun meninggalkan rumah Faraz.
"Angkat tas ku ke dalam," ucap Faraz pada Mang Dayat.
Langkah kaki Faraz terhenti dengan nafas yang berdebar, ia memberanikan diri menoleh ke rumah Kavita.
Faraz kembali memutar tubuhnya ketika tidak melihat siapapun di rumah itu, ia pun menutup gerbangnya, Hati nya kembali berdebar dengan kencang saat melihat Kavita keluar dari rumahnya.
"Kavita.." lirih Faraz dan kembali melangkah keluar gerbang.
Namun lagi-lagi Faraz harus menghentikan langkahnya ketika melihat Dev berjalan di belakang kavita.
Faraz kembali merasakan kesedihannya saat melihat Dev mengecup kening Kavita.
°°°
Bersambung....