NovelToon NovelToon
Pewaris Kecil

Pewaris Kecil

Status: tamat
Genre:Romantis / One Night Stand / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mama Neo

Hi readers, dukung terus penulis ya. ini karyaku yang kedua setelah ' Terimakasih untuk, lukaku'. berikan saran ya, supaya penulis bisa menulis lebih baik di tulisan berikutnya.

Tulisan ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis dan seorang pria yang berbeda status soaial. Tapi meninggalkan satu tali yang harus mempertemukan mereka. Tanpa kesengajaan mereka sudah menyandang status orang tua.

Ira Kusuma, gadis desa yang pintar, tapi sangat pendiam dan tidak gampang untuk bergaul. Karena keadaan tidak sadar tuannya sudah meninggalkan satu nyawa dirahimnya, yang tidak diketahui oleh sang tuan.

Marcel Sanjaya, Seorang pengusaha sukses, kaya raya dan berwajah tampan. istrinya seorang wanita cantik model papan atas. Laki-laki yang sudah memporak - porandakan hidup Ira.

Satrio atau Rio, anak yang awalnya tidak diharapkan kehadirannya, ternyata berkah terindah buat semua keluarganya.

Bu Ani, ibu dari Ira yang selalu menemani anaknya dalam susah dan sedih.

Bu Clara, orang tua Marcel yang baik pada semua orang tanpa melihat status.

Pak Kamal, orang yang bekerja dirumah Marcel dan banyak membantu Ira dan ibunya.

SELAMAT MEMBACA YA, SEMOGA SUKA🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Neo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 25 SHOCK

Sepulang dari sekolah harapan, tuan Sanjaya langsung telepon istrinya saat dia dan Marcel berada dalam mobil.

dddrrrtttt Dddrrrtttt

"halo pa, papa sudah dimana, dibandara"? jawab dari sebrang karena hari ini adalah jadwal pak Sanjaya untuk keluar negri ketemu istrinya dan juga mengurus perusahaannya.

"halo ma, papa ngga jadi terbang. ada kejutan disini ma"

"kejutan apa pa"

"kejutan cucu kita ma, kami sudah ketemu Bu Ani dan Rio cucunya"

"maksudnya, bi Ani kita pa"

"iya mah, ternyata anak ajaib yang mereka bilang pantas menerima beasiswa disekolah kita adalah cucu kita ma"

"apaaaaa!

"iya ma, anaknya ganteng, tenang dan pintar"

"aku harus pulang pa"

"ya sudah, aku mengerti,beresin urusan disitu, besok pagi terbang kesini ya ma"

"iya pa, iya pa" ucapnya disebrang penuh semangat.

"ya sudah, besok lagi aja ceritannya ya"

"ok pa"

"bye ma, bye pa" telepon itupun terputus.

"Apa mama nanti bisa meluluhkan Ira pa" tanya Marcel sendu mengingat wajah anaknya lagi.

"kita harus coba cel, mama kan wanita yang lembut. mungkin dengan kelembutannya bisa meluluhkan Ira"

"semoga ya pa, aku sudah tidak sabar ingin tinggal dengan anakku pa"

"sabar cel, untuk sekarang ini kita tahu dia hidup dan sehat aja sudah syukur cel"

"aku tahu pa, tapi perasaanku ,aku yang sudah putus asa untuk mendengar panggilan papa dari anak kandungku, ternyata masih ada harapan bahkan sudah nyata didepanku pa", ucap Marcel semangat.

"iya papa ngerti, ini keajaiban Tuhan buat kita terutama kamu"

"tapi aku belum bisa merengkuhnya pa"

"sabar, suatu saat pasti akan ada waktunya"

"iya pa"

**

Keesokan harinya seperti yang sudah dibicarakan kemarin mama Clara sudah mendarat dibandara sebelum tengah hari.

"Kamal" teriak Bu Clara melihat supir keluarganya yang paling lama bekerja sudah berdiri disana.

"oh iya Bu, tadi saya perhatikan sebelah sana ternyata ibu dari sebelah sini"

"iya mal, ayo"

"mari Bu"

Setelah perjalanan sekitar tigapuluh menit, Bu Clara sampai di kantor perusahaan Marcel dimana disana juga sedang ada suaminya.

"cel, mama datang" ucapnya sambil berjalan menuju meja kerja anaknya.

"mama, cepat juga sampainya" Marcel berdiri memeluk mamanya.

"iya, mama sudah tidak sabar"

"papa kamu mana"?

"lagi meeting bentar ma, kan terlanjur proyek yang disurabaya dipegang sama papa, makanya dihandle sampai tuntas"

"ohhhh, ya sudah mama istirahat bentar yah"

"iya mah, diruangan aku aja. mama bisa tiduran dulu"

"ngga usah cel, disini aja, disofa. cuma ingin meregangkan otot yang kaku selama dipesawat"

"ya sudah, terserah mama, saya kerja dulu ma"

"oh ya cel, gimana ceritanya tentang kamu dan papa kamu ketemu Bu Ani dan anakmu" sambil mengatur posisi enak tubuhnya disofa.

"panjang ceritannya ma, tapi yang pasti ini keknya rencana Tuhan ma. mama tahu ngga dari awal aku sama papa dengar cerita David tentang anak itu, kita sangat tertarik, bahkan kami sudah ingin bertemu. ehhh begitu ketemu, kaget dan senang ma. walaupun Bu Ani masih kaku dan tetap tak ingin mempertemukan aku dan anaknya. tapi aku paham dengan sikapnya, karena itu buah dari ucapanku dulu mah, yang sudah merendahkan mereka"

"apa dia sudah menikah"?

"Bu Ani tidak mau cerita ma, dia hanya bilang dulu Ira itu trauma sama laki-laki dan bertekad tidak akan menikah"

"semoga aja dia belum menikah"

"maksud mama"

"yah kamu nikahin dialah, daripada kamu cari cewek-cewek yang hanya gila harta, iyakan? sementara Ira ibu dari cucuku. hidup itu harus kamu nikmati cel membahagiakan dan dibahagiakan. dimanja dan memanjakan. aku tahu Ira pasti gadis baik kepribadiannya, karena ibunya juga baik dan tulus."

"apa dia mau sama Marcel ma"

"kamu harus berusaha, seperti mengejar seorang gadis yang baru kamu kenal"

"Saya sudah menghancurkannya ma"

"mungkin tantanganmu memang lebih berat"

"mama benar, mungkin inilah waktunya perjuanganku. aku harus bisa buat Ira percaya kalau aku bukan orang jahat"

"setuju, mama istirahat dulu ya" sudah meletakkan kepalanya disandarkan sofa dengan bantal sofa dikepalanya.

"iya mah"

"cel, katanya mama sudah sampai" tanya pak Sanjaya yang masuk ruangan Marcel tanpa mengetuk pintu.

"noh.." sambil menunjuk sofa dengan dagunya.

"ma, kapan sampai, sory tadi saya harus rapat makanya Kamal yang jemput. soalnya anakmu sudah ngga fokus noh kerja" ucap pak Sanjaya yang sudah duduk disebelah istrinya dan menarik istrinya untuk duduk dari rebahannya.

"papa"sahut Bu Clara langsung memeluk suaminya."aku ngga perduli itu pa, yang aku perduli sekarang kita ketemu bi Ani" jawabnya to the point.

"sabar donk ma, papa aja masih kangen sama mama" goda pak Sanjaya.

"ngga ada kangen-kangenan, aku lagi mikirin cucuku sekarang." Marcel hanya terpaku dengan keharmonisan orang tuanya sampai usia senja.

"ok ratu, sekarang kita pulang"

"kok pulang sih pa, langsung ke rumah bi Ani donk"

"ma, bi Ani belum kasih kabar sama papa, apa dia sudah bicara sama Ira apa belum. takutnya kita kesono iranya belum mau terima ma" ucap pak Sanjaya serius.

"iya ya, soalnya mereka pasti marah banget sama Marcel" ucap Bu Clara membenarkan ucapan suaminya.

"sebenarnya kalau Bu Ani kami sudah bicara ma, sekalipun dia marah-marah saya terima, karena saya memang salah" ucap Marcel menimpali orang tuannya.

"pa, kenapa papa ngga telepon Bu Ani aja"

"dari kemarin saya ragu ma, tapi kita coba deh" jawab pak Sanjaya.

"ehhh pa pa, ngga usah pa, gimana kalau kita langsung kerumahnya aja, kan supir sudah tahu rumahnya. tapi kita siap aja dengan kemungkinan terburuknya, tidak diterima oleh Ira atau bahkan diusir." pak Sanjaya tampak berpikir sejenak..

"boleh juga, tapi kita jangan berharap banyak dulu, takut kecewA" jelas pak Sanjaya.

"Ya sudah kita langsung aja mah, mamah ngga kecapean kan"? tanya pak Sanjaya perhatian ke istrinya.

"ngga pah, langsung aja, dari tadi aku sudah siap"

"baiklah,kita satu mobil aja, terus bawa pengawal, satu mobil buat mereka. karena ini pertama kali kita kesana, takut ada salah paham segala."

"iya pa" ucap Marcel.

Dan mereka pun berangkat dua mobil ke kota T. pak Sanjaya dan keluarganya disupiri pak jaya sopir baru yang sudah tahu alamat rumahnya, sedangkan pengawal dua orang bersama pak Kamal.

"mobil hanya bisa sampai disini pak, rumahnya masuk ke gang ini" tunjuk pak jaya.

"ya sudah bilang Kamal dan mereka jaga mobil"

"iya tuan" jawab pak jaya sambil mendekati mobil Kamal, karena ini bukan tempat parkir hanya dipinggir jalan.

Lalu mereka berempat masuk ke gang rumah Ira. pak Sanjaya minta pengawalnya mengawasi dari jauh aja.

"ini rumahnya pak" tunjuk pak jaya sopan.

tok tok tok

"iya, nek ada tamu yang ngetuk pintu"

"bukain nak" suruh nenek yang sedang masak.

"cari siapa" tanya Rio sopan. Dia memandangi orang- orang yang didepannya. "ehh nenek, ngapain kerumah Rio" karena dia langsung ingat pertemuannya dengan nyonya Clara dirumah nyonya lilin.

"kamu kenal saya" tanya mama Clara kaget dan bingung.

""nenek yang nangkap bolaku dirumah nyonya lilin" ceritanya mantap dan pasti to the point.

"lilin" gumam Bu Clara sambil mengingat."oh ya ampun kamuuuuuu"

1
Julia Juliawati
terlalu banyak bagaimana nya km ra🤣🤣🤣
Julia Juliawati
biasa pak klo emak" udh ber ghibah susah berhenti nya🤣🤣
Julia Juliawati
untung Rio ketemu dgn org " baik mau nolong dia
Julia Juliawati
mau tidur ya Thor di kasur🤣🤣😘
Julia Juliawati
udh lah Ingrid jgn berubah
klo g mau lg msk ke hotel prodeo
Julia Juliawati
inggrid thor bkn ira
Julia Juliawati
bagus ceritanya
Julia Juliawati
bagus ira lawan ulat busuk. hrs berani km jgn mau di tindas sm dia
Julia Juliawati
jgn lama" keburu ulat bulu berulah
Julia Juliawati
usia ira brapa tahun Thor? pas di perkosa msh umur 18 ya Thor?
Julia Juliawati
dasar aj pedagang nya sombong masa nawar aj g boleh?
Julia Juliawati
cm smpe 5 thn si Marcel melupakan kejdian itu. mgkn. klo dia g kecelakaan dn g di ponis mandul g akn ingat kejadian perkosaan ira
Julia Juliawati
mampir
Asmainiati Pelis
ini peyebutan nama panggilannya berbeda terus,aku ke saya,saya ke aku tetapkan aja yg mana,biar enak kita bacanya,maaf ya.
Siti Nurjanah
yg di bicarakan itu darah daging mu Marcel
Siti Nurjanah
ah jetemu cucu gak sengaja
Siti Nurjanah
jangan jangan anak bik ani hamil anakmu marcel
Rey Silalahi
marcel sangat bahagia pastinya
Rey Silalahi
benar - benar ke ajaiban
Rey Silalahi
hamil kali yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!