"Sudah ku katakan namaku Sarah bukan sarang! " seru Sarah pada polisi yang membawanya itu.
Meski belum fasih bahasa korea, tapi dia mengucapkan dengan jelas apa yang dia katakan.
Dia masih saja harus menjelaskan pembetulan ejaan namanya pada mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shikacikiri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7........iya, masih thriller
Sarah berjalan ke tumpukan perabot kotor itu, matanya dengan jeli melihat ke segala arah, tapi tak menemukan hal aneh.
"Tadi siapa namanya? Sarang? " bisik salah satu dari mereka.
Kali ini, Sarah mengabaikan, berpikir terserah mau panggil apa.
Sarah membuka jaket tebalnya, menggulung lengan bajunya kemudian mulai bekerja.
Pria itu tersenyum, lalu pergi keluar. Sarah fokus, tapi kemudian seseorang keluar dari pintu kamuflase yang ada di samping nya.
"Aduh kaget! " seru Sarah.
Mata mereka beradu, tapi pria itu pergi dengan santainya keluar dari sana.
Sarah tertegun, jantungnya berdegup kencang, ingat dengan semua sentuhan pria itu.
"Aishh sialnya, kenapa masih terbayang" gumam Sarah seraya menepuk-nepuk lengannya seolah ada serangga di sekujur tubuhnya.
Beberapa orang memperhatikannya dengan aneh. Sarah tersenyum lalu kembali mencuci perabot.
Pria yang membawa Sarah, datang lagi dan menariknya dengan tiba-tiba.
Sarah menatap takut padanya yang juga terlihat sangat marah.
Sampai di depan banyak orang, Sarah di lempar ke tengah. Dia tak jatuh, tapi merasa takut melihat mereka terbagi menjadi dua sisi. Dia berada di tengah-tengah.
"Tanya padanya, dia akan ikut siapa? " ucap pria itu.
"Hei, Gong Jun Mo! Noh Jin Hyuk bilang dia mau wanita ini, jadi wanita ini harus ikut kami" ucap salah satu dari mereka, sisi yang bersebrangan dengan Jun Mo.
Sarah celingak celinguk, tak mengerti apa yang terjadi.
"Tidak bisa, biar dia tentukan mau ikut siapa! " Jun Mo meninggikan nada suaranya.
"Hei... katakan kamu mau ikut siapa? Aku tidak punya waktu" ucap Jin Hyuk.
Sarah menatapnya, jelas dia adalah pria yang hari itu menawar dirinya. Mata Sarah tak berkedip, Jun Mo mendekati.
"Berkedip" ucap Jun Mo menyapu wajahnya.
Sarah mengalihkan tatapannya, menunduk dan ke arah lain benar-benar panik. Dia takut pada Jin Hyuk, lututnya gemetar lemas.
Tangannya langsung menggenggam jaket Jun Mo. Hal itu membuat Jun Mo tersenyum.
"Lihat, dia ikut aku" ucap Jun Mo seolah bangga.
Jin Hyuk menatap sinis. Sarah tak berani menatapnya, dia bersembunyi di belakang Jun Mo.
"Apa ini? Kalian memperebutkan ahnjuma! " seru yang lainnya menertawakan.
"Benar, ada apa dengan kalian? Mata kalian rabun atau bagaimana? " seru yang lain.
Sarah masih menyembunyikan ketakutannya. Mengingat bagaimana dia begitu lemah di hari itu, dia merasa takut hal itu terjadi lagi. Akhirnya sedikit penyesalan muncul dalam hatinya.
'Ji Min shi, Jae Suk shi, kapan kalian datang! ' ucap hatinya.
Jun Mo tak peduli, dia tetap berdiri di depan Sarah. Menutupinya dari Jin Hyuk yang seolah terobsesi padanya.
"Aku akan berikan kalian banyak organ, berikan dia padaku" ucap Jin Hyuk dengan gerak tangan meminta.
Jun Mo menyeringai.
"Tidak mau, tidak dapat organ dari mu aku tidak masalah, kamu boleh pergi" ucap Jun Mo.
Orang-orang di belakang Jin Hyuk meradang mendengar ucapan Jun Mo. Mereka siap untuk menyerang.
Sarah benar-benar mulai ketakutan.
"Hentikan" bisik Sarah.
Jun Mo berbalik.
"Apa? " tanyanya menatap wajahnya.
"Kubilang hentikan, mereka benar, ngapain kalian rebutin aku" bisik Sarah lagi.
Jun Mo paham Sarah ketakutan, dia bahkan tan berani menatap Jin Hyuk.
"Tenang, jangan khawatir. Aku ga bakalan biarin dia ambil kamu" ucap Jun Mo.
Jin Hyuk tak tahan melihat mereka saling berbisik. Dia langsung menarik tangan Sarah yang akhirnya melepaskan jaket Jun Mo.
"Ikut aku! " ucap Jin Hyuk.
Sarah langsung terduduk, Jin Hyuk terkejut. Dia memohon sambil menggosok kedua tangannya, seperti yang dia lihat dalam drama.
"Tolong ampuni aku, kali ini lepaskan aku, aku mohon dengan sangat" Sarah bicara tanpa membuka matanya.
Jin Hyuk heran.
"Kenapa begitu ketakutan? " tanyanya.
"Aku mohon, jangan bawa aku" Sarah menangis tersedu.
Aneh nya, semua orang jadi iba padanya. Jun Mo langsung membantunya bangun.
"Kamu dengar? Dia ga mau dibawa sama kamu" ucap Jun Mo.
Dia hendak menyentuh Sarah, namun Sarah ketakutan, dia menghindari sekuat tenaga saking takutnya.
"Tidak apa apa, ini aku" ucap Jun Mo.
"Tidak, jangan aku mohon, jangan! " Sarah mundur benar-benar ketakutan.
Jin Hyuk teringat dengan perlakuan nya saat itu. Tapi dia merasa dia tak melakukan hal yang kasar.
"Apa yang kamu lakukan padanya sampai dia begitu? " tanya Jun Mo dengan menunjuk Jin Hyuk.
"Aku hanya menyentuhnya, aku bayar pada Ki Mun" jawab Jin Hyuk santai.
Jun Mo marah, dia hendak menyerang Jin Hyuk Tapi anak buahnya mencegah.
"Hyung ah, lebih baik usir mereka, tidak perlu menyerang mereka" ucapnya pada Jun Mo.
Tapi entah apa alasannya, saat Jun Mo menatap Sarah sekali lagi, dia menjadi sangat marah lagi.
Dia tak bisa menahan diri, dia langsung melayangkan tinju nya ke wajah Jin Hyuk.
Perang tak bisa dielakkan, Sarah masih terduduk diantara mereka yang saling berkelahi.
Dia mundur perlahan-lahan, menghindari mereka.
Tapi Jin Hyuk yang berhasil menghindari Jun Mo, menatapnya. Merasa punya peluang untuk mengambilnya.
Sarah melihat gerak geriknya, dia tahu Jin Hyuk akan membawanya. Dia bangun dan berusaha untuk lari.
"Tidak, aku harus lari, dia akan membawaku" gumamnya.
Tangan Jin Hyuk sudah mendapati tanganya, Sarah melawan dia menendang. Tapi Jin Hyuk lebih sigap dan cepat. Dia bisa menepis tendangan kaki Sarah dengan tangannya dan memaksanya bangkit.
Namun, tiba-tiba mengarah di kepalanya. Mata Jin Hyuk membulat menatapnya, Sarah melihat gerak lehernya lagi.
"Lepaskan dia! " ucap Ji Min santai.
Sarah tersenyum saat mendengar suaranya. Kali ini dia berpindah ke belakang punggung Ji Min.
Ratusan polisi datang menyergap, tak ada yang bisa lari dari sana. Bahkan orang dapur pun digelandangnya.
Jin Hyuk dan Jun Mo yang sedang diamankan, menatap ke arah Sarah.
Jae Suk yang sedang membantunya memakai jaket, memperhatikan mereka.
"Syukurlah kalian datang tepat waktu" ucap Sarah.
"Ah ya, untungnya pelacak mu tidak terjatuh saat dia mengajak mu ke sini" jawab Jae Suk.
Mata Sarah akhirnya beradu dengan mata Jun Mo dan Jin Hyuk, dia langsung mengalihkan tubuh Jae Suk untuk menutupi dirinya.
"Kenapa? " tanya Jae Suk.
"Awalnya cuma sepasang mata yang aku takuti, sekarang ada dua, mereka menatap ke arah ku seolah berharap akan bisa menerkam ku" ucap Sarah.
Jae Suk menatap mereka.
"Apa mereka benar-benar tidak akan bisa lolos? Atau justru mereka akan mudah lolos karena satu hal lain? " tanya Sarah.
"Tentu saja tidak, pintu yanh kamu tunjukkan adalah penyimpanan berkas dan satu kotak lemari es berisi organ tubuh manusia, mereka tidak akan bisa lolos dari penjara, banyak dakwaan yang menjerat mereka" jelas Jae Suk.
"Syukurlah, jangan sampai mereka tiba-tiba datang di hadapan ku saat aku mulai hidup normal di sini" ucap Sarah.
Jae Suk menatap heran.
"Di sini? " tanyanya dengan raut wajah penasaran.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>